BERAU – Bertempat di ruang rapat gabungan kantor DPRD Berau, Pemerintah Kabupaten Berau menggelar rapat koordinasi dengan DPRD terkait realokasi APBD 2020 dengan antisipasi penambahan Covid-19, Kamis (14/5/2020).

Bupati Berau, Muharram yang ditemui sesuai rapat mengatakan, dalam pertemuan rapat berskala tertutup itu, DPRD ingin mengetahui pergeseran anggaran atau refocusing yang dilakukan Pemkab.

“DPRD ingin mengetahui apa-apa yang menjadi refocusing atau pergesaran anggaran kita. Dan saya sudah paparkan semua secara menyeluruh apa saja yang kita lakukan,” kata Muharram.

“Intinya DPRD ingin melakukan klarifikasi terkait data-data saja dan Alhamdulillah telah clear dan mereka bisa memahami,” tuturnya.

Muharram mengungkapkan pada dasarnya DPRD Berau mensupport tim gugus dalam penanganan Covid-19 meski dana yang dikeluarkan cukup besar.

“Intinya Anggota DPRD ingin mensupport biarpun dananya besar yang penting penanganan Covid-19 bisa dilakukan secara maksimal,”tegasnya.

Selain itu, Muharaam juga menjelaskan, jika DPRD Berau mempertanyakan penggunaan anggaran dan berapa jumlah anggaran yang telah terpakai.

“Itu sudah saya jelaskan dalam rapat tadi, intinya kita menyiapkan plafon anggaran Rp 95 Miliar dan yang baru terpakai Rp 30 Miliar jadi masih ada.

“Itu masih plafon sementara dan kita lihat kondisi dilapangan, ketika itu tidak cukup kita akan buat Surat Keputusan (SK) Bupati lagi untuk penggunaan anggaran. Jadi intinya dana yang ada sekarang masih cukup dengan tiga sumber pendanaan yaitu Dinkes, RSUD dan BLT,” tutupnya

Penajam (14/5)- Total jumlah pasien sembuh dari Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, menjadi delapan orang, setelah adanya penambahan lima yang sembuh, sehingga hal ini menjai kabar gembira sekaligus penyemangat bagi semua.

“Hari Minggu, tanggal 10 Mei, berdasarkan hasil pemeriksaan real time PCR, dari 14 pasien terkonfirmasi COVID-19, sebanyak lima orang dinyatakan sembuh sehingga total pasien yang sembuh sekarang menjadi delapan orang,” ujar Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud.

Sebanyak lima pasien yang sebelumnya positif mengidap virus corona yang dinyatakan sembuh itu adalah pasien 03 dan 05, dari Desa Girimukti Strat 1 di Kecamatan Penajam, kemudian pasien 12 dari Kelurahan Nipah-Nipah yang juga di Kecamatan Penajam.

Sedangkan untuk pasien 06 berasal dari Desa Labangka di Kecamatan Babulu, dan pasien 10 dari Desa Babulu Darat yang juga di Kecamatan Babulu.

Ia melanjutkan, pasien 03, 05, 06, dan pasien 10 sudah dirawat dan menjalani isolasi di RSUD Ratu Aji Putri Botung PPU sejak tanggal 2 April.

Sedangkan untuk pasien 12 melakukan perawatan dan karantina mandiri di rumahnya dengan pengawasan dari Puskesmas Penajam, ditambah pengawasan dari unsur pemerintahan setempat sejak tanggal 24 Maret.

Di sisi lain, ia juga menyampaikan bahwa terdapat pula dua pasien lagi yang terkonfirmasi positif COVID-19, yakni pasien 17 dan pasien 18. Keduanya berasal dari Desa Labangka, Kecamatan Babulu yang merupakan Kluster Gowa.

Untuk pasien 17 dan pasien 18, tuturnya, mulai diambil swab tanggal 24 dan 25 April yang hasil konfirmasinya adalah positif, yakni pasien 17 ke luar hasilnya pada Kamis (7 Mei), sedangkan untuk pasien 18 terkonfirmasi swab positif pada Senin (11 Mei).

Kedua pasien tersebut langsung dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mengantisipasi terjadinya kontak dengan orang lain. Saat ini dua pasien itu telah dirawat insentif di ruang isolasi RSUD Ratu Aji Putri Botung, Penajam, PPU.

“Berdasarkan informasi data terakhir, kami sampaikan bahwa jumlah kasus COVID-19 di PPU berjumlah 18 orang, dengan rincian 10 orang positif masih dalam pengobatan dan 8 orang lainnya dinyatakan sembuh,” ucap AGM.

Semua pasien yang dinyatakan sembuh setelah hasil laboratorium BBLK Surabaya dinyatakan dua kali dengan hasil negatif, kemudian hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat menyatakan secara klinis memiliki kondisi baik dan tidak ada gejala.

Dalam kesempatan itu AGM kembali mengingatkan, kedisiplinan dan kesadaran kolektif mematuhi protokol kesehatan merupakan kunci utama menghadapi pandemi ini, sehingga ia mengajak bersama mencegah corona dan tidak menstigmatisasi negatif serta berkarya dari rumah. (mg)

Samarinda— Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak terus mengingatkan masyarakat untuk menjalankan protokol physical distancing. Pasalnya hingga saat ini di Kaltim hampir setiap hari masih ditemukan kasus positif baru.

Dengan penambahan delapan (8) kasus, total konfirmasi positif Covid-19 di Kaltim mencapai 238 kasus.

Andi mencatat delapan (8) kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu:
1. KKR 25 (Laki-laki, 46 tahun)
2. KKR 26 (Laki-laki, 47 tahun)
3. KKR 27 (Laki-laki, 38 tahun)
4. KKR 28 (Laki-laki, 26 tahun)
5. KKR 29 (Laki-laki, 33 tahun)
6. KKR 31 (Laki-laki, 28 tahun)
7. KKR 32 (Laki-laki, 44 tahun)
Sebanyak tujuh (7) kasus merupakan hasil tracing kluster Gowa (Sulawesi Selatan) dengan hasil rapid test reaktif. Kasus dirawat di Wisma Atlet Kutai Kartanegara sejak 19 April – 5
Mei 2020.

Sementara satu (1) kasus berikutnya KKR 30 laki-laki 10 tahun merupakan kontak erat PDP dari kluster Gowa (Sulawesi Selatan) yang memiliki hasil rapid test reaktif. Kasus dirawat di Wisma Atlet Kutai Kartanegara.

Dari data tersebut, sebaran kasus Covid-19 di Kaltim meliputi, Kota Balikpapan 45 kasus, Kabupaten Berau 34 kasus, Kota Samarinda 33 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 33 kasus, Kabupaten Kutai Timur 32 kasus, Kabupaten Kutai Barat 18 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara 18 kasus, Kabupaten Paser 14 kasus, Kota Bontang 11 kasus dan Kabupaten Mahakam Ulu 0 kasus.

“Hari ini juga ada penambahan kasus Sembuh sebanyak 11 kasus, yaitu pertama satu (1) kasus Kabupaten Penajam Paser Utara  (PPU) merupakan PPU 7 laki-laki 43 tahun, kedua 1 kasus dari Kabupaten  Kutai Kartanegara KKR 3 laki-laki 22 tahu,” sebut Andi saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Kamis (14/5/2020).

Kemudian ketiga 9 kasus dari Kota Balikpapan BPN 13 Laki-laki 50 tahun, BPN 16 wanita 68 tahun, BPN 17 wanita 30 tahun, BPN 23 wanita 42 tahun, BPN 27 laki-laki 49 tahun, BPN 28 laki-laki 56 tahun, BPN 31 laki-laki 35 tahun, BPN 32 laki-laki 16 tahun dan BPN 33 laki-laki 18 tahun.

Seluruh kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya (Jawa Timur) dinyatakan 2 kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Selain tambahan kasus sembuh dan terkonfirmasi positif Covid-19, Andi juga mengumumkan ada penambahan 3 kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), 2 kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Balikpapan 1 kasus.

Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 53 kasus dari total 9.068 kasus, selesai pemantauan 8.371 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 697 kasus.

PDP dengan hasil negatif juga terjadi penambahan sebanyak 7 kasus terdiri dari 6 kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan 1 kasus dari Kabupaten Berau.

Penajam—Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, menyerahkan 650 lembar masker buatan mandiri kepada Palang Merah Indonesia (PMI) setempat, untuk perlindungan diri terhadap penyebaran COVID-19 bagi masyarakat.

“Masker yang kami serahkan kemarin bukan untuk PMI, tapi untuk warga yang harus bekerja di tempat ramai seperti di pasar tradisional dan lainnya, namun kami meminta bantuan dari PMI untuk membagikan masker tersebut, ” ujar Ketua IWWS PPU Satryani Sirajudin di Penajam, Kamis (14/5/2020)

Ia menuturkan bahwa kerjasama dengan PMI dalam membagikan masker langsung ke pasar-pasar, karena kaum ibu yang tergabung dalam IWWS ini khawatir tertular Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), akibat kemungkinan tidak bisa menahan diri ikut belanja dan bergerombol, sehingga lebih aman dipercayakan kepada PMI yang membagikan.

Ia menuturkan bahwa kaum hawa yang tergabung di IWWS PPU dalam membantu masker, diawali dari keterampilan anggota yang bisa menjahit masker, sehingga dari situ muncul ide membuat masker dalam jumlah banyak untuk dibagikan kepada mereka yang rentan tertular COVID-19.

“Meski bantuan ini kecil, tapi ini merupakan karya ibu-ibu IWSS yang dibuat secara ikhlas untuk kami serahkan ke PMI, selanjutnya dapat disalurkan ke masyarakat PPU yang terpaksa harus bekerja di luar rumah,” ujar Satryani.

Ia juga mengajak warga PPU untuk selalu menjaga pola hidup sehat, menajaga jarak, tetap di rumah kecuali ada hal yang mendesak, mengkonsumsi makanan bergizi dan banyak mengkonsumi buah maupun sayur, serta memakai masker jika terpaksa harus ke luar rumah.

Sementara Hamdam, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten PPU yang menerima bantuan berupa masker sebanyak 650 lembar, ia mengucapkan terima kasih kepada IWSS PPU yang sudah secara sukarela memberikan bantuan untuk warga PPU.

“Ada pertimbangan dan kekhawatiran ibu-ibu IWSS tidak dapat menjaga kontak fisik dengan warga, sehingga mereka meminta bantuan PMI untuk menyalurkan di tempat khusus terkait dengan berkumpulnya masyarakat, contohnya di pasar-pasar,” katanya.

Hamdam yang juga Wakil Bupati PPU ini melanjutkan bahwa bantuan dari IWSS tersebut langsung didistribusikan ke warga yang membutuhkan, terlebih seperti di pasar-pasar yang memang menjadi tempat bekumpulnya banyak orang.

“Kepada teman-teman di komunitas lain kami harap juga peduli, mencontoh anggota IWSS karena meski di rumah, tetapi tetap berkarya dan memberikan manfaat melalui produksi masker untuk dibagikan kepada warga yang mebutuhkan, demi mencegah penularan virus corona,” ujarnya. (mg).

Penajam (14/5) – Dalam upaya menekan penyebaran virus corona jenis baru penyebab COVID-19, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Hamdam, meminta Tim Gugus Tugas lebih memperketat pintu masuk menuju kabupaten ini baik di pelabuhan maupun dari sisi darat.

“Kami minta penjagaan di pintu-pintu masuk wilayah Penajam Paser Utara baik dari sisi perairan atau melalui pelabuhan maupun di perbatasan sisi darat lebih diperketat, guna antisipasi penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19),” ujar Hamdam.

Ia menuturkan bahwa berdasarkan laporan yang pihaknya terima, masih ada beberapa lokasi yang menjadi akses lalu lintas orang untuk masuk dan ke luar wilayah PPU, seperti di Sepaku dan Maridan yang merupakan akses darat.

“Penjagaan perbatasan sisi darat dan juga pelabuhan harus lebih diperketat. termasuk melapis petugas posko dengan anggota TNI/Polri,” tegas Hamdam.

Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki sejumlah pelabuhan dan perbatasan sisi darat yang dapat menjadi pintu masuk penyebaran COVID-19.

Kewaspadaan akan Virus Corona kata Hamdam, sangat penting sehingga pengawasan pintu masuk wilayah Penajam Paser Utara harus lebih diperketat.

“Pintu masuk wilayah Penajam Paser Utara banyak dan harus lebih diperketat pengawasannya untuk menekan penyebaran Virus Corona,” ucap Hamdam lagi.

Ia menyebut bahwa Pemkab PPU segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Tim Gugus Tugas pencegahan dan penanganan COVID-19 setempat, terutama penjagaan di sejumlah pintu masuk baik melalui pelabuhan maupun perbatasan dari sisi darat.

“Kami akan evaluasi seberapa efektif penjagaan di pintu masuk pelabuhan dan perbatasan sisi darat, khususnya yang jauh dari kabupaten. Evaluasi kinerja Tim Gugus Tugas COVID-19 perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana langkah dan upaya yang telah dilakukan dalam pencegahannya,” ucap dia.

Hamdam juga menekankan pentingnya pemberian suplemen dan vitamin bagi petugas kesehatan di setiap puskesmas, karena mereka sebagai garda terdepan untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi semua lapisan masyarakat.

Ia pun kembali meminta masyarakat PPU untuk selalu waspada terhadap penularan virus jenis baru ini, sehingga warga diminta tidak ke luar rumah kecuali sangat mendesak, kemudian selalu memakai masker saat ke luar rumah, menjaga jarak, tidak bergerombol, dan selalu menjaga kesehatan serta mengkonsumi vitamin dan makanan bergizi agar tubuh imun. (mg)

 

BONTANG — Pekerja sektor informal paling parah terdampak pandemi Covid-19 di Bontang.

Misalnya, buruh bangunan dan pedagang kecil. Pendapatan mereka minus selama Covid-19 menerpa sejak beberapa bulan terakhir.

Oleh karena itu, Pemerintah Bontang menyalurkan bantuan ke warga yang bekerja di bidang tersebut.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni yang memimpin langsung pembagian tersebut menjelaskan, bantuan kepada 48 pekerja bangunan dan pedagang tersebut sebagai upaya pemerintah dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu mereka yang terdampak pandemi corona.

“Bantuan ini dari pemerintah dan ASN Bontang untuk membantu warga yang terdampak pandemi corona,” ujar Neni, saat membawakan sambutan di Pendopo Rujab Walikota, Jalan Awang Long, Kelurahan Bontang Baru, Bontang Utara, Rabu (13/05/2020) siang.

Adapun bantuan kali ini berupa sembako seperti beras, gula. teh, dan mie instan. Penyerahan tersebut dilakukan secara simbalis oleh Neni Moerneiani kepada salah satu pedagang.

“Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu warga yang ikut terdampak,” tutupnya.

Samarinda – Kementerian Perhubungan mengizinkan semua moda transportasi  baik darat, laut maupun transportasi udara  sejak tanggal 7 Mei 2020. Namun pembatasan kriteria dan persyaratan tersebut tertuang dalam SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No SE 4 Tahun 2020.

Kepala Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto Samarinda) Dodi Dharma Cahyadi mengatakan mengatakan kegiatan mudik tidak diperbolehkan, namun perjalanan diizinkan dengan kriteria dan persyaratan tertentu.

“(Penerbangan) ini hanya untuk essential flight, jadi tidak untuk umum. Hanya yang memiliki kepentingan khusus saja,” ujar Ini hanya untuk essential flight (khusus/penting), jadi tidak untuk umum,” ujar Dodi dalam rilisnya pada Selasa sore (12/5/2020).

Didampingi Kepala Seksi Pelayanan dan Operasional Bandara APT Pranoto Samarinda, Rora Ardian, dijelaskan jika ada beberapa maskapai yang telah merencanakan pelayanan penerbangan exception ini. Namun, beberapa maskapai masih terkendala factor komersial, sehingga ada maskapai menyatakan pembatalan atau canceled.

“Pembatakan pemerbangan inidikarenakan reservasi pebelian tiket di system yang saat ini terpusat sangat minim sehingga tidak sesuai dengan target penjualan,” jelasnya.

Untuk kriteria pengguna layanan penerbangan ini, disyaratkan sebagai berikut; satu, penerbangan bagi  penumpang khusus selama pandemi Covid-19. Ketentuan ini misalnya  ketika ada anggota keluarga yang meninggal dunia atau keperluan berobat. Kedua, calon penumpang harus menunjukkan bukti  hasil rapid test non reaktif Covid-19. Ketiga, Bandara APT Pranoto Samarinda menyiapkan tenant untuk rapid test dengan biaya yang dibayar oleh calon penumpang.

Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melakukan rasionalisasi anggaran karena dana transfer dari pemerintah pusat dipangkas hingga Rp480 miliar yang dialihkan untuk penanganan dan pencegahan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), Rabu (13/5/2020).

“Tahun ini terdapat penurunan dana transfer dari pemerintah pusat sehingga Pemkab PPU harus melakukan rasionalisasi anggaran,” ujar Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Keuangan Sekretariat Kabupaten PPU Surodal Santoso saat ditemui di Penajam, Rabu.

Menurut dia, nilai rasionalisasi yang akan diterapkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut lebih kurang Rp480 miliar. Rasionalisasi dilakukan pihaknya sebesar itu karena menyesuaikan dengan nilai pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat yang juga mencapai sekitar Rp480 miliar.

Pengurangan dana transfer untuk Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut, selanjutnya akan dialihkan untuk percepatan penanganan COVID-19 secara nasional.

“Imbas dari ini, maka Pemerintah Kabupaten PPU juga akan melakukan rasionalisasi terhadap program dan kegiatan di masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah),” tutur dia.

Ia melanjutkan bahwa adanya pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat itu, maka kegiatan dan program di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) akan dirasionaliasasi.

Jadi, ada program di SKPD/OPD yang masih ada, cuma nilainya yang berkurang, bisa juga ada kegiatan di OPD yang ditiadakan karena anggarannya dipangkas semua. Akibat pandemi ini, maka hampir seluruh OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten PPU terkena rasionalisasi.

Satu hal yang pasti, lanjut dia, dalam melakukan rasionalisasi, pihaknya tidak langsung melakukan pemangkasan begitu saja, namun dilakukan dengan konsultasi nominal anggaran terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan kepada kegiatan dan program dengan penyesuaian.

“Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, kemudian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga saat ini yang memiliki alokasi anggaran paling tinggi, namun sebelum menentukan kegiatan dan program yang ditunda tentu akan memanggil perwakilan masing-masing OPD untuk dibahas,” ucap Surodal.

Bontang — Perkembangan status dan penanganan Covid-19 di Kota Bontang tiap hari diperbaharui. Hari ini, Rabu (13/5) Tim Gugus Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bontang merilis kabar baik lagi. Selain tidak ada tambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Adapula 10 orang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) mendapatkan hasil Test Swab negatif.

“Ada 10 orang berstatus OTG dan ODP hasil test swabnya dinyatakan negatif. Sebelumnya, mereka saat rapid test reaktif,” jelas dr Bahauddin, Kepala Dinas kesehatan (Diskes) Bontang dalam siaran persnya, Rabu (13/5) petang.

Bahauddin bilang kesepeluh orang ini memiliki kontak erat kasus, pegawai fasilitas kesehatan, dan pelaku perjalanan luar Kota Bontang. Dengan adanya kabar baik ini, kini masih ada 34 OTG dan 15 ODP menjalani isolasi mandiri.

“2 orang berstatus ODP dan 7 OTG selesai pemantauan,” tambah Bahauddin.

Meski tren baik terus ditunjukan di Kota Bontang, masyarakat tetap mematuhi dan menjalani protokol kesehatan. Semuanya demi memutus mata rantai virus Corona.

“Tetap waspada, jangan panik. Pandemi Covid-19 masih belum berakhir.