BERAU – Mengantisipasi hal terburuk dari Covid-19 Kabupaten Berau adanya korban meninggal dunia, Polres Berau, Kalimantan Timur membentuk tim penanganan jenazah, Selasa (12/5).

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning berharap tak ada yang meninggal meski kasus positif telah mencapai 34 kasus.

Tim yang dibentuk Polres Berau ini telah melakukan simulasi yang berlangsung di Halaman Mapolres Berau, Jl Pemuda Kecamatan Tanjung Redeb.

Personel Polres Berau yang masuk dalam tim mepraktekan dari memakai APD sesuai SOP hingga memakamkan jenazah sesuai protokol penanganan Covid-19.

Kapolres Berau menjelaskan hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi jika ada masyarakat yang tak sanggup melakukan pemakaman.

“Menindaklanjuti bahwa di Berau ini sudah 32 positif. Makanya kami Polres Berau melajukan pelatihan mana kala ada hal terburuk terjadi, tapi harapan kita tidak ada,” kata AKBP Edy.

“Kita Polres Berau melakukan pelatihan dan menyiapkan tim, pertama tim pemakaman dan dua tim hunter,” jelasnya.

Lanjut Kapolres menegaskan langkah tersebut sebagai antisipasi manakala yang meninggal lebih dari satu dan petugas jenazah dan pemakaman ada kewalahan atau masyarakat tak sanggup dalam kepengurusannya.

“Sehingga Polres Berau siap membantu,” imbuhnya.

Mantan Kapolres Raja Ampat itu menambahkan himbauan juga terus dilakukan oleh jajaran Polres Berau, mulai dari pemakaian masker, jaga jarak, cuci tangan dan juga meminta kepada warga untuk cepat kembali kerumah jika sedang ada urusan di luar rumah.

“Ini bukan untuk kita saja, tapi untuk sesama, jadi kita harap masyarakat ikuti arahan pemerintahan demi keselamatan bersama, juga untuk membantu tim medis yang 24 jam merawat pasien Covid-19,” tegasnya.

Samarinda— Masyarakat diminta untuk terus waspada dan terus mengikuti anjuran pemerintah. Sebab jumlah positif Covid-19 di Kaltim terus mengalami peningkatan setiap harinya.

Baru saja Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengumumkan ada penambahan pasien positif Covid-19 sebanyak 3 kasus.

“Total hari ini kasus positif meningkat sebanyak 228 kasus dan yang masih menunggu hasil 193 kasus,”ucap saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (12/5/2020).

Andi sapaan akrapnya, mengungkapkan penambahan 3 kasus positif di Kaltim. 2 kasus diantaranya dari Kabupaten Berau dan 1 kasus dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Adapun riwayat perjalanan pasien yang hari ini terkonfirmasi positif sebagia berikut:

Kabupaten Berau 2 Kasus

  1. BRU 32 wanita 36 tahun merupakan OTG kontak dengan BRU 18 dari Kluster Gowa (Sulawesi Selatan). Kasus dirawat di RSD Karantina Covid-19 Berau.
  2. BRU 33 wanita 8 tahun merupakan ODP kontak erat dari BRU 18 dari kluster Gowa (Sulawesi Selatan). Kasus dirawat di RSD Karantina Covid-19 Berau.

Kabupaten Kutai Timur 1 Kasus

  1. KTM 32 laki-laki 54 tahun merupakan PDP kontak erat KTM 13 yang berasal dari kluster Gowa (Sulawesi Selatan). Kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta.

Seiring meningkatnya kasus positif, tetapi disatu sisi juga terjadi penambahan pasien yang sembuh sebanyak 3 kasus yaitu dari 2 kasus dari Kota Balikpapan pertama BPN 14 Laki-laki 26 tahun dan kedua BPN 26 wanita 19 tahun. Sementara 1 kasus dari Kota Bontang BTG 4 kota laki-laki 43 tahun.

Dikatakan pula jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan sebanyak 4 kasus dari Kabupaten Berau 2 kasus dan Kabupaten Kutim 2 kasus. Sehingga total 691 kasus.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada tambahan 120 kasus dari total 8.952 kasus, selesai pemantauan 8.295 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 657 kasus.

Penambahan juga terjadi pada PDP dengan hasil negatif yaitu 2 kasus dari Kabupaten Kutai Timur dan Kota Balikpapan.

Tenggarong—Danrem 091/ASN, Kolonel Inf Cahyo Suryo Putro S.I.P, M.Si secara resmi membuka latihan Posko 1 “Sampan Manuntung 01”, yang digelar oleh jajaran Kodim 0906/Tenggarong, Selasa (12/5/2020).

Pada pelaksanaan Latihan Posko 1 “Sampan Manuntung 01” Kodim 0906/Tenggarong mengangkat tema, “Kodim 0906/Tenggarong melaksanakan operasi bantuan kepada pemerintah daerah di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dalam rangka operasi penanggulangan bencana alam (Gulbencal) banjir”.

Gelaran latihan Posko 1 digelar selama 3 hari ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan bagi Komandan dan staf agar mampu melaksanakan prosedur kerja mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penilaian.

Kegiatan ini juga dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Sebelum masuk kesatrian anggota dicek suhu badan, cuci tangan dan jaga jarak serta memakai masker.

Dalam sambutan Danrem 091/ASN mengatakan kepada seluruh peserta latihan Posko Kodim 0906/Tenggarong agar dalam latihan Posko ini betul-betul memanfaatkan waktu yang relatif singkat secara optimal sehingga mencapai hasil yang bagus.

“Segenap peserta latihan agar pahami benar prosedur hubungan Komandan dan staf dengan memantapkan keterpaduan dan kerjasama antar Instansi serta komponen Bangsa lainnya sehingga terjalin sinergitas dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, “terangnya.

Tujuan dari pada kegiatan latihan Posko ini jelasnya adalah untuk melatih kesiapan dari Unsur pimpinan dalam hal ini Komandan untuk bisa menerapkan sistem komunikasi koordinasi dan kolaborasi yang baik.

“Pada latihan Posko ini kami mensimulasikan peran aktif Kodim 0906/Tenggarong dalam melaksanakan penanggulangan bencana alam khususnya banjir yang dalam penanggulangannya bersinergi dengan pemerintah daerah, tujuannya untuk melatih kesiapan dari Unsur pimpinan dalam hal ini Komandan untuk bisa menerapkan sistem komunikasi koordinasi dan kolaborasi yang baik, “tutupnya.

Penrem 091/ASN

 

Samarinda—Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur terus mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, bantuan kali ini datang lagi dari PT Multi Harapan Utama (MHU) dan MMS Grup Indonesia (MMSGI) berupa alat pelindung diri (APD) dan paket sembako senilai Rp 5 Miliar melalui program “MHU-MMSGI beraksi untuk negeri.”

Adapun APD medis yang diserahkan antara lain 10.000 set pakaian medis (coverall gown), 250 kotak masker N95, 2500 kotak masker bedah, 1.000 unit kacamata medis dan 3.000 kotak sarung tangan medis.

Untuk paket sembako yang disalurkan pada masyarakat terdampak, terdiri dari 45 ton beras, 15.000 liter minyak goreng dan 15.000 kotak mie instan.

Dalam kesempatan itu Gubernur Kaltim, H. Isran Noor sangat mengapresiasi kepedulian jajaran direksi PT MHU dan MMSGI untuk berbagi dalam penanggulangan Covid-19 di Kaltim.

Dirinya berharap kepada seluruh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kaltim lainnya mengikuti jejak PT MHU dan MMSGI  untuk berpartisipasi dan berkontribusi nyata dalam membantu penanganan Covid-19 di Kaltim.

“Tentu kami sangat mengapresiasi kepedulian MHU dan MMSGI ini. Saya atas nama pemerintah provinsi dan rakyat Kaltim mengucapkan terimakasih yang setinggi-tingginya dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Grup MHU-MMSGI. Ini adalah sumbangan yang diterima masyarakat dan Pemprov Kaltim yang terbesar,”ujar Isran di halaman Kantor Gubernur, Jalan Gajah Mada, Selasa(12/5).

Senada Presiden Direktur MHU, Adhi Dharma Mustopo menyampaikan urgensi dari kebutuhan APD medis pada situasi pandemi yang juga berdampak pada kehidupan masyarakat.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat langsung, baik bagi tenaga medis di garda depan yang sangat riskan jika tidak dilengkapi dengan APD yang memadai, maupun untuk masyarakat terdampak yang rentan dengan situasi ekonomi pada kondisi pandemi ini”,tuturnya.

Untuk Diketahui Bantuan APD medis nantinya akan dialokasikan untuk rumah sakit rujukan Covid-19, yaitu RSUD AW Sjahranie Samarinda dan RSUD AM Parikesit Kutai Kartanegara.

Sementara itu untuk sembako akan didistribusikan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim kepada masyarakat terdampak di desa sekitar area operasi perusahaan, di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecataman Sungai Kunjang Kota Samarinda.

Ujoh Bilang— Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, segera membangun Pos Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Wasdalkes) Pencegahan Penularan COVID-19 di Kilometer 122, kawasan perbatasan dengan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

“Sesuai arahan pak bupati, kita harus membuat Pos Wasdalkes COVID-19 di sejumlah titik pintu masuk. Di perbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat sudah lama ada, namun yang dari Malinau belum, maka segera kita bangun,” ujar Asisten I Setkab Mahulu, Dodit Agus Riyono di Ujoh Bilang, Selasa (12/5/2020.

Saat ini, khusus di Kecamatan Long Bagun saja sudah ada beberapa Pos Wasdalkes yang telah dibangun, mulai dari Pos Wasdalkes di Pelabuhan Long Bagun, di Kampung Batu Majang, hingga di Kampung Batoq Kelo.

Namun dalam perkembangannya, menurut informasi yang ia terima, ada sejumlah jalur yang lepas dari pengawasan karena orang dari luar tidak lewat Long Bagun, tapi dari pintu lain yang tidak dijaga.

Untuk itu, pihaknya sepakat membangun pos di perbatasan dengan Kabupaten Malinau atau langsung di kawasan hulu sungai yang juga merupakan pintu jalur darat yang selama ini menjadi akses orang dan logistik Mahulu-Malinau.

“Dari hasil pertemuan, disepakati perlu dibangun pos yang langsung di daerah hulu supaya satu pintu. Jika dibuat di hilir, masih ada yang bisa lewat sungai, sehingga tidak ada celah lagi untuk mereka yang datang tanpa kita ketahui,” tuturnya.

Sebelumnya, saat Dodit memimpin kunjungan lapangan bersama Tim Gugus Tugas (TGT) Penanganan COVID-19 KM 122 Mahulu-Malinau, ia mengatakan tujuan kunjungan adalah untuk menjajaki kesiapan lokasi yang akan dijadikan Pos Wasdalkes di perbatasan yang masuk wilayah Kampung Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun itu.

Dalam kunjungan itu, ia didampingi sejumlah pihak antara lain Danramil Long Bagun, Lettu Inf I Wayan Sudiarsa, Kapolsek Long Bagun AKP Purwanto, Kadis Perhubungan Toni Imang, dan Kadis Trantibbum S Lawing Nilas.

Ia juga mengatakan, keberadaan Pos Wasdalkes akan menjadi informasi awal atas riwayat bepergian masyarakat Mahulu. Pos juga berfungsi sebagai bentuk penegakan disiplin kepada masyarakat terhadap pentingnya protokol pencegahan maupun penanganan COVID-19.

“Dalam hal ini, pemerintah berupaya mengamankan pintu-pintu masuk ke Mahulu, sebagaimana Pos Wasdalkes yang telah lama diterapkan antara  Kabupaten Mahulu dengan Kabupaten Kutai Barat. Demikian pula antara Kabupaten Mahulu dan Malinau, kita perlu membuat Pos Wasdalkes,” tutur Dodit.

Kutai Timur – Sebagai upaya antisipasi dari paparan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sebanyak 30 orang pengurus Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kutai Timur (Kutim), Selasa (12/5/2020), mengikuti tes rapid yang dilaksanakan tim medis Gugus Tugas Covid-19 Kutim. Tidak hanya bagi pengurus Gugus Tugas Covid-19 Kutim, pelaksanaan tes rapid kali ini juga diikuti oleh 10 orang wartawan yang bertugas di wilayah Kutim.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal menyebutkan jika pelaksanaan tes rapid kepada pengurus Gugus Tugas Covid-19 Kutim ini sebagai bentuk antisipasi paparan Covid-19. Pasalnya, pengurus Covid-19 Kutim kerap menggelar pertemuan evaluasi rutin dan sebagian juga kerap turun langsung ke lapangan. Termasuk dengan wartawan, yang masuk golongan rentan terpapar Covid-19.

“Hari ini kita laksanakan Rapid Tes kepada pengurus Gugus Tugas Covid-19 Kutim, mulai dari Sekretaris Gugus Tugas, Asisten, dan sejumlah anggota, termasuk TNI dan Polri, dengan jumlah total 30 orang. Sementara teman-teman wartawan yang kesehariannya bertugas di Kutim juga mengikuti tes rapid, sebab wartawan kami anggap juga termasuk golongan yang rentan terpapar Covid-19. Untuk tahap pertama kami siapkan untuk 10 wartawan, sementara sisanya akan menyusul pada tahap berikutnya,” ujar Bahrani.

Lanjut Bahrani, dirinya berharap jika hasil rapid tes terhadap pengurus Gugus Tugas Covid-19 dan wartawan Kutim yang dilaksanakan saat ini, hasilnya non reaktif atau negatif. Namun jika memang nantinya ada yang diperoleh hasilnya reaktif, baik reaktif IgG maupun IgM, maka tidak menutup kemungkinan akan dilakukan isolasi di rumah sakit dan dilakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) Swab.

“Semoga hasilnya (rapid tes, red) non reaktif. Tapi jika reaktif, maka akan kami ambil tindakan. Tidak menutup kemungkinan akan dilakukan isolasi di RUSD (Rumah Sakit Umum Daerah, red) Kudungga, dan dilakukan tes PCR (PCR (Polymerase Chain Reaction, red) atau tes swab,” jelas Bahrani.

 

Samarinda – Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Aksi Roda Dua (DPD GARDA) Kaltim adalah Organisasi perhimpunan driver ojol (ojek online) ini dilantik dengan struktur kepengurusan yang juga melibatkan Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi dan Mantan Anggota DPRD Samarinda Sarwono sebagai penasihat dan beberapa Kepala Perangkat Daerah (PD) menjadi pembina.

Adapun Kepala PD yang dilibatkan Kepala Diskominfo Kaltim, Diddy Rusdiansyah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, M. Jauhar Efendi dan mantan Kepala BAPPEDA Kaltim Zairin Zain, dan Edy Sofyan sebagai Pembina DPD GARDA Kaltim.

Pengurus dan Pembina GARDA yang diwakili oleh Diddy Rusdiansyah memberikan 1508 masker kepada ketua DPD GARDA Kaltim, Fadel Balher di poskonya Jalan. Latsitarda II Samarinda, Senin (11/5/2020).

Diddy mengatakan “Selain silaturahmi dengan rekan – rekan di GARDA, kami juga menyerahkan masker, bantuan dari teman saya H. Burhanuddin beliau atas nama Pengda Indonesia Offroad Federation (IOF) Kalimantan Timur dan juga PT. Triagatona pemegang IUP di daerah Kutai Kartanegara yang diserahkan oleh Hendrik, total keseluruhan ada 1508 Masker,” Jelas Diddy.

Harapannya masker ini dapat diserahkan ke setiap DPC GARDA yang ada di Kaltim antara lain 508 untuk DPC Samarinda, 500 DPC Balikpapan dan 500 DPC Kutai Kartanegara.

“Jika dilihat dari daftar memang tidak mencukupi tapi paling tidak ada perhatian dari Pembina, Kami tadi sudah banyak berbincang banyak masukan yang sangat signifikan, sebagai Pembina kita pikirkan temen ojol yang terpuruk akibat dampak Covid-19 agar mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi” Tambahnya.

Kita lama tidak mengobrol saya mendengar tadi saat berbincang ada perkembangan baru antara lain ada TEKAB (Tim Khusus Anti Begal), Behambinan dan usaha mandiri seperti fasilitas mengantar makanan yang sudah bekerja sama dengan beberapa tenan.

Diddy Rusdiansyah mengaku bangga dan terkesan dengan peran ojek online. Dia menilai ada kemuliaan dari peran ojol dalam memberikan layanan dengan tulus kepada para konsumen.

Diddy juga berpesan kepada Ojol “Ya tetap saja teman-teman bekerja seperti biasa tapi protokol kesehatan harus dijaga, artinya usahakan berfokus pada pengantaran makanan tapi kalaupun harus membawa penumpang harus menjadi perhatian lebih, saya piker temen-teman ojol sudah mengetahui yang utama adalah jaga kesehatan,” Tutup pria berkacamata ini.

Penajam, (11/5)- Anggota DPR RI Dapil Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian mendorong pihak terkait memberdayakan para pelaku ekonomi kreatif yang usahanya melemah, bahkan ada yang terhenti karena terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Meski anggaran dalam Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terjadi pemotongan, namun harus tetap ada solusi pemberdayaan bagi pelaku ekonomi kreatif,” ujar Hetifah yang merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI ini.

Sebelumnya, Menteri Parekraf Wishnutama saat Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI pada Jumat, 8 Mei, menyampiakan bahwa anggaran di Kemenparekraf untuk tahun 2020 terjadi pengurangan Rp2,1 triliun sebagai imbas dari pengalihan untuk mengatasi pandemi.

Padahal sebelum adanya pandemi, Kemenparekraf memiliki pagu anggaran sebesar Rp5,3 triliun, namun karena adanya realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19, maka kini turun menjadi Rp3,2 triliun.

Dalam menanggapi pengurangan anggaran ini, Hetifah memakluminya karena kondisi pandemi sepeerti sekarang memang harus dilakukan penanganan secara cepat dan cermat.

Namun demikian, anggaran yang masih ada di Kemenprakraf, sebagian dimintanya untuk diarahkan pada pemberdayaan masyarakat, terutama para pelaku ekonomi kreatif yang kegiatannya terhenti.

Ia juga menekankan program bantuan dari Kemenparekraf dipastikan tepat sasaran dan tepat waktu, maka data yang sudah dimiliki harus dipastikan akurasinya.

“Bantuan dari Kemenparekraf harus tepat sasaran dan pada momentum yang tepat. Sebagai contoh, gerakan masker kain, apabila dilakukan sekarang dan ternyata dua bulan lagi COVID-19 sudah reda, berarti program ini tidak tepat waktu walau programnya bagus,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa beberapa subsektor dapat diberikan fasilitasi atau diarahkan dalam bentuk dukungan, yakni menjalin kerja sama dengan kementerian lain agar programnya kontinu dan tidak ganda.

Misalnya, lanjut politisi Partai Golkar ini, saat ini Kemendikbud dan TVRI membutuhkan banyak konten (acara) yang kreatif dalam pengembangan pendidikan, baik dalam bentuk iklan layanan masyarakat ataupun konten pendidikan formal.

“Dalam hal ini, Kemenparekraf dapat berkomunikasi lebih lanjut dengan kementerian terkait, tujuannya adalah agar para pelaku kreatif mendapatkan peluang untuk berkontribusi dalam program di kementerian/ lembaga lain,” ujarnya.

Selain itu, Hetifah mendorong Kemenparekraf memastikan status pelaku ekonomi parekraf yang sebelumnya telah didaftarkan pada program Kartu Prakerja.

Menurutnya, harus dipantau terus kelanjutan status sebanyak 189.586 pelaku ekonomi parekraf yang telah didaftarkan oleh Kemenparekraf pada 11 April 2020, sehingga ia berharap sebagian atau bahkan seluruhnya sudah mendapatkan bantuan dari Kartu Prakerja.

“Kami juga berharap mereka-mereka yang tidak memiliki informasi maupun akses secara daring, dapat dijangkau oleh Dinas Parekraf di daerah-daerah di seluruh Indonesia, yakni untuk mendapat data by name by address,” tutur Hetifah. (mg)