BALIKPAPAN-Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan, menyampaikan perkembangan penanggulangan virus Corona di Balikpapan, Minggu (31/5/2020).

Ketua Gugus Tugas COVID-19 Balikpapan yang juga Walikota Balikpapan, Rizal Effendi menyatakan, saat ini empat hasil swab diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan, satu di antaranya positif COVID-19, sedangkan tiga hasilnya negatif.

Lanjut Rizal Effendi menyampaikan, adapun pasien positif merupakan laki-laki (39) tahun, termasuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG), didapati terindikasi setelah melakukan pemeriksaan mandiri.

“Satu pasien dari kluster perminyakan, saat ingin berangkat melakukan rapid tes hasilnya reaktif, dilanjutkan pemeriksaan swab di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan dan ternyata positif,” ungkapnya.

“Saat ini, total pasien positif COVID-19 di Kota Balikpapan berjumlah 61 orang, dirawat 18 orang dan sembuh 41 orang, meninggal dua orang,” jelas Rizal.

“Adapun pasien sembuh bertambah tiga orang pada hari Minggu (31/5/2020). Sedangkan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga berkurang delapan orang, sebelumnya 44 orang, hingga tersisa 36 orang yang masih dirawat,” urainya.

“Kasus Orang Tanpa Gejala (OTG) bertambah 20 orang, untuk OTG terkonfirmasi negatif 17 orang, sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 63 orang, sebelumnya berjumlah 213 orang, saat ini total ODP berjumlah 276,” bebernya.

“Adapun tiga pasien sembuh dengan kode BPN 41, BPN 47, dan BPN 50. Ketiganya telah dua kali terkonfirmasi negatif berturut-turut . Baik dari lab PCR (Polymerase Chain Reaction) Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) serta TCM (Tes Cepat Molekuler) RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan,” kata dia.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, dr. Andi Sri Juliarty menambahkan, pasien sembuh pada Minggu (31/5/2020), laki-laki (17) dengan kode BPN 41 merupakan kluster temboro, pasien dengan kode BPN 47 usia 48 tahun masuk rumah sakit hasil screening ingin berangkat kembali ke daerah dan pasien dengan kode 50 merupakan OTG (orang tanpa gejala) dari hasil screening untuk pekerjaan.
“Untuk pasca perayaan Idul Fitri, kasus penularan COVID-19 untuk transmisi lokal tidak ada sampai saat ini,” katanya.

“Bahwa kasus dengan kode BPN 42 hingga saat ini, tren kasus COVID-19 merupakan pasien-pasien yang ter-screening karena akan keluar atau masuk Balikpapan untuk kepentingan pekerjaan,” tandasnya.

Rilis pers itu, disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan sekaligus Walikota Balikpapan Rizal Effendi, didampingi Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Putu Agung Sujarnawa, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle dan Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty, di Media Center COVID-19, Pemkot Balikpapan.(ay)

Samarinda—Melalui keterangan persnya Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak memgumumkan terjadi penambahan empat kasus positif Covid-19.

Kasus pertama datang dari Kabupaten Kutai Kartanegara tiga kasus merupakan KKR 48 laki-laki 17 tahun, KKR 49 laki-laki 56 tahun dan KKR 50 laki-laki 58 tahun. Seluruh kasus merupakan kasus OTG yang kontak erat dengan SMD 39 dan SMD 40. Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes sejak 29 Mei 2020.

Kasus selanjutnya dari Kota Balikpapan yaitu BPN 61 Laki-laki 38 tahun merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan. Kasus dirawat di RS Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan sejak 29 Mei 2020.

“Sembuh terus bertambah, alhamdulillah ada penambahan 12 kasus,”jelasnya Minggu (31/5/2020)

Dari 12 kasus sembuh tersebut sebagai berikut :

Kabupaten Berau Tujuh Kasus

  1. Enam  Kasus dari kluster Gowa (perjalanan ke Sulawesi Selatan)
  • BRU 1 (Laki-laki 56 tahun)
  • BRU 10 (Laki-laki 54 tahun)
  • BRU 14 (Laki-laki 42 tahun)
  • BRU 15 (Laki-laki 45 tahun)
  • BRU 16 (Laki-laki 46 tahun)
  • BRU 18 (Laki-laki 44 tahun)

Sebanyak lima kasus dirawat di RS Darurat Covid Berau sejak 18 April 2020 dan satu Kasus dirawat di RSUD Abdul Rivai sejak 1 April 2020

2) BRU 19 (Wanita 23 tahun) merupakan kontak erat BRU 5 yang dirawat di RS Darurat Berau sejak 30 April 2020.

Kabupaten Kutai Barat Dua Kasus

  1. Dua Kasus dari kluster Gowa (perjalanan Sulawesi Selatan) (KBR 6 Laki-laki 14 tahun dan KBR 7 Laki-laki 18 tahun) merupakan kasus yang dirawat di RS Pratama Kutai Barat Sejak 13 April 2020

Kota Balikpapan Tiga Kasus

  1.  Dua  Kasus (BPN 47 Laki-laki 48 tahun dan BPN 50 Laki-laki 34 tahun) merupakan kasus yang telah dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak 11 Mei 2020.
  2. Satu Kasus (BPN 41 Laki-laki 17 tahun) merupakan kasus dari kluster Magetan (Jawa Timur) yang telah dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak 5 Mei 2020.

Mereka dinyatakan dua kali negatif virus Covid-19 setelah menjalani 2 kali pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Dengan begitu total pasien positif Covid-19 sampai hari ino berjumlah 295 kasus, sembuh 173 kasus, meninggal tiga kasus dan menunggu hasil lab 289 kasus.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi tambahan sebanyak 125 kasus dari total 10.146 kasus, selesai pemantauan 9.485 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada ada 661 kasus

“Tidak ada penambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP, totalnya tetap 792,” katanya

PDP dengan hasil negatif hari ini juga mengalami peningkatan sebanyak 25 kasus, empat kasus dari Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Barat 21 kasus, sehingga total negatif menjadi 604 kasus.

Samarinda – Memasuki fase pelonggaran menuju normal baru (new normal) pandemi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur, diharapkan keputusannya diambil dengan kajian yang cermat dan teliti.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 di Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan saat ini tidak saja Indonesia, pandemi Covid-19 di seluruh belahan dunia, juga menginginkan dapat berdampingan dengan wabah ini selama belum ditemukan vaksin pengobatannya.

“Dalam fase normal baru nantinya diharapkan setiap orang dapat melakukan penyesuaian gaya hidup bagaimana tetap dapat beraktivitas dan bekerja dan tetap produktif namun tetap aman dari penularan virus berbahaya ini,” ujar Andi Sabtu sore (30/5/2020).

Menurutnya, nantinya penerapan kebijakan new normal tidak diterapkan secara menyeluruh di tiap kabupaten dan kota melainkan akan diterapkan secara bertahap sesuai dengan tingkat kerawanan penyebaran Covid-19 tersebut di daerah masing-masing.

Selain itu, ditekankannya, diperlukan sanksi yang tegas bagi masyarakat yang melanggar dan tidak mematuhi protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker, berkumpul dan berkerumun dalam satu tempat ataupun tidak melapor ketika melakukan perjalanan ke luar kota.

Andi mengharapkan perlunya perubahan sikap dari masyarakat untuk mendukung fase pelonggaran menuju normal baru, berupa pentingnya untuk membiasakan memakai masker, mencuci tangan dan meningkatkan pola hidup bersih dan senantiasa melakukan jaga jarak dengan orang lain.

“Yang terpenting adalah kepedulian untuk melaporkan diri jika ada kontak dengan orang-orang yang ditengarai terpapar Covid-19,” tegasnya.

Menurutnya jika masyarakat tidak patuh pada protocol kesehatan selama penerapan pelonggaran, maka dikhawatirkan kasus penularan justru semakin besar dan luas.

“Jadi jika tidak ada dukungan dan kedisiplinan masyarakat, maka pelonggaran kebijakan melawan Covid-19 dapat menjadi bumerang yang tidak memutus rantai penularan tetapi justru menjadi lebih besar penularannya,” ujarnya.

Berau – Tujuh orang pasien penderita Covid-19 yang menjalani rawat isolasi di RSUD dr Abdul Rivai dinyatakan sembuh.

Pengumuman kesembuhan tujuh pasien tersebut disampaikan oleh Bupati Berau, H Muharram, didampingi Sekda Muhammad Gazali dan Kepala Dinas Kesehatan, Iswahyudi, Minggu (31/5).

Ketujuh pasien Covid-19 yang sembuh enam diantaranya merupakan klaster Gowa dan satu kontak serumah.

Mereka yang sembuh yakni, KN dengan kode Berau 1, MN Berau 9, IH Berau 13, AR Berau 15 , MA Berau 16, MZ Berau 17 merupakan klaster Asia Gowa (perjalanan ke Sulawesi Selatan) dan perempuan GFI Berau 19 Berau.

Dengan sembuhnya GFI yang merupakan kontak serumah SN klaster Yogyakarta maka pasien yang menjalani perawatan di RSUD dr Abdul Rivai Berau merupakan klaster Gowa.

“Berau-19 ini transmisi lokal dari Berau-5. Alhamdulillah, keduanya sudah dinyatakan sembuh, siswa klaster Gowa yang masih menjalani isolasi,” kata H Muharram.

Dengan adannya penambahan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh, maka total keseluruhan pasien Covid-19 yang sembuh di Bumi Batiwakkal ada 9 orang,

“Tersisa 25 pasien, dan kondisinya saat ini mereka sehat-sehat saja,”

Dengan pulangnya 7 pasien yang telah dinyatakan sembuh ini, orang nomor satu di Berau itu berharap masyarakat tak mengucilkan.

Sebab mereka yang telah sembuh telah menjalani pemeriksaan sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.

Meski pasien sembuh terus bertambah Muharram juga mengingatkan masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Tana Paser – Kabupaten Paser mencatat dua tambahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Mereka merupakan pasien yang telah menjalani tes cepat atau rapid test, dengan hasil keduanya reaktif.

“Dua tambahan PDP orang hasil reaktif rapid test,” kata Jubir Percepatan Penanggulangan COVID-19 Paser Amir Faisol, Sabtu (30/5).

Kedua PDP itu kata Amir berasal dari Kecamatan Long Ikis dan Pasir Belengkong.

Kedua PDP itu kata Amir masuk dalam perawatan RSUD pada Jumat (29/5) malam, sehingga pengambilan sampel untuk uji swab belum dilakukan.

Dengan penambahan dua pasien itu, tercatat jumlah PDP di RSUD Panglima Sebaya sebanyak dua belas orang, sepuluh PDP diantaranya telah terlebih dahulu terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani perawatan di RSUD Panglima Sebaya.