Samarinda – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-10 Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak menyerahkan kebijakan shalat Idul Fitri 2020 di tengah pandemi Covid-19, diserahkan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) masing-masing kabupaten/kota.

“Shalat Idul Fitri 1441 Hijriah dapat dilaksanakan secara berjamaah dengan syarat daerah yang terpapar Covid-19 mengalami penurunan jumlah kasus yang ditandai penurunan penularan dan penilaian ahli yang berkompeten. Selain itu harus diikuti oleh protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan tidak berkumpul yang ketat,” ujar Muhammad Ishak, pada Senin (18/5).

Dijelaskan Andi saat ini hanya Kabupaten Mahakam Ulu yang masih terbebas dengan pasien Positif Covid-19, sisanya sembilan kabupaten dan kota lainnya sudah tercatat memiliki pasien Positif Covid-19.

Dijelaskannya, shalat Idul Fitri juga dapat dilaksanakan di kawasan yang terkendali dan tidak terdapat pasien Covid-19 dan penduduknya cenderung tetap tidak ada penduduk luar yang masuk, seperti daerah pedesaan.

“Sementara untuk kabupaten/kota yang memiliki tingkat penyebaran Covid-19 yang tinggi, kami mengharapkan kearifan kita semua untuk dapat mematuhi kebijakan MUI masing-masing kabupaten/kota karena migrasi orang masih besar, dan tidak ada satu wilayah pun yang bebas dari Covid-19,” tegasnya.

Dijelaskannya, yang perlu diwaspadai adalah ada orang-orang yang terpapar virus Covid-19 namun tidak memiliki gejala sakit dan terlihat Nampak sehat. Orang Tanpa Gejala (OTG) ini dapat menularkan virus Covid-19 tanpa disadari olehnya dan orang-orang disekitarnya.

“Bayangkan nanti ada orang tanpa gejala turut bergabung dengan jamaah lainnya saat sholat Idul Fitri bersama-sama, maka akan cukup berpotensi penularan secara massal. Alangkah baiknya kita menjaga agar tidak ada penularan ditempat berkerumunnya orang ini,” ujarnya.(YUL)

Tana Paser – Bulog Tanah Grogot Kabupaten Paser memastikan ketersedian sembako jelang Idulftiri 1441 H/2020 M seperti kebutuhan beras, daging, gula dan tepung.
“Jadi untuk lebaran, ketersedian stok pangan masih relatif aman seperti beras, tepung, gula, dan minyak,” kata Kepala Kantor Seksi Logistik Tanah Grogot Panji Lumintang, senin (18/5).
Stok beras di Gudang bulog kata Rendy yang tersedia saat ini jumlah sebanyak 700 ton. Jumlah tersebut menurutnya cukup untuk tiga bulan kedepan.
“Selain itu kami juga masih menyediakan 10 ribu liter minyak, 1 ton daging beku, 3 ton tepung, 18 ton gula pasir. Untuk gula nanti ada tambahan sekitar 50 ton,” jelas Panji.
Menurut pantauan Bulog, harga kebutuhan pangan di pasar sejauh ini relatif stabil.
“Belum ada kenaikan harga yang signifikan. Di Bulog kami menjual harga dibawah harga eceran tertinggi, mengacu pada aturan pemerintah,” pungkas Panji.

BALIKPAPAN-Pemkot Balikpapan kembali menerima sebanyak 90 koli APD (alat pelindung diri) dari pemerintah pusat, Senin (18/5/2020) siang.

Penyerahan sebanyak 4.500 pcs APD tersebut, turut disaksikan Asisten Tata Pemerintahan Setdakot Balikpapan, Syaiful Bahri, Kepala Satpol PP Zulkifli dan Kepala Dinas Sosial Balikpapan Purnomo.

Turut hadir, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel I Gusti Agung Putu Sujarnawa menyerahkan bantuan itu kepada Direktur RS Kanudjoso Djatiwibowo, dr. Edy ISkandar, di Base Ops. Lanud Dhomber Balikpapan.

Direktur RSKD dr. Edy Iskandar mengatakan, bantuan APD dari pusat sampai saat terbilang lancar, karena hampir setiap minggu bantuan selalu datang.

“Keluhan kekurangan APD bagi tenaga medis yang ada di kabupaten/kota di Kaltim juga mulai berkurang seiring terpenuhinya kuota kebutuhan APD yang ada saat ini,” ungkap Edy.

Ia menegaskan, meski pembagian APD nantinya akan berubah, dikarenakan angka positif COVID-19 yang ada di Kota Balikpapan mulai berkurang. Akan diberikan kepada kabupaten/kota lain yang jumlah pasiennya meningkat.

Selanjutnya ia menyampaikan, untuk tes uji spesimen swab sudah bisa dilakukan dengan alat TCM (tes cepat molekuler) yang ada di RSKD dan PCR (Polymerase Chain Reaction) di RS Pertamina Balikpapan.

“Termasuk juga PCR di Dinas Kesehatan Provinsi dengan jumlah reagen mencapai 99 ribu,” ungkapnya.

Ujoh Bilang (18/5) Bupati Mahakam Ulu (Mahulu), Bonifasius Belawan Geh mengingatkan semua aparatur dan elemen masyarakat tidak lengah menjaga protokol kesehatan, meski daerah ini berada di zona hijau alias tidak ada warga yang terpapar Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Hingga saat ini, Kabupaten Mahulu merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Kaltim yang berstatus zona hijau, namun seluruh petugas Pos Wasdalkes yang tersebar di lima kecamatan dan semua elemen masyarakat jangan sampai lengah,” ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Senin (18/5).

Pesan tersebut disampaikan Bupati saat mengunjungi tiga Pos Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Wasdalkes) Pencegahan COVID-2019, yakni di Kampung Long Pahangai dan Kampung Long Lunuk pada Kecamatan Long Pahangai, kemudian Kampung Tiong Ohang di Kecamatan Long Apari.

Ia menjelaskan, salah satu upaya Pemkab Mahulu dalam mencegah penyebaran corona, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan menutup sementara akses masuk ke Mahulu selama 14 hari, sehingga bagi penduduk yang mau berpergian baik ke luar maupun yang mau masuk harus mengantongi izin.

“Adanya penutupan sementara ini, maka kita bisa mengatur sistem pengamanan, mengontrol arus orang ke luar masuk. Sementara penutupan wilayah dilakukan, kita juga mempersiapkan apa aja yang harus dibuat ke depan dengan persiapan peralatan, tenaga medis dan sejumlah keperluan lain,” katanya.

Kendati di Mahulu tidak ada kasus positif COVID-19, lanjutnya, namun Pemkab harus tetap memperketat penjagaan akses transportasi air dan darat, namun tetap memberikan akses armada yang mengangkut logistik kebutuhan masyarakat.

Kendaraan pengangkut logistik yang melintasi perbatasan baik mobil/truk via darat maupun kapal via sungai, meski diperboleh masuk, namun harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan, sehingga petugas di Pos Wasdalkes harus teliti dalam menjalankan tugas.

“Ada pembatasan sirkulasi orang-orang dalam daerah agar tidak ke luar, orang dari luar juga tidak masuk. Saya harap kerja sama yang baik dari seluruh masyarakat dan aparatur kampung, kemudian Kapolsek serta TNI untuk sama-sama menjaga daerah kita,” ucapnya.

Semua pihak, lanjutnya, tidak boleh menganggap remeh karena di Mahulu tidak ada yang positif corona, namun kewaspadaan harus tetap tinggi oleh semua pihak karena di daerah lain sudah banyak yang zona merah, bahkan ada beberapa yang meninggal karena corona.

“Kita harus sam-sama menjaga agar corona tidak sampai ke Mahulu, makanya penjagaan di pintu masuk harus terus dilakukan pengetatan. Semoga pandemi ini segera berakhir,” ujar bupati yang dalam kesempatan itu juga sekaligus menyerahkan bantuan sembako bagi petugas di Pos Wasdalkes kawasan hulu.

Berau – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kesehatan Berau kembali menerbitkan pres rilis perkembangan covid-19 di Bumi Batiwakkal, Senin (18/5).

Dari rilis tersebut disampaikan hasil uji Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dikirim beberapa waktu lalu, terdapat 11 sampel orang dinyatakan Negatif. Yang terdiri dari delapan pasien dengan Rapid Test (RDT) Reaktif, dua  tenaga kesehatan dan satu orang pelaku perjalanan.

Delapan Orang dengan hasil RDT tersebut masing-masing adalah Tn. NA (40), warga Rinding, Teluk Bayur, Tn. GS (24) warga Rinding Teluk Bayur, Nn. DS (30) warga Sambaliung, Nn. AC (24) warga Sambaliung, Tn. BTW (46) warga Gunung Panjang, Tanjung Redeb, Tn. YS (30) warga Tumbit Melayu, Teluk Bayur, Tn. RE (46) warga Gayam, Tanjung Redeb, Tn. PRW (36) warga Inaran, Sambaliung.

“Sedangkan dua orang tenaga kesehatan ini adalah Tn. DBD (47) warga Gunung Panjang, Tanjung Redeb, Tn. ARH (32) warga Gunung Panjang, Tanjung Redeb, dan satu orang pelaku perjalanan adalah dengan inisial atasnama Tn. MH (53) warga Tanjung Redeb,”. ungkap Kepala Dinas Kesehatan melalui press rilisnya.

Sedangkan, untuk kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi yakni ODP sebanyak 160 kasus dengan 23 masih dipantau, PDP 69 kasus dengan 30 diantaranya masih dalam pengawasan.

“Jumlah ODP dan PDP ini kalau dilihat dari rekapitulasi data sebelumnya semakin hari kian menurun jumlahnya,”. tambah Iswahyudi.

Sedangkan pasien positif corona yang masih menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD dr. Abdul Rivai, Tanjung Redeb saat ini masih ada 33 orang.

BONTANG – Sebanyak 1.000 alat rapid test alias test cepat sudah tiba di Kota Bontang. Kabar baik ini disampaikan langsung Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni kepada Pranala.co, Senin (18/5) sore.

“Alhamdulillah, pesanan Pemkot sudah datang. Ada 1.000 rapid test tiba,” ujar Wali Kota Neni.

Kedatangan rapid test ini membuat Tim Gugus percepatan dan Penangan Covid-19 Bontang lebih mudah mendeteksi dan memutus rantai penyebaran virus corona. Neni bilang bakal melakukan rapid test massal.

Hari ini pun sudah dilakukan. 117 guru ngaji di Bontang sudah menjalani rapid test. Hasilnya semua non reaktif. “Waktu pembagian bantuan sembako juga dilakukan rapid test, hasilnya non reaktif juga,” kata Neni.

Neni berkata, bakal ada rapid test massal menyasar titik keramaian. Rencananya mulai besok, Tim Gugus bakal melaksanakan rapid test di mal, pasar tradisional hingga kafe. Ini sebagai bentuk mengikis pandemi corona.

“Besok, kita juga bisa jadwalkan wartawan untuk rapid test. Karena profesi ini sering bersentuhan dengan publik,” kata Neni.

Menurutnya rapid test memang tidak menjadi patokan positif Covid-19. Karenanya setelah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif maka yang bersangkutan akan menjalanintes swab untuk memastikan.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan saat keluar rumah, seperti menggunakan masker dan berjaga jarak dengan Iainnya. Rapid test akan terus dilakukan di tempat-tempat pusat keramaian yang masih beroperasi selama Bontang berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk dilakukan screening awal. (*)

Samarinda— Hari ini Senin 18 Mei 2020 kembali terjadi penambahan kasus positif di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak satu 1 kasus.

Juru Bicara Gugus 0Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan penambahan satu (1) kasus tersebut dari Kota Balikpapan yang merupakan BPN 47 laki-laki 48 tahun merupakan Pelaku perjalanan dari Jawa Barat dengan hasil rapid test reaktif, kasus melakukan isolasi di Villa Silva sejak 2 Mei 2020. Sejak terkonfirmasi pada hari ini kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.

Dengan penambahan satu (1) kasus, kini jumlah kasus terkonfirmasi Provinsi Kalimantan Timur menjadi 255 kasus, sembuh 76 kasus dan meninggal tiga (3) kasus serta yang menunggu hasil lab ada 176 kasus.

“Ada kabar baik, alhamdullilah ada penambahan untuk kasus terkonfirmasi positif yang dinyatakan sembuh sebanyak 10 kasus,” terangnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (18/5/2020).

Untuk penambahan 10 kasus sembuh lanjut Andi, berasal dari Kota Samarinda enam (6) kasus yaitu SMD 6 Laki-laki 41 tahun, SMD 13 Laki-laki 30 tahun, SMD 17 Laki-laki 70 tahun, SMD 18 Laki-laki 33 tahun, SMD 19 Laki-laki 25 tahun dan SMD 5 Laki-laki 23 tahun.

Kemudian, Kota Bontang satu (1) Kasus merupakan BTG 5 laki-laki 52 tahun, Kabupaten Paser satu (1) Kasus yaitu PSR 6 laki-laki 39 tahun serta Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dua (2) Kasus merupakan KKR 11 Laki-laki 40 tahun dan KKR 14 Laki-laki 18 tahun.

Seluruh kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya (Jawa Timur) dinyatakan dua (2) kali dengan hasil NEGATIF serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Lonjakan kasus juga terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 56 kasus dari total 9.407 kasus, selesai pemantauan 8.687 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 720 kasus.

Sementara untuk PDP dengan hasil negatif sebanyak 11 kasus dari Kabupaten Berau delapan (8) kasus dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tiga (3) kasus.

Ditambahkan Andi terkait distribusi kasus yang dilakukan pemeriksaan Laboratorium berdasarkan Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) pada hari ini ada 11 kasus yang diperiksa di laboratorium, sehingga total kasus berjumlah 756 kasus dengan rincian 746 kasus adalah PDP, enam (6) kasus adalah ODP dan lima (5) kasus adalah OTG.

Samarinda—Hari Raya Idul Fitri 1441 H tinggal menghitung hari, namun akibat pandemi Covid-19 bila masih ada bahaya Covid-19 terpaksa salat Idul Fitri berjemaah ditiadakan dan dilaksanakan dirumah saja.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud MD mengatakan kegiatan keagamaan yang bersifat masif (berkumpul dan kegiatan yang melibatkan orang banyak) termasuk bagian yang dilarang seperti yang tercantum peraturan perundang-undangan termasuk di dalamnya Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Perpres Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam penyebaran covid-19 sebagai bencana Nasional.

“Jadi kita simpulkan, bahwa kegiatan keagamaan yang sifatnya masif itu dilarang. Untuk itu pemerintah meminta dengan sungguh-sungguh untuk tidak di langgar,”ucap Mahfud MD saat menggelar video confrence bersama beberapa Kementerian dan Kepala Daerah se Indonesia, Senin(18/5/2020).

Mahfud juga meminta kepada kepala daerah bersama forkopimda untuk melakukan kampanye secara sangat masif dengan menggandeng tokoh-tokoh agama setempat agar pelaksanaan solat Idul Fitri 1441 H supaya dilakukan dirumah masing-masing.

Dirinya menyadari, bahwa dengan adanya persoalan tersebut, tentunya akan menimbulkan permasalahan sosial yang tidak diinginkan.

“Oleh sebab itu kita harapkan dari Pemerintah Daerah berusaha sekuat mungkin untuk meyakinkan demi keselamatan bersama untuk solat ied di rumah masing-masing,” tuturnya.

Ia juga meminta kepada unsur forkopimda baik jajaran TNI, Polri dan aparat lainnya mengantisipasi agar sekelompok masyarakat yang tetap ingin menggelar solat ied berjamaah agar protokol-protokol kesehatan tetap disiapkan secara ketat.

“Nanti pemerintah mengeluarkan pedoman-pedoman yang harus ditegakkan secara benar, sebagai bagian dari aturan-aturan kita yaitu protokol kesehatan. Pihak Badan Intelejen Negara (BIN) menyiapkan protokolnya dan juga dari Kemenkes,”jelasnya.

Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi Rapat bersama Menkopolhukam Mahfud MD

Menanggapi hal tersebut Wakil Gubernur Kaltim, H. Hadi Mulyadi menuturkan berdasarkan data yang dipaparkan dari Badan Intelejen Negara (BIN) ada tingkat kecenderungan meningkat sehingga sampai akhir bulan Mei diperkirakan masih ada lebih dua ribu kasus yang akan muncul.

“Jadi kita berharap ini kita agak tegas dan serius untuk tidak melaksanakan solat Idul Fitri pada tahun ini. Insha Allah tahun depan sudah bisa,” pungkas Hadi.

Video Confrence diikuti beberapa kementerian, seperti, Kemendagri, Kementerian Agama, Badan Intelejen Negara (BIN), Jaksa Agung RI, Polri, Panglima TNI dan jajaran Forkopimda.

Turut hadir dari Pemrov Kaltim, Plt Asisten I Pemerintahan dan Kesra Setprov Kaltim Dr. H. Moh Jauhar Effendi, Kepala Pengadilan Tinggi Agama Kaltim, Kepala Biro Pemerintahan Perbatasan Otonomi Daerah (PPOD), Kepala Biro Humas Syafranudin.

Samarinda—Kunjungan Silaturahmi Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, Brigjen Pol Iman Sumantri dampingin Kepala BNNP yang lama, Raja Haryono disambut hangat oleh Gubenur Kaltim Isran Noor, Senin (18/5/2020)

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Kerja Gubernur Kaltim  diisi dengan bincang santai sekaligus agar saling mengenal demi sinergitas yang lebih maksimal khususnya dalam upaya pencegahan, pemberantasan dan penangan Narkotika di wilayah Kaltim.

Gubernur Kaltim, Isran Noor  dalam kesempatannya mengucapakan selamat datang di Bumi Etam Kalimantan Timur  kepada Ka.BNNP Kaltim Brigjen. Pol .Iman Sumantri  dan Gubernur menyampaikan siap bersingeritas dengan BNNP Kaltim  untuk memberantas  Narkoba di Bumi Etam  serta mendukung segala kebijakan yang sudah ada selama ini.

Salah satu upaya yang akan dilakukan dalam pemberantasan Narkoba adalah membentuk Tim Sosialisasi Anti Narkoba ke semua lini sehingga mempersempit ruang gerak para oknum pengedar Narkoba.

Disamping itu, dilakukan pencegahan dan pemberantasan Narkoba kedalam di lingkungan Pemerintahan yaitu instansi-instansi, dengan melakukan pemeriksaan urin rutin untuk memastikan seluruh perangkat Pemerintah tidak terlibat Narkotika sesuai dengan Intruksi Presiden No 2 tahun 2020.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar sinergitas yang telah dibangun BNNP dan Pemerintah Provinsi Kaltim tetap dijaga dan dipertahankan demi pemberantasan Narkotika di Kalimantan Timur yang tetap maksimal.

Sementara itu, Ka.BNNP Kaltim, Iman Sumantri  siap memberikan dukungan terbaiknya untuk menjaga ketertiban khususnya dalam hal pencegahan dan pemberantasan Narkoba di Provinsi Kaltim.

Sebab dampak dari Narkoba yang begitu luas dapat merusak generasi bangsa tentu menjadi perhatian serius  BNNP Kaltim  untuk penanganannya sehingga sinergitas harus terus dijaga.

“ Olehnya BNNP terus bersatu padu menguatkan kerjasama dalam menangani permasalahan Narkoba di wilayah. Penanganan terhadap Narkoba harus lebih terkonsep dan sinergi antara Pemerintah, Aparat penegak hukum dan berbagai unsur masyarakat harus terus dijaga.

Humas BNNP Kaltim

Samarimda— Pada hari Senin tanggal 18 Mei  2020, tepat pukul 08.30 wita digelar upacara serah terima jabatan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur dari pejabat yang lama Brigjen Pol Drs. Raja Haryono kepada  pejabat yang baru Brigjen Pol. Drs. Iman Sumantri .

Acara serah terima jabatan Kepala BNNP tersebut di gelar di Ruang Rapat BNNP Kaltim, Senin (18/5/2020)

Serah terima dipimpin langsung oleh kepala BNNP kaltim Raja Haryono dan diserahkan kepada  Kepala BNNP yang baru, Iman Sumantri yang di hadiri seluruh Kepala BNNK dan  diikuti oleh seluruh Para Kasie dilingkungan BNNP Kaltim. Acara tersebut juga dirangkai dengan menyerahkan  Buku  Memory Jabatan.

Kepala BNNP Kaltim yang baru Brigjen Pol. Iman  Sumantri sebelumnya bertugas di BNNP Maluku, sedangkan Brigjen.Pol Raja Hariyono akan Kembali Ke Mabes Polri.

Dengan rotasi jabatan di Lingkungan BNNP Kalimantan Timur diharapkan dapat melanjutkan program kerja yang sudah dilakukan oleh Kepala BNNP  yang  terdahulu atau dapat meningkatkan prestasi yang lebih baik lagi.

Humas BNNP Kaltim