Samarinda— Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim HS Fathul Halim, mewakili Gubernur Kaltim membuka Rapat Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD) mengenai Kerja Sama Pemprov Kaltim dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Gesellschaft for Internationale Zusammenarbelt (GIZ) GmbH di Ruang Rapat Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (16/6/2020).

Dalam rapat tersebut, Fathul Halim menerangkan bahwa kerjasama Pemprov dengan YKAN memiliki tujuan membangun perkebunan berkelanjutan yang rendah emisi.

“Perkebunan adalah subsektor unggulan kita, selain penghasil devisa dan penggerak pertumbuhan ekonomi. Juga kegiatannya harus ramah lingkungan,” kata Fathul Halim.

Menurutnya, faktor ekonomi sangat penting bagi daerah juga meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun, tidak kalah pentingnya bagaimana kegiatan perekonomian tetap lebih memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan.

“PKS ini sangat strategis dalam mengikat para pihak terkait agar saling bersinergi, terutama membangun perkebunan yang mensejahterakan dan ramah lingkungan,” harap Fathul.

Selanjutnya, Rapat TKKSD penyusunan draft kerjasama dipimpin Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim HM Syafranuddin didampingi Kasubbag Kerja Sama Non Pemerintah Wilma Kania Febrina.

Berita acara PKS antara Pemprov Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Berau dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Gesellschaft for Internationale Zusammenarbelt (GIZ) GmbH terdiri 17 pasal.

Samarinda, Penyebaran wabah virus Corona atau Covid-19 terus saja terjadi di sekitar kita. Pada rilis data terbaru, Selasa 16 Juni 2020, di Samarinda tercatat terkonfirmasi Positif Covid-19 dan lima orang sembuh dan dapat menghentikan perawatan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak mengatakan pandemic Covid-19 di Kaltim masih saja terjadi dan belum menunjukkan trend melandai.

“Pada hari ini terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kaltim berjumlah 392 setelah terjadi penambahan sebanyak 10 kasus. Sementara kasus sembuh juga bertambah sebanyak 14 kasus sehingga total jumlah kasus Covid-19 di Kaltim berjumlah 276 orang,” ujar Andi pada Selasa (16/6/2020).

Dijelaskannya di Kota Samarinda, jumlah kasus berdasarkan pemeriksaan laboratorium per 16 Juni 2020 sebanyak 108 kasus. Jumlah ini terbagi dalam Kabupaten Kutai Barat sebanyak dua kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 19 kasus, Paser enam kasus, Penajam Paser Utara lima kasus, Kota Balikpapan 12 kasus dan Kota Samarinda sebanyak 61 kasus.

Diterangkan dari kasus di Samarinda ini, satu kasus adalah wanita berusia delapan  tahun, merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi Positif.

Satu kasus lainnya adalah wanita berusia 25 tahun, merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang memiliki riwayat perjalanan dari Jawa Timur, yang reaktif terhadap tes cepat.

Sementara 59 kasus lainnya adalah OTG yang didapat dari kegiatan screening massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda .

Sementaa itu pada hari ini juga, Samarinda mencatatkan tiga kasus terkonfirmasi Positif. Rinciannya adalah SMD-60 laki-laki 36 tahun adalah kasus OTG yang memiliki riwayat perjalanan dari Ternate . SMD-61 wanita berusia delapan tahun yang memiliki riwayat kontak erat dengan SMD-59. Sedangkan seorang lainnya adalah SMD-62, wanita 39 tahun adalah OTG yang merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta.

“Untuk kasus sembuh di Samarinda sebanyak lima kasus yaitu SMD-52 laki-laki 30 tahun, SMD-53 laki-laki 22 tahun, SMD-54 laki-laki 23 tahun, SMD-55 laki-laki 44 tahun dan SMD-56 laki-laki berusia 37 tahun,” ujarnya.

 

Kutai Timur – Meski belum sepenuhnya menetapkan status new normal, namun dalam masa persiapan atau pra new normal ini, Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutai Timur (Kutim) tetap berupaya semaksimal mungkin mengingatkan dan mengajak masyarakat Kutim untuk tetap mematuhi anjuran protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penularan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Seperti yang dilakukan tim Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Sangatta Selatan kepada masyarakat yang beraktivitas jual beli di pasar Sangatta Selatan, yakni dengan melakukan sosialisasi terkait pentingnya penggunaan masker sebagai salah satu upaya antisipasi dan melindungi diri atau orang lain dari partikel air liur atau droplet yang tersembur dari mulut saat berbicara, batuk atau bersin.

Camat Sangatta Selatan yang juga sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Kecamatan Sangatta, Hasdiah menuturkan jika tim gugus tugas COVID-19 Kecamatan Sangatta Selatan terus melakukan pendekatan preventif kepada masyarakat, terutama dalam mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Seperti yang dilakukan kepada warga yang sedang melakukan aktivitas jual beli di pasar Sangatta Selatan. Tim COVID-19 Kecamatan Sangatta Selatan tidak bosan-bosannya mensosialisasikan pentingnya penggunaan masker, serta menjaga kebersihan tangan dan tetap menjaga jarak saat beraktivitas di dalam pasar.

“Kami (Tim Gugus COVID-19 Kecamatan Sangatta Selatan, red) terus melakukan pendekatan preventif kepada warga, terutama dalam mensosialisasikan pentingnya mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19. Terutama bagi warga yang sedang melakukan kegiatan jual beli di Pasar Sangatta Selatan. Baik kepada pedagang maupun warga yang datang untuk berbelanja, kami lakukan sosialisasi penggunaan masker, cuci tangan yang benar dan tetap meminta warga menjaga jarak selama beraktivitas di pasar,” ujar Hasdiah melalui pesan WhatsApp kepada wartawan, Selasa (16/6).

Lanjut Hasdiah, dari kegiatan penertiban pengunaan masker bagi pedagang dan pembeli yang tengah beraktivitas jual beli di Pasar Sangatta Selatan, hari ini, hampir 90 persen pedagang sudah taat menggunakan masker. Sementara bagi pedagang dan pembeli yang belum menggunakan masker, Tim COVID-19 Kecamatan Sangatta Selatan yang terdiri dari Babinsa, Babinkantibmas, Satpol PP Kutim, Aparat Kecamatan dan UPT Puskesmas Sangatta Selatan, bagi masyarakat tersebut dibuatkan surat pernyataan untuk mematuhi protokol kesehatan dan apabila melakukan pelanggaran kembali, akan diberikan sanksi.

“Giat hari ini, pelaksanaan penertipan penggunaan Masker bagi pedagang dan pembeli di Pasar Sangatta Selatan. Lebih kurang 90 persen pedagang sudah menggunakan masker. Sementara bagi pedagang dan pembeli yang belum menggunakan masker, kami buatkan surat pernyataan untuk mematuhi protokol kesehatan dan apabila melanggar lagi akan diberikan sanksi,” jelas Hasdiah.

Kutai Barat – Up date terbaru perkembangan covid-19 di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Satu lagi pasien dinyatakan sembuh, yaitu KBR 23 laki laki dewasa 36 tahun. Setelah hasil kedua swab test PCR (Polymerase Chain Reaction) nya di nyatakan negatif.

Untuk per hari ini, Minggu (14 /6/2020) Kalkuliasi jumlah ODP sebanyak 227 orang, selesai pemantauan 211 orang, proses pemantauan 16 orang, jumlah PDP 10 orang, sedangkan jumlah OTG 234 orang, kemudian jumlah Pelaku Perjalanan (PP) 13.324 orang, terkonfirmasi positif PCR 25 orang di nyatakan sembuh sebanyak 19 setelah hari ini terkonfirmasi satu orang lagi sembuh, seperti diungkapkan, Pejabat Sekdakab Kubar, Ir.H.Ahmad Sofyan, MM, saat gelar pres release di media center covid-19. Rumah dinas jabatan Bupati, Minggu,(14/6/20) sore.

Lebih lanjut, Ahmat Sofyan menjelaskan, hari ini kembali satu pasien covid-19 sembuh satu  orang yaitu KBR 23 laki – laki berusia 36 tahun karyawan perusahaan, yang selama ini dirawat di RSUD Kanujoso Balikpapan. Setelah hasil test swab keduanya dinyatakan negatif,” ujarnya.

“Namun bagi yang sudah sembuh masih harus tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari dan tidak di perbolehkan langsung bekerja,” imbuhnya.

“Diperoleh keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan dua Kecamatan sudah dilakukan rapid test, yaitu kecamatan dengan populasi terbesar di Kubar, seperti Kecamatan Melak dan Barong Tongkok dan dari beberapa hasilnya negatif, jelas Ahmad Sofyan.

Perlu untuk diketahui bersama, pasien yang masih di rawat di Rumah Sakit Pratama Kecamatan Linggang Bigung masih ada tiga pasien. Sementara di klinik PT.Thiess satu orang dan lainnya di karantina di Mes perusahaan, tutup Ahmad Sofyan.

 

 

 

 

Samarinda—- Sempat melandai, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur kembali bertambah 10 kasus.

Penambahan 10 kasus papar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak berasal dari Kabupaten Kubar, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda dengan rincian sebagai berikut:

Kabupaten Kutai Barat Satu Kasus

  1. KBR 26 (Laki-laki 28 tahun) merupakan kasus OTG pelaku perjalanan dari Makassar yang akan kembali bekerja di Kutai Barat dan melakukan
    pemerikasaan Covid 19 di Balikpapan. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.

Kota Balikpapan Enam Kasus

  1. BPN 101 (Wanita 50 tahun) merupakan kasus PDP yang ditetapkan oleh DPJP dan Dinkes Balikpapan . kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
  2. BPN 102 (laki-laki 40 tahun) merupakan OTG pelaku perjalanan dari Sumatera yang akan kembali ke Sumatera. Kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo.
  3. BPN 103 (Laki-laki 33 tahun) merupakan OTG yang akan melakukan perjalanan ke Jakarta. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  4. BPN 104 (Laki-laki 20 tahun) merupakan kasus OTG yang tidak diketahui riwayat kontak dan tidak ada riwayat perjalanan keluar kota Balikpapan. Kasus dirawat di RS Bhayangkara Balikpapan.
  5.  BPN 105 (Laki-laki 24 tahun) OTG Kontak erat BPN 93 dari Kluster Kampung Baru. Kasus dirawat di RST DR R Hardjanto.
  6. BPN 106 (Laki-laki 37 tahun) merupakan kasus OTG yang akan kembali ke Jakarta. Kasus dirawat di RSUD Siloam Balikpapan.

Kota Samarinda Tiga Kasus

  1.  SMD 60 (Laki-laki 36 tahun) merupakan kasus OTG Pelaku perjalana dari Ternate. Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.
  2. SMD 61 (Wanita 8 tahun) merupakan PDP pelaku perjalanan dari Jawa Timur merupakan kontak erat SMD 59. Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.
  3. SMD 62 (Wanita 39 tahun) merupakan OTG pelaku perjalanan dari Jakarta. Kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.

“Seiring dengan pertambahan kasus positif, alhamdullilah juga terus mendapatkan penambahan kasus sembuh sebanyak 14 kasus,”ungkapnya saat saat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (16/6/2020)

Penambahan 14 kasus sembuh diantaranya Kabupaten Kutai Kartanegara Satu Kasus (KKR 51 laki-laki 34 tahun),Kabupaten Paser tiga Kasus (PSR 11 wanita 30 tahun, PSR 14 laki-laki 30 tahun, PSR 15 laki-laki 22 tahun.

Kemudian, Kota Balikpapan lima Kasus (BPN 68 laki-laki 39 tahun, BPN 75 laki-laki 26 tahun, BPN 80 laki-laki 20 tahun, BPN76 laki-laki 26 tahun dan BPN 77 laki-laki 32 tahun). Berikutnya Kota Samarinda lima5 Kasus (SMD 52 laki-laki 30 tahun, SMD 53 laki-laki 22 tahun, SMD 54 Laki-laki 23 tahun, SMD 55 Laki-laki 44 tahun, SMD 56 laki-laki 37 tahun).

Seluruh kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Penambahan kasus juga terjadi pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak Sembilan kasus, kini total menjadi 808 kasus.

Sementara itu, kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) bertambah empat  kasus dari ODP 11.489 kasus, selesai pemantauan 10.978 kasus dan masih dalam proses pemantauan 511 kasus.

Selain itu kasus dengan hasil negatif bertambah sebanyak delapan kasus dari Kabupaten Paser satu kasus,Kota  Balikpapan enam kasus dan Kota Samarinda satu kasus.

Ujoh Bilang, (16/6)- Hasil rapid test massal bertahap yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur, sejak awal Juni dinyatakan semuanya negatif COVID-19, sehingga hal ini menjadi kabar gembira bagi semua warga yang sebelumnya masih sangsi.

“Hasil rapid tes sejak awal Juni lalu memang ada yang hasilnya reaktif, namun setelah dilakukan uji swab, ternyata hasilnya negatif virus corona, jadi kita harus bersyukur kepada Tuhan dengan adanya hasil ini,” ujar Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh di Ujoh Bilang.

Bonifasius yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ini melanjutkan, pada pekan pertama hingga pekan kedua Juni, Pemkab Mahulu menggelar rapid tes secara massal dan bertahap melalui Tim Gerak Cepat (TGC) Penanganan dan Pencegahan COVID-19).

Hasil rapid tes itu, diketahui terdapat 14 orang yang dinyatakan reaktif COVID-19. Namun setelah dilakukan tes swab terhadap 14 orang tersebut, lanjutnya, ternyata hasilnya dinyatakan negatif, sehingga tim kemudian menyatakan bahwa hasil tes semunya hasilnya negatif.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Mahulu, Tim Gugus Tugas, Tim Gerak Cepat, TNI, Polri, dan seluruh pihak terkait dalam kebersamaan mempertahankan zona hijau.

“Kita bersyukur karena Kabupaten Mahulu mampu mempertahankan zona hijau COVID-19. Untuk itu, kita harus terus menjaga dan berdoa agar di kabupaten ini tidak ada warga yang tertular virus corona,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Agustinus Teguh Santoso, melalui Sekretaris Irenius Daleq Ding menjelaskan, total jumlah masyarakat yang dilakukan rapid tes sebanyak 1.069, dengan hasil nonreaktif sebanyak 1.055 dan yang reaktif 14 orang.

Menurutnya, hasil yang reaktif itu langsung dilakukan tindakan lebih lanjut, yakni dengan melakukan karantina terpusat di Bumi Perkemahan dan di Rumah Sakit Gerbang Sehat Masyarakat (RS GSM).

Setelah itu, pihaknya langsung melakukan pengambilan sample swab untuk dikirim ke Labkesda Provinsi Kaltim. Ia bersyukur karena hasil uji swab terkonfirmasi 14 orang tersebut hasilnya negatif COVID-19. (mg)

 

 

Tana Paser – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser tengah mempersiapkan untuk penilaian anugerah parahita ekapraya, sebuah penghargaan dari pemerintah pusat bagi daerah yang memiliki perhatian terhadap pengarusutamaan gender.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah melalui Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbag) dan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2A) rapat koordinasi (rakor) dengan lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa (16/06/2020).

Wakil Bupati Paser Kaharuddin meminta kepada seluruh OPD untuk memerhatikan apa yang menjadi kebutuhan dalam lomba atau anugerah parahita tersebut.

“Sebab, anugerah atau penghargaan itu merupakan bentuk komitmen dan peran Kepala Daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui Strategi Pengarusutamaan Gender,” kata Kaharuddin.

Kepala Bappedalitbang Paser Muksin mengatakan, dalam rakor ini OPD terkait harus memasukan unsur yang memuat kebijakan yang memerhatikan pengarusutamaan gender.

“Bagi para pembuat kebijakan di daerah, dapat menyusun kebijakan, program kegiatan dan penganggaran di daerah, yang responsif gender,” kata Muksin.

Kepala DPPKBP2A Paser Hadijah mengatakan, dalam rakor ini OPD terkait Menyusun kegiatan atau program yang responsif gender.

“Kegiatan ini menggunakan analisis gender dan pembuatan pernyataan anggaran responsif gender yang dapat langsung berkaitan dengan sasaran inti yaitu masyarakat,” kata Hadijah.

Samarinda — Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim bekerjasama dengan Damkar Kota Samarinda melakukan sosialisasi simulasi APAR (Alat Pemadam Api Ringan) diikuti seluruh pegawai, Senin (15/6/2020).

Peristiwa kebakaran dapat terjadi dimana saja yang terdapat resiko timbulnya kebakaran. Tidak ada ruang ataupun lingkungan yang terbebas dari resiko kebakaran, peristiwa tersebut dapat mengakibatkan korban materi, adanya korban jiwa maupun kerugian lain secara tidak langsung.

“Simulasi ini untuk memahami fungsi alat pemadam kebakaran (APAR), semua pegawai dapat menggunakan APAR yang benar dan tepat dan mampu menganalisa faktor-faktor kebakaran,” ujar Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad.

Sehingga seluruh pegawai diimbau selalu siaga dengan menyiapkan alat pemadam kebakaran. Karenanya cara penggunaan APAR, pemahaman terhadap fungsi-fungsi dan bagaimana management penggunaan APAR serta tata letak APAR penting diketahui oleh setiap pegawai karena fungsinya untuk penanganan dini dalam menangani kebakaran bisa dihindari semaksimal mungkin.

Manfaat yang didapat dari pelatihan APAR tentu akan sangat berguna bagi para pegawai. Namun, yang paling penting adalah menyiapkan individu yang siap melakukan pemadaman api pada tahap awal kebakaran (3 menit pertama) menggunakan APAR, agar kebakaran bisa ditangani lebih dini dan tidak meluas. Dengan begitu, kerugian jiwa dan materi-pun bisa diminimalisir

 

 

 

Samarinda—Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Andi Muhammad Ishak mengimbau dan mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Meskipun di beberapa daerah di Kaltim mulai menerapkan relaksasi pengendalian Covid-19, namun protocol kesehatan harus tetap diperhatikan dan dilakukan secara ketat.

Berbagai sektor telah dibuka dan melakukan kegiatan seperti biasa, namun menurut Andi salah satu sektor yang perlu diantisipasi daerah adalah perniagaan baik modern maupun tradisional.

“Di tengah relaksasi ini, puncak penyebaran Covid-19 kedua, paling diwaspadai. Pasar jadi tempat yang juga berpotensi terjadi penularan, baik pasar modern maupun pasar tradisional. Pemerintah daerah diharapkan mengontrol protokol kesehatan, dan mensosialisasikan kepada pedagang maupun pengunjung,” kata Andi, Senin (15/6/2020).

Andi menyebut, pedagang dan pengunjung wajib menggunakan masker. Khusus, pedagang juga diharap menggunakan pelindung wajah (face shield) dan menggunakan sarung tangan, karet maupun plastik.

“Karena pedagang banyak berinteraksi dengan banyak pengunjung, karena mungkin saja ada satu pengunjung yang membawa bibit virus,” jelasnya.

Kepada pengelola pasar, wajib menyediakan tempat cuci tangan dengan jumlah yang mencukupi. Hal itu penting, agar warga bisa menerapkan mencuci tangan dengan sabun, usai melakukan transaksi

Selain itu, pengelola juga diminta memberi area pembatas yang jelas, agar masyarakat dapat mematuhi physical distancing. Ketika jumlah pengunjung sangat banyak di pasar, maka perlu ada pembatasan jarak antar pengunjung. Hal tersebut agar menghindari adanya transmisi lokal bagi pengunjung.

“Perlu ada pengaturan durasi waktu pembukaan pasar. Pengaturan ini disesuaikan dengan kondisi penularan di suatu daerah. Ini tidak hanya harus dilakukan oleh pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat yang beraktivitas di kawasan perniagaan,” pungkasnya.

 

 

Ujoh Bilang – Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh mengatakan disiplin merupakan kunci utama dalam mempertahankan zona hijau Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), sehingga ia kembali mengingatkan kepada masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan, Selasa (16/6/2020)

“Pemerintah Kabupaten Mahulu telah membuat kebijakan berupa Protokol Kesehatan COVID-19, maka semua elemen masyarakat harus disiplin mematuhinya agar kabupaten ini tetap berada di zona hijau alias tidak ada warga yang terpapar virus corona,” ujar Bonifasius di Ujoh Bilang.

Ia mengatakan bahwa Pemkab Mahulu selain mengeluarkan Protokol Kesehatan COVID-19, juga melakukan upaya nyata lain untuk mendukung kebijakan itu, antara lain membagikan masker, membagikan vitamin, penyemprotan disinfektan, hingga penyaluran bantuan langsung tunai.

Kemudian, lanjutnya, sejak awal Mei lalu Pemkab Mahulu memberlakukan sistem buka tutup akses wilayah selama 14 hari, selanjutnya dievaluasi yang kemudian dilanjutkan lagi dengan pola baru, hal ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19 agar tidak sampai ke Mahulu.

Menurutnya, Pemkab Mahulu sudah membuat berbagai kebijakan terkait upaya menghindari wabah. Ini semua dilakukan demi menjaga kesehatan warga Mahulu, sehingga hal ini harus terus disosialisasikan agar masyarakat selalu disiplin mematuhi kebijakan tersebut.

“Kita harus terus disiplin dan harus menegakkan bersama mulai dari pribadi masing-masing dalam mematuhi protokol kesehatan setiap hari, baik di rumah, di lingkungan terdekat, maupun hingga tempat kerja masing-masing,” ucapnya.

Ia juga mengimbau agar masyarakat selalu menerapkan phisycal dan sosial distancing, kemudian mengurangi aktivitas dalam skala besar atau menghindari kerumunan, dengan tujuan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Pergunakan masker apabila beraktivitas di luar rumah. Jika tidak terlalu penting, hindari ke luar rumah, kemudian jaga kesehatan, jalankan protokol kesehatan yang sudah diatur pemerintah. Tundalah perjalanan ke luar daerah yang terdapat kasus positif virus corona agar tidak tertular,” katanya.

Ia juga menuturkan bahwa keberhasilan Pemkab Mahulu dalam menangani COVID-19, yakni mempertahankan tetap di zona hijau, salah satunya adalah karena kedisiplinan dalam menjalankan aturan pemerintah, maka ia minta protokol ini tetap diikuti. (mg)