Samarinda – Gubernur Kaltim, H Isran Noor mengikuti video conference Pengumuman Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru dan Aman Covid-19 yang digelar Kementerian Dalam Negeri melalui virtual zoom di Ruang Heart Of Borneo (HOB) Lt 2 Kantor Gubernur, Senin (22/6).

Menurut Kepala Badan Pendapatan Daerah Prov Kaltim, Hj Ismiati, penghargaan inovasi daerah sebagai upaya pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri untuk memberikan penghargaan kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia berpartisipasi membuat konten inovasi daerah tentang kesiapan di era tatanan normal baru.

“Seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota masuk nominasi dan Kaltim mengirimkan satu video inovasi dalam kategori pelayanan terpadu satu pintu berupa Condi Simpator atau cetak online dirumah sistem informasi monitoring pajak kendaraan bermotor,” ujar Ismi.

Melalui Condi Simpator masyarakat sama sekali tidak keluar rumah untuk mengurus pajak kendaraannya. Inovasi ini mampu memperpendek pengurusan pajak kendaraan bermotor tahunan, sehingga wajib pajak tidak perlu datang bertatap muka dengan petugas kantor Samsat.

“Bappenda sudah mewakili Kaltim. Tugas dan Fungsi kami bersinggungan langsung pelayanan masyarakat, tentu kami terus berinovasi dalam menyambut tatanan normal baru kedepan,” ungkapnya.

Untuk diketahui Kegiatan Video Conference Penganugerahan Lomba Inovasi Daerah resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin yang dilaksanakan di Aula Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri.

Tana Paser – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Paser melayani hampir 100 orang pemohon setiap hari di masa pandemi COVID-19.

“Setiap hari 70 sampai 100 orang,” kata Kepala DPMPTSP Paser Madju Simangunsong, Senin (22/06/2020).

Menurut Majdu, pelayanan di DPMPTSP selama pandemi COVID-19 tetap berjalan baik pelayanan secara daring (online) maupun tatap muka. Pelayanan tersebut diantaranya Izin Mendirikan Bangunan, praktek kesehatan, izin usaha dan izin operasional pendidikan.

“Pelayanan efektif, tidak ada pelayanan yang putus,” ucapnya.

Pelayanan tatap muka atau pelayanan di DPMPTSP Paser kata Madju dimulai sejak hari kerja yakni pukul 08.00 sedangkan pelayanan daring bisa dilakukan setiap saat.

“Untuk pelayanan tatap muka, tidak terbatas waktunya. Sampai malam bisa. Petugas kami selalu siap,” kata Majdu.

Alasan tetap diberlakukannya pelayanan tatap muka menurut Majdu karena masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami proses perizinan daring.

“Contohnya untuk proses perizinan usaha kecil sepertinya izin toko, tabung gas LPG dan usaha kecil lainnya. Mereka tidak paham perizinan daring makanya kami berikan pelayanan tatap muka,” jelasnya.

Majdu mengatakan di masa pandemi COVID-19 pelayanan berjalan dengan protokol kesehatan seperti melengkapi staf dengan Alat Pelindung Diri (APD) hingga menjaga jarak duduk.

Namun ia menyayangkan pihaknya masih mengalami keterbatasan mobil operasional dan peralatan.

“Yang dilapangan tidak ada kendaraan dan peralatan. Untuk survei dan verifikasi perizinan. Apalagi banyak anggaran kami yang dipotong,” pungkasnya.

Samarinda–Berjalannya fase relaksasi tahap II di Kota Samarinda Kalimantan Timur, membuat hampir semua aktivitas sudah bisa kembali dengan normal.

Tak tertinggal juga dari dunia olahraga yakni Pencak Silat Kalimantan Timur (Kaltim), yang mana sudah melakukan latihan secara normal kembali untuk mempersiapkan diri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua nantinya.

Salah satu pelatih atlet pencak silat Kaltim, Sopiyan menyebutkan pihaknya sudah melakukan latihan bersama, namun hanya atlet yang berasal dari Kota Tepian (Julukan Samarinda) saja yang menggelar latihan.

Latihannya pun dilakukan secara bersama-sama di Polder Air Hitam jalan AW Syachranie Kecamatan pada Jumat (19/6/2020) sore lalu.

“Yang latihan pada Jumat (19/6) dari Samarinda semua, karena Atlet PON Kaltim 90 persen berasal dari Samarinda. Sisanya Tenggarong tiga orang, itu yang seni, mereka belum gabung karena saya juga belum bolehkan,” ujarnya, Senin (22/6/2020).

Pada latihan tersebut juga terlihat agar tidak terkesan membosankan, sebelum memulai atau pun jeda latihan para atlet sendiri bermain olahraga yang lain di tempat latihan silat, seperti main volly.

“Agar atlet gak bosan, mereka melakukan main game, kek main volly, bisa main bola setiap hari Jumat. Inisiatif dari pelatih saja. Latihannya juga paling satu set, baru lanjut main lagi,” tuturnya.

Terakhir Sopiyan menyebutkan walau sudah melakukan latihan bersama. Namun tetap menjalankan protokol kesehatan yang ditentukan guna menjaga agar para atlet dalam keadaan sehat.

“Protokol kesehatan tetap dilakukan, kami di depan menyediakan tempat cuci tangan,”jelasnya.

Samarinda— Pj Sekprov Kaltim M. Sa’bani mengimbau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kaltim agar tidak terpengaruh terhadap informasi mengenai paham-paham yang mengarah pada radikalisme. Dirinya mengajak ASN untuk terus bekerja secara baik dan melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang sudah diberikan.

“Saya mengimbau agar ASN kita lebih hati-hati. Jangan sampai terpapar paham-paham radikalisme, kebencian terhadap pemerintah, anti NKRI dan anti Pancasila,” tegas Sa’bani usai mengikuti Rapat Tindak Lanjut Rekomendasi Satuan Tugas Radikalisme ASN yang digelar secara virtual daring oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Senin (22/6/2020).

ASN juga diingatkan untuk tidak menyebarkan kebencian di media sosial dan provokasi yang mengarah radikalisme. Sebab semua aktivitas ASN akan terus dipantau oleh Tim Siber Satgas Penanggulangan Radikalisme ASN.

Sa’bani menyebutkan sanksi yang diatur jelas dalam PP Nomor 53 tentang Disiplin PNS. Sanksi dimaksud mulai ringan, sedang hingga sanksi berat.

“Jangan sampai tanpa sadar kita bermain-main media sosial, memposting, merepost dan share konten-konten yang tidak patut dilakukan oleh ASN,” pesannya.

Lebih lanjut ia menambahkan, ASN jangan mengabaikan peraturan-peraturan yang mengatur ASN bekerja dengan baik. Tidak terlibat di media sosial maupun kegiatan langsung hal-hal yang mengarah kepada radikalisme, kebencian kepada pemerintah, NKRI dan Pancasila.

“Semua ASN di Kaltim harus mampu melaksanakan tugas dengan baik dan selalu mengacu kepada ketentuan yang berlaku,” tutupnya.

 

BONTANG – Sejak pertengahan Maret 2020 lalu, Stadion Bessai Berinta atau tersohor dengan Lang-Lang ditutup pemerintah. Namun mulai Sabtu (20/6/2020), pusat olahraga dan kuliner itu resmi dibuka kembali.

Pembukaan ini selaras dengan tatanan kenormalan baru yang perlahan diterapkan di Bontang. Dalam pembukaan di hari perdana ini, aturan ketat diberlakukan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Bontang selaku pengelola Stadion Bessai Berinta.

Ada dua tahapan mesti dilalui ketika hendak memasuki stadion yang terletak di Jalan KS Tubun ini. Pertama, cek suhu tubuh. Ini dilakukan tepat ketika pengunjung melewati gerbang utama.

Sebagai catatan, bila tidak mengenakan masker, otomatis dilarang masuk oleh petugas yang berjaga. Hal yang sama juga berlaku bila suhu tubuh di atas 37 derajat. Setelahnya, pengunjung diminta turun dari kendaraan. Wajib cuci tangan pakai sabun. Pos pertama lewat, masuk ke pos kedua. Kali ini petugas bakal menanyakan alasan pengunjung menyambangi Stadion Bessai Berinta.

Nantinya setiap pengunjung pun diminta menulis nama, nomor ponsel, dan asal. Untuk menghindari kepadatan, Dispopar membatasi hanya 200 pengunjung per sesi. Maksudnya, ketika dalam catatan petugas sudah ada 200-an pengunjung di Stadion Bessai Berinta, maka calon pengunjung lain akan dicegat. Dilarang masuk. Kecuali ada pengunjung lain yang keluar.

Pembatasan tidak hanya berlaku bagi jumlah kunjungan, pun jam buka. Kini, Stadion Bessai Berinta dibuka untuk publik mulai pukul 13.00-18.00 Wita. Lebih singkat, ketimbang dulu sebelum pandemi melanda.

Sementara untuk wisata kuliner. Pun diberlakukan aturan ketat. Pedagang wajib menyediakan tempat cuci tangan dan menjaga jarak duduk antar pengunjung. Tidak taat aturan ini konskuensinya ialah penutupan kedai.

Fitrianawati, seorang pemilik kedai di kompleks Stadion Bessai Berinta menyambut baik pembukaan ini. Memang banyak regulasi wajib ditaati. Dan sejatinya, segenap regulasi tersebut cukup ribet. Namun ini dirasa lebih baik. Ketimbang kedai tutup, dan pedagang tidak bisa jualan sama sekali.

“Mending begini. Daripada kayak kemarin tutup lebih 3 bulan. Kalau soal protokol, insyaallah ditaati. Soalnya ancamannya ngeri kalau diabaikan,” bebernya sembari berseloroh. [*]

Samarinda- Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Handayani memperkirakan angka kehamilan dan kelahiran di daerah ini selama pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) mengalami kenaikan tajam hingga mencapai 35 persen.

“Kenaikan angka kehamilan dan kelahiran terjadi karena pasangan suami istri ada yang bekerja dari rumah, banyak yang membatasi diri tidak ke luar rumah karena takut tertular virus corona, termasuk mengikuti anjuran pemerintah dalam menerapkan social distancing,” ujar Sri Handayani.

Dalam upaya mencegah kehamilan lebih tinggi atau melebihi dari 35 persen dari perkiraan dan laporan dari para bidan selama ini, maka ia menyarankan kepada para suami dan istri segera mengikuti program keluarga berencana (KB) guna menunda kehamilan.

Penudaan kehamilan menjadi hal yang sangat disarankan pihaknya karena ibu hamil, terutama yang sedang hamil muda akan mengalami perubahan hormone pada tubuh, sehingga menyebabkan kondisi mudah lelah dan sering merasa lemas.

“Hal ini terjadi karena tubuh ibu di awal kehamilan memproduksi lebih banyak darah untuk membawa nutrisi kepada janin yang dikandungnya. Kondisi ini juga berdampak pada tingkat gula darah dan tekanan darah juga menurun,” ujarnya.

Ketika badan lemas, maka daya tahan tubuh juga menurun, sehingga hal ini juga akan mudah terserang penyakit, termasuk kemungkinan akan mudah terserang berbagai jenis virus, termasuk virus corona.

Untuk mencegah tingkat kehamilan lebih tinggi lagi, pihaknya pun bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kaltim menggelar pelayanan KB berbagai jenis alat kontrasepsi secara gratis, sehingga ia mengundang warga untuk mengikuti pelayanan KB gratis tersebut.

Pelayanan KB gratis ini akan digelar pada 29 Juni dengan total target sebanyak 17.303 akseptor di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kaltim, di tempat-tempat yang sudah diumumkan di masing-masing daerah, sedangkan di Samarinda digelar di sejumlah fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan.

“Dalam pelayanan KB gratis oleh bidan yang kami terjunkan, para bidan dan akseptor harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Para bidan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sudah pernah diberikan oleh BKKBN Kaltim. Sementara para akseptor harus mengenakan masker,” katanya.

Adapun jumlah bidan yang diturunkan untuk melakukan pelayanan, hingga saat ini telah terdata sebanyak 399 orang. Teknis pelayanan dilakukan secara bergantian pada akseptor yang datang dari pagi hingga sore dan titik pelayanan pun tersebar untuk menghindari kerumunan.

“Sesuai dengan data pelayanan se- Provinsi Kaltim, maka pelayanan dilakukan di Faskes KB swasta maupun milik pemerintah sebanyak 337 lokasi, kemudian 181 Puskesmas, dan di bidan yang membuka praktik mandiri sebanyak 394 lokasi,” kata Sri Handayani

Samarinda— Update perkembangan kasus positif Covid-19 di Kaltim hanya bertambah satu  kasus yang terkonfirmasi pada hari ini.

Data ini berdasarkan hasil rilis dari Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak lewat video conference melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (22/6/2020).

Penambahan satu kasus yang dilakukan pemeriksaan laboratorium Covid 19 dengan hasil Positif berasal dari Paser yaitu PSR 22 laki-laki 32 tahun merupakan kasus OTG Warga Sulawesi Selatan yang bekerja di Batu Kajang dan akan mutasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara. Kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

Menurutnya, perlu disadari bahwa kecenderungan sekarang banyak kasus-kasus yang terjadi akibat dari pada kriteria Orang Tanpa Gejala (OTG), hal ini menunjukkan peningkatan cukup pesat.

Lanjutnya dari hasil terkonfirmasi yaitu 435 kasus terdiri kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang positif sebanyak 19 kasus, kemudian Orang Tanpa Gejala (OTG) ada peningkatan luar biasa sebanyak 159 kasus atau sekitar 37% dari jumlah kasus yang terkonfirmasi dan selebihnya 257 kasus adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau sekitar 59%.

“Bulan lalu perkembangan OTG ini masih sekitaran 10 sampai 11% sekarang sudah menunjukkan peningkatan luar biasa, hal ini harusnya menjadi kewaspadaan terutama pada masyarakat yang sudah mulai beraktivitas,” ungkapnya.

Untuk itu, kewajiban masyarakat adalah bagaimana bisa menjaga diri supaya tidak tertular caranya melakukan berbagai upaya pencegahan yaitu patuh dan tertib untuk melakukan protokol kesehatan.

Selain itu, Andi juga melaporkan kasus sembuh bertambah satu kasus dari Kabupatern Kutai Barat (KBR 22 laki-laki 32 tahun). Kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik.

Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada penambahan 18 kasus dari total 11.870 kasus, selesai pemantauan 11.287 kasus dan masih dalam proses pemantauan 583 kasus.

Dengan demikian kasus terkonfirmasi positif di Kaltim berjumlah 435 kasus, negatif 1.629 kasus, sembuh 323 kasus, probable satu kasus, meninggal dunia lima kasus dan masih dirawat 107 kasus.

 

SAMARINDA –Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, HM. Sa`bani, mengatakan, jumlah penerima Bantuan Sosial Masyarakat (BSM) yang bersumber pada APBD Kaltim melalui Dinas Sosial Kaltim keseluruhannya sebanyak 41.549 orang.

Hal itu disampaikan Sa`bani seusai menerima Laporan Kadis Sosial Kaltim, HM Agus Hari Kesuma didampingi Sekretaris, Muhammad Yusuf, di ruang kerjanya, perihal penyaluran BSM tersebut, Senin (22/6/2020).

“Jumlah penerima BSM melalui Dinas Sosial Kaltim (41.549) ini merupakan hasil verifikasi dan validasi yang dilakukan Diskominfo Kaltim, yang mana dari usulan awal sebanyak 116.604 orang, yang dinyatakan memenuhi syarat dan layak mendapatkan BSM adalah sebanyak 41.549 orang,” papar Sa`bani.

Pihaknya berharap BSM tersebut dapat membantu mengurangi masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat Kaltim selama masa pandemi Covid -19 sejak bulan Maret 2020 lalu itu.

“Penyaluran BSM melalui Dinas Sosial Kaltim ini telah mulai dilaksanakan 19 Juni lalu yaitu di Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara, harapan Pemprov Kaltim tentunya masyarakat bisa kembali bangkit dan bisa kembali produktif untuk menghasilkan sesuatu guna mencukupi kebutuhan hidup,” jelasnya.

Sementara itu Kadis Sosial Kaltim, HM Agus Hari Kesuma mengatakan, data penerima BSM melalui OPD yang dipimpinnya itu terdiri dari beberapa sektor diantaranya usulan dari Dinas Sosial Kabupaten/kota, usulan DPRD Provinsi Kaltim, ojek online, wartawan, serta sejumlah sektor lainnya.

“Untuk penyaluran BSM di Kabupaten/kota lainnya akan segera menyusul dilakukan, sambil menunggu proses pembukaan rekening oleh bank penyalur,” tegas Agus.

Adapun rincian penerima BSM melalui Dinas Sosial Kaltim adalah sebagai berikut :

–  Kota Samarinda 4.179, Penyalur BRI
–  Kota Balikpapan 28.306, Penyalur Bankaltimtara
–  Kota Bontang 909, Penyalur Bankaltimtara
–  Kabupaten Kutai Kartanegara 902, Penyalur Bankaltimtara
–  Kabupaten Berau 1.867, Penyalur BRI
–  Kabupaten Penajam Paser Utara 943, Penyalur Bankaltimtara
–  Kabupaten Kutai Barat 602, Penyalur BRI
–  Kabupaten Paser 862, Penyalur Bankaltimtara
–  Kabupaten Kutai Timur 2.885, Penyalur BRI
–  Kabupaten Mahakam Ulu 124, Penyalur BRI.

Samarinda – Selama vaksin dan obat virus Covid-19 belum ditemukan, maka virus berbahaya ini akan terus saja mengancam jiwa manusia di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Kita ingin berdamai dan hidup berdampingan dengan virus ini, tetapi virus ini terus mengancam dan siap menulari setiap orang untuk mencari inang baru pada tubuh manusia,” ujar Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19, Andi Muhammad Ishak, Minggu (21/6/2020).

Menurutnya, selama vaksin belum ditemukan, setiap orang hanya bisa melakukan antisipasi dengan cara menerapkan protokol kesehatan yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan banyak orang dan rajin mencuci tangan di air mengalir.

“Inilah kebiasaan baru yang harus kita terapkan secara bersama-sama untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Penyebaran virus melalui droplet (orang yang sakit dan telah terpapar) hanya dapat dihindari secara kolektif,” jelasnya.

Andi menjelaskan  update terbaru pada Minggu, 21 Juni 2020, tidak terjadi penambahan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sehingga totalnya kini berjumlah 11.852 orang. Dari jumlah ini terbagi dalam 11.253 orang selesai pemantauan dan 599 masih dalam proses.

Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga tidak terjadi penambahan kasus sehingga sehingga berjumlah 827 kasus. Sedangkan Orang Tanpa Gejala bertambah sebanyak 23 orang sehingga berjumlah 1.541 orang.

Pada pasien yang terkonfirmasi Positif Covid-19 bertambah sebanyak 11 orang sehingga berjumlah 434 orang. Kasus Negatif bertambah 32 orang dengan total 1.630 orang.

“Saat ini yang masih menunggu hasil laboratorium sebanyak 179, probable masih satu orang dan yang telah meninggal dunia masih lima orang. Dari total 434 yang terkonfirmasi Positif, yang berhasil sembuh sebanyak 322 orang,” jelas Andi.

Samarinda— Pemprov Kaltim melalui proyek perubahan yang digagas Pegawai Dinas Kependudukan dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, yaitu Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) mampu menjadi salah satu inovasi yang terpilih menjadi Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2020 yang dinilai oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasin (PAN-RB).

“Alhamdulillah ini berkat dukungan semua pihak tak terkecuali saudari Siti Mahmudah Indah Kurniawati yang merupakan refomer inovasi tersebut. Diharapkan ini dapat membantu dalam program perlindungan anak khususnya dengan memanfaatkan ojol,” kata Kepala KP3A Kaltim, Halda Arsyad di Samarinda belum lama ini.

Halda mengatakan, Provinsi Kaltim berhasil masuk Top 99 dengan urutan ke 38 dari 99 peserta yang terpilih dan di urutan ke 14 dari 17 provinsi yang terpilih.

Menurut Halda, dengan perolehan ini diharapkan memberikan motivasi kepada seluruh ojol untuk peduli terhadap pentingnya perlindungan anak. “Semoga ini terus terlaksana dengan baik dan lancar,” jelasnya.

Ojol Berlian, lanjut Halda, merupakan mekanisme yang dibangun untuk membantu menanggulangi permasalahan kekerasan terhadap anak, perempuan dan penyandang disabilitas yang terjadi di Kota Samarinda khususnya pada layanan jasa transportasi online yang melibatkan rider maupun driver, sehingga para rider dan driver ojek online diharapkan mampu menjadi agen pelopor dan pelapor terhadap segala tindak kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekitarnya.

Dengan dikembangkannya mekanisme ini diharapkan setiap unsur di sekolah dan masyarakat tadi memiliki Tiga langkah, yaitu AKU TAHU (mengetahui informasi yang benar tentang kekerasan terhadap anak), AKU MAU (termotivasi untuk mengambil peran dalam mencegah dan merespon kekerasan terhadap anak), AKU MELAKUKAN (melakukan aksi nyata untuk mencegah dan merespon kekerasan terhadap anak).

Halda menuturkan, inovasi ini didukung oleh 24 stakeholder dan sampai dengan saat ini komunitas Ojol Berlian beranggotakan 250 rider/driver dari 8 komunitas (Grab, Gojek, Go SMT, Kirim Kanai, Pesan Bungkus, Maxim, Oke Jack dan Move).