Penajam (22/5) – Semua atau sebanyak 11 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), tetap siaga selama libur Lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah (2020 Masehi), sebagai langkah antisipasi jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

“Kami tidak ingin pelayanan kepada masyarakat menurun di tengah pandemi COVID-19 saat ini, makanya Puskesmas tetap disiagakan selama libur lebaran meski petugas kesehatan melakukan jaga secara bergiliran,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PPU, Arnold Wayong.

Ketika melakukan jaga bergilir dalam rangka pencegahan maupun penanganan Coronavirus Disesase (COVID-19) dan penyakit lainnya, minimal tiga petugas kesehatan yang harus berjaga, sedangkan dokter diminta tetap mengaktifkan telepon genggam selama 24 jam agar mudah dihubungi.

Dokter, lanjut Wayong, meski tidak berjaga di Puskesmas, namun harus tetap siaga 24 jam dengan selalu mengaktifkan HP, agar mudah dilakukan konsultasi atau koordinasi oleh petugas yang jaga jika dibutuhkan sewaktu-waktu.

Apalagi disadari bahwa jumlah dokter di Puskesmas hanya satu orang, maka telepon genggamnnya harus aktif terus, kemudian jika diminta datang ke Puskesmas karena ada hal yang urgen, maka dokter pun harus bersedia datang.

Menurut Wayong, Puskesmas merupakan salah satu pusat layanan kesehatan yang tidak akan diliburkan pada saat hari Raya Idul Fitri dan libur lebaran lainnya. Hal ini dilakukan bukan hanya tahun ini, tapi dari tahun-tahun sebelumnya pun sudah demikian.

“Puskesmas akan tetap buka dan beroperasi meski orang lain sedang merayakan lebaran. Tetap bukanya Puskesmas karena disiapkan untuk melayani masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan di saat lebaran, jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap pelayanan kesehatan, karena sudah diinstruksikan untuk beroperasi 24 jam,” ucapnya.

Ia menuturkan bahwa sudah disepakati bersama untuk memaksimalkan 11 Puskesmas yang tersebar pada empat kecamatan di PPU, yakni tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, apalagi Puskesmas sewaktu-waktu bisa dikunjungi masyarakat ketika mengalami gangguan kesehatan.

Wayong melanjutkan, masyarakat yang mengalami gangguan kesehatan ringan, maka akan langsung ditangani di Puskesmas setempat, sedangkan bagi yang berkunjung dengan menderita penyakit serius, maka segera dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah kabupaten.

“Warga tidak perlu cemas terhadap akses layanan kesehatan di semua Puskesmas karena pelayanan selama libur lebaran masih tetap, namun memang tidak semua tenaga kesehatan hadir karena diberlakukan jam bergilir. Apalagi saat ini masih dalam kondisi mewabahnya virus corona, maka kesiagaan harus terus dilakukan,” tutur Wayong. (mg)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *