Tana Paser – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Paser, Inayatullah mengatakan angkutan umum jurusan Tanah Grogot – Penajam Paser Utara (PPU) tetap beroperasi di masa pandemi COVID-19 meski paling banyak hanya dua kendaraan yang beroperasi.

“Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) trayek Grogot-PPU sudah ada yang beroperasi, paling banyak dua mobil,” kata Inayatullah, Kamis (28/5).

Penurunan ini dikarenakan adanya pembatasan aktifitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona.

“Pada hari normal, jumlah penumpang transportasi jurusan Tana Grogot – PPU bisa mencapai 200 orang per hari,” ujar Inayatullah.

Lanjut Inayatullah, total jumlah kendaraan umum trayek Tanah Grogot- PPU yang beroperasi sebanyak 15 unit dengan jumlah sopir 50 orang.

Akibat dari sepinya penumpang ini membuat pendapatan mereka turun drastis. Hal itu pun kata Inayatullah berlaku pada angkutan perdesaan.

“Misal angkutan jurusan Grogot ke Lori dan ke Kerang. Penurunan penumpang sampai 20 persen,” ujar Inayatullah.

Pantauan Dishub Paser hingga saat ini menurut Inayatullah belum ada penambahan jumlah penumpang.

“Masyarakat masih berdiam tidak bepergian ke luar daerah. Kecuali beberapa orang karena urusan yang sangat penting,” ucap Inayatullah.

Meski dalam waktu dekat pemerintah akan menerapkan new normal pasca pandemi COVID-19, diakui Inayatullah pihaknya belum ada petunjuk dari Kementrian Perhubungan terkait protokol COVID-19 terkait pembatasan jumlah kendaraan. Karena pada masa pandemi pun jumlah kendaraan turun drastis.

Tana Paser – Belakangan ini tren corona atau COVID-19 di Kabupaten Paser membaik. Hal tersebut terlihat dari tidak adanya penambahan kasus positif sejak dua minggu terakhir.

“Dalam dua minggu terakhir tidak ada kasus terkonfirmasi positif,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol saat konferensi pers di ruang Media Center, Kamis (28/5).

Diketahui per Kamis 28 Mei 2020, kasus terkonfirmasi positif di Kabupaten Paser yaitu sebanyak 15 kasus, di mana lima pasien diantaranya sudah dinyatakan sembuh.

“Sepuluh orang yang terkonfirmasi positif juga sudah kami kirim hasil swabnya. Semoga ada kabar baik, hasilnya negatif,” ujar Amir.

Hasil menggembirakan lain yang diterima Gugus Tugas juga terlihat pada uji swab dua kali berturut kepada 28 orang yang rentan terpapar, dan semuanya hasilnya negatif.

“Mereka terdiri dari 17 Orang Dalam Pemantauan, enam (6) petugas kesehatan, dan lima (5) orang personel Satpol PP,” kata Amir.

Kabar yang juga lama ditunggu adalah pengadaan alat PCR ( Polymerase Chain Reaction) untuk uji swab yang sebentar lagi dimiliki Pemkab Paser. Dengan adanya alat tersebut, uji swab tidak perlu lagi dilakukan ke Surabaya.

“Saat ini alat tersebut dalam proses pengiriman,” ujar Amir.

Amir mengatakan, Gugus Tugas akan melanjutkan kembali pemeriksaan terhadap petugas kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit, petugas jaga di pos perbatasan, dan pemudik.

Sebanyak 700 alat rapid test sudah disiapkan untuk deteksi dini terhadap tenaga kesehatan, warga yang memiliki kontak dengan pasien Covid-19, dan pemudik yang baru datang dari kampung halamannya.

Gugus Tugas juga mengajukan permintaan penambahan alat Rapid test sebanyak 3000 ke Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kaltim.
Amir mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan dengan menjaga kesehatan, menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak.

“Kondisi tren baik itu tetap membuat kita waspada dan jalani protokol COVID-19,” kata Amir.

Samarinda– Hari ini di Provinsi Kalimantan Timur bertambah satu kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Tambahan satu kasus tersebut menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak dari Kota Balikpapan yang merupakan BPN 54 laki-laki 25 tahun merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan dengan hasil Rapid Test Reaktif. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak 27 Mei 2020.

Dari total kasus Covid 19 di Kaltim jumlah terbanyak berada di Kota Balikpapan sebanyak 54 kasus disusul Kabupaten Kutai Kartanegara 46 kasus, Kota Samarinda 41 kasus, Kabupaten Kutai Timur 39, Kabupaten Berau 34 kasus.

Kemudian Kabupaten Kutai Barat 21 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara 19 kasus, Kabupaten Paser 15 kasus, Kota Bontang 12 kasus dan Mahakam Ulu 0 kasus.

Andi menyebutkan ada penambahan enam  kasus sembuh dari Kota Balikpapan satu kasus (BPN 49 laki-laki 51 tahun) dan lima  Kasus dari  Kota Samarinda (SMD 24 laki-laki 32 tahun, SMD 31 laki-laki 28 tahun, SMD 34 Laki-laki 39 tahun, SMD 35 laki-laki 16 tahun dan SMD 37 laki-laki 36 tahun).

Seluruh kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya (Jawa Timur), PCR RSUD AW Syahranie dan PCR RS Pertamina Balikpapan dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

“Kasus positif di Kaltim kini 281 kasus, sembuh 134 kasus, meninggal tiga  kasus dan dirawat 134 kasus,”ujarnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Kamis (28/5/2020).

Terkait Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan 16 kasus, sehingga totalnya 785 kasus.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi tambahan 59 kasus dari total 9.954 kasus, selesai pemantauan 9.330 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 624 kasus

Kemudian PDP dengan hasil negatif bertambah sebanyak 115 kasus dari Balikpapan 102 kasus dan Samarinda 13 kasus.

 

BONTANG – Rapat persiapan New Normal membuah kesepakatan. Warga Kota Bontang mempersiapkan diri penerapan new normal atau kelaziman baru di tengah pandemi COVID-19. Kesepakatan itu didapat usai Wali Kota Bontang rapat bersama lintas OPD, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bontang, Forkopimda, di Pendopo Walikota, Kamis (28/5).

Ada empat poin yang disepakati dalam rapat tersebut. Pelaksanaannya pun bertahap, sembari melihat perkembangan penyebaran Covid-19 di Kota Bontang. Konsep tersebut nantinya akan diberlakukan sementara pada fase 1 dan 2, mulai 1 hingga 30 juni 2020. Berikut empat poin utama tersebut;

Pertama, pelayanan publik di lingkungan Pemkot Bontang akan kembali berjalan. Namun, tetap memerhatikan protokol kesehatan. Seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tenaga Kontrak Daerah (TKD) diwajibkan pakai masker.

Sementara bagi PNS eselon II dan III mulai berkantor seperti biasa. Bagi, PNS eselon 4 ke bawah dan TKD tetap menjalani bekerja di rumah. Namun, harus melapor atau mengirim share location tiap hari ke pimpinan OPD.

Kedua. Rumah ibadah dibuka kembali. Namun, wajib mengikuti penerapan standar protokol kesehatan Covid-19. Diantaranya, seluruh jemaah wajib pakai masker. Sterilisasi rumah ibadah rutin dilakukan dengan penyemprotan disinfektan. Sedikitnya sehari sekali, utamanya titik yang paling sering disentuh jemaah.

Selama di rumah ibadah, jemaah diimbau tidak melakukan kontak fisik. Misalnya, berpelukan, salaman. Jendela dan seluruh alur sirkulasi udara rumah ibadah dibuka.

Diimbau tidak memakai pendingin ruangan. Ini sebagai upaya meminimalisasi tingkat penyebaran virus. Sementara pengurus rumah ibadah wajib mengingatkan dan memastikan jemaah untuk mematuhi protokol ini.

Khusus untuk masjid atau tempat ibadah muslim, mulai Jumat (29/5/2020) sudah diperkenankan menggelar ibadah Salat Jumat. Ceramah agama diusahakan tidak panjang. Karpet masjid ditiadakan. Jemaah disarankan membawa peralatan salat sendiri dari rumah.

Ketiga, tempat umum, rumah makan, pasar malam diizinkan buka juga. Tetap wajib mematuhi standar protokol kesehatan. Salah satunya, menyediakan tempat cuci tangan, menjaga jarak minimal 1, 5 meter.

Keempat. Komisi pemilihan umum dapat melakukan tahapan pilkada sesuai dengan peraturan perundangan. Tetap menggunakan protokol dan standar kesehatan covid 19, menjaga jarak dan gunakan masker. (*)

BONTANG — TIM Gugus Covid-19 Kota Bontang memperbaharui data perkembangan dan pencegahan virus Corona tiap hari. Per hari ini, Kamis (28/5) terjadi penambahan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) sebanyak 7 orang.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, dr Bahauddin, ketujuh OTG ini merupakan hasil pemeriksaan warga Bontang dengan rapid test yang hasilnya reaktif. Saat ini semuanya isolasi mandiri dan telah dilakukan pemeriksaan swab.

Lalu, untuk penambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2 orang. Sementara 1 ODP dari pemeriksaan di fasilitas kesehatan dengan hasil rapid test reaktif. Tidak ada riwayat perjalanan maupun kontak kasus positif.

“1 ODP lagi adalah OTG yang meningkat statusnya, terkait dengan BTG-12,” tambah Bahauddin lewat siaran persnya, Kamis (28/5).

Status monitoring pun Bahauddin bilang ada penambahan. Yakni, 38 orang. Jumlah orang dalam status monitoring sampai dengan 28 Mei 2020 adalah 1.162 orang, tersebar di seluruh wilayah Bontang.

Lanjut Bahauddin, Bontang disepakati akan menerapkan New Normal. Hal terpenting adalah kedisiplinan terhadap protokol kesehatan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak. Baik masyarakat maupun pemilik sarana/penyedia layanan, tentunya dengan pengawasan dari aparatur sipil dan masyarakat.

Bahauddin kembali menegaskan jika pandemi COVID-19 belum berakhir. Tetap patuhi protokol kesehatan yang ada. Semua orang yang baru datang dari luar Bontang melapor ke PSC Call Center melalui Telpon, WA, SMS (tidak usah datang) ke nomor 08115407119 atau mengisi google form https://bit.ly/covidbontang untuk mendapatkan protokol kesehatan serta pemantauan petugas jika diperlukan.

“Pandemi COVID-19 belum berakhir, perlu waktu dan proses panjang hingga kita bisa menyatakan bebas dari COVID-19,” jelas Bahauddin.

Dia juga menegaskan bahwa situasi sekarang ini masih belum normal. Dunia masih dihadapkan pada persoalan yang cukup berat. Seluruh dunia pun telah setuju dan mengakui bahwa situasi ini tidak akan sama seperti dulu kala. Oleh karenanya diperlukan cara pandang baru ini sebagai bagian dari adaptasi pasca COVID-19.

Harus ada perilaku baru dalam melawan COVID-19. Masyarakat harus mulai membiasakan hidup normal baru dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan seperti cuci tangan pakai sabun, jaga jarak fisik, pakai masker dan menghindari kerumunan, serta mulai produktif kembali namun tetap aman dari COVID-19. (*)

Jakarta—Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah menyiapkan skema khusus bagi para petani dan nelayan agar tetap produktif di masa pandemi Covid-19 ini.

Dikutip dari halaman facebook orang nomor satu di Indonesia ini, Jokowi menyebut telah menyiapkan empat skema agar ketersedian bahan pokok selama corona ini tetap terjaga.

“Pertama, melalui program jaring pengaman sosial untuk meringankan biaya konsumsi rumah tangga mereka, tulis Jokowi, Kamis (28/5/2020).

Lanjut terkait skema kedua disebut Jokowi terkait program subsidi bunga kredit yang saat ini sedang berjalan, melalui sejumlah program seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Membina Keluarga Sejahtera (Mekaar), pembiayaan ultramikro (UMi), pegadaian, hingga pembiayaan dan bantuan permodalan dari beberapa Kementerian.

“Pemberian angsuran dan subsidi pada penerima bantuan permodalan yang dilakukan oleh beberapa kementerian seperti LPMUKP (Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan), CPCL (Calon Petani Calon Lokasi) dan lain-lainnya entah itu dari KKP, dari Kementerian Pertanian saya kira juga ada,” ungkap Presiden.

Selanjutnya, yang ketiga pemberian stimulus untuk modal kerja. Jokowi menuturkan hal Ini penting sekali bagi usaha pertanian, bagi usaha kelautan dan perikanan.

Bagi petani dan nelayan yang bankable, penyalurannya melalui perluasan program KUR, sementara yang tidak bankable, penyalurannya bisa lewat UMi, lewat Mekaar dan skema program yang lainnya lewat kementerian.

“Saya minta ini prosedurnya dipermudah, aksesnya dipermudah, prosedurnya juga sederhana, tidak berbelit-belit sehingga petani, nelayan, petambak kita bisa memperoleh dana-dana yang dibutuhkan,” tutur Presiden.

Terakhir, adalah penyaluran bantuan melalui instrumen nonfiskal dengan cara mengupayakan kelancaran rantai pasokan yang akan meningkatkan produktivitas para petani dan nelayan. Kita harapkan usaha pertanian dan perikanan ini bisa lebih baik melalui ketersediaan bibit, pupuk, dan alat-alat produksi.

Disamping itu, Jokowi juga diketahui gencar mewacanakan tatanan normal baru atau New Normal sebagai solusi menghadapi penyabaran kasus Covid-19 di Indonesia yang belum juga tuntas.

Keinginan untuk masuk ke fase ini, harus diikuti dengan kesadaran dan kedisiplinan kuat agar penyebaran Covid-19 di Indonesia segera berakhir.

Long Hubung – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh menyerahkan Bantuan Langsung Tunai – Dana Desa (BLT-DD) bagi warga tidak mampu dengan total senilai Rp93,12 miliar, sebagai dampak dari pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Besaran BLT-DD per bulan adalah Rp600 ribu per keluarga untuk tiga bulan mulai April hingga Juni dengan masa penyaluran setelah penyaluran DD ke rekening kas pemerintah kampung,” ujar Bonifasius di Ujoh Bilang, Kamis (28/5/2020).

Ia melanjutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Mahulu telah menetapkan tiga program strategis terkait upaya penanganan, pencegahan, dan penularan COVID-19 dengan memanfaatkan anggaran sebesar Rp93,12 miliar tersebut.

“Dari jumlah anggaran yang diarahkan untuk mengatasi dampak pandemi ini, perlu saya sampaikan beberapa hal, karena konsekuensi dari penganggaran ini diantaranya adalah dilakukan penundaan kegiatan lain yang telah diprogramkan,” ujarnya.

Hal itu disampaikan bupati sehari sebelumnya, yakni saat acara penyerahan BLT-DD untuk semua kampung (desa) se- Kecamatan Long Hubung.

Ia menegaskan, ada empat hal yang perlu dipahami oleh semua kepala kampung dan masyarakatnya seiring adanya pengalokasian anggaran penanganan dampak COVID-19 yang sebesar Rp93,12 miliar itu.

Pertama adalah banyak kegiatan pembangunan yang sudah direncanakan dan siap dilaksanakan tahun 2020, namun terpaksa harus ditunda untuk sementara waktu, sampai dengan terbitnya kebijakan pemerintah selanjutnya terkait dampak ini.

Kedua, pergeseran anggaran dari kegiatan untuk menangani dampak COVID-19 ini dilakukan dalam waktu cukup singkat, sehingga perlu dicermati kembali sepanjang waktu agar ke depan tidak menimbulkan kesalahan administrasi.

“Ketiga, sebagian anggaran tersebut kita geser untuk menyantuni warga yang paling terdampak karena terhentinya pendapatan keluarga,” tuturnya.

Sementara yang keempat adalah keluarga yang berhak mendapat santunan BLT-DD, diseleksi sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku dan sesuai dengan kenyataan di tengah masyarakat.

Sebagai tindak lanjut operasional dari amanat yang terkandung dalam Instruksi Bupati Mahulu Nomor 1/2020 tentang Penanggulangan COVID-19  di kampung melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam) ini, Pemkab Mahulu juga telah mengeluarkan instruksi.

Instruksi itu ditujukan kepada semua kepala kampung, yakni untuk menggunakan DD yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2020, disalurkan dalam bentuk tunai sesuai aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat.

Ia melanjutkan, berdasarkan aturan ini, maka sasaran penerima BLT-DD adalah warga yang kehilangan mata pencaharian, keluarga yang belum terdata (exclusion error) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan keluarga yang memiliki anggota rentan penyakit menahun atau kronis.

“Namun perlu disepakati bersama bahwa calon penerima BLT-DD harus memenuhi sejumlah syarat, seperti KK miskin yang memenuhi minimal 9 dari 14 kriteria keluarga miskin yang ditetapkan Kemensos atau kriteria yang ditetapkan pemda sesuai kondisi geografis dan sosial budaya Mahulu,” ujarnya.

Syarat lainnya bagi calon penerima adalah KK yang kehilangan mata pencaharian atau berkurangnya pendapatan, diantaranya pekerja kontrak, pekerja harian, terkena PHK, dan KK yang tidak terdata.

“KK yang tidak terdata tersebut diantaranya adalah KK yang belum terdata pada DTKS, KK yang belum terdaftar pada Sistem Administrasi Kependudukan Nasional, dan KK yang mempunyai anggota keluarga rentan sakit menahun atau penyakit kronis,” ujar bupati dalam sambutannya.

Ujoh Bilang, Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) tetap memperketat tiga pintu masuk di kawasan yang berbatasan dengan kabupaten dan provinsi tetangga, demi mempertahankan daerah ini selalu berada di zona hijau, alias bebas dari Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

“Sejauh ini Kabupaten Mahulu masih aman karena berada di zona hijau, maka kami minta semua petugas yang berjaga di pintu gerbang kabupaten tetap siaga dalam upaya mencegah masuknya COVID-19,” kata Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh di Long Hubung, Rabu. (27/5/2020)

Tiga pintu masuk Mahulu yang penjagaannya diperketat itu adalah satu posko berada di jalur darat pada Kampung Mamahak Teboq, Kecamatan Long Hubung, yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat.

Di kawasan ini sejak Maret lalu dibentuk Posko Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan (Wasdalkes) Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19, sehingga petugas gabungan dalam posko ini menjalankan protokol kesehatan dengan perlengkapan memadai.

Posko kedua masih berada di Kampung Mamahak Teboq, namun berada di jalur sungai, karena akses favorit untuk menuju Mahulu masih menggunakan jalur Sungai Mahakam mengingat kondisi jalan darat masih seadanya dengan jembatan yang seadanya pula.

Sedangkan posko ketiga adalah Posko Wasdalkes COVID-19 yang berada di KM 122, kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dengan pemberlakuan yang sama, yakni sistem buka tutup per satu minggu banding dua minggu (satu minggu buka, dua minggu tutup).

Sama dengan di dua Posko Wasdalkes yang lain, di Posko jalur darat yang berbatasan dengan Malinau ini pun petugasnya merupakan gabungan dari berbagai elemen seperti Dishub, Satpol PPP, TNI, Polri, Dinas Kesehatan dan relawan.

Pengetatan di semua pintu masuk ini berdasarkan pada Instruksi Bupati Mahulu Nomor 2 tahun 2020 tentang Pengaturan Akses ke Wilayah Kabupaten Mahulu, dalam rangka pengendalian dan penyebaran wabah virus corona.

Sebelumnya, saat menghadiri rapat koordinasi terkait percepatan penanganan sekaligus mengurangi Dampak Pandemi COVID-19, bupati juga mengingatkan kepada petugas tetap memperketat penjagaan di perbatasan agar akses ke luar masuk orang dan barang lebih terkontrol.

“Sistem buka tutup sementara ini diberlakukan secara bergiliran sesuai dengan protokol pencegahan virus corona, dengan ketentuan masa buka satu minggu dan masa tutup dua minggu, terhitung sejak tanggal 18 Mei 2020 sampai dengan 26 Juli 2020,” ucap Boni.

Meski demikian, lanjutnya, untuk kendaraan darat maupun sungai yang membawa logistik atau bahan kebutuhan pokok masyarakat tetap bisa masuk seperti biasa, namun harus melalui protokol pencegahan COVID-19.

“Terkait dengan ini, maka seluruh masyarakat Mahulu tidak perlu khawatir karena seluruh armada pengangkut logistik yang masuk Mahulu, sudah melewati serangkaian prosedur kesehatan yang telah kita tetapkan. Sedangkan setiap orang yang ingin masuk Mahulu dengan alasan apapun, harus memiliki surat izin masuk,” ujar Bupati.

SAMARINDA– Babinsa Sertu Yance danBhabinkamtibmas Iptu Muslimin membantu memasak untuk korban banjir di daerah Samarinda khususnya di Kelurahan Sempaja Timur Kecamatan Samarinda Utara Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur, sudah menginjak empat hari mengalami banjir.

Wangi bumbu dapur berbaur memanjakan hidung berembus dari dapur umum di lokasi SMPN 29 Bengkuring Samarinda.

Terlihat ada sekitar 12 prajurit dari Denbekang VI-44-01/Samarinda, Yonif 611/Awang Long dan Babinsa. Mereka sedang memasak berbagai masakan.

Seperti koki umumnya, para tentara ini memakai celemek warna hijau tua khas militer. Panci, kompor, meja sampai dengan alat-alat dapur yang ada di dapur umum ini dibawa dari Denbekang VI-44-01/Samarinda.

“Inilah tugas prajurit koki di lapangan, ada potong bawang, wortel, sampai membersihkan daging ayam hingga semua dikerjakan dengan penuh tanggung jawab,” katanya Lettu Cba Cucun Sudirja. Kamis (28/5/2020)

Soal rasa jangan ditanya lagi. berani menjamin. “Koki kenapa didominasi pria, sebab mereka punya rasa dan seni dalam memasak,” ungkapnya.

Apalagi Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang masak dijamin enak dan bergizi, guraunya.

Salah satu kegiatan rutin setiap harinya didapur umum, seluruh personil dilakukan cek suhu tubuh, cuci tangan dan melakukan penyemprotan disinfektant di seputaran lokasi. Sedangkan persedian bahan makanan  yang diterima setiap hari  berasal dari Pembekalan Angkutan TNI AD (Bekang) VI Samarinda.

Sumber Penrem 091/ASN

Tana Paser – Kepala Kantor Cabang Pembantu Bulog Kabupaten Paser, Panji Lumintang mengatakan saat ini stok daging beku belum tersedia atau kosong dikarenakan terkendala impor dari India.

“Stok daging beku masih kosong karena terkendala impor dari India,” katanya, Rabu (27/5).

Panji mengatakan terhambatnya impor dari negara tersebut dikarenakan kondisi pandemi COVID-19.

“Daging sapi kita impor dari India,  sedangan India baru selesai lockdown  17 Mei, jadi pasokan sedikit terhambat hingga sampai saat ini,” ujar Panji.

Panji menyebut selain India, juga ada negara lain yang menjadi penyuplai daging ke Indonesia.

“Sebenarnya negara pemasok daging lain ada juga, seperti Australia. Tapi karena COVID-19 ini semua jadi terhambat,” jelasnya.

Panji mengharapkan pandemi COVID-19 segera berakhir sehingga pasokan daging beku di bulog Paser terpenuhi.

“Kami harap pandemi ini segera berakhir supaya stok daging kembali normal,” tutupnya.