BALIKPAPAN-Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Balikpapan, kembali menyampaikan perkembangan penanggulangan virus Corona di Balikpapan, Rabu (10/6/2020).

Walikota Balikpapan, Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan menyampaikan, ada tujuh kasus terkonfirmasi positif dari PCR (Polymerase Chain Reaction) Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dan TCM RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

“Total pasien positif menjadi 90 orang, sebelumnya 83 orang, dalam perawatan 38 orang, pasien sembuh 50 orang, pasien meninggal dua orang,” ungkapnya.

“Pasien Dalam Pengawasan (PDP) empat orang masih dalam perawatan, Orang Tanpa Gejala (OTG) 288 orang, OTG dalam pengawasan 42 orang, OTG negatif 246,” katanya.

“Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah 32 orang total ODP menjadi 219 dimana sebelumnya 187 orang, spesimen dalam pemeriksaan 48 spesimen dan dalam perjalanan 16 spesimen,” jelas Rizal.

“Lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi di Kota Balikpapan beberapa waktu terakhir, baik pasien hasil arus pergerakan orang bekerja di sektor perminyakan dan batu bara, maupun kasus transmisi lokal,” katanya.

“Karena itu, kami mengingatkan lagi bagi saudara sekalian. Bahwa pelonggaran tidak mengurangi disiplin terhadap protokol kesehatan,” tandasnya.

Senada disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty, ketujuh pasien positif, yakni kode BPN 84 perempuan (60) tahun. Datang ke rumah sakit dengan riwayat komorbiditas atau penurunan masa sel tubuh, saat dilakukan screaning, didapati hasil reaktif. Dari pengujian swab TCM (Tes Cepat Molekuler) didapati hasil positif covid-19.

“Pasien kode BPN 85, 86 dan 87, ini merupakan kasus transmisi lokal. Memiliki riwayat kontak erat dengan kasus kode BPN 62,” kata dia.

“Kode BPN 85 perempuan (32) tahun, kode BPN 86 perempuan (62) tahun dan BPN 87 perempuan (8) tahun, semua transmisi lokal merupakan hasil tracking dalam dua hari ini,” jelasnya.

“Dengan tambahan kasus kode BPN 85, 86 dan 87, maka total konfirmasi positif dari riwayat kontak BPN 62 dalam dua hari terakhir, menjadi enam orang,” bebernya.

“Kasus bermula dari pasien BPN 62, laki-laki (39) tahun, yang dirujuk ke rumah sakit pada 21 Mei 2020 lalu, datang dengan keluhan mirip gejala COVID-19. Yakni batuk, demam, pilek, dan sesak. Saat diperiksa swab, terkonfirmasi positif dari pengujian lab PCR RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda,” urainya.

“Dari hasil itu, tracking dilakukan. Enam riwayat kontak rekan kerja dipastikan negatif. Namun di lingkungan keluarga, ada 17 didapati melakukan kontak. Dari 17 kontak tersebut, tiga terkonfirmasi positif 9 Juni 2020. Menyusul tiga lainnya sehari setelahnya,” terangnya.

“Adapun, tiga kasus tersisa, kode BPN 88, 89 dan kode BPN 90 merupakan karyawan perusahaan migas, seluruhnya laki-laki. Dengan rincian BPN 88, kontak erat BPN 55, sedangkan BPN 89 dan BPN 90, merupakan kontak erat BPN 75,” pungkasnya.

Rilis pers disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan sekaligus Walikota Balikpapan Rizal Effendi, didampingi Dandim 0905 Balikpapan Kolonel Arm I Gusti Putu Agung Sujarnawa, Wakapolresta Balikpapan AKBP Sebril Sesa dan Kepala Dinas Kesehatan Andi Sri Juliarty, di Media Center COVID-19, Pemkot Balikpapan.

Kutai Kartanegara – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali melakukan rapid test massal dengan sasaran kali ini para pedagang pasar tradisional yang ada di Kota Raja Tenggarong, Selasa (9/6/2020).

Diketahui, rapid test kali ini diikuti sebanyak 824 pedagang pasar Gerbang Raja Mangkurawang dan 400 pedagang pasar Tangga Arung, dengan jumlah total 1.224 pedagang.

Tampak secara bergantian para pedagang pasar tersebut diambil sampel darahnya oleh petugas kesehatan dan kemudian diteteskan ke alat rapid test, proses ini menunggu selama 15 menit kemudian, untuk melihat hasilnya apakah pedagang tersebut reaktif atau tidak.

Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara, Edi Damansyah berharap kerjasama yang baik antar tenaga medis dan pedagang pasar, agar jalannya rapid test ini bisa sesuai dengan target dan waktu yang telah ditetapkan.

Menurutnya ini adalah salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kukar melalui gugus tugas untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat khususnya bagi para pedagang di pasar tradisional.

“Jika sudah dirapid test dan hasilnya negative, maka semuanya sudah lega. Sesama pedagang pun tidak mencurigai dan was-was apakah ada membawa virus,”ujar Bupati.

Selama dilaksanakannya rapid test, diketahui satu orang pedagang memiliki hasil reaktif, pedagang ini kemudian diarahkan untuk dilakukan tes swab oleh petugas.

Saat ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sedang menjalani masa relaksasi menuju new normal, meskipun diberikan kelonggaran dalam beraktifitas jual beli, pembeli dan pedagang tetap diminta untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti menjaga kebersihan dan menggunakan masker.

 

Berau – Bupati Kabupaten Berau, H Muharram bersama Forkopimda dan Tim Gugus Tugas Covid-19 melakukan pengecekan penerapan protokol Kesehatan di Pasar Sanggam Adji Dilayas, Rabu (10/6).

Kata Bupati Muharram pengecekan tersebut untuk memastikan apakah protokol kesehatan telah berjalan dengan baik atau tidak.

Dari pantaun, nampak tim gugus juga memberi imbauan ke masyarakat yang tak mengindahkan protokol Kesehatan seperti tidak memakai masker.

“Tujuan kita bersama Forkopimda dan tim gugus Covid-19 dalam rangka mengecek pasar kita, apakah protokol kesehatan telah berjalan dengan baik atau tidak,” jelas Bupati.

“Alhamdulillah saya amati sekitar 95 persen masyarakat di pasar telah mematuhi, mulai dari jualan dijaga jaraknya dan mereka memakai masker,” tuturnya.

Disela-sela peninjauan orang nomor satu di Berau itu bersama tim gugus juga membagikan masker gratis kepada pedagang atau pembeli yang tidak memakai masker.

“Kita juga memberi peringatan kepada mereka agar tetap disiplin . Karena sesungguhnya virus ini tidak boleh hanya sebagian orang yang antisipasi sementara lainnya lalai. Satu atau dua saja yang lalai itu bahaya untuk semuanya,” tegasnya.

“Dalam hal ini saya memastikan dari Forkopimda Alhamdulillah pasar ini relatif terkendali dengan baik dan harapan kita petugas pasar dan seluruh yang terkait bisa senangtiasa memberikan edukasi dan pemahaman sampai jadi budaya dalam rangka menyambut situasi new normal,” tutupnya.

 

 

 

Samarinda—- Sampai saat ini kasus positif Covid-19 baru di Indonesia masih mengalami pelonjakan yang signifikan, termasuk di Provinsi Kalimantan Timur.

Berdasarkan update terbaru dari Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif bertambah 11 kasus.

Menurut Andi, penambahan kasus yang dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid 19 dengan hasil Positif sebagai berikut:

Kabupaten Kutai Timur Dua Kasus

  1.  KTM 42 (Laki-laki 34 tahun) merupakan pelaku perjalanan dari Pati Jawa Tengah yang akan kembali bekerja di Kutai Timur. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi Covid 19 pada hari ini.
  2. KTM 43 (Wanita 46 tahun) merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) warga Kutai Kimur pelaku perjalanan dari Bali yang akan kembali ke kutai timur. Kasus melakukan isolasi mandiri yang direncanakan dirawat di RS Siloam Balikpapan.

Kabupaten Paser Satu Kasus

  1. PSR 17 (Laki-laki 28 tahun) merupakan kasus OTG yang akan kembali bekerja di Kabupaten Paser. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi Covid 19 pada hari ini.

Kabupaten Penajam Paser Utara Satu Kasus

  1. PPU 22 (Laki-laki 51 tahun) merupakan kasus PDP dengan gambaran Broncopneumonia. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan sejak terkonfirmasi pada hari ini.

Kota Balikpapan Tujuh Kasus

  1. 3 Kasus dari Kluster Kampung Baru BPN 85 (Laki-laki 30 tahun), BPN 86 (Wanita 61 tahun) dan BPN 87 (Wanita 7 tahun) merupakan kasus OTG kontak erat BPN 62, BPN 81, BPN 82, dan BPN 83. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.
  2. BPN 84 (Wanita 60 tahun) merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.
  3.  BPN 88 (Laki-laki 38 tahun) merupakan OTG kontak erat BPN 55. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  4. BPN 89 (Laki-laki 30 tahun), BPN 90 (Laki-laki 26 tahun) merupakan kasus OTG kontak erat BPN 75. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

“Inilah perkembangan dinamika kasus COVID-19, melihat kondisi ini untuk melakukan kebijakan pelonggaran memang perlu dilakukan lebih seksama dan lebih ketat berdasarkan data dan kondisi lapangan,”terangnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (10/6/2020)

Kemudian Andi juga memyebutkan ada lima kasus yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 diantaranya, Kutai Barat 4 Kasus (KBR 3 laki-laki 18 tahun, KBR 5 laki-laki 31, KBR 17 laki-laki 43 tahun dan KBR 18 (Laki-laki 20 tahun). Selanjutanya Kutai Timur 1 Kasus ( KTM 24 laki-laki 37 tahun).

Mereka dinyatakan dua kali negatif virus Covid-19 setelah menjalani dua kali pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Untuk perkembangan kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi penambahan dua kasus, sehingga total menjadi 792 kasus.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah enam kasus dari total kasus 11.056 kasus, selesai pemantauan 10.627 dan masih dalam proses pemantauan ada 429 kasus. Selain itu, PDP dengan hasil negatif jelasnya, bertambah tiga kasus dari Kutai Barat.

Berdasarkan uji laboratorium, jumlah pasien terkomfirmasi positif sebanyak 362 kasus, sembuh 221 kasus, meninggal tiga kasus dan masih dirawat 138 kasus.

“Melihat kondisi ini potensi penularan masih sangat pesat kemungkinannya karena masih ada kasus-kasus baru yang muncul di Kaltim,”tuturnya

Oleh karena itu, agar bisa terhindar dari penularan menurut Andi, perlu mengkarantina diri secara mandiri dan individu yaitu dengan senantiasa memggunakan masker, menjaga jarak antar sesama dan senantiasa hidup bersih dan sehat.

 

 

 

 

Tana Paser – Seorang karyawan salah satu perusahaan di Kabupaten Paser Kalimantan Timur, terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang izin cuti dari Provinsi Yogyakarta. Hingga dinyatakan positif, Ia belum sempat menginjakkan kakinya ke Kabupaten Paser.

“Pasien PSR 16, laki-laki 34 tahun, seorang karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan Paser, terkonfirmasi positif melalui hasil swab di Balikpapan,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol, saat konferensi pers di ruang Media Center, Rabu (10/6).

PSR 16, kata Amir, izin cuti ke Yogyakarta pada 5 April dan tiba di Balikpapan pada 21 Mei 2020.
“Sampai di Balikpapan PSR 16 melakukan isolasi mandiri,” kata Amir.

Setelah melakukan isolasi mandiri, PSR 16 lanjut Amir, diperiksa swab di Balikpapan pada 5 Juni 2020, dan hasilnya positif.

“Saat ini PSR 16 dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan,” ujar Amir.

Amir menegaskan PSR 16 belum sempat datang ke Paser. Yang bersangkutan langsung di rawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan setelah dinyatakan positif COVID-19.

Amir menerangkan, karena PSR 16 bekerja di Kabupaten Paser, maka Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Kaltim memasukkannya dalam data pasien COVID-19 Kabupaten Paser.

Melihat dari Riwayat perjalanan PSR 16, diperkuat dengan analisa epdemiologi, Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Paser kata Amir, meyakini PSR 16 terjangkit COVID-19 di luar Paser.

“Secara epidemiologi, kemungkinan pasien terjangkit di luar Paser. Kita melihat berdasarkan data karena hampir dua bulan yang bersangkutan tidak di Paser,” ujar Amir.

“Jika PSR 16 sudah terjangkit saat keluar dari Paser, seharunya dia sudah dirawat saat berada di Yogyakarta,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Amir mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjalan protokol Kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan jaga jarak di setiap aktivitas.

Tana Paser – Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten Paser mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan protokol Kesehatan saat beribadah berjamaah di masjid.

“Melalui pengurus masjid kami mengimbau jamaah untuk memakai masker, membawa Sajadah menjaga jarak dengan merenggangkan Shaf, tidak melakukan kontak fisik,” ujar Azhar, Rabu (10/6).

Dengan diterapkannya protokol kesehatan Azhar berharap kekhawatiran akan penyebaran virus COVID-19 bisa diatasi.

Oleh karena itu, menurutnya, tempat ibadah harus menyediakan tempat cuci tangan dan para jamaah tidak melakukan kontak fisik seperti berjabat tangan.

“Setiap masjid diimbau untuk penyediaan tempat cuci tangan untuk jamaah,” tegas Azhar.

Untuk kesempurnaan salat Azhar menganjurkan untuk meluruskan dan merapatkan saf, tapi tidak berlaku ketika situasi darurat akibat COVID-19 ini.

“Kita harus merenggangkan saf ketika salat berjamaah karena ini situasi darurat, menolak mudarat lebih utama dari mengambil sebuah manfaat,” terang Azhar.

Dengan diizinkannya salat berjamaah di Masjid Azhar berharap pemerintah Kabupaten Paser terus memberikan edukasi dan informasi terkait wabah virus ini.]

“Alhamdulillah beberapa masjid di wilayah Kabupaten Paser telah melaksanakan ibadah berjamaah salat lima waktu maupun salat Jumat,” ungkap Azhar Baharudin. Selasa (9/06).

Hal itu sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor 31 tahun 2020 tentang penyelenggaraan salat jumat dan jamaah untuk pencegahan COVID-19 pada tanggal 4 Juni 2020.

Azhar menambahkan kepada masyarakat dengan adanya kelonggaran dari pemerintah terkait kegiatan ibadah, agar tetap berhati-hati dan tetap dengan protokol kesehatan dalam tiap aktivitasnya.

“Mari kita tingkatkan pola hidup sehat, tetap menggunakan masker, jaga jarak, sering cuci tangan,” tutup Azhar.

Tana Paser – Seorang karyawan salah satu perusahaan di Kabupaten Paser Kalimantan Timur, terkonfirmasi positif COVID-19 setelah pulang izin cuti dari Provinsi Yogyakarta. Hingga dinyatakan positif, Ia belum sempat menginjakkan kakinya ke Kabupaten Paser.

“Pasien PSR 16, laki-laki 34 tahun, seorang karyawan yang bekerja di salah satu perusahaan Paser, terkonfirmasi positif melalui hasil swab di Balikpapan,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Paser Amir Faisol, saat konferensi pers di ruang Media Center, Rabu (10/6).

PSR 16, kata Amir, izin cuti ke Yogyakarta pada 5 April dan tiba di Balikpapan pada 21 Mei 2020.
“Sampai di Balikpapan PSR 16 melakukan isolasi mandiri,” kata Amir.

Setelah melakukan isolasi mandiri, PSR 16 lanjut Amir, diperiksa swab di Balikpapan pada 5 Juni 2020, dan hasilnya positif.

“Saat ini PSR 16 dirawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan,” ujar Amir.

Amir menegaskan PSR 16 belum sempat datang ke Paser. Yang bersangkutan langsung di rawat di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan setelah dinyatakan positif COVID-19.

Amir menerangkan, karena PSR 16 bekerja di Kabupaten Paser, maka Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Kaltim memasukkannya dalam data pasien COVID-19 Kabupaten Paser.

Melihat dari Riwayat perjalanan PSR 16, diperkuat dengan analisa epdemiologi, Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Paser kata Amir, meyakini PSR 16 terjangkit COVID-19 di luar Paser.

“Secara epidemiologi, kemungkinan pasien terjangkit di luar Paser. Kita melihat berdasarkan data karena hampir dua bulan yang bersangkutan tidak di Paser,” ujar Amir.

“Jika PSR 16 sudah terjangkit saat keluar dari Paser, seharunya dia sudah dirawat saat berada di Yogyakarta,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Amir mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menjalan protokol Kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan jaga jarak di setiap aktivitas.

Kutai Barat – Petugas Penghubung/ Liaison Officer (LO) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Brigjen TNI (Purnawirawan) Nanang Haryanto melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) guna memantau pelaksanaan penanganan covid -19 di wilayah Kalimantan Timur.

Selain melakukan pertemuan dengan pejabat Kutai Barat, Brigjen TNI (Purn) Nanang Haryanto juga meninjau langsung Rumah Sakit Pratama yang berada di Kecamatan Linggang Bigung yang kini dijadikan sebagai ruang isolasi Pasien Covid-19 di Wilayah Kubar.

Saya khusus ditugaskan mengunjungi Kabupaten dan Kota di wilayah provinsi Kaltim untuk memantau dan melihat langsung sejauh mana pelaksanaan penanganan covid-19, ujar Nanang Haryanto saat dikonfirmasi usai pertemuan di Gedung Aji Tullur Jejangkat, Kubar, Selasa (9/6/20).

LO BNPB Pusat saat kunjungi Rumah sakit Pratama di Kecamatan Linggang Bingung Kubar.Dari semua kegiatan yang dilaksanakan dalam kunjungan kerjanya itu, Ia menilai bahwa penanganan Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat sudah cukup baik.

“Yang saya lihat disini, semua yang tergabung dalam gugus tugas penanganan Covid-19 ini cukup bagus. Dimana tiap hari diadakan apel, untuk diberikan arahan-arahan, apa yang harus dilaksanakan hari per-harinya. Dan memang itu yang harus dilakukan oleh satuan gugus tugas yang ada di daerah, ujarnya.

Selain itu, posko juga sudah dibentuk, dan siapa berbuat apa disini juga sudah sangat jelas,”beber Nanang Haryanto.

Sementara Wakil Bupati Kutai Barat, H.Edyanto Arkan.SE menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan Tim LO BNPB tersebut, karena banyak informasi bermanfaat yang diterima Pemerintah Kabupaten Kubar dalam penanganan Covid-19, ujar Wabup.

“Lebih lanjut Edyanto Arkan mengatakan, salah satunya bahwa ada akses kita untuk mengusulkan beberapa keperluan, yakni selain melalui jalur formal secara struktural BNPB, bisa juga melalui LO, sehingga itu bisa terkonfirmasi dan cepat penanganannya,” terang Edyanto Arkan.

Meski Tim Gugus Kubar mendapat apresiasi atas sinergitas yang cukup baik terhadap penanganan virus corona. Namun, Edyanto tetap mengharapkan dukungan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat Pusat dan Provinsi. Terutama dalam membantu tim gugus Kabupaten melakukan cara bertindak, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya lonjakan pasien, pintanya.

Namun demikian, lanjut Edyanto, kami bersyukur, kasus Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat saat ini dalam kondisi landai atau menunjukkan tren cukup baik, dimana Jumlah penderita yang terkonfirmasi positif mulai menurun. Kemudian jumlah pasien sembuh juga cukup signifikan.

Seperti diketahui, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kutai Barat sebanyak 23 Orang. Perkembangannya saat ini, 14 orang telah dinyatakan sembuh, sementara sembilan orang lainnya masih menjalani perawatan. Masing-masing tujuh orang di Rumah Sakit Pratama Kecamatan Linggang Bigung, satu orang di RSUD Kanujoso Kota Balikpapan dan satu orangnya di Ruang Isolasi Klinik PT.Thiess Kubar.

Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Brigjen TNI (Purn) Nanang Haryanto melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Barat yang diikuti Wakil Bupati Kubar Edyanto Arkan, Dandim 0912 Letkol Inf Anang Sofyan Effendi, Kapolres Kubar AKBP. Roy Satya Putra, Asisten I Setdakab Dr.Misran Effendi,S.STP, SH, M.Si, Asisten II Ayonius,S.Pd, MM dan Jajaran Dinas/Instansi terkait.

Tana Paser – Pemerintah Kabupaten Paser belum memastikan waktu penyelenggaraan MTQ di masa pandemi COVID-19. Kabag Kesra Setda Paser Hamdani mengatakan, Pemkab Paser belum mengambil keputusan apakah MTQ tingkat Kabupaten tetap digelar atau ditunda.
“Untuk MTQ Kabupaten di Komam belum ditentukan, kita menunggu surat dari Pemerintah Provinsi untuk pelaksanaan di Kabupaten,” kata Hamdani, Rabu (10/6/2020).
Sebelumnya kata Hamdani, Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ), telah memutuskan untuk menunda kegiatan MTQ yang rencananya digelar di Bontang Oktober 2020 mendatang.
“MTQ tingkat Provinsi Kaltim di Bontang rencana Oktober namun ada surat dari Pemkot Bontang ke LPTQ Provinsi, MTQ Provinsi ditunda sampai waktu yang belum ditentukan,” ujar Hamdani.
MTQ tingkat Kabupaten Paser direncanakan digelar di Kecamatan Muara Komam. Menurut Hamdani, Camat Muara Komam sudah menyurati Pemkab Paser untuk meminta kejelasan apakah MTQ akan digelar atau ditunda.
“Dalam waktu minggu ini, saya lapor Sekda sebagai Ketua LPTQ, sebelumnya ada surat dari camat Komam meminta kejelasan,” ucap Hamdani.
Untuk mengambil keputusan penyelenggaraan MTQ tingkat Kabupaten, kata Hamdani, diperlukan koordinasi dengan instansi dan forum terkait seperti Kemenag, LPTQ Kabupaten Paser, dan Forum Keagamaan lain.
Namun menurut Hamdani, dengan ditundanya penyelenggaraan MTQ Tingkat Provinsi Kaltim, maka kemungkinan besar MTQ tingkat Kabupaten Paser juga akan ditunda.
“Kemungkinan MTQ Kabupaten bisa juga ditunda,” pungkasnya.

SAMARINDA -Kadis Sosial Kaltim, HM Agus Hari Kesuma melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Rektor IAIN Samarinda, Mukhamad Ilyasin. Rabu (10/6/2020)

Penandatanganan MoU tersebut terkait jalinan kerjasama antara Dinas Sosial Kaltim dalam hal ini UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan (PSAAH) Samarinda dengan pihak IAIN terkait kerjasama pembinaan keagamaan pada anak asuh di UPTD PSAAH yang akan dikembangkan dengan pembinaan serupa di UPTD lainnya dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim.

“Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah untuk pemberian bekal ilmu pengetahuan keagamaan bagi anak asuh di UPTD PSAAH pada khususnya dan UPTD lain dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim, dengan maksud agar nantinya anak asuh memiliki akhlak dan pengetahuan keagamaan yang lebih baik lagi,” papar Agus seusai penandatanganan MoU yang dilangsungkan di Aula IAIN Samarinda, di Jl HAM Rifaddin, Harapan Baru, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda.

Sebagai timbal balik dari kerjasama tersebut adalah nantinya UPTD PSAAH serta UPTD lain dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim akan menjadi obyek atau salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan PKL atau KKN yang dilaksanakan mahasiswa IAIN Samarinda.

Sementara itu Rektor IAIN Samarinda, Mukhamad Ilyasin mengatakan, pada prinsipnya program pembinaan keagamaan bagi anak asuh di UPTD dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim satu visi dengan program-program pembinaan keagamaan dan pembinaan umat yang selama ini dilakukan IAIN Samarinda.

“Kami optimis kerjasama ini akan berjalan baik, karena pada prinsipnya antara Dinas Sosial dengan IAIN memiliki program yang sama yakni pembinaan keagamaan dan pengembangan umat,” tegasnya.

MoU antara Dinas Sosial Kaltim dengan IAIN Samarinda tersebut akan berlangsung selama 5 tahun terhitung dari tanggal 10 Juni 2020 atau saat dilakukannya penandatangan MoU tersebut.

Dalam kesempatan itu Kadis Sosial didampingi Sekretaris Muhammad Yusuf, Kepala UPTD PSAAH Samarinda Saprudin Saida Panda, serta dua pejabat Pengawas UPTD PSAAH dalam hal ini Supiani dan Arbain, juga melakukan pertukaran cinderamata dengan Rektor IAIN Samarinda menandai terjalinnya kerjasama antara kedua pihak.