Kutai Timur – Meski hari libur nasional, namun kerja tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutai Timur (Kutim) ternyata tidak ikut meliburkan diri. Bahkan disela-sela tugas dalam penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kutim, Kamis (21/5/2020).
Tim Gugus Tugas COVID-19 Kutim kedatangan satuan tugas (Satgas) Gugus Tugas Pusat Percepatan Penanganan COVID-19, Brigjen (Purn) TNI Nanang Heriyanto. Kedatangan Brigjen Nanang ke Posko Utama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim yang beralamat di Kantor BPBD Kutim Jl Soekarno-Hatta Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara, didampingi PasiTer Korem 091/ASN Mayor Inf Sarjito, diterima Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Syafruddin yang juga merupakan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setkab Kutim Suroto, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kutim yang juga anggota Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim. Di antaranya, Dandim 0909/ SGT Letkol CZI Pabate, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Osben Alibos Naibaho, Kajari Kutim Setyowati, Wakapolres Kutim Kompol Mawan Riswandi, Kepala Dinas Kesehatan Kutim Bahrani Hasanal, anggota DPRD Kutim Basti Sanggalangi, Kapolsek Sangatta AKP Selamet Riyadi, Danramil Sangatta Kapten Inf Arif Safardiyatno serta Ketua FKDM Kutim Khoirul Arifin.

Dalam paparannya, Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Kutim, Syafruddin melaporkan perkembangan situasi penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kutim. Hingga saat ini, tercatat ada 127 orang pelaku perjalanan (PP) yang masuk dalam kluster Gowa. Kemudian ada 103 org telah di rapid tes. Sedangkan total PP, mencapai 4.300 orang.
“Total pendatang yg masuk ke Kutim dari wilayah Kaltim sebanyak 21.990 orang dan dari luar Kaltim serta luar negeri sebanyak 1.837 orang. Sementara dari ABK (anak buah kapal, red) ada sebanyak 4.171 orang, sehingga total keseluruhan ada sebanyak 28.018 orang. Untuk kasus terkonfirmasi positif COVID-19, ada sebanyak 35 orang dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang. Di wilayah Kutim, COVID-19 sudah tersebar di 11 kecamatan, dan ada tujuh kecamatan masih dinyatakan negatif. Sementara itu, untuk mempermudah pendataan terhadap pendatang, tim Gugus Tugas Covid-19 Kutim membuat 3 pos pintu masuk, yakni pos km 1 Sangatta, pos Muara Bengkal, dan pos Kongbeng,” terang Syafruddin.
Sementara itu, Brigjen (Purn) TNI Nanang Heriyanto dalam arahannya, menjelaskan jika kunjungannya ke Posko Utama Gugus Tugas Covid-19 Kutim merupakan upaya monitoring, sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 7 Tahun 2020 tentang pembentukan Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
“Dalam kegiatan monitoring ini, kami berharap tim Gugus Tugas bisa melaksanakan kewajiban dan kegiatan secara aman. Selain itu, hendaknya pedoman pelaksanaan tugas yang perlu dilaporkan ke pusat seperti operasional, logistik, dan tentang hasil laboratorium. Hingga saat ini, di Kaltim sudah ada dua laboratorium Covid-19, yakni di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan dan RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda,” ujarnya.
Lanjut Nanang, khusus untuk Kutim, dirinya berharap tempat isolasi khusus pasien Covid-19 perlu disiapkan atau ditambah. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika nantinya ada peningkatan kasus secara signifikan, bahkan bisa diajukan untuk diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
“Saya sangat mengapresiasi kinerja tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim. Jika melihat laporan yang disampaikan, saya menilai di Kutim memerlukan penambahan tempat isolasi khusus pasien Covid-19. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika terjadi lonjakan kasus yang signifikan, bahkan bisa menjurus pada diusulkannya pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar, red). Kepada Dinas Sosial, dalam membagikan bantuan agar bisa dilakukan secara merata, dengan terus mengupdate data penerima bantuan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Sementara bagi wartawan, kami berharap dalam pemberitaan agar membatasi informasi yang bisa menimbulkan kecemburuan sosial. Seperti bandara dibuka, mall buka, pasar buka, tapi masjid tidak boleh. Klo bisa jangan terlalu di blow up dan dibesar-besarkan terus,” sebutnya.
Usai menggelar pertemuan dengan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim, Nanang Heriyanto akhirnya langsung kembali bertolak ke Samarinda, melalui jalur darat.