Samarinda—- Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mengumumkan pada bulan Mei 2020 terjadi inflasi sebesar 0,21 persen. Tingkat inflansi tersebut terbentuk dari dua kota yaitu Samarinda dan Balikpapan.
“Pada Mei 2020 terjadi inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,14 dan Inflasi di Kota Balikpapan sebesar 0,31 persen,”ucap Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwithjahyono saat rilis bulanan melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (2/6/2020).
Inflasi terjadi menurut Anggoro, karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,54 persen, diikuti kelompok transportasi sebesar 0,68 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,16 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,11 persen.
Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen, dan kelompok perlengkapan, peralatan, serta pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen. Kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,79 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,10 persen. Kelompok yang cenderung stabil adalah kelompok pendidikan yaitu sebesar 0,00 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 0,63 persen dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 1,54 persen.
Kemudian dari 11 kelompok pengeluaran, terdapat lima kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi, dua kelompok memberikan andil/sumbangan deflasi dan empat kelompok lainnya cenderung stabil. Kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,15 persen; diikuti kelompok transportasi sebesar 0,09 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya masing-masing sebesar 0,01 persen.
Berikutnya kelompok yang memberi andil negatif yaitu: Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar -0,04 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,02 persen. Kelompok dengan andil cenderung stabil adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; dan kelompok pendidikan masing-masing sebesar 0,00 persen.
Dirinya juga mengatakan Inflasi tahun kalender Kota Samarinda sebesar 0,44 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,68 persen. Sedangkan Inflasi tahun kalender Kota Balikpapan sebesar 0,88 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,35 persen.
Dari 90 kota pantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional, sebanyak 67 kota mengalami inflasi dan 23 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,20 persen dan terendah terjadi di Tanjung Pinang, Bogor dan Madiun masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Banggai sebesar -0,39 persen dan terendah di Manado sebesar -0,01 persen.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!