Kutai Timur – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ismunandar meminta imam sholat fardu dan sholat Jum’at berjamaah untuk membaca do’a Qunut Nazilah dalam setiap pelaksanaan sholat berjamaah di masjid. Pembacaan do’a Qunut Nazilah ini diminta untuk mulai dibacakan, seiring mengawali pembukaan dan pelaksanaan kembali sholat berjamaah di masjid dan musholla untuk wilayah Kutim, yang dimulai pada pelaksanaan sholat jum’at berjamaah di masjid, Jum’at (5/6) lusa. Instruksi pembacaan Qunut Nazilah ini disampaikan Ismu, agar Kutim segera terbebas dari pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

“Ada hal yang penting dalam mengawali pelaksaan sholat berjamaah di masjid pada sholat Jum’at berjamaah pekan ini, yakni setiap imam sholat diminta untuk membacakan do’a Qunut Nazilah saat memimpin sholat jum’at berjamaah dan jika bisa pada setiap sholat fardu lima waktu di masjid. Ini (pembacaan Qunut Nazilah, red) agar Kutai Timur segera terbebas dari pandemi COVID-19,” ujar Ismu, sapaan akrab Bupati Ismunandar, Selasa (2/6) kemarin.

Didampingi Wabup Kasmidi Bulang dan Kepala Kantor Kementrian Agama (Kamenag) Kabupaten Kutai Timur Nasrun, Bupati Ismu meminta kepada semua pengurus masjid ataupun rumah ibadah lainnya yang nantinya telah mendapatkan rekomendasi izin beroperasi dari Camat ataupun Kepala Desa (Kades), untuk benar-benar secara ketat melaksanakan protokol kesehatan dalam pencegahan penularan COVID-19, di lingkungan rumah ibadah. Bahkan setiap pengurus atau penanggung jawab rumah ibadah, wajib mengisi formulir kesiapan pelaksanaan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVId-19 di masing-masing masjid dan ditandatangani di atas materai Rp 6.000 sebagai wujud keseriusan pengurus dan siap menerima sanksi jika melanggar atau nantinya terjadi kasus penularan COVID-19 yang baru.

“Saya minta dengan adanya relaksasi atau kelonggaran yang diberikan pemerintah, seperti diizinkannya kembali kegiatan peribadatan di tempat-tempat ibadah, maka setiap masyarakat benar-benar secara sadar dan ketat menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah penularan COVID-19, khususnya di rumah ibadah. Bagi pengurus atau penanggung jawab rumah ibadah wajib mengisi formulir kesediaan melaksanakan protokol kesehatan di masing-masing rumah ibadan dan termasuk terhadap warga yang datang beribadah. Jika melanggar atau tidak memenuhi persyaratan protokol kesehatan, dan bahkan ke depan ditemukan kasus penularan penyakit COVID-19 di rumah ibadah tersebut, maka pengurus bersedia jika rumah ibadahnya ditutup kembali,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah Kutai Timur telah menginstruksikan untuk melaksanakan relaksasi atau kelonggaran dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, terutama kembali mengizinkan pelaksanaan ibadah berjamaah di semua rumah ibadah di wilayah Kutim, terhitung sejak hari Jum’at (5/6) lusa. Kelonggaran ibadah berjamaah di masjid dan musholla bagi ummat Islam ditandai dengan pelaksanaan sholat Jum’at berjamaah di masjid. Sedangkan bagi umat Kristen atau Nasrani, kegiatan peribadatan di masing-masing Gereja dimulai pada akhir pekan ini.

BALIKPAPAN- Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial bagi 10.845 masyarakat Kota Balikpapan terdampak Covid-19 kembali disalurkan Rabu (3/6/20) hari ini.

Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan, Purnomo mengatakan penyaluran BST langsung ditangani Kantor Pos. “Ini programnya pusat, kita hanya memonitoring saja. Mengenai teknisnya lebih kepada Kantor Pos,” katanya, Rabu (3/6/20).

Dijelaskan lebih lanjut, mengenai data yang dipakai memang menggunakan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Pendataan yang dipakai oleh Kementrian Sosial ini, sumber basis data awalnya berasal dari alokasi data statistik yang dilakukan tahun 2015.

Meski begitu, Kementerian Sosial telah mengupdate data secara nasional berdasar laporan dari Dinas Sosial di setiap daerah. Tak akan terjadi kerancuan data antara pemerintah pusat dan daerah agar setiap penyalurannya bisa lebih valid dan tepat sasaran.

“Data itu setiap satu tahun mengalami 4 kali evaluasi per triwulannya. Kadang kita melakukan eval namun di pusat pun masih keluar data yang lama,” lanjut Purnomo.

Sementara itu, mengenai jumlah penerima BST, sebetulnya Kantor Pos sudah memiliki data angka yang diberi pagu atau alokasi oleh Kemensos. Adapun seandainya akan ada data tambahan, maka sebelumnya hal tersebut akan diinformasikan terlebih dahulu.

Rencana ke depan ada 285 KK sebagai tambahan penerima. Namun sementara ini masih harus tertunda karena BNBA belum diterima oleh Dinas Sosial. (*)

Penajam, (2/6)- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Penajam Paser Utara (DPMD PPU), Kalimantan Timur, berhasil mendorong penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) bagi 2.378 kepala keluarga (KK) penerima sebagai dampak COVID-19.

“BLT-DD yang berhasil disalurkan bagi 2.378 KK penerima ini totalnya mencapai Rp1,42 miliar khusus di bulan Mei, sedangkan untuk Juni diperkirakan penyalurannya pertengahan bulan ini,” ujar Kabid Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten PPU Nurbayah di Penajam, Selasa.

Ia menuturkan, BLT-DD ini diberikan bagi warga tidak mampu yang terdampak COVID-19 dengan nilai Rp600 ribu per bulan per KK selama tiga bulan, yakni pada, Mei, Juni, dan Juli.

Sasaran penerima BLT-DD adalah keluarga miskin Non Program Keluarga Harapan (PKH), Non Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Non Kartu Pekerja, dan keluarga yang kehilangan mata pencaharian.

Kemudian keluarga yang belum terdata (exclusion error) dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan memiliki anggota keluarga yang rentan sakit atau memiliki penyakit kronis menahun.

Ia menjelaskan, awalnya terdapat 2.390 KK yang tersebar pada 30 desa di PPU yang akan memperoleh BLT-DD, namun kemudian ada 12 KK yang mengundurkan, sehingga kini terdapat 2.378 yang berhak menerima BLT-DD.

“Mundurnya 12 KK yang kemudian dicoret dari daftar calon penerima BLT-DD sebagai dampak COVID-19, karena mereka sudah menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial,” ucap Bayah.

Untuk perhutungan BLT-DD, lanjut dia lagi, terdapat tiga kategori, pertama adalah bagi desa penerima DD kurang dari Rp800 juta pada tahun ini, maka desa tersebut mengalokasikan BLT maksimal 25 persen dari nilai DD.

Kategori kedua adalah bagi desa penerima DD di kisaran Rp800 juta hingga Rp1,2 miliar, pemerintah desa setempat mengalokasikan BLT maksimal sebesar 30 persen dari nilai DD.

“Sedangkan kategori ketiga, bagi desa yang menerima DD lebih dari Rp1,2 miliar, maka pemerintah desa setempat mengalokasikan BLT-DD maksimal 35 persen dari nilai DD,” ujarnya.

Semua desa di PPU, kata Bayah lagi, tahun ini tidak ada yang menerima DD di bawah Rp800 juta, nilai DD yang paling kecil adalah di Desa Sidorejo yang tercatat Rp894,35 juta, sehingga alokasi paling sedikit untuk BLT-DD di PPU adalah kategori kedua, yakni maksimal 30 persen dari nilai DD. (MG)

BALIKPAPAN-Ditengah perjuangan pasien positif covid-19, setiap harinya terus bertambah, Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis menjadi persoalan serius.

Oleh sebab itu, banyak lembaga kemudian berdonasi memberikan bantuan untuk ketersediaan APD tersebut. Salah satunya Telkomsel memberikan bantuan 600 APD bagi para tenaga medis Balikpapan, bantuan tersebut berupa sepatu, baju hazmat dan masker.

General Manager Consumer Sales Telkomsel Regional Kalimantan Ismu Widodo mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian sekaligus tanggung jawab bersama dalam mencegah virus Corona atau Covid-19 di Kota Minyak (Balikpapan).

“Kami serahkan kepada Walikota Balikpapan sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan dan sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan yang telah memberi kesempatan Telkomsel untuk bisa ikut berpartisipasi dalam penanganan COVID-19 di Balikpapan, karena ini tanggung jawab bersama,” ungkapnya, Rabu, (3/5/2020)

Dirinya berharap bantuan ini bisa bermanfaat buat para tenaga medis sebagai garda terdepan melawan pandemi ini. Untuk bantuan selanjutnya, pihaknya akan selalu siap membantu Pemerintah

“Pada prinsipnya ini masalah kita semua. Jika nanti dibutuhkan, kenapa tidak. Jika itu buat kebaikan, terkait bantuan rapid tes untuk pengguna jasa telkomsel dan masyarakat Balikpapan, masih disiapkan dan masih dalam pembahasan,” pungkasnya.

Samarinda – Anggota DPR-RI Dapil Kaltim mengelar Rapat Kerja bersama Pemprov, Pemkab dan Pemkot se Kaltim pada masa sidang tahun 2020 melalui Video Converence (Vcon) di Ruang Heart Of Borneo lt 2 Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (3/6).

Dalam kunjungan kerja anggota DPR-RI ke Kaltim dihadiri langsung oleh Ketua Paguyuban DPR-RI Dapil Kaltim, H Awang Faroek Ishak dan diterima Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi bersama Ketua DPRD Provinsi Kaltim, H Makmur HAPK, Forkompinda Kaltim dan para Asisten serta pimpinan OPD lingkup Pemprov Kaltim.

“Kunker anggota DPR-RI ke Kaltim ini menjadi momentum untuk meningkatkan sinergitas antara Pemprov, Pemkab dan Pemkot dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan yang di biayai APBN. Sekaligus menyerap aspirasi di daerah terkait permasalahan serta kendala yang dialami pemerintah daerah, sehingga bisa diperjuangkan di pusat guna pemerataan pembangunan disegala aspek agar dirasakan oleh seluruh masyarakat Kaltim,” ujar Hadi usai mengikuti video converence.

Lanjutnya, ia berharap pertemuan seperti ini bisa terus berlanjut sehingga sinergitas dalam memperjuangkan program-program pembangunan di Kaltim.

Sementara Ketua Paguyuban Anggota DPR-RI Dapil Kaltim, H Awang Faroek Ishak mengatakan sesuai tugas dan fungsinya kami menyerap, menghimpun dan menindaklanjuti aspirasi rakyat.

“Kami berharap semua permasalahan yang dialami daerah bisa kita tindaklanjuti, untuk memperjuangkan masing-masing Kementerian terkait, sehingga pemerataan pembangunan berjalan sesuai yang diharapkan,” ucap Awang.

Samarinda– Terpantau kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim kembali membludak sebanyak 13 kasus.

Penambahan 13 kasus positif baru di Kaltim pada Rabu 3 Juni 2020, delapan diantaranya di dominasi oleh klaster Anak Buah Kapal (ABK).

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengatakan dengan penambahan 13 kasus maka secara keseluruhan total terkonfirmasi positif menjadi 310 kasus.

Andi merincikan dari 13 Kasus yaitu :

Kabupaten Kutai Barat Satu Kasus

  1.  KBR 22 merupakan kasus OTG yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Kutai Barat. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi pada hari ini.

Kota Balikpapan Tiga Kasus

  1.  Dua  Kasus (BPN 65 laki-laki 33 tahun dan BPN 66 Laki-laki 50 tahun) merupakan Kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi Covid 19 pada hari ini.
  2. Satu Kasus (BPN 64 Wanita 35 tahun) merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sejak 2 Juni 2020.

Kota Bontang Satu Kasus                   

  1. BTG 13 (Laki-laki 30 tahun) merupakan OTG yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Kota bontang yang dirawat di RS Pupuk Kaltim Bontang

Kota Samarinda 8 kasus

  1. Delapan Kasus berasal dari kluster ABK Bali Kuta SMD 44 (Laki-laki 56 tahun), SMD 45 (Laki-laki 25 tahun), SMD 46 (Laki-laki 38 tahun), SMD 47 (Laki-laki 25 tahun), SMD 48 (Laki-laki 30 tahun), SMD 49 (Laki-laki 23 tahun), SMD 50 (Laki-laki 50 tahun), dan SMD 51 merupakan kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Samarinda dengan hasil rapid test reaktif. Seluruh Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes sejak 2 Juni 2020.

Kemudian, kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dilaporkan sembuh sebanyak dua kasus, sehingga total pasien sembuh menjadi 177 kasus.

Adapun dua kasus tersebut dari Kabupaten Kutai Barat KTM 11 Wanita 50 tahun dan KTM 33 Wanita 48 tahun. Seluruh kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium BBLK Surabaya dan TCM RSUD Kudungga dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki.

“Hari ini Orang Dalam Pemantauan (ODP) meningkat tinggi sebanyak 325 kasus,” jelasnya
saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (3/6/2020).

Lanjut Andi total ODP Kaltim menjadi 10.749 kasus, selesai pemantauan 9.988 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 491 kasus.

Sementara hasil PDP dengan hasil negatif hari ini bertambah 175 kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara satu kasus, Kabupaten Kutai Timur tiga kasus, Kota Balikpapan 63 kasus, Kota Bontang dua kasus dan Kota Samarinda 106 kasus.

Penajam— – Anggota DPR RI dari dapil Provinsi Kalimantan Timur Hetifah Sjaifudian mengatakan kesehatan dan keselamatan anak jauh lebih penting, ketimbang peserta didik harus masuk kelas dalam penerapan New Normal di tahun ajaran baru pada 13 Juli mendatang yang masih rawan tertular virus corona.

“Untuk itu, saya mendukung proses belajar mengajar tetap dilakukan jarak jauh seperti yang telah dilaksanakan selama masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sejak Maret lalu, sekolah tidak harus masuk kelas,” ujar Hetifah dihubungi dari Penajam, Rabu.

Menurutnya, pemerintah menetapkan tahun ajaran baru pada tanggal 13 Juli 2020. Namun hal tersebut bukan berarti sekolah akan kembali dibuka.

Ia mengatakan bahwa hal ini juga disampaikan oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hamid Muhammad.

Hetifah yang juga Wakil Ketua Komisi X mendukung ditundanya pembukaan sekolah, karena keselamatan siswa menjadi prioritas. Hal lainnya seperti ketuntasan kurikulum nomor dua.Adanya kondisi saat ini, lanjutnya, sebaiknya pembelajaran tatap muka ditunda dulu sambal melihat perkembangan, sehingga ia minta untuk saat ini pemerintah lebih fokus pada peningkatan kualitas pembelajaran jarak jauh.

“Tahun ajaran baru tidak apa-apa dimulai 13 Juli, namun sebaiknya tetap dilakukan belajar jarak jauh. Evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya, sebaiknya diperbaiki di bulan-bulan ini,” ucap Hetifah.

Ia mengatakan, ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan jarak jauh, salah satunya adalah dengan berkoordinasi secara aktif dengan Kemenkominfo untuk meningkatkan akses internet hingga ke daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T).

“Perbaikan pelayanan akses internet juga sebagai upaya peningkatan kapasitas guru dan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Ke depan sebaiknya kebijakan diarahkan ke sana, dibanding kembali melakukan 100 persen tatap muka,” tuturnya.

Hetifah yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kesejahteraan Rakyat ini menyatakan, pihaknya sangat memahami bahwa terdapat daerah-daerah yang masih kesulitan untuk menerapkan pendidikan jarak jauh.

Untuk daerah-daerah tertentu yang memang sangat sulit melaksanakan pendidikan jarak jauh, lanjutnya, mungkin harus dibuka demi memastikan pelayanan pendidikan tetap berjalan sambil menerapkan protokol kesehatan, namun hal ini merupakan opsi terakhir.

“Jika sekolah memang harus dibuka, terdapat persyaratan yang harus dipenuhi, seperti berada di zona hijau, kalau bisa yang nihil kasus COVID-19. Standar sarana prasarana juga harus mendukung protokol kesehatan seperti adanya sarana cuci tangan dan sistem UKS yang memadai,” ucapnya.

BONTANG – Tak bisa dimungkiri, Kota Bontang, Kalimantan Timur sebagai kota industri membuat mobilitas masyarakat tinggi. Dibukanya kembali moda transportasi dan relaksasi pada beberapa kegiatan berdampak langsung terhadap jumlah orang yang keluar masuk Kota Bontang.

Buktinya, meminjam data Tim Gugus Covid-19 Kota Bontang, per hari ini, terjadi peningkatan jumlah orang berstatus monitoring. Ada penambahan 120 orang per pukul 14.00 Wita. Jika ditotal keseluruhan kini 1.397 orang masuk dalam monitoring. Mereka tersebar di seluruh wilayah Bontang.

“Status monitoring meningkat jadi 1.397 orang. Juga ada penambahan ODP sebanyak 1 orang, pelaku perjalanan dari Kutai Kartanegara, saat ini dirawat di RS Swasta,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, dr Bahauddin lewat siaran persnya.

Namun, Bahauddin menyayangkan masih banyak orang yang baru tiba di Kota Bontang enggan melapor ke PSC call center, sesuai protokol kesehatan. Bisa melalui telepon atau WA 081-15407-119 atau link https://bit.ly/covidbontang

“Masih banyak yang baru datang di Bontang enggan melapor. Itu kami sayangkan,” kata Baha.

Dia pun mengajak warga Bontang pelaku perjalanan untuk jujur. Sebab, sesuai protokol kesehatan, pelaku perjalanan ini yang melapor akan ditetapkan dalam status monitoring. Tak hanya itu, nantinya akan mendapatkan penjelasan protokol kesehatan, penjelasan tentang isolasi mandiri.

“Monitoring atau pemantauan kondisi secara mandiri maupun oleh petugas sesuai kondisi,” katanya.

Baha bilang, perlu kesadaran dan kerja sama semua pihak. Sehingga, monitoring warga pelaku perjalanan ini berjalan efektif dalam rangka memutus mata rantai penularan COVID-19 di Kota Bontang. Isolasi mandiri bagi pelaku perjalan adalah mutlak. Namun, rendahnya disiplin melapor menjadi kekhawatiran tersendiri, apakah para pelaku perjalanan benar-benar melakukan isolasi mandiri atau tidak.

Samarinda— Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kalimantan Timur pada April 2020 sebesar 26,32 persen.

“Angka ini mengalami penurunan 13,62 poin dibanding TPK Bulan Maret 2020, yaitu dari 39,94 persen menjadi 26,32 persen,”sebut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwithjahyono saat rilis bulanan melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (2/6/2020).

Sementara itu, jika dibandingkan dengan April 2019, terjadi penurunan TPK sebesar 29,40 poin, yaitu dari 55,72 persen di April 2019 menjadi 26,32 persen di April 2020.

Anggoro menerangkan Secara umum rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Kalimantan Timur selama Bulan April 2020 mengalami peningkatan sebesar 0,46 hari dari rata-rata lama tamu menginap Bulan Maret 2020, rata-rata lama menginap tamu hotel berbintang pada Bulan April tercatat di rata-rata 2.08 hari. Peningkatan tersebut terjadi karena rata-rata lama menginap tamu nusantara yang mengalami kenaikan sebesar 0,46 hari.

Dari keseluruhan tamu hotel yang ada, rata-rata lama menginap di hotel berbintang pada bulan April 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,47 hari jika dibandingkan April 2019. Rata-rata lama menginap tamu mancanegara pada bulan April 2020 dibanding April 2019 mengalami penurunan sebesar 0,02 hari, sedangkan pada rata-rata lama menginap tamu nusantara mengalami kenaikan sebesar 0,48 hari.

Lanjutnya, apabila diamati dari perkembangan rata-rata lama menginap tamu setiap bulannya pada hotel berbintang pada kurun waktu April 2019 – April 2020, maka rata-rata lama menginap tamu pada bulan April 2020 adalah raihan rata-rata lama menginap tamu paling tinggi yaitu sebesar 2,08 hari sedangkan bulan Januari 2020 dan Bulan November 2019 menjadi rata-rata lama menginap tamu paling rendah pada kurun waktu tersebut, yaitu sebesar 1,48 hari.

Menurutnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke wilayah Kalimantan Timur pada bulan April 2020 tercatat sebanyak 13 kunjungan yang berarti mengalami penurunan sebanyak 84 kunjungan jika dibanding bulan Maret 2020 yang tercatat sebanyak 97 kunjungan.

Sementara itu jumlah wisman pada April 2020 jika dibandingkan dengan April 2019 mengalami penurunan 336 kunjungan.

Menurut asal regional negara wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke
Kalimantan Timur pada bulan April 2020 didominasi oleh wisatawan asal ASEAN. Peranan regional ASEAN tersebut mencapai 100 persen terhadap total kunjungan wisman pada bulan April 2020.