KUKAR – Kesembuhan pasien terkonfirmasi positif mulai menunjukkan hasil, Pemerintah Kabupaten Kutai kartanegara melalui press release kembali menyampaikan kabar baik terkait kesembuhan 5 (lima) orang pasien, Jumat(22/05/2020).

Kelima Pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah terkonfirmasi swab negatif selama 2 kali berturut turut, dengan data sebagai berikut:

1. KK-17, usia 58 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Loa Kulu, merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dan telah menjalani masa perawatan dan isolasi selama 28 hari.
2. KK-18, usia 50 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Anggana, merupakan pelaku perjalanan dari Gowa dan telah menjalani masa perawatan dan isolasi selama 26 hari.
3. KK-21, usia 47 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Kenohan dan telah menjalani masa perawatan dan isolasi selama 25 hari.
4. KK-23, usia 32 tanun, jenis kelamin perempuan, dari kecamatan Kenohan, dan telah menjalani masa perawatan dan isolasi selama 23 hari.
5. KK-25, usia 48 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari kecamatan Loa Janan, dan telah menjalani masa perawatan dan isolasi selama 17 hari.

“Selamat kepada semua pasien dan keluarga atas kesembuhannya. Tetap lakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan dan menjadi contoh bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya dalam upaya pencegahan COVID-19 melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,’ kata dr. Martina Yulianti, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid -19 Kukar.

Selain itu pasien sembuh juga diminta untuk selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan selalu menggunakan masker jika bersama orang lain dan jika keluar rumah.

” Hingga hari ini kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutai Kartanegara adalah 45 kasus terdiri dari 34 Orang sedang menjalani perawatan dan 11 kasus dinyatakan telah sembuh,” tutup dr. Martina Yulianti

Penajam (22/5) – Semua atau sebanyak 11 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tetap siaga selama libur Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah (2020 Masehi), sebagai langkah antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Kami tidak ingin pelayanan kepada masyarakat menurun di tengah pandemi COVID-19 saat ini, makanya Puskesmas tetap disiagakan selama libur lebaran meski petugas kesehatan melakukan jaga secara bergiliran,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Arnold Wayong.

Ketika melakukan jaga bergilir dalam rangka pencegahan maupun penanganan Coronavirus Disesase (COVID-19) dan penyakit lainnya, minimal tiga petugas kesehatan yang harus berjaga, sedangkan dokter diminta tetap mengaktifkan telepon genggam selama 24 jam agar mudah dihubungi.

Dokter, lanjut Wayong, meski tidak berjaga di Puskesmas, namun harus tetap siaga 24 jam dengan selalu mengaktifkan HP, agar mudah dilakukan konsultasi atau koordinasi oleh petugas yang jaga jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

Apalagi disadari bahwa jumlah dokter di Puskesmas hanya satu orang, maka telepon genggamnnya harus aktif terus, kemudian jika diminta datang ke Puskesmas karena ada hal yang urgen, maka dokter pun harus bersedia datang.

Menurut Wayong, Puskesmas merupakan salah satu pusat layanan kesehatan yang tidak akan diliburkan pada saat hari Raya Idul Fitri dan libur lebaran lainnya. Hal ini dilakukan bukan hanya tahun ini, tapi dari tahun-tahun sebelumnya pun sudah demikian.

“Puskesmas akan tetap buka dan beroperasi meski orang lain sedang merayakan lebaran. Tetap bukanya Puskesmas karena disiapkan untuk melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan di saat lebaran, jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pelayanan kesehatan, karena sudah diinstruksikan untuk beroperasi 24 jam,” ucapnya.

Ia menuturkan bahwa sudah disepakati bersama untuk memaksimalkan 11 Puskesmas yang tersebar pada empat kecamatan di PPU, yakni tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, apalagi Puskesmas sewaktu-waktu bisa dikunjungi masyarakat ketika mengalami gangguan kesehatan.

Wayong melanjutkan, masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan ringan, maka akan langsung ditangani di Puskesmas setempat, sedangkan bagi yang berkunjung dengan menderita penyakit serius, maka segera dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah kabupaten.

“Warga tidak perlu cemas terhadap akses layanan kesehatan di semua Puskesmas karena pelayanan selama libur lebaran masih tetap, namun memang tidak semua tenaga kesehatan hadir karena diberlakukan jam bergilir. Apalagi saat ini masih dalam kondisi mewabahnya virus corona, maka kesiagaan harus terus dilakukan,” tutur Wayong. (mg)

BERAU – Memenuhi undangan kepala Kampung Tumbit Dayak, Bupati Berau menghadiri penyerahan Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa (BLT-DD) tahap I kepada warga, Kamis (21/5/2020).

Penyerahan yang berlangsung di Kantor Kepala Kampung tersebut juga dihadiri jajaran pemerintah Kabupaten, dan sejumlah perangkat Kecamatan dan Kampung.

Dengan portokol Kesehatan di tengah pandemi virus Corona, orang nomor satu di Berau itu juga mengunjungi langsung salah satu rumah warga yang mendapat BLT DD tersebut.

Bupati Berau H Muharram mengatakan penyerahan BLT DD itu telah sesuai anjuran kementerian desa agar pemerintah daerah mampu mengawasi penyaluran BLT DD.

“Saya diundang kepala kampung untuk menyerahkan secara simbolis BLT yang bersumber dari dana kampung atau dana desa,” kata H Muharram.

“Sebetulnya saya tidak mau datang tapi ada anjuran dari Kementerian Desa agar pemerintah Kabupaten atau wali kota dapat mengawal sekaligus memantau dan menyaksikan langsung penyerahan BLT. Atas dasar itu saya memenuhi undangan ini,” jelasnya.

Lanjut Muharram menjelaskan pemuda pendamping desa juga meminta bupati atau walikota bisa turun langsung kelapangan menyaksikan proses penyerahan BLT.

“Agar Kemendes dapat menilai jika Kabupaten tersebut punya kepedulian dan terlibat langsung secara transparan terkait dengan bantuan dana desa itu,” tegasnya.

Bupati Berau H Muharram juga mengapresiasi kepala kampung, RT, tim Sigap dan tokoh masyarakat kampung yang telah berpartisipasi dalam pendataaan dan penyaluran BLT.

“Alhamdulillah berkat kerjasama yang baik itu, hampir semua masyarakat yang memang layak bantu bisa kita bantu,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Tumbit Dayak Ahmad Jamlan mengatakan ada 20 KK di wilayahnya yang menerima BLT dari Dana Desa.

“Ada 20 KK yang mendapat BLT-DD ini. Dan kami telah saring betul-betul jadi yang mendapat ini masyarakat yang layak bantu,” katanya.

Untuk BLT dari Pemkab Berau, Ahmad mengatakan ada 39 KK warga Tumbit Dayak mendapat bantuan tahap pertama.

“Tapi untuk tahap dua ini kami kembali mengajukan sekitar 100 KK sesuai kriteria yang telah disebutkan Pemda,” tambahnya.

Samarinda— Seminggu terakhir Penambahan jumlah kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur grafiknya masih naik-turun. Naik dan turunnya kasus Covid-19 di Kaltim bisa terlihat dari angka kasus baru setiap harinya.

Berdasarkan data yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, ada penambahan lima kasus pasien yang terkonfirmasi positif pada Jum’at 22 Mei 2020.

Lima kasus baru tersebut tersebar di masing-masing daerah yaitu :

Kabupaten Kutai Barat Satu Kasus

  1. KBR 20 (Laki-laki 18 tahun) merupakan OTG kontak erat KBR 18 dari kluster Gowa (Sulawesi Selatan) dengan Rapid Test reaktif. Kasus dirawat di RS Pratama sejak 18 Mei 2020.

Kabupaten Kutai Kartanegara Satu Kasus

  1. KKR 45 (Laki-laki 34 tahun) merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan hasil Rapid Test reaktif. Kasus dirawat di Wisma Atlet Kutai Kartanegara sejak 14 Mei 2020.

Kabupaten Kutai Timur Tiga Kasus

  1. 3 Kasus (KTM 36 Laki-laki 30 tahun, KTM 37 Wanita 19 tahun, dan KTM 38 Wanita 23 tahun) merupakan OTG kontak erat KTM 19 dan KTM 33 dari Kluster Gowa (Sulawesi Selatan) dengan hasil rapid test reaktif. Kasus dirawat di RSUD Kudungga sejak 18 Mei 2020

Khusus pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah lima kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara diantaranya KKR 16 laki-laki 58 tahun, KKR 18 laki-laki 47 tahun, KKR 21 laki-laki 50 tahun, KKR 24 Wanita 32 tahun dan KKR 38 laki-laki 48 tahun.

Ke lima kasus sembuh tersebut dinyatakan sembuh karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

“Total kasus positif di Kaltim menjadi 271 kasus, sembuh 101 kasus, meninggal tiga dan dirawat 167 kasus,”terangnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Jum’at (22/5/2020).

Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penambahan sebanyak 136 kasus dari total 9.630 kasus, selesai pemantauan 8.837 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 793 kasus.

Sementara penambahan Kasus yang dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid 19 per 22 Mei
2020 sebanyak 55 kasus dari Kabupaten Berau satu kasus, Kota Balikpapan delapan  kasus, Kabupaten Kutai Timur tiga kasus, Kabupaten Kutai Barat empat kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara lima kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) 33 kasus dan Kota Samarinda satu kasus.

PDP dengan hasil negatif juga bertambah 19 kasus dari Kabupaten Berau satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara dua  kasus, Kabupaten Kutai Timur satu kasus dan Kabupaten PPU 15 kasus.

BONTANG – Polres Bontang bakal menurunkan personel untuk menghindari adanya warga yang melakukan takbir keliling di wilayah Bontang. Hal ini sebagai langkah memutus penyebaran Covid-19.

Kapolres Bontang, AKBP Boyke Karel Wattimena mengatakan dengan ditiadakannya takbir keliling, pihaknya akan melaksanakan patroli ke ruas-ruas jalan di Kota Taman untuk menghindari warga yang mengindahkan imbauan tersebut.

“Kami akan melakukan patroli,” ungkap Kapolres Bontang, Jumat (22/5/2020).

Berapa personel yang diturunkan, akan ditentukan besok. Sekaligus akan melaksanakan apel. “Malam minggu kita apel, baru dipersiapkan anggota yang akan turun,” ucapnya.

Dia mengharapkan, agar masyarakat dapat menaati imbauan dari pemerintah untuk tetap melaksanakan ibadah salat Id di rumah saja.

Sementara itu, Sekretaris Kota Bontang, Aji Erlynawati menerangkan, Pemkot Bontang meniadakan takbir keliling, yang setiap tahun digelar saat malam lebaran tersebut. Sedangkan salat Id agar diminta untuk dilaksanakan di rumah saja.

 

Samarinda – Majelis Ulama Indonesia (MUI Samarinda) menyerukan seluruh masjid, mushalla dan langgar di wilayah Kota Samarinda untuk tidak menggelar Shalat Idul Fitri di lapangan atau tempat-tempat ibadah tersebut untuk mencegah penularan virus korona.

Surat edaran ini selain ditujukan kepada pengurus masjid, langgar dan mushalla, juga ditujukan kepada seluruh organisasi keagamaan Islam dan umat Islam lainnya.

“Dalam rangka pencegahan penularan Covid-19 di Kota Samarinda, MUi Kota Samarinda menghimbau untuk tidak melaksanakan takbir keliling, dan tidak menggelar Shalat Idul Fitri di lapangan, masjid dan tempat ibadah lainnya,” ujar Ketua MUI Samarinda KH Muhammad Zaini Naim, Selasa (19/5/2020).

Surat MUI Samarinda ini juga didukung oleh Pemerintah Kota Samarinda, Kementerian Agama Kota Samarinda dan Dewan masjid Kota Samarinda.

MUI Samarinda memang tegas dalam mengambil sikap selama pandemi virus korona di Kaltim. Bahkan sejak ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada 18 Maret lalu, MUI Kota Samarinda mengambil sikap untuk tidak melaksanakan Shalat Jumat dan Shalat Tarawih selama bulan Ramadhan.

“Kita tegas karena ingin melindungi umat dari menularnya virus Korona. Apalagi sudah jelas jika ada halangan atau rintangan yang membahayakan umat, maka shalat dapat digantikan di rumah masing-masing,” ujarnya.

Kutai Timur – Meski hari libur nasional, namun kerja tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutai Timur (Kutim) ternyata tidak ikut meliburkan diri. Bahkan disela-sela tugas dalam penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kutim, Kamis (21/5/2020).

Tim Gugus Tugas COVID-19 Kutim kedatangan satuan tugas (Satgas) Gugus Tugas Pusat Percepatan Penanganan COVID-19, Brigjen (Purn) TNI Nanang Heriyanto. Kedatangan Brigjen Nanang ke Posko Utama Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim yang beralamat di Kantor BPBD Kutim Jl Soekarno-Hatta Desa Singa Gembara Kecamatan Sangatta Utara, didampingi PasiTer Korem 091/ASN Mayor Inf Sarjito, diterima Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Syafruddin yang juga merupakan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setkab Kutim Suroto, anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kutim yang juga anggota Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim. Di antaranya, Dandim 0909/ SGT Letkol CZI Pabate, Danlanal Sangatta Letkol Laut (P) Osben Alibos Naibaho, Kajari Kutim Setyowati, Wakapolres Kutim Kompol Mawan Riswandi, Kepala Dinas Kesehatan Kutim Bahrani Hasanal, anggota DPRD Kutim Basti Sanggalangi, Kapolsek Sangatta AKP Selamet Riyadi, Danramil Sangatta Kapten Inf Arif Safardiyatno serta Ketua FKDM Kutim Khoirul Arifin.

Dalam paparannya, Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Kutim, Syafruddin melaporkan perkembangan situasi penanganan pandemi COVID-19 di wilayah Kutim. Hingga saat ini, tercatat ada 127 orang pelaku perjalanan (PP) yang masuk dalam kluster Gowa. Kemudian ada 103 org telah di rapid tes. Sedangkan total PP, mencapai 4.300 orang.

“Total pendatang yg masuk ke Kutim dari wilayah Kaltim sebanyak 21.990 orang dan dari luar Kaltim serta luar negeri sebanyak 1.837 orang. Sementara dari ABK (anak buah kapal, red) ada sebanyak 4.171 orang, sehingga total keseluruhan ada sebanyak 28.018 orang. Untuk kasus terkonfirmasi positif COVID-19, ada sebanyak 35 orang dan yang dinyatakan sembuh sebanyak 4 orang. Di wilayah Kutim, COVID-19 sudah tersebar di 11 kecamatan, dan ada tujuh kecamatan masih dinyatakan negatif. Sementara itu, untuk mempermudah pendataan terhadap pendatang, tim Gugus Tugas Covid-19 Kutim membuat 3 pos pintu masuk, yakni pos km 1 Sangatta, pos Muara Bengkal, dan pos Kongbeng,” terang Syafruddin.

Sementara itu, Brigjen (Purn) TNI Nanang Heriyanto dalam arahannya, menjelaskan jika kunjungannya ke Posko Utama Gugus Tugas Covid-19 Kutim merupakan upaya monitoring, sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 7 Tahun 2020 tentang pembentukan Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Dalam kegiatan monitoring ini, kami berharap tim Gugus Tugas bisa melaksanakan kewajiban dan kegiatan secara aman. Selain itu, hendaknya pedoman pelaksanaan tugas yang perlu dilaporkan ke pusat seperti operasional, logistik, dan tentang hasil laboratorium. Hingga saat ini, di Kaltim sudah ada dua laboratorium Covid-19, yakni di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan dan RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda,” ujarnya.

Lanjut Nanang, khusus untuk Kutim, dirinya berharap tempat isolasi khusus pasien Covid-19 perlu disiapkan atau ditambah. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika nantinya ada peningkatan kasus secara signifikan, bahkan bisa diajukan untuk diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

“Saya sangat mengapresiasi kinerja tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim.  Jika melihat laporan yang disampaikan, saya menilai di Kutim memerlukan penambahan tempat isolasi khusus pasien Covid-19. Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika terjadi lonjakan kasus yang signifikan, bahkan bisa menjurus pada diusulkannya pemberlakuan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar, red). Kepada Dinas Sosial, dalam membagikan bantuan agar bisa dilakukan secara merata, dengan terus mengupdate data penerima bantuan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Sementara bagi wartawan, kami berharap dalam pemberitaan agar membatasi informasi yang bisa menimbulkan kecemburuan sosial.  Seperti bandara dibuka, mall buka, pasar buka, tapi masjid tidak boleh. Klo bisa jangan terlalu di blow up dan dibesar-besarkan terus,” sebutnya.

Usai menggelar pertemuan dengan tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim, Nanang Heriyanto akhirnya langsung kembali bertolak ke Samarinda, melalui jalur darat.