BALIKPAPAN-Menjelang momen perayaan ldul Fltri 1441 H, PLN siap mengawal suplai Iistrik yang andal untuk masyarakat di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Dengan situasi bumi tengah siaga melawan pandemi COVID-19, masyarakat diimbau untuk tinggal di rumah dan tidak mudik, maka dipastikan listrik menjadi salah satu elemen yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

PLN melakukan masa siaga Ramadan dan Idul Fitri 1441 H yang dimulai sejak 17 hingga 31 Mei 2020 mendatang, listrik aman dan cukup.

“Kami siapkan puluhan posko siaga dan ribuan petugas siaga sejak H-7 hingga H+7 ldul Fitri. EIemen-elemen pendukung kelancaran distribusi listrik kami siapkan sesuai SOP dan protokol kesehatan yang berlaku,” kata Sigit Witjaksono, General Manager PLN UIW (Unit Induk Wilayah) Kaltimra, Selasa (19/5/2020).

Selama masa siaga, PLN tidak melakukan kegiatan pemeliharaan yang berdampak padam terencana, kecuali pada keadaan emergency atau darurat yang memaksa.

Sebab, jika tidak dilakukan dapat mengurangi kualitas keandalan distribusi listrik untuk masyarakat.

Dalam masa siaga, seluruh pelanggan PLN siap dilayani, 1.336 petugas yang tersebar di 37 posko siaga.

Sebelum memasuki masa siaga, PLN juga telah melakukan serangkaian upaya peningkatan keandalan melalui pemeliharaan komprehensif dan percepatan recovery pasca gangguan.

Sementara ltu ditengah musim penghujan, adanya cuaca extreme bisa sewaktu-waktu terjadi.

Sigit mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah backup dan memberlakukan SOP pemuIihan atas terjadinya gangguan.

Aset backup kelistrikan diantaranya, mobile genset, Unit Gardu Bergerak (UGB), serta Uninterruptible Power Supply (UPS) untuk kelancaran distribusi listrik dan percepatan pemulihan apabila terjadi gangguan.

“Apabila terjadi force majeure kami juga sudah menialankan SOP agar keputusan dan tindakan dapat segera diambil,” terang Sigit.

Terkait aset backup yang disampaikan Sigit, sedikitnya terdapat 59 mobile genset, 26 unit UPS dan 21 UGB telah disiapkan pada titik-titik siaga yang tersebar di Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Berau dan Tarakan (Kalimantan Utara).

Sistem kelistrikan di Kalimantan Timur saat lni berjalan dengan Sistem Interkoneksi Kalimantan dengan daya mampu hingga 1.676 MW.

Sistem kelistrikan ini menyuplai Kalimantan Tengah, Selatan, dan Timur. DI Kalimantan Timur sendiri daerah yang terlayani sistem lnterkoneksi meliputi, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Tenggarong (Kutai Kartanegara), Kota Bontang, hingga Sangatta (Kutai Timur), dengan perkiraan beban puncak berkisar 450 MW.

Sementara di Kalimantan Utara akan berjalan dengan sistem Isolated sesuai wilayahnya.

Sigit mengatakan, pasokan listrik dipastikan cukup dan tidak akan ada kekurangan daya

“Tentunya kita berharap, segalanya berjalan lancar, masyarakat dapat melaksanakan sisa Ramadan hingga ldul Fitri nanti dengan khidmat tanpa adanya gangguan Iistrik yang berarti,” harapnya.

Tentunya ldul Fitri ditengah wabah COVID-19 akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya untuk ltu saya mengingatkan agar masyarakat selalu memperhatikan protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah.

“Mari kita sama-sama berdoa agar pandemi segera berlalu,” tandasnya.

Perlu diketahui, PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) turut andil pencegahan COVID-19, khususnya bagi rekan-rekan wartawan. Pihaknya, telah membagikan masker kepada para awak media se-Balikpapan, di Kantor PWI Balikpapan, Selasa (19/5/2020) siang.

Pembagian masker diwakili Tim Satgas COVID-19 PLN UIW Kaltimra, Zulkarnain, kepada sejumlah wartawan. Sementara, Ketua PWI Balikpapan Sumarsono, mengapresiasi kepedulian PLN UIW Kaltimra, membagikan masker kepada para awak jurnalis di Balikpapan. Untuk dapat dipergunakan dengan baik.

Penajam (19/5)- Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas’ud mengeluhkan kondisi jalan trans Kalimantan dan jalan provinsi di Kecamatan Sepaku yang tembus kilometer 38 Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, karena hingga kini sebagian besar masih rusak parah.

“Mengingat jalan ini milik Provinsi Kaltim dan merupakan jalan nasional, maka kami minta Pemprov Kaltim menuntaskan masalah ini, terlebih jalan ini juga akan menjadi jalur pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), sehingga pembangunannya menjadi prioritas,” ujar Abdul Gafur Mas’ud (AGM) di Penajam, Selasa.

Saat kunjungan kerja Komisi III Pansus DPRD Provinsi Kaltim yang digelar di Kantor Bupati PPU, sebelumnya, AGM juga menyampaikan keluhan yang sama dan berharap aspirasi ini bisa diperjuangkan oleh para wakil rakyat tersebut.

Dalam kesempatan itu AGM menuturkan bahwa sejumlah ruas jalan di PPU sebagian besar merupakan jalan milik Provinsi Kaltim, sehingga jika dikerjakan oleh daerah tentu akan menimbulkan masalah karena bukan kewenangan daerah.

Oleh karena itu, masalah ini harus ada perhatian serius dari Pemprov Kaltim, terlebih jalan utama Provinsi Kaltim di wilayah PPU pada poros Petung hingga kilometer 38 Samboja, sampai saat ini belum selesai perbaikannya, padahal jalur itu merupakan akses utama perekonomian lintas wilayah.

Ia berharap jalur penghubung ini dijadikan program prioritas oleh Provinsi Kaltim, apalagi akan adanya pemindahan IKN di wilayah PPU yang berarti pembangunan jalan juga harus diprioritaskan.

Seharusnya, lanjut AGM, pengerjaan jalan di kawasan Petung – Sepaku – kilometer 38 tersebut tidak dilakukan sepotong-sepotong, dengan kata lain hanya dikerjakan pada titik-titik yang rusak, namun harus secara menyeluruh agar tidak boros anggaran.

“Sudah berapa puluh tahun pengerjaan jalan ini tidak ada kata selesai. Jika pekerjaan masih dilakukan dengan cara seperti ini, dipastikan pembangunannya tidak akan rampung dalam 20 tahun ke depan, makanya harus fokus rampung dan tidak boros,” ujarnya menegaskan.

Ia melanjutkan, jalur mulai Petung hingga kilometer 38 merupakan jalan utama yang selalu dilalui oleh kendaraan besar pengangkut material, logistik, dan hasil-hasil pertanian, sehingga pembangunannya harus dituntaskan dan kokoh agar mampu bertahan dalam waktu lama.

Kabupaten PPU, lanjut dia lagi, juga merupakan salah satu daerah di Kaltim yang menjadi perlintasan antarkota dalam provinsi sekaligus jalur antarprovinsi di Kalimantan, seperti Kabupaten Paser, Provinsi Kalsel, Provinsi Kalteng, dan laiannya.

“Jika dari provinsi lain ingin menuju Balikpapan atau ke Samarinda, sebagian besar masih melalui jalur Petung – Sepaku – Samboja, maka jalan provinsi di PPU wajib segera diperbaiki,” ucap AGM. (mg)

BERAU – Jelang Lebaran, Tim Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Berau melakukan aktivitas penyemprotan cairan disinfektan di area pasar Tradisional Sanggam Adji Dilayas, Kecamatan Teluk Bayur, Senin (18/5).

Dalam kegiatan tersebut, tim BPBD terdiri dari 13 orang dan PMI 16 orang. Mereka membentuk tim untuk berbagi tugas melakukan penyemprotan di setiap sudut pasar.

Sebelum ke pasar, tim gabungan BPBD dan PMI melakukan penyemprotan disinfektan di rumah warga yang positif virus corona di jalan Cut Nyak Dien, Kecamatan Teluk Bayur. Tak hanya itu, tim juga memberikan paket semabako.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Berau, H Azkar mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

“Kami lakukan di pasar karena pasar merupakan pusat keramaian, apalagi dekat lebaran semakin padat orang berkunjung ke pasar,” ujarnya.

“Dalam kegiatan tadi kami juga sempat lakukan penyemprotan di rumah warga yang positif di wilayah Teluk Bayur dan sekaligus memberikan paket sembako,” terangnya.

Koordinator Lapangan Penanggulangan Bencana PMI Berau Yudhi Rizal menyampaikan, tim dari PMI dan BPBD Berau sudah sangat intens melakukan kerja sama dalam kegiatan penanggulangan bencana di Bumi Batiwakkal.

“Prinsipnya, kami selalu siap terlibat dalam kegiatan BPBD dan terus melakukan koordinasi,” sebutnya. Meski, PMI Berau pun juga sudah memiliki agenda rutin dalam kegiatan pencegahan dan penanggulangan kebencanaan.

Senada, Ketua Bidang Relawan PMI Berau Endro S. Efendi menyampaikan, tim relawan PMI selalu siap jika dibutuhkan masyarakat, termasuk BPBD.

“Alhamdulillah kehadiran kami selalu disambut baik masyarakat. Mudah-mudahan apa yang dilakukan para relawan PMI bisa membantu masyarakat baik secara langsung atau tidak,” ucapnya.

Karena itu, kehadiran tim PMI dan BPBD di Pasar SAD tak hanya melakukan penyemprotan. Tim Promosi Kesehatan PMI juga melakukan sosialisasi kepada warga di pasar tersebut untuk membiasakan diri pakai masker dan mencuci tangan.

Selain diberikan brosur, beberapa pedagang dan pengunjung pasar juga diberi masker gratis oleh tim PMI. Masker tersebut adalah sumbangan pribadi dari H Agus Tantomo sebagai ketua PMI Berau yang saat ini juga masih menjabat sebagai wakil bupati Berau.

Kutai Timur – Pemerintah Kutai Timur (Kutim) berencana akan melakukan kajian dan pendataan, akan potensi pengelolaan pendapatan yang saat ini belum bisa dikelola oleh Pemerintah Kutim. Hal ini disampaikan langsung Bupati Kutim, Ismunandar kepada awak wartawan usai mengikuti Forum Diskusi Grup melalui video conference bersama Tim Pelaksana Kajian Universitas Merdeka (Unmer) Malang, terkait upaya Intensifikasi dan Ekstensifikasi Income Daerah dalam rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kutim, Senin (18/5).

“Kita (Pemerintah Kutim, red) menyadari bahwa meskipun trend PAD (Pendapatan Asli Daerah, red) naik, tetapi saat ini masih ada yang belum dioptimalkan (pengelolaannya, red). Karena itu, pemerintah Kutim akan mengambil sejumlah langkah untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber-sumber PAD yang ada, baik yang sudah dikelola maupun yang belum (dikelola, red),” ujar Ismu.

Lanjutnya, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Kutim dalam mengoptimalkan potensi sumber PAD Kutim yang ada saat ini, adalah dengan menggandeng Universitas Merdeka (Unmer) Malang, untuk melakukan kajian intensifikasi dan ekstensifikasi sumber PAD Kutim.

“Kita akan menggandeng Universitas Merdeka Malang, untuk melakukan kajian terkait upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber PAD Kutim. Nantinya, bersama Unmer, Pemkab Kutim akan memilah-milah, potensi sumber PAD mana yang akan dilakukan intensifikasi dan potensi mana yang akan dilakukan ekstensifikasi. Baik potensi PAD yang saat ini sudah dikelola oleh pemerintah, maupun yang belum sama sekali tersentuh namun punya peluang dijadikan sebagai pemasukan PAD,” jelas Ismu.

Ditambahkan Bupati Ismunandar, saat ini sejumlah potensi PAD Kutim memang menjadi pundi-pundi pendapatan keuangan Kutim. Namun diakui ada beberapa potensi pendapatan yang belum dioptimalkan dan bahkan ada sektor yang sama sekali belum terjamah. Di antara sektor yang bisa menjadi sumber pendapatan bagi daerah adalah, sektor pariwisata, sektor kelautan dan perikanan, serta sektor peternakan dan pertanian.

“Pajak dan retribusi daerah memang menjadi penopang dalam pendapatan keuangan daerah. Namun memang ada sejumlah potensi PAD yang belum kita optimalkan, seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Namun ada sejumlah sektor yang bisa menjadi peluang pendapatan daerah, namun hingga kini belum bisa kita kelola. Seperti, sektor pariwisata, sektor kelautan dan perikanan, serta sektor peternakan dan pertanian. Serta masih banyak potensi-potensi PAD lainnya yang belum kita kelola. Maka melalui kajian bersama antara pemerintah dengan Unmer ini, akan kita susun bersama. Potensi PAD mana yang bisa kita perkuat dengan pengelolaan sendiri dan potensi PAD mana yang harus dikerjasamakan pengelolaannya,” ujarnya.

Samarinda— Perkembangan pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan hasil yang baik, karena setiap harinya angka pasien sembuh terus bertambah.

“Hari ini ada penambahan 5 kasus pasien yang dinyatakan sembuh,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak, terangnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (19/5/2020).

5 kasus tersebut jelas Andi merupakan 4 kasus dari Kutai Barat yaitu KBR 2 laki-laki 19 tahun, KBR 9 laki-laki 46 tahun, KBR 13 laki-laki 42 tahun dan KBR 8 laki-laki 28 tahun. Kemudian 1 kasus dari Balikpapan merupakan BPN 40 laki-laki 17 tahun.

Seluruh kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya (Jawa Timur) dinyatakan dua kali dengan hasil NEGATIF serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Andi juga melaporkan terjadi penambahan tiga kasus positif di Kaltim yang berasal dari Kota Samarinda dan Kota Bontang, sebagai berikut:

Kota Samarinda Dua Kasus

  1. SMD 35 (Laki-laki 16 tahun) merupakan PDP dari kluster Magetan (Jawa Timur) dengan hasil rapid test reaktif, kasus telah dirawat di RS Karantina Bapelkes sejak 28 April 2020.
  2. SMD 36 (Laki-laki 25 tahun) merupakan PDP pelaku perjalanan dari Handil dengan hasil rapid test (IFA) Reaktif yang telah dirawat di RS Karantina Bapelkes sejak terkonfirmasi hari ini.

Kota Bontang satu Kasus

  1. BTG 12 (Laki-laki 49 tahun) merupakan ODP pelaku perjalanan dari Sulawesi Selatan dengan keluhan demam, batuk, pilek, dan melakukan isolasi mandiri sejak 10 April. Kondisi kasus stabil dan telah dirawat di RSUD Taman Husada sejak terkonfirmasi hari ini.

Kini jumlah kasus terkonfirmasi Provinsi Kalimantan Timur menjadi 258 kasus, sembuh 81 kasus dan meninggal 3 kasus serta yang menunggu hasil lab ada 196 kasus.

Lanjutnya, khusus Pasien Dalam Pengawasan (PDP)bertambah 16 kasus dari Kota Bontang satu kasus, Kota Samarinda satu kasus dan Kota Balikpapan 14 kasus. Dengan begitu total PDP menjadi 759 kasus.

Selain itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penambahan sebanyak satu kasus dari total 9.408 kasus, selesai pemantauan 8.700 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 708 kasus.

Tambahnya untuk PDP dengan hasil negatif juga bertambah lima kasus dari Kota Balikpapan dua kasus dan Kabupaten Kutai Kartanegara tiga kasus.

Samarinda – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Prov Kaltim, Muhammad Sa’bani membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi kegiatan Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim yang berlangsung di Ruang Tepian II Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (19/5).

Rakor ini yang pertama dilaksanakan untuk mengoptimalkan aktivitas Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kaltim. Dikarenakan beberapa hari ini perkembangan wabah Covid-19 belum mereda, sehingga perlu disikapi dengan penanggulangannya.

“Melalui rakor ini, kita harapkan ada masukan dari Forkopimda maupun perangkat daerah yang tergabung dalam tim gugus tugas, sehingga dapat meningkatkan kinerja tim posko gugus tugas di Kaltim,” ujar Sa’bani melalui virtual zoom.

Ia juga mengharapkan aktivitas anggota gugus tugas terus dilaksanakan dengan baik, termasuk data-data yang dihimpun dari gugus tugas kabupaten/kota serta Dinas Kesehatan, sehingga datanya akurat dan administrasi yang lengkap untuk penerimaan maupun penyaluran APD dan bantuan logistik dari pihak swasta dan masyarakat.

“Seluruhnya harus ada laporan secara transparan terkait penerimaan maupun penyaluran bantuan APD maupun logistik, sehingga dikemudian hari tidak menimbulkan masalah,” ucap Sa’bani.

Rakor Optimalisasi Gugus Tugas Covid-19 secara virtual zoom dihadiri Forkompinda Kaltim, Plt Kepala BPBD Kaltim, serta OPD dilingkup Prov Kaltim terkait dan instansi vertikal.

 

Samarinda— Ancaman penyalahgunaan dan peredaran narkoba kian mengkhawatirkan di Kalimantan Timur, tidak hanya menjadi tempat transit namun juga sebagai kawasan target peredaran narkoba.

Berbagai cara dilakukan bandar untuk bisa memasukan narkoba ke wilayah Kalimanan Timur. Baik melalui darat, udara dan laut, disisi lain kondisi para penyalah guna narkoba sangat ironis dan perlu perhatian serius.

Seseorang yang terus menerus mengkonsumsi narkoba secara tidak sadar akan diperbudak barang haram tersebut, hingga akhirnya mengalami masalah adiksi. Peran keluarga sangat dibutuhkan, agar para penyala guna pulih dari kecanduannya.

Hal ini disampaikan dr.Risna Sari Konselor di BNNP Kalimantan Kaltim, Senin, 18 Mei 2020 di Klinik Pratama BNNP Kalimantan Timur saat melakukan kegiatan konseling terhadap tiga orang klien Rehabilitasi.

Menurut Risna ada banyak alasan akhirnya seseorang terjebak narkoba, diantaranya, adanya keingintahuan, mengikuti teman, supaya merasa lebih nyaman, untuk merayakan sesuatu, dan untuk merasa lebih baik dalam melakukan sesuatu.

Selain itu jaga untuk Klien terbebas dari narkoba tidak lepas dari Peran serta keluarga bagi pecandu narkoba sangatlah penting untuk bisa benar benar terlepas dari ketergantungan narkotika.

Dimana keluarga merupakan first opinion change bagi pemulihan korban penyalahgunaan narkoba, karena keluarga bisa memberikan segala bentuk perhatian khusus dalam proses rehabilitasi, Bentuk perhatian yang kuat diharapkan bisa melawan stigma yang seringkali jadi masalah untuk para penyalah guna narkoba yang menjalani rehabilitasi.

Humas BNNP Kaltim

Ujoh Bilang – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mahakam Ulu (Diskominfomas Mahulu) hingga kini terus aktif melakukan sosialisasi tentang protokol pencegahan dan penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), guna mempertahankan kabupaten ini tetap di zona hijau pandemi.

“Pemkab Mahulu bersama pihak terkait dan berbagai elemen masyarakat telah berkomitmen mempertahankan zona hijau alias tidak ada warga yang terpapar virus corona, maka semua mengambil peran masing-masing mendukung komitmen ini,” ujar Kepala Diskominfo Kabupaten Mahulu Nasution Hibau Djaang, Selasa (19/5/2020).

Peran yang diambil oleh dinas yang dipimpinnya antara lain berbagai hal terkait saluran komunikasi dan informasi yang benar mengenai corona, maka pihaknya meminimalisir kemungkinan adanya disinformasi yang menyebar ke masyarakat dan dapat menimbulkan kepanikan.

Kemudian mempublikasikan via saluran komunikasi yang tersedia tentang protokol pencegahan dan penanganan COVID-19, seperti rajin mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, menjaga jarak, tidak ke luar rumah kecuali sangat penting, dan meningkatkan imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi.

Ia juga menyampaikan bahwa sampai saat ini tidak ada warga Mahulu yang terpapar virus corona. Ia pun berdoa dan berupaya agar sampai kapan pun di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia bagian timur ini tidak ada COVID-19 yang masuk.

Saat ini, lanjut Hibau, di Mahulu tercatat 0 orang tanpa gejalan (OTG), 0 pasien dalam pengawasan (PDP), 98 orang dalam pemantauan (ODP), dan sebanyak 4.264 pelaku perjalanan (PP).

Sebanyak 98 ODP tersebut tersebar pada lima kecamatan dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Long Bagun yang berjumlah 82 orang. Disusul Kecamatan Long Hubung 5 ODP, Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari masing-masing 4 ODP, dan Kecamatan Laham 3 ODP.

Sedangkan jumlah PP yang mencapai 4.262 orang tersebut, rinciannya adalah di Kecamatan Long Bagun sebanyak 1.812 orang, Kecamatan Long Hubung tercatat ada 2.063 orang, Kecamatan Laham 17 orang, Kecamatan Long Pangahangai 275 orang, dan di Kecamatan Long Apari tercatat ada 97 orang.

“Kami berharap warga mau jujur jika datang dari luar daerah, jika mengalami gejala demam, batuk, pilek, sesak napas, yakni harus segera melaporkan ke Tim Gugus Tugas COVID-19, bisa juga langsung ke Puskesmas terdekat atau ke rumah sakit,” ucap Hibau Djaang.

Ujoh Bilang – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, menyiapkan empat unit mobil ambulans, diperuntukkan khusus penanganan pasien yang diduga terpapar Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) agar tidak menular ke orang lain.

“Meski di Mahulu di zona hijau karena tidak ada kasus yang positif COVID-19, namun kesiapsiagaan harus tetap kita lakukan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KP2KB) Kabupaten Mahulu drg Agustinus Teguh Santoso di Ujoh Bilang, Selasa (19/5/2020).

Didampingi Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dr Petronela Tugan, Teguh melanjutkan bahwa empat unit ambulans tersebut diadakan dari pos Belanja Tidak Terduga sub kegiatan Kejadian Luar Biasa atau Bencana Nonalam pada Dinas KP2KB Mahulu.

Selain empat unit ambulans khusus untuk penanganan pasien terduga maupun yang positif virus corona, dinas ini juga sekaligus mengadakan satu unit mobil jenazah. Kelima mobil khusus untuk penanganan COVID-19 tersebut telah tiba di Mahulu.

Ia menyatakan bahwa sebelumnya dinas ini tidak memiliki ambulans untuk pencegahan dan penanganan COVID-19, khususnya ambulans untuk ditempatkan di rumah sakit dan sejumlah Puskesmas yang tersebar di kecamatan, padahal standarnya harus ada kendaraan yang khusus untuk penanggulangan COVID-19.

“Berdasarkan kondisi ini, kemudian disepakati pengadaan empat ambulans dan satu mobil jenazah sebagai antisipasi apabila ada kasus terkonfimasi virus corona,” ujar dr Petronela.

Peruntukan empat unit ambulans tersebut masing-masing disiagakan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Gerbang Sehat Mahulu sebanyak dua unit, untuk Puskesmas Ujoh Bilang satu unit, dan untuk Puskesmas Laham juga satu unit, sedangkan mobil jenazah disiagakan di RSP Gerbang Sehat.

“Untuk ambulans yang baru hanya disiagakan di dalam kabupaten, sementara ambulans lama dan memiliki double gardan yang sebelumnya di RSP dan Puskesmas, secara khusus akan disiagakan untuk keperluan rujukan bagi pasien COVID-19,” katanya.

Petronela melanjutkan, fasilitas yang ada di dalam ambulans ini telah dilengkapi peralatan untuk menangani pasien atau orang yang diduga terpapar COVID-19. Bahkan di dalamnya pun terdapat 10 set alat pelindung diri (APD) lengkap dan lampu UV untuk sterilisasi ruangan.

“Apabila ada pasien atau ada orang yang diduga terpapar COVID-19, maka akan dijemput sesuai prosedur tetap kesehatan, kemudian petugas menggunakan APD lengkap sehingga melalui ini dapat mencegah penularan,” kata Petronela

KUKAR – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah merilis hasil Swab Polymerase Chain Reaction (PCR)  enam orang yang masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia dan dimakamkan secara  protokol penanganan Covid-19 di Kukar.

Hasil PCR  keenam PDP meninggal dunia tersebut yakni satu kasus probable dan lima kasus lainnya negatif. Berdasarkan pengembangan definisi kematian Covid-19 terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dirilis per tanggal 11 April 2020, disebutkan bahwa kasus PDP yang probable didefinisikan sebagai kematian karena Covid-19.

Ini data PDP meninggal dunia yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di Kukar.

  1. PDP meninggal dunia, jenis kelamin perempuan, usia 39 tahun dari Kecamatan Tenggarong, PDP dengan penyakit penyerta, meninggal dunia pada tanggal 7 April 2020. Dilakukan rapid test pada tanggal 6 April 2020 dengan hasil reaktif. Pemeriksaan PCR dari swab tenggorok tanggal 7 April 2020 dengan hasil probable.
  2. PDP meninggal dunia, jenis kelamin perempuan, usia 37 tahun dari Kecamatan Loa Kulu, PDP dengan penyakit penyerta, meninggal dunia pada tanggal 14 April 2020. Dilakukan rapid test pada tanggal 8 April 2020 dengan hasil non reaktif namun menunjukan adanya salah satu gejala Covid-19. Pemeriksaan PCR dari swab tenggorok tanggal 11 April 2020 dengan hasil negatif.
  3. PDP meninggal dunia, jenis kelamin laki-laki, usia 60 tahun dari Kecamatan Loa Janan, PDP dengan penyakit penyerta, meninggal dunia pada tanggal 17 April 2020. Dilakukan rapid test pada tanggal 2 April 2020 dengan hasil non reaktif namun menunjukan adanya salah satu gejala Covid-19. Pemeriksaan PCR dari swab tenggorok tanggal 6 April 2020 dengan hasil negatif.
  4. PDP meninggal dunia, jenis kelamin perempuan, usia 20 tahun dari Kecamatan Tenggarong, PDP dengan penyakit penyerta, meninggal dunia pada tanggal 22 April 2020. Dilakukan rapid test pada tanggal 22 April 2020 dengan hasil reaktif. Pemeriksaan PCR dari swab tenggorok tanggal 22 April 2020 dengan hasil negatif.
  5. PDP meninggal dunia, jenis kelamin Laki-laki, usia 24 tahun dari Kecamatan Loa Janan, PDP dengan penyakit penyerta, meninggal dunia pada tanggal 29 April 2020. Dilakukan rapid test pada tanggal 28 April 2020 dengan hasil reaktif. Pemeriksaan PCR dari swab tenggorok tanggal 28 April 2020 dengan hasil negatif.
  6. PDP meninggal dunia, jenis kelamin laki-laki, usia 58 tahun dari Kecamatan Muara Badak, PDP dengan penyakit penyerta, meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 2020. Dilakukan rapid test pada tanggal 29 April 2020 dengan hasil reaktif samar. Pemeriksaan PCR dari swab tenggorok tanggal 29 April 2020 dengan hasil negatif.

“PDP yang meninggal dunia dengan hasil pemeriksaan PCR negatif, maka yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia bukan akibat Covid-19,” kata Edi Damansyah. Senin (18/5/2020)

Edi Damansyah mengatakan langkah pemakaman secara protokol penanganan Covid-19 yang telah dilakukan oleh Pemkab Kukar merupakan langkah yang harus diambil sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dikarenakan hasil Pemeriksaan PCR belum keluar di saat yang bersangkutan meninggal dunia.

Ia meminta kepada seluruh masyarakat khususnya yang ada di sekitar domisili yang bersangkutan agar tidak menyikapi keadaan ini secara berlebihan dan tetap menjaga kerukunan serta silaturahmi antar sesama.

“Kepada seluruh masyarakat Kutai Kartanegara khusus masyarakat yang ada di sekitar domisili yang bersangkutan agar tidak menyikapi keadaan ini secara berlebihan dan tetap menjaga kerukunan serta silahturahmi antar sesama dengan tidak melakukan tindakan atau perilaku yang dapat merugikan atau memberikan rasa ketidaknyamanan bagi keluarga yang bersangkutan,” tutupnya.