KUTAI KARTANEGARA – Berita kesembuhan pasien Covid – 19 di wilayah Kutai Kartanegara kembali bertambah, tercatat sebanyak 2 pasien dinyatakan sembuh setelah terkonfirmasi swab dengan hasil negatif kali berturut – turut.

“Saya akan menyampaikan penambahan kasus sembuh dari COVID-19 di Kutai Kartanegara. Jumlah yang akan saya umumkan sebanyak 2 kasus sembuh,” kata dr. Martina Yulianti, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kukar, Kamis (11/6/2020) malam, dalam video conference kepada wartawan.

Martina Yulianti menjelaskan kedua pasien tersebut adalah KK-49, usia 56 tahun, jenis kelamin perempuan, dan KK-50, usia 17 tahun, jenis kelamin laki-laki, yang keduanya merupakan warga dari dari Kecamatan Loa Janan dan telah menjalani masa perawatan dan isolasi selama 12 hari.

“Saya ucapkan selamat kepada semua pasien dan keluarga atas kesembuhannya. Tetap lakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari ke depan,” ucapnya.

Dengan adanya penambahan pasien sembuh dan terkonfirmasi positif maka hingga saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kukar berjumlah 60 orang, 15 orang masih menjalani perawatan , dan 45 lainnya dinyatakan sembuh.

” semoga kita semua selalu diberikan kesehatan dan pandemi COVID-19 segera berlalu sehingga kita bisa menjalani aktifitas sehari-sehari dengan tetap patuh menerapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan relaksasi menuju tatanan normal baru (New Normal),” tutupnya.

Penajam – Anggota DPR RI daerah pemilihan Provinsi Kalimantan Timur, Hetifah Sjaifudian berharap warga provinsi ini meningkatkan literasi digital di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019, terutama via media sosial (medsos) yang memang banyak digunakan warga agar bermanfaat dalam penggunaannya.

“Sejak 2015, Indonesia memperingati Hari Media Sosial per 10 Juni. Saya harap warga dapat meningkatkan kebermanfaatan medsos untuk belajar dan meningkatkan hal-hal yang positif, karena banyak pengetahuan yang bisa dipelajari dari youtube dan medsos lainnya,” ujar Hetifah dihubungi dari Penajam, Jumat (12/6).

Ia menuturkan bahwa medsos bagaikan pisau bermata dua, jika digunakan dengan baik dan untuk mengasah literasi, maka manfaatnya sangat besar bagi kehidupan penggunanya.

Namun jika digunakan untuk hal-hal yang kurang baik dan tidak bermanfaat, justru dapat menurunkan produktivitas. Apalagi jika untuk menghujat orang, justru akan membuat diri menjadi celaka.

Ia juga menilai di masa pandemi ini, medsos sangat efektif membantu menyelesaikan berbagai isu baik terkait pendidikan, ekonomi, dan lainnya, misalnya bagi UMKM yang terdampak COVID-19, dapat berjualan melalui medsos.

Begitu pula bagi pelajar yang tidak dapat masuk sekolah karena menghindari penularan virus corona, juga dapat mengakses beragam pembelajaran melalui medsos, bahkan melalui media ini juga bisa belajar dari jauh.

Ia menuturkan bahwa berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII), lebih dari setengah penduduk Indonesia terhubung ke internet. Ini berarti peluang belajar via medsos juga besar.

Kemudian menurut Global WebIndex tahun 2018, rata-rata orang Indonesia menghabiskan 195 menit per hari di internet, atau berada di peringkat tertinggi ke-6 di dunia.

Kemudian tahun 2019, Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia dalam penggunaan internet, yakni setelah Filipina, Brazil, Thailand, dan Kolombia. Tahun 2020 juga masih di peringkat ke-5 setelah Filipina, Thailand, Nigeria, dan Kolombia.

Terkait dengan itu, lanjut Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kesra ini, sangat penting bagi masyarakat untuk menguasai literasi digital agar keterampilannya terus meningkat.

“Untuk warga yang tidak melek digital, banyak kesempatan yang akan terlewatkan. Sebagai contoh, orang tua yang kurang paham teknologi informasi, akan sulit mendampingi anak-anaknya dalam pembelajaran jarak jauh,” kata Hetifah.

Samarinda—Pandemi virus corona (Covid-19) tak hanya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi juga berdampak terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs).

Guna membahas hal tersebut United Cities and Local Goverment Asia Pasific (UCLG ASPAC) Bersama Pemerintah Provinsi se Indonesia menggelar Web seminar melalui aplikasi Zoom meeting dengan mengangakat tema “Komitmen Daerah Dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2020-2030 (TPB) Pasca Pandemi Covid-19”.

Kegiatan tersebut merupakan Webshare yang ke sepuluh bagi United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).

Mewakili Gubernur Kaltim, Dr. H Isran Noor, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, HM Jauhar Effendi dalam penyampaiannya menuturkan, berdasarkan proyeksi kesiapan daerah menyongsong SDGs yang dilakukan Universitas Padjadjaran bahwa posisi Kaltim memiliki skor 2,49.

“Dan itu menunjukkan yang paling siap untuk mewujudkan target SDGs 2030,”ujar Jauhar di ruang Heart of Borneo (Hob), Jum’at (12/6/2020).

Jauhar menjelaskan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2019-2023, Pihaknya telah menyusun Rencana Aksi Daerah TPB yang bertujuan memastikan pencapaian TPB mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota serta pihak-pihak yang memiliki komitmen terhadap pencapaian TPB/MDGs.

Di Kaltim telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur untuk TPB ini yang setiap tahun dipastikan dapat diidentifikasi program dan kegiatan pembangunan daerah, termasuk besaran alokasi dana yang diarahkan untuk pencapaian masing-masing dari 17 tujuan TPB.

“Tentu setelah terjadi pandemi Covid-19 ini membawa dampak negatif terhadap capaian pembangunan di Kaltim. Beberapa indikator pembangunan terutama pertumbuhan ekonomi, masalah kemiskinan dan pengangguran akan mengalami kontraksi atau penurunan dari target yang ditetapkan,”bebernya.

Ia juga mengungkapkan, pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi mencapai 4,77 persen dan dengan adanya dampak ini tahun 2020 diperkirakan turun 0,76 sampai minus 1,38 persen.

“Untuk presentasi kemiskinan pada tahun 2019 mencapai angka 5,94 persen di ini perkirakan akan meningkat mencapai tujuh persen di tahun 2020 dan pengangguran akan meningkat dari 6,09 persen menjadi 8,06 sampai 9,04 persen tahun 2020,”ungkapnya.

Sementara itu dalam penanganan Covid-19, pihaknya telah menyiapkan alokasi anggaran Rp 536 miliar dan itu dibagi pada tiga sektor yakni kesehatan, pemulihan ekonomi dan bantuan sosial masyarakat (Bansos).

Selain itu, lanjut Jauhar jika melihat angka yang terkonfirmasi Covid 19 di Kaltim ada sebanyak 365 kasus, lalu yang meninggal empat kasus (1,1 persen). Namun angka kesembuhan cukup besar yakni 236 kasus atau 64,65 persen.

“Kalau kita melihat tingkat kesembuhan dari penderita Covid 19 ini secara nasional mencapai ranking yang ke 9,”tambahnya.

Di ketahui kegiatan tersebut diikuti beberapa wilayah di Indonesia antara lain Provinsi Kalimantan Timur, Gorontalo, Bengkulu, DKI Jakarta, Kota Pekanbaru, Sulawesi Utara dengan dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah seperti Wali Kota Gorontalo, Marten A. Taha, Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan, serta instansi terkait seperti Bappeda Kota Pekanbaru, Bapelitbang Kota Bengkulu, Bappeda Bojonegoro.

Menghadirkan narasumber Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan selaku Kepala Sekretariat Koordinasi Nasional SDGs, Amalia Adininggar Widayasanti dan Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah I Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Nyoto Suwignyo, Secretary General UCLG ASPAC Dr Bernadia Irawati Tjandradewi.

 

Samarinda–Data pasien Positif Covid-19 naik menjadi 373 kasus. Peningkatan kasus positif menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak terjadi karena adanya penambahan delapan  kasus positif hari ini.

Penambahan delapan kasus positif yang dilaporkan hari ini didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG).

Dari delapan kasus tersebut Andi merincikan sebagai berikut:

Kabupaten Kutai Barat Satu Kasus

  1. KBR 25 (Laki-laki 38 tahun) merupakan OTG pelaku perjalanan dari Jawa Tengah yang akan kembali bekerja di Kutai Barat. Kasus melakukan isolasi mandiri di perusahaan tempat pasien bekerja.

Kabupaten Kutai Kartanegara Dua Kasus

  1. KKR 61 (Wanita 12 tahun) merupakan OTG kontak erat KKR 52. Kasus dirawat di Wisma Atlet Kutai Kartanegara.
  2. KKR 62 (Laki-laki 47 tahun) merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Kutai Kartanegara. Kasus melakukan isolasi mandiri di perusahaan tempat kasus bekerja.

Kota Balikpapan Dua Kasus

  1. BPN 94 (Laki-laki 37 tahun) merupakan OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo
  2. BPN 95 (Laki-laki 20 tahun) merupakan kasus OTG yang ditetapkan DPJP dan Dinkes Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Beriman Balikpapan.

Kota Samarinda Tiga Kasus

  1. 2 Kasus SMD 57 (Laki-laki 36 tahun), SMD 58 (Laki-laki 36 tahun) merupakan OTG pelaku perjalanan dari Banjarmasin dan Palangkaraya, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.
  2. SMD 59 (Wanita 46 tahun) merupakan OTG pelaku perjalanan dari Surabaya, Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.

Kemudian, untuk pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 11 kasus, diantaranya dari Kabupaten Kutai Kartanegara tiga kasus, Kabupaten Kutai Timur dua kasus dan enam kasus dari Kota Balikpapan. Mereka dinyatakan dua kali negatif virus Covid-19 setelah menjalani dua kali pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Dirinya juga melaporkan, ada penambahan satu kasus terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia dari Kota Balikpapan merupakan BPN 81Laki-laki 63 tahun kasus dari kluster Kampung Baru.

“Perkembangan kasus yang terkonfirmasi positif di Kaltim berjumlah 373 kasus, Sembuh 247 kasus, Meninggal empat kasus dan dirawat 122 kasus,” jelasnya saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, jum’at (12/6/2020)

Andi melanjutkan terjadi penambahan kasus pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak tiga kasus, kini total menjadi 798 kasus

Sementara itu, ada penambahan 136 kasus kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) dari penambahan tersebut total ODP menjadi 11.199, selesai pemantauan 10.727 kasus dan masih dalam proses pemantauan 472 kasus.

Selain itu kasus dengan hasil negatif bertambah sebanyak 101 kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara dua kasus, Kabupaten Mahakam Ulu 14 kasus dan Kota Balikpapan 85 kasus.

TENGGARONG – Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro di damping Kasi Intel Korem 091/ASN, Kolonel Inf. Priyanto Eko Widodo dan Dandim 0906/Tenggarong, Letkol Inf. Charles Alling melakukam silaturahmi kesultanan Koetai Kartanegara Ing Martadipura dengan menyambangi Sultan Adji Muhammad Arifin (Sultan Kutai XXI) di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara, Jum’at, (12/6/2020).

Dalam lawatannya di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Danrem disambut langsung oleh Sultan dan kerabat kesultanan diawali dengan prosesi adat ketikai lepas dilanjutkan tapung tawar yang dipimpin oleh pangeran Adji Hasan sebagai ucapan selamat datang kepada Danrem 091/ASN beserta rombongan di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Dalam kesempatan tersebut Danrem 091/ASN dan Dandim 0906/Tenggarong menerima cindera mata berupa Kopiah Senur Kesultanan Koetai Kartanegara Ing Martadipura yang diserahkan secara langsung oleh Sultan Adji Muhammad Arifin dan selanjutnya Danrem juga memberikan cindera mata kepada Sultan Kutai XXI berupa lambang Korem 091/ASN.

Selanjutnya Danrem 091/ASN beserta rombongan juga melakukan ziarah ke makam Kesultanan yang berada areal komplek Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Dalam gelaran tersebut Danrem mengatakan silaturahmi bersama keluarga besar Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ini merupakan salah satu bentuk sinergitas dalam mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.

“Lawatan ini merupakan ajang silaturahmi dalam mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan, kami juga melakukan ziarah ke makam Kesultanan sebagai bentuk penghormatan kami atas jasa-jasa beliau pada masa yang telah lalu, ”tutup Danrem.

Penrem 091/ASN

 

 

Kutai Timur – Jum’at Berkah, mungkin istilah ini yang cocok disandangkan kepada Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pasalnya, 2 (dua) orang pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) asal Kutim yang tengah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Kudungga Sangatta, hari ini (Jum’at, 12 Juni 2020) dinyatakan sembuh. Yakni pasien KTM-13 (54) dan KTM-14 (40), keduanya merupakan pelaku perjalanan (PP) dari Gowa dan merupakan warga Kecamatan Muara Wahau. Kabar gembira ini disampaikan langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp.

“Hari ini (Jum’at, 12 Juni 2020, red), dua orang pasien COVID-19 di Kutim dinyatakan sembuh. Yakni pasien KTM-13 dan KTM-14. Keduanya termasuk kluster Gowa karena merupakan PP (Pelaku Perjalanan, red) dari Gowa dan berasal dari Kecamatan Muara Wahau,” ujar Bahrani, Jum’at (12/6) siang.

Sedikit mengulas riwayat perawatan kedua pasien COVID-19 tersebut, Bahrani menuturkan jika pasien KTM-13 tiba di Kecamatan Muara Wahau pada tanggal 23 Maret 2020 usai melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tiga hari setelah kedatangannya, KTM-13 langsung mengeluhkan pilek, batuk dan mengalami demam selama satu minggu. Kemudian pada tanggal 14 April 2020, pasien KTM-13 ini dirujuk ke RSUD Kudungga dan langsung menjalani perawatan isolasi dikarenakan dari rapid testnya menunjukkan hasil reaktif.

“Setelah menjalani isolasi di RSUD Kudungga, pada tanggal 16 dan 18 April 2020 dilakukan pengambilan swab dan hasilnya keluar pada tanggal 27 April 2020, dinyatakan Positif COVID-19,” jelas Bahrani.

Sementara itu, pasien KTM-14 juga diketahui tiba di Kecamatan Muara Wahau pada tanggal yang sama dengan KTM-13. Sejak tanggal 1 April 2020 mengalami gejala demam dan batuk berdahak selama tiga hari. Kemudian pada tanggal 16 April 2020 dilakukan pengambilan rapid test dan hasilnya reaktif IgG dan IgM. Hingga akhirnya, pada tanggal 20 April 2020, pasien KTM-14 dirujuk ke RSUD Kudungga Sangatta dan langsung menjalani parawatan isolasi di ruang instalasi khusus COVID-19.

“Pada tanggal 21 dan 23 April 2020 dilakukan pengambilan swab, hasil keluar pada tanggal 28 April 2020, KTM-14 dinyatakan Positif COVID-19,” sebut Bahrani.

Ditambahkan Bahrani, setelah menjalani perawatan isolasi lebih kurang selama dua bulan, akhirnya kedua pasien ini, KTM-13 dan KTM-14 dinyatakan sembuh, setelah dari swab evaluasi sebanyak dua kali berturut – turut menunjukkan hasil negative.

”Dengan dinyatakannya KTM-13 dan KTM-14 sembuh, maka terhitung hari ini (12/6), jumlah pasien COVID-19 yang masih menjalani perawatan di RSUD Kudungga tersisa 16 orang. Sementara tiga orang lainnya (KTM-41, KTM-42, KTM-43, red) menjalani perawatan di Balikpapan,” ujar Bahrani.

SAMARINDA –Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, HM Agus Hari Kesuma, Jum’at 12 Juni 2020, memimpin kegiatan olahraga gowes pagi bertajuk `Olahraga Berkah` yang diikuti para pejabat struktural dan pegawai di lingkungan Dinas Sosial Kaltim.

Gowes pagi kali ini diawali dari kantor Dinas Sosial Kaltim, dengan mengambil rute keliling kota Samarinda, sekaligus melakukan kunjungan kerja ke dua UPTD dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim, dalam hal ini UPTD Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Nirwana Puri dan UPTD Panti Sosial Asuhan Anak Harapan (PSAAH) Samarinda.

Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur, H. Muhammad Yusuf, mengatakan, bahwa kegiatan gowes`Olahraga Berkah` secara rutin dilaksanakan setiap Jum’at pagi.

Selain untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh, kegiatan gowes Olahraga Berkah ini juga sekaligus menjadi ajang kunjungan kerja Kadis Sosial Kaltim guna melihat langsung situasi dan kondisi terkini di UPTD dibawah naungan Dinas Sosial Kaltim, sehingga apabila terjadi kendala atau permasalahan yang terjadi di UPTD dapat secepatnya diatasi.

Dalam kegiatan gowes pagi tersebut, rute pertama yang dituju adalah UPTD PSTW Nirwana Puri di Jl Mayjend Sutoyo, Sungai Pinang Dalam, Kec. Sungai Pinang, Kota Samarinda, kemudian dilanjutkan ke UPTD PSAAH di Jl Merdeka I Samarinda.

Tana Paser – Kepolisian Resort Paser memberikan dispensasi perpanjangan SIM di masa pandemi Covid-19 hingga 31 Agustus 2020.

Kasat Lantas Polres Paser AKP Donny Dwijaya Romansa mengatakan ketentuan itu berlaku bagi SIM yang habis pada 24 Maret hingga 29 Mei 2020

“Masa berlaku SIM yang habis 24 Maret hingga 29 Mei 2020, diperpanjang 2 Juni sampai 31 Agustus 2020,” kata Donny, Jumat (12/06/2020).

Ketentuan itu kata Donny mengacu pada petunjuk Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas ) Polri.

Donny mengatakan dispensasi juga diberikan agar masyarakat tidak khawatir serta dalam rangka menjalankan protokol Covid-19.

Dengan diperpanjangnya pengurusan SIM itu kata Donny masyarakat agar tidak berbondong-bondong mengurus perpanjangan SIM.

“Tujuan biar masyarakat tidak khawatir dan mencegah terjadinya penumpukan karena harus melaksanakan protokol Covid-19,” ujarnya.

Donny berharap warga Kabupaten Paser dapat memahami ketentuan ini dan mengajak agar tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak di masa pandemi Covid-19.

Samarinda – Sejak sepekan terakhir, harga cabai di Pasar tradisional Segiri Samarinda mulai menunjukkan tanda penurunan harga.

Selain karena usai lebaran Idul Fitri 1441 Hijrah, penurunan juga dikarenakan pasokan yang mulai berlimpah karena relaksasi Covid-19 di Kota Samarinda yang dimulai sejak 1 Juni 2020.

“Harga sudah mulai turun walaupun belum dapat semurah harga saat sebelum puasa. Tapi sudah turun dari saat akan lebaran Idul Fitri,” ujar Haji Udin, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya pasokan cabai dan beberapa sayuran lainnya didatangkan dari provinsi tetangga yaitu Palu, Sulawesi Tengah. Haji Udin memperkirakan pasokan yang mulai berlimpah akibat mulai banyaknya permintaan ketimbang saat pemberlakukan kebijakan di rumah.

Saat ini harga cabai di Samarinda rata-rata dijual dengan harga bervariasi antar pasar. Namun selisih harga tidaklah besar. Di Pasar Segiri, cabai rawit besar dijual seharga Rp35.000 sedangkan cabai rawit kecil dijual Rp25.000. Untuk cabai merah besar dihargai Rp25.000-Rp30.000, dan cabai keriting Rp25.000-27.000/Kg.

“Harga cabai sempat menyentuh harga Rp25.000/Kg saat akan memasuki bulan Ramadhan. Namun terus naik saat bulan puasa hingga mencapai Rp60.000/Kg,” jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya relaksasi Covid-19, daya beli masyarakat akan naik seiring dengan dibukanya berbagai usaha rumah makan dan restoran, serta aneka kuliner lainnya.

“Sebenarnya cabai ini permintaannya stabil saja. Harga bisa naik kalau pengiriman kosong. Bisa karena gagal panen atau karena pembatasan kapal yang membawa cabainya,” ucapnya.