BERAU – Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, sedang mematangkan persiapan rencana Rapid Diagnostic Tes (RDT) secara massal.

Kepala Dinkes Berau, Iswahyudi mengatakan telah melakukan rapat dengan pihak RSUD dr Abdul Rivai membahas teknisnya dan mempersiapkan segala hal dalam tes RDT.

“Kita sudah menggelar pertemuan dan kesimpulannya sebelum RDT massal kami harus mempersiapkan tes Covid-19 nya sehingga tidak menimbulkan aksi sosial yang besar,” kata Iswahyudi, Jumat (5/6/2020).

“Kita masih menunggu tambahan cartridge TCM TB untuk Swab, sambil kami mempersiapkan hal-hal lain seperti logistik, tim dan sebagainya,” tuturnya.

Lanjut Iswahyudi, hasil rapat tersebut akan langsung dilaporkan keketua tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 yang juga merupakan Bupati Berau.

Saat ditanya kapan akan melakukan RDT massal, Iswahyudi menegaskan masih melakukan sejumlah persiapan.

“Dalam satu dua hari kedepan mungkin belum tapi kami sedang mempersiapkan segala hal, jika semua sudah rampung maka kami siap melakukannya,” imbuhnya

“Dan perlu diketahui juga, saat ini pihaknya mendapat seribu RDT dari Dinkes Provinsi Kaltim dan pihaknya masih mempunyai 400 RDT jadi total ada 1400 alat RDT,” pungkasnya.

Balikpapan – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana memulai tahun ajaran baru 2020/2021, pada Juni ini.

Namun Kementerian akan mengatur secara ketat sekolah-sekolah yang dibolehkan melakukan proses, belajar-mengajar secara tatap muka dimasa pandemi COVID-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan Muhaimin menyampaikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah menetapkan tahun ajaran baru 13 Juli 2020 mendatang, tapi tidak berarti tahun ajaran baru itu sudah dimulai masuk sekolah.

“Sehingga hari pertama masuk sekolah belum pasti ditanggal 13 Juli 2020, tapi tahun ajaran baru sudah pasti ditanggal 13 Juli 2020,” ungkapnya.

“Sampai saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih melakukan pengkajian dan regulasi, terkait terkait pola siswa/siswi masuk sekolah di tahun ajaran baru, apakah dengan Daring (Online) atau seperti apa kami masih menunggu regulasinya,” jelasnya.

“Ada dua rekomendasi kami tunggu, yang pertama dari Kemendikbud masuk sekolah itu seperti apa belum ada keputusan, kedua kita juga masih menunggu rekomendasi dari Walikota sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan,” tuturnya.

“Jika nanti rekomendasi dari Kemendikbud sudah keluar, tahun ajaran baru sistemnya seperti apa kami akan kembali berkordinasi dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan, sehingga itulah dijadikan acuan pelaksanaan ajaran baru 2020/2021,” tandasnya.

Untuk di ketahui PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) telah diputuskan akan dilaksanakan secara daring (media jaringan) atau online pada tanggal 15 sampai 22 Juni.

Untuk tingkat SD sebanyak 60 sekolah dari 136 SD negeri. SMP sebanyak 23 sekolah negeri, sedangkan SMA sebanyak Sembilan sekolah negeri dan SMK sebanyak enam sekolah negeri. Untuk kuota PPDB ditingkat SMP terbagi menjadi empat jalur.

Melalui Zonasi 65 persen, Afirmasi 15 persen, Prestasi 15 persen dan Perpindahan Tugas Orang Tua atau Luar Daerah lima persen.

Untuk tingkat SD terbagi tiga jalur Zonasi, Afirmasi dan Perpindahan Tugas Orang Tua atau Luar Daerah yang hanya mengacu pada usia calon peserta didik baru.

Tingkat SMA dan SMK yang ada di bawah naungan Disdikbud Provinsi Kaltim akan ada empat jalur yang membedakan jumlah kuota yang diterima.

Untuk di Balikpapan jalur zonasi 50 persen, Afirmasi 15 persen, Perpindahan Tugas Orang Tua atau Luar Daerah lima persen, Prestasi 30 persen. Yang membedakan di SMK tidak ada jalur zonasi tetapi jalur reguler.

Ujoh Bilang (5/6)- Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, melakukan rapid test massal selama sepekan yang telah dimulai sejak Rabu (3/6) hingga 4 hari ke depan, sebagai upaya penanganan dan pencegahan Coronavirus Disease 2019 COVID-19.

“Meski di kabupaten ini berada di zona hijau atau tidak ada warga yang terjangkit COVID-19, namun rapid test ini sebagai langkah untuk kembali memastikan sekaligus deteksi awal apakah seseorang terjangkit atau tidak,” ujar Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang, Jumat.

Rapid test, katanya, sangat penting untuk mendeteksi kondisi kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang baru melakukan perjalanan dari luar daerah maupun bagi mereka yang rentan, demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat Mahulu.

Saat ini pihaknya telah memiliki 1.500 alat rapid test bantuan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, sehingga alat inilah yang digunakan untuk melakukan rapid test massal.

Test ini perlu dilakukan agar Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 langsung bisa mengambil tindakan cepat jika kemudian diketahui ada yang reaktif, sehingga penyebarannya tidak meluas atau tidak menular ke orang lain.

Untuk itu, ia mengimbau kepada warga yang akan didatangi atau diminta oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 tidak perlu takut, tapi harus menjalani test agar bisa diketahui dengan pasti akan kondisi yang dialami.

Ia juga berpesan kepada warga untuk selalu mentaati protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, seperti physical distancing (menjaga jarak) maupun sosial distancing yakni mengurangi aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, termasuk menghindari tatap muka langsung.

Selain itu, ia juga minta warganya selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan memperhatikan pola hidup sehat, selalu mengkonsumi makanan dan minuman bergizi agar tubuh imun terhadap berbagai penyakit.

“Protokol kesehatan baik yang sudah dikelurkan pemerintah pusat maupun daerah, harus kita taati bersama karena ini merupakan sistem antisipasi dan langkah penanganan penyebaran COVID-19,” ujar Bonifasius.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu dr Angela Permera Tubuq mengatakan, pemeriksaan rapid test yang berlangsung dalam tujuh hari ini, telah disiapkan sebanyak 1.500 alat rapid test.

Sasaran pemeriksaan rapid tes tidak hanya pejabat publik di Pemkab Mahulu, tapi juga TNI, Polri, petugas Pos Wasdalkes, petugas rumah karantina, pimpinan agama, aparat kampung, dan motoris speedboat.

“Kemudian pedagang di pasar, penjaga toko atau warung makan, pedagang keliling, pegawai bank, dan perwakilan tiap rumah yang punya resiko terpapar atau punya riwayat perjalanan dari luar daerah dalam 15 hari terakhir,” ujarnya. (mg)

Paser – Pemerintah Kabupaten Paser bersama stakeholder terkait seperti Polri, TNI, Satpol PP, dan instansi lain menggelar upacara guna memperketat kedisiplinan penerapan protokol COVID-19 di saat penerapan new normal belum bisa diterapkan.

Upacara tersebut dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Paser Kaharuddin, dihadiri Kapolres Paser AKBP Murwoto, Dandim 0904 Tanah Grogot dan Forkopimda lain.

Kaharuddin dalam amanatnya mengatakan, upacara ini digelar sebagai persiapan penerapan tatanan normal baru bagi masyarakat, meski Kabupaten Paser tidak termasuk dalam daerah yang mendapatkan rekomendasi pemerintah pusat.

“Karena masih ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi,” ujarnya di halaman kantor Bupati, Jumat (5/6/2020)

Kaharudin juga mengimbau kepada seluruh jajarannya untuk tetap mengeluarkan kebijakan agar memperkuat ekonomi dan ketenangan beribadah bagi masyarakat.

Senada, Kapolres Paser AKBP Murwoto menuturkan kegiatan di masyarakat akan tetap berjalan dengan pedoman COVID-19, meski namanya bukan new normal.

“Kedepan kami harapkan masyarakat tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berkumpul,” ujar Murwoto.

Kedepan pihaknya akan lebih gencar dalam melakukam patroli untuk mencegah masyarakat berkumpul agar penyebaran virus tidak semakin meluas, walaupun tidak ada sanksi bagi masyarakat yang tidak menjalankan protokol kesehatan

“Kami mengajak masyarakat agar lebih sadar akan bahayanya COVID-19. Makanya kita bersama harus melaksanakan protokol tersebut,” pungkas Murwoto.

Samarinda— Perkembangan Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, ada penambahan satu kasus dari kota Balikpapan.

Satu kasus tersebut paparnya merupakan BPN 72 (Laki-laki 26 tahun) merupakan Kasus ODP (Orang Dalam Pemantauan) Anak Buah Kapal (ABK) Madani Nusantara yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kota Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo sejak terkonfirmasi Covid 19 pada hari ini.

Dari hasil tersebut untuk anggota ABK yang lain sebanyak 40 orang sudah dilakukan trecing serta uji swab dan masih menunggu hasil dari laboratorium.

Andi menuturkan pintu masuk dipelabuhan secara kecenderungan perlu pengawasan lebih ketat dan hari ini terbukti ada terkonfirmasi dari ABK yang terkonfirmasi positif.

“Total kasus positif menjadi 317, sementara hari ini tidak ada penambahan kasus sembuh sehingga totalnya tetap 184 kasus,”terangnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Jum’at (5/6/2020)

Untuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP), jelas Andi 55 kasus dan sebagian besar dari kota Samarinda.

Dengan begitu lanjutnya ODP di Kaltim menjadi 10.662 kasus, selesai pemantauan 10.266 kasus dan masih dalam proses pemantauan ada 396 kasus.

PDP dengan hasil negatif, dirinya meyebutkan bertambah 40 kasus, terdiri dari Kabupaten Berau enam kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 29 kasus dan Kabupaten Kutai Timur lima kasus.

BONTANG – Tim Gugus Covid-19 Kota Bontang menelusuri riwayat kontak erat kasus BTG-13, tim mendapatkan tambahan tujuh orang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala). Ketujuhnya kini jalani isolasi mandiri. Sebelumnya juga sudah ada kerabatnya lima orang berstatus OTG jalani isolasi di rumah sakit swasta.

“Hari ini kami dapatkan lagi tujuh OTG dari kasus BTG-13. Jadi total ada 12 orang,” kata dr Bahauddin, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang, lewat siaran persnya, Jumat, 5 Juni 2020.

Lanjut Bahauddin, selain 7 OTG yang kontak erat dengan kasus BTG-13, adapula penambahan dua orang berstatus OTG. Satu OTG pelaku perjalanan dari Banjarmasin (Kalimantan Selatan), rapid tes reaktif, saat ini isolasi mandiri. Serta, Satu OTG hasil screening massal, rapid tes reaktif, saat ini isolasi mandiri

Sementara untuk orang dalam staus monitoring terjadi penambahan 54 orang. Total jumlah orang berstatus monitoring menjadi 1.407 yang tersebar di seluruh wilayah Bontang.

“Jumlah Pasien Dalam Pengawasan tidak ada penambahan, enam orang masih dalam pengawasan,” kata Baha panggilan beliau.

Kata Baha, saat ini Tim Gugus COVID-19 Kota Bontang menggelar rapid test massal di pusat-pusat keramaian. Rapid test massal merupakan screening awal. Tujuannya mengetahui persebaran kasus COVID-19 di masyarakat lebih cepat.

Rapid test adalah alat bantu, bukan penentu diagnosa COVID-19. Diagnosa COVID-19 ditegakkan berdasarkan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).Rapid test massal dalam rangka screening, tidak dipungut biaya, gratis,” tambahnya.

Dia pun mengajak warga Bontang dapat dapat terlibat langsung dalam pengawasan terhadap kepatuhan penerapan protokol kesehatan di tempat umum atau keramaian. Masyarakat membantu mengawasi keramaian di wilayahnya. Terutama, di pertokoan, rumah makan, atau kafe, agar tidak menjadi sumber penularan baru COVID-19. (*)

Samarinda— Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2020 sebanyak 40,56 ribu orang atau turun 77,84 persen dibanding bulan sebelumnya.

“Penurunan jumlah penumpang terjadi di semua bandara yang diamati, yaitu Bandara Badak Bontang – Bontang 95,20 persen, Melalan – Kutai Barat 93,43 persen, Kalimarau – Berau 88,31 persen, SAMS Sepinggan – Balikpapan 79,53 persen, APT Pranoto – Samarinda 67,58 persen, dan Datah Dawai – Kutai Barat 62,50 persen,” hal tersebut disampaikan ucap Kepala BPS Kaltim Anggoro Dwithjahyono saat rilis bulanan belum lama ini.

Anggoro memaparkan jumlah penumpang domestik terbesar melalui SAMS Sepinggan – Balikpapan, yaitu mencapai 26,49 ribu orang atau 65,32 persen dari total penumpang domestik, diikuti APT Pranoto 12,3 ribu orang atau 30,32 persen.

Berikutnya jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri/internasional pada April 2020 tidak ada atau turun 100,00 persen dibandingkan Maret 2020. Bandara yang melakukan penerbangan ke luar negeri/internasional di Provinsi Kalimantan Timur hanya bandara SAMS Sepinggan -Balikpapan.

Sementara Selama Januari – April 2020 jumlah penumpang angkutan udara ke luar Negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 4,67 ribu orang atau turun 38,96persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sedangkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri menurut Anggori pada April 2020 tercatat 3,32 ribu orang atau turun 80,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan jumlah penumpang terjadi di seluruh Pelabuhan yang diamati yaitu Pelabuhan Lhok Tuandan Tanjung Laut 92,94, Semayang 80,94 persen dan Samarinda 73,98 persen.

Dengan demikian selama Januari – April 2020, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 71,65 ribu orang atau turun 16,16 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Peningkatan jumlah penumpang terjadi dipelabuhan Lhok Tuan dan Tanjung Laut 36,64 persen. Sebaliknya, penurunan terjadi di pelabuhan Semayang dan Samarinda masing-masing sebesar 28,77 persen dan 7,37 persen

Kutai Barat – Kembali terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif di wilayah Kabupaten Kuta Barat (Kubar). Yaitu berasal dari Kecamatan Melak, OTG (Orang Tanpa Gejala) dengan panggilan KBR 23, laki laki usia 36 tahun dinyatakan positif Covid-19 setelah hasil lab PCR nya dinyatakan terkonfirmasi positif.

Seperti diungkapkan Pemerintah Kutai Barat yaitu Ketua Tim Gugus tugas Covid-19 Bupati Kutai Barat yang di wakili oleh Asisten II Setdakab Kubar, Ayonius,S.Pd,MM di dampingi tim gugus tugas saat jumpa pers di media center covid-19 Rumah Jabatan Bupati Kubar, Komplek Perkantoran Pemkab Kubar, Kamis (4/6/20).

Untuk itu wilayah Kabupaten Kutai Barat menurut data dari pusat belum New Normal, ujar Ayonius.

Upadate data hasil dari rekapitulasi per 4 Juni 2020, untuk di ketahui bersama. Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 222 orang, terpantau 208 orang, dalam proses pemantauan 14 orang, PDP (Pasien Dalam Pengawasan) Sembilan  orang, sedangkan jumlah Pelaku Perjalanan (PP) 10.949 orang.

Sementara jumlah yang terkomfirmasi positif covid-19 sebanyak 23 orang, sembuh tujuh orang, dan tersisa saat ini yangbterkonfirmaai positif covid-19 di Kubar berjumlah 16 orang.

Di Kalimantan Timur (Kaltim) sampai saat ini yang memberlakukan New Normal hanya di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) saja.

Berkaitan dengan hal tersebut, harapan kita kepada seluruh masyarakat harus disiplin dan mengikuti anjuran yang telah berulang kali disampaikan oleh pemerintah yaitu taati protokol kesehatan, seperti penggunaan masker saat berada di luar rumah atau saat melakukan aktifitas diluar rumah, tidak lupa mencuci tangan, jaga jarak, terangnya.

“Ayonius menegaskan, kalau memang mau virus ini segera berakhir, masyarakat Kubar harus disiplin. Memang banyak isu isu yang harus kita pertimbangkan, juga masukan dari masyarakat dan sebagainya. Tetapi pada dasarnya kita juga harus menghargai teman teman di garda terdepan seperti, para perawat, dokter yang terus menangani kasus ini.

“Apa bila kita membebaskan semua kegiatan masyarakat maka dampaknya cukup besar karena daerah kita ini bukan New Normal itu yang menjadi pertimbangan. Kita berharap kepada teman teman wartawan selalu menginformasikan, agar masyarakat kita taat pada aturan protokol kesehatan. Kalau tidak taat maka akan bertambah terus,” imbuh Ayonius.

Ayonius mengungkapkan, apa bila kita perlakukan Kubar seperti Mahakam Ulu (Mahulu), sementara wilayah Kubar ini seperti corong pipa, kita berada ditengah, kalau seperti Mahulu posisi mereka berada di ujung dan bisa langsung potong, karena mereka masuk dalam wilayah terakhir di Kaltim.

“Saya ucapkan terima kasih kepada tim gugus tugas yang selalu mendampingi. Harapan kami pada teman teman wartawan kita dapat bekerjasama dan bagaimana cara mengatasi corona virus disease 2019 (Covid-19) ini agar bisa cepat berkahir, pungkasnya.

Untuk permintaan masyarakat agar Shalter di buka kembali, kami pemkab Kubar telah melakukan rapat bersama. Dan belum bisa mengambil kebijakan, apalagi dengan adanya penambahan satu lagi pasien yang terkonfirmasi positif. Untuk itu kita masih menunggu dari Ketua Tim Gugus Tugas yaitu Bapak Bupati apakah dibuka atau tidak, tutup Ayonius.

Hadir, Kabag Sumda Polres Kompol Iswahyudi, Kadishub Drs.Rakhmat,M.Si, Pa-Sandi Kodim 0912/KBR Lettu Inf Lilik, Kadiskes dr.Ritawati Sinaga,M.Si, perwakilan RSUD HIS dan perwakilan BPBD Kubar.

Sumber : Disbun Kaltim