Samarinda—Pemerintah Kota Samarinda telah menerbitkan surat keputusan penetapan status keadaan tanggap darurat banjir yang terjadi di wilayah Ibu Kota Provinsi Kaltim tersebut dalam tiga hari terakhir.

Surat yang ditandatangani Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang tersebut telah terbit sejak 22 Mei 2020 atau bertepatan dengan musibah banjir pertama di Kota Samarinda.

“Saya terus melakukan koordinasi kepada para camat, khususnya yang warganya terdampak banjir untuk terus memonitor dan siapa memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Syaharie Jaang, usai meninjau sejumlah titik lokasi banjir, Senin (25/5) malam.

Dia menjelaskan dalam surat tersebut tertulis jika status tanggap darurat dilakukan setelah adanya peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda serta mengantisipasi bencana alam sejak dini dimana masa tanggap darurat ditetapkan selama 14 hari terhitung mulai 22 Mei hingga 4 Juni mendatang.

“Kami telah memberikan tembusan surat ini kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan Gubernur Kaltim serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim,” jelasnya.

Menurut Jaang, banjir tahun ini memang cukup besar dan sangat berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat yang tengah bertarung melawan pandemi COVID-19.

“Marilah kita sama- sama saling bergotong-royong untuk membantu warga yang terkena musibah, Pemerintah akan terus hadir memberikan bantuan dan berharap musibah ini segera berakhir,” tegasnya.

Saat ini, tercatat sepuluh kelurahan di tiga kecamatan mengalami bencana alam berupa banjir, diantaranya di Kelurahan Sempaja, Sungai Pinang dan Samarinda Ulu.

Ratusan warga terpaksa mengungsi sementara meninggalkan kediaman mereka yang terendam air dengan ketinggian berbeda mulai dari 30 centimeter hingga satu meter.

Kutai Timur – Setelah sebelumnya, seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal dalam perawatan isolasi khusus COVID-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga Sangatta dinyatakan negatif dari hasil tes swab, kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) kembali merilis status dari pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang meninggal pada 14 Mei 2020 lalu di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kutim.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan atas sampel hasil swab tenggorokan pasien berjenis kelamin perempuan tersebut, hasilnya dinyatakan negatif COVID-19. Demikian disampaikan langsung Kepala Dinkes Kutim, Bahrani Hasanal, Selasa (26/5).

Dikatakan, sebelum meninggal dunia pada tangga 14 Mei 2020 lalu, pasien VY (50) yang sempat dirawat di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga selama dua hari tersebut, memang dari hasil Rapid Test yang dilakukan tenaga medis pada 13 Mei 2020, dinyatakan Non Reaktif. Sebelum dirawat di RSUD Kudungga, pasien VY yang tinggal di Kota Tenggarong dijemput oleh pihak keluarganya untuk dibawa berobat ke Sangatta karena memang sudah sakit sejak bulan Februari 2020, dengan keluhan lemas, demam dan muntah. Kemudian pada tanggal 13 Mei 2020, oleh pihak keluarga langsung dibawa ke RSUD Kudungga untuk berobat.

“Saat tiba di RSUD Kudungga pada 13 Maret 2020, pasien VY memang sudah dalam kondisi lemas disertai demam lebih kurang 1 minggu, mual dan muntah. Kemudian dilakukan Rapid Test dan hasilnya Non Reaktif. Dari diagnosis tim kesehatan, pasien mengalami Dyspepsia Syndrome, Transaminitis. Kemudian ditetapkan statusnya sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan, red) dan dirawat intensif di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga,” ujar Bahrani.

Lanjut Bahrani, pada tanggal 14 Mei 2020, pasien VY yang dalam perawatan tim medis COVID-19 RSUD Kudungga, mengalami penurunan kondisi kesadaran dan gelisah. Kemudian oleh tim medis dilakukan observasi ketat dan dilakukan pengambilan swab cairan tenggorokan sebagai sampel pemeriksaan COVID-19. Namun pada pukul 18.15 WITA, pasien VY dinyatakan meninggal dunia. Namun hari ini, Selasa (26/5), dari hasil pemeriksaan sampel swab yang telah dilakukan pada pasien VY, dinyatakan hasilnya Negatif COVID-19. Informasi ini sekaligus sebagai klarifikasi kepada masyarakat, bahwa pasien VY tidak menderita sakit COVID-19.

“Hasilnya (tes swab, red) sudah keluar hari ini, dan pasien VY dinyatakan negatif COVID-19. Sehingga hasli tes ini sekaligus mengklarifikasi dan menyatakan bahwa pasien VY tidak mengidap dan meninggal karena COVID-19. Namun memang sebagaimana protokol penanganan pasien, baik yang berstatus ODP, PDP maupun terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal dunia dalam perawatan instalasi COVID-19, wajib dilakukan pemulasaran sebagimana protokol penanganan pasien COVID-19. Hal ini sebagai bentuk keamanan bagi petugas medis dan tim penguburan yang bekerja menangani setiap pasien COVID-19,” jelas Bahrani.

KUKAR – Kesembuhan pasien Coronavirus Disease 2019 (Covid -19) di wilayah Kutai Kartanegara kembali mengalami peningkatan, kali ini berita kesembuhan tersebut berasal pasien transmisi lokal yang tertular dari orang tuanya yang memiliki riwayat perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan.

“ Alhamdulillah saya sampaikan pada hari ini kesembuhan 1 orang pasien, KK-32, usia 9 tahun, jenis kelamin laki-laki, dari Kecamatan Muara Badak,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kutai Kartanegara, dr. Martina Yulianti kepada sejumlah awak media melalui vieo conference, Selasa (25/5/2020) Pukul 21.00 Wita.

Ditambahkan bahwa anak laki laki ini dinyatakan sembuh setelah menjalani pemeriksaan PCR dari swab tenggorok dengan hasil negatif 2 kali berturut – turut dan sebelumnya telah menjalani perawatan dan isolasi selama 22 hari.

Pasien diminta untuk menjadi contoh bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya dalam upaya pencegahan COVID-19 melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, selalu menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan selalu menggunakan masker jika bersama orang lain dan jika keluar rumah.

“Saya ucapkan selamat kepada semua pasien dan keluarga atas kesembuhannya. Tetap lakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan” kata dr. Martina Yulianti

Dengan adanya penambahan pasien sembuh dan terkonfirmasi positif maka hingga saat ini di Kutai Kartanegara jumlah pasien positif Covid-19 di Kukar berjumlah 46 orang, 22 orang masih menjalani perawatan , 25 lainnya dinyatakan sembuh.

SAMARINDA- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Timur, Dayang Dona Faroek, didampingi sejumlah pengurus Kadin Kaltim, menyerahkan bantuan ke UPTD Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Nirwana Puri. Selasa (26/5/2020)

Dalam penyerahan bantuan berupa paket makanan terdiri dari nasi kotak, roti kaleng, kurma, sari buah dan aneka kue tersebut, rombongan Kadin Kaltim disambut oleh dua pejabat struktural UPTD PSTW Nirwana Puri dalam hal ini Marti Rahayu dan Supangat.

Terkait bantuan tersebut, Kadis Sosial Kaltim HM Agus Hari Kesuma menyampaikan terimakasih atas perhatian yang diberikan Kadin Kaltim khususnya kepada para klien PSTW Nirwana Puri yang merupakan salah satu UPTD dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim itu.

“Saya atas nama Dinas Sosial Kaltim mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas bantuan yang diberikan Kadin Kaltim kepada klien kami di PSTW Nirwana Puri, hal itu menunjukkan kepedulian dari jajaran Kadin Kaltim terhadap kaum lansia khususnya yang ada di PSTW Nirwana Puri,” papar Agus.

Dalam kesempatan tersebut Dayang Dona Faroek yang merupakan putri dari mantan Gubernur Kalim, Awang Faroek Ishak tersebut juga melakukan interaksi dengan para klien PSTW Nirwana Puri yang keseluruhannya merupakan kaum lanjut usia.

Sebagai informasi, hingga saat ini UPTD PSTW Nirwana Puri masih menjadi lokasi terdampak musibah banjir yang melanda Empat Kecamatan di Samarinda sejak Jum’at (22/5) lalu.

Samarinda— Kurva persebaran Virus Covid-19 masih menunjukan terjadi penambahan. Setelah libur lebaran kasus positif di Kaltim bertambah satu kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kaltim, Andi Muhammad Ishak melaporkan satu  kasus terkonfirmasi positif hari ini berasal dari kota Balikpapan.

Satu kasus tersebut dijelaskan Adi merupakan BPN 52 laki-laki 47 tahun merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) kontak erat BPN 38 dan BPN 42 dari kluster ABK dengan Rapid Test Reaktif. Kasus dirawat di rumah Observasi Pemkot Balikpapan sejak 14 Mei 2020. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sejak terkonfirmasi hari ini.

“Positif di Kaltim saat ini menjadi 277 kasus, untuk kasus sembuh tetap 122 kasus tidak ada penambahan, meninggal tetap tiga kasus dan kasus yang dirawat 152 kasus,”sebutnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (26/5/2020).

Kemudian andi memaparkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan empat  kasus, sehingga totalnya 768 kasus.

Selain itu, Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi tambahan 184 kasus dari total 9.892 kasus, selesai pemantauan 9.184 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 708 kasus

Sementara PDP dengan hasil negatif per 26 Mei 2020 bertambah sebanyak 16 kasus dari Kabupaten Berau tiga kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara lima kasus, Kabupaten Kutai Timur tiga kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tiga kasus, Kota Balikpapan satu kasus dan Kota Samarinda satu kasus.

Mahulu- Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), telah memperketat penjagaan di pintu masuk yang berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, dalam upaya mencegah penyebaran dan penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Humas Setkab Mahulu, Dodit Agus Riyono mengatakan, perbatasan antara Kabupaten Mahulu dan Kabupaten Malinau yang diperketat itu terletak di KM 122. Di situ ada beberapa petugas gabungan yang berjaga di Pos Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Wasdalkes) Pencegahan COVID-19.

Pengetatan di pintu masuk dilakukan dalam upaya menjaga dan mempertahankan Mahulu tetap berada di zona hijau pandemi, alias tidak ada warga Mahulu yang terpapar COVID-19.

Pengetatan jalur ke luar dan masuk orang maupun barang di KM 122, lanjut Dodit, sudah dilakukan sejak Sabtu, 9 Mei dan masih berjalan efektif hingga hari ini.

Bahkan di tanggal itu, ia bersama tim juga meninjau ke lokasi yang berada di tengah hutan tersebut. Dalam peninjauan itu juga dihadiri oleh perwakilan dari Kabupaten Malinau, yakni Plt Camat Sungai Boh.

Ia menjelaskan, sebelumnya Pemkab Mahulu juga melakukan pengetatan di pintu yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, kemudian dilanjutkan dengan pola buka-tutup, yakni seminggu buka alias warga boleh masuk dan dua minggu tutup alias tidak diperbolehkan masuk dengan pengecualian.

Sedangkan pengetatan yang dilakukan di perbatasan dengan Malinau, karena belakangan didapat informasi bahwa di jalur itu juga menjadi pintu masuk alternatif bagi orang dan barang, sehingga dipandang perlu adanya kewaspadaan penyebaran COVID-19.

Pengendalian di Pos Wasdalkes KM 122 ini berdasarkan instruksi Bupati Mahulu Nomor 2 tahun 2020 tentang Pengaturan Akses ke Kabupaten Mahulu dalam rangka Pengendalian Penyebaran Wabah COVID-19, yakni dengan pemberlakuan buka-tutup.

Adapun jadwal buka-tutup adalah 18-24 Mei masa buka, 25 Mei-7 Juni masa tutup, 8-14 Juni masa buka, 15-28 Juni masa tutup, 29 Juni-5 Juli masa buka, 6-19 Juli tutup, 20-26 Juli masa buka, begitu seterusnya per 1:2 minggu.

Dalam penerapan ini, lanjut Dodit saat melakukan peninjauan ke KM 122 sebelumnya, ia minta petugas selain disiplin juga harus tegas dalam mengawal implementasi instruksi bupati. Petugas juga bisa menyampaikan maksud instruksi ini kepada masyarakat sekitar.

Sementara Idom, selaku Plt Camat Sungai Boh (Kabupaten Malinau), menyambut baik keputusan Pemkab Mahulu yang menerapkan pembatasan akses, bukan untuk mempersulit masyarakat dalam mencari nafkah, karena situasinya memang harus bersama memutus penyebaran COVID-19.

“Kami sepaham untuk mencegah penyebaran pandemi, bukan berarti menyulitkan masyarakat dalam mencari nafkah, namun dalam hal ini diberlakukan pembatasan khusus bagi orang yang akan melintas, tapi kalau barang boleh masuk dengan syarat disemprotkan disinfektan,” ujar Idom.

Adapun pemberhentian akhir dari seluruh kendaraan, baik kendaraan roda 4 maupun roda 2 yang berasal dari dalam dan luar Mahulu ditetapkan di Pos Wasdalkes KM 122, serta pemberhentian kendaraan dari luar Kabupaten Mahulu ditetapkan di ujung Jembatan Sungai Boh, dengan batas waktu perpindahan barang berlaku mulai pukul 06.00 s/d pukul 18.00 Wita.

Untuk barang yang diperkenankan melintas masuk dan ke luar Mahulu adalah sembako, BBM, material bangunan, dan logistik lainnya.

Sementara untuk lalu lintas orang, menutup akses bagi masyarakat untuk masuk dan ke luar wilayah Mahulu, aturan tersebut tidak berlaku bagi penduduk yang sakit dan petugas kesehatan yang mendampingi baik ketika pergi maupun pulang merujuk pasien, namun dengan tetap mengikuti izin ke luar masuk wilayah sesuai ketentuan.

Tana Paser – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Paser terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menghindari kerumunan massa guna mencegah penyebaran COVID-19.

“Kami terus mengimbau masyarakat untuk menghindari kerumunan massa, agar wabah COVID-19 bisa kita cegah,” ujar Kepala Satpol PP Paser Heriansyah Idris, Selasa (26/5).

Satpol PP Paser lanjut Heriansyah tetap melaksanakan tugas patroli kerumunan massa bersama Polri dan TNI.

“Terkait tugas Satpol PP di bidang penegakan hukum pada Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Paser, kami tetap melaksanakan patroli bersama Polri dan TNI. Termasuk pengamanan saat lebaran,” ujar Heriansyah.
Di masa pandemi COVID-19 dan bulan Ramadan serta Idulfitri, Satpol PP Paser kata Heriansyah tetap melakukan pengamanan sejumlah tempat.

“Pengamanan melibatkan seluruh anggota kami libakan, termasuk staf administrasi apabila diperlukan akan kami libatkan. Jadi tanpa ada pembatasan yg penting dilihat kebutuhannya,” ujarnya.

Pantauan saat Idul Fitri, diakui Heriansyah masih ada beberapa tempat ibadah yang melaksanakan salat berjamaah.
Satpol PP bersama Polri dan TNI katanya sudah berupaya mengimbau masyarakat untuk melakukan ibadah salat Idulfitri di rumah masing-masing.

“Ya hampir di seluruh Indonesia juga masih ada yang melaksanakan ibadah salat idulfitri di rumah ibadah. Kita berdoa semoga tidak ada penyebaran COVID-19 dan wabah ini segera selesai,” ujarnya.

Heriansyah tetap mengimbau masyarakat melakukan protokol COVID-19 yakni dengan menjaga jarak sesama, mencuci tangan, menggunakan masker saat bepergian dan menghindari kerumunan massa.

Samarinda, 26/6 (Kominfo)- Pemerhati sungai yang tergabung dalam Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM) Samarinda, mendirikan Posko Penanganan Banjir di Kelurahan Gunung Lingai, Sungai Pinang, Samarinda, untuk membantu warga setempat.

“Posko ini kami dirikan mulai lebaran pertama. Jadi, ketika orang lain berlebaran, kawasan ini terendam banjir. Setelah saya ditelepon teman-teman untuk membantu, paginya saya langsung datang ke sini untuk membentuk posko bersama teman-teman,” ujar Misman, Ketua GMSS SKM Samarinda.

Posko penanganan banjir terutama di Kelurahan Gunung Lingai ini berada di Jembatam Griya Mukti. Sejak Minggu, lebaran pertama, para relawan yang tergabung di posko ini sudah mengevakuasi beberapa warga, termasuk lansia yang sedang sakit guna mendapat pertolongan pengobatan.

Di posko itu juga disiapkan satu unit motor gerobak dan satu unit perahu ketinting. Keduanya berfungsi untuk mengangkut orang dan barang yang membutuhkan pertolongan, termasuk bagi pengungsi.

“Hingga hari ini kami hanya bisa membantu semampunya, misalnya menyiapkan makanan seadanya karena kami hanya relawan yang bermodalkan tenaga, maka bagi donatur yang ingin menyumbangkan berapa saja atau apa saja yang dibutuhkan warga terdampak banjir, bisa langsung datang ke posko kami,” ujar Misman.

Dampak banjir di lokasi ini mengalami perluasan, jika pada Minggu (24/5) jumlah warga yang terdampak banjir tercatat ada 2.266 jiwa yang tersebar pada 635 KK pada 554 rumah, namun pada Senin (25/5) ini mengalami kenaikan.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda, jumlah warga yang terdampak banjir di Kelurahan Gunung Lingai pada Senin ini bertambah, yakni naik menjadi 3.328 jiwa yang tersebar di 5 RT pada 1.248 KK.

“Dari 3.328 warga yang terdampak banjir ini, 165 warga diantaranya telah mengungsi, sedangkan selebihnya masih bertahan. Mereka yang mengungsi adalah sebanyak 160 orang dari RT 6, 265 orang dari RT 7, dan 180 orang dari RT 8,” ujar Kepala BPBD Kota Samarinda, Hendra AH.

Sedangkan total jumlah warga yang terdampak banjir di Samarinda mencapai 30.894 jiwa, jumlah korban banjir ini tersebar di 4 kecamatan pada 14 kelurahan di Kota Samarinda. (mg).

SAMARINDA –Kepala Dinas Sosial Kaltim, HM Agus Hari Kesuma, Selasa (26/5/2020) siang, mendampingi Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi meninjau banjir di sejumlah lokasi di Kota Samarinda.

Adapun lokasi tinjauan Wagub bersama rombongan meliputi posko induk banjir di Jl Sentosa, dilanjutkan tinjauan di posko dapur umum di Kelurahan Temindung yang merupakan posko dapur umum Dinas Sosial Kaltim.

Sejumlah lokasi banjir lainnya yakni Griya Mukti, Gunung Lingai dan Bengkuring juga tak luput dari tinjauan langsung yang dilakukan Wagub bersama rombongan.

Dalam tinjauan tersebut Wagub juga menyerahkan bantuan bagi korban banjir di seluruh lokasi yang dikunjungi.

” Peninjauan dilakukan pada pukul 13.00 wita , dengan titik kumpul di rumah jabatan wagub Jalan Milono, kemudian dilanjut menuju lokasi yang terdampak banjir,wagub juga memberikan bantuan terhadap korban banjir,”terang kepala Biro Humas Syafranuddin sesaat persiapan peninjauan,

Turut serta dalam rombongan Wagub tersebut adalah, Plt Kepala BPBD Kaltim, H Nazrin, Kepala Satpol PP, I Gede Yusa dan Kabag Kehumasan Biro Humas Setda Prov Kaltim, Andik Riyanto.

SAMARINDA –Kadis Sosial Provinsi Kaltim, HM Agus Hari Kesuma, Selasa (26/5/2020) siang, memantau langsung aktivitas di posko dapur umum yang didirikan Dinas Sosial (Dissos) Kaltim di Kelurahan Temindung Jl Pemuda (samping Pom Bensin).

Dalam kesempatan tersebut Kadis Sosial melihat langsung kesibukan para relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kaltim yang tengah menyiapkan makan siang bagi para korban musibah banjir.

“Kami sangat prihatin dengan terjadinya musibah banjir ini, terlebih saat ini masih dalam pandemi Covid-19, harapan kami tentunya keberadaan dapur umum Dinas Sosial ini bisa membantu memenuhi keperluan makan dan minum saudara-saudara kita yang terkena musibah banjir di suasana lebaran yang terjadi dua tahun beruntun ini,” papar Agus.

Pihaknya berharap musibah banjir tersebut segera berlalu dan seluruh korban banjir yang tinggal di pengungsian dapat segera pulang ke rumah masing-masing.

Diinformasikan sebelumnya, untuk membantu pemenuhan keperluan logistik para korban banjir di Empat Kecamatan (Sungai Pinang, Samarinda Utara, Samarinda Ulu dan Samarinda Kota), dapur umum Dinas Sosial Kaltim sedikitnya akan menyiapkan 1000 nasi bungkus.