SAMARINDA- Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi didaulat membuka Webinar Kolaborasi “Membangun Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan Berkualitas di Era New Normal” yang digelar Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda (ITKES WHS) secara daring, Senin (6/7/2020).

Dalam kesempatan ini Wagub Hadi mengatakan Provinsi Kaltim terus berupaya keras menyukseskan pembangunan daerah. Termasuk dalam percepatan penanganan Covid-19.

“Meski saat ini terkonfirmasi positif mencapai 584 kasus. Alhamdulillah, 435 orang yang sudah sembuh dari wabah. Ini menunjukkan pemerintah daerah bersama Tim Medis telah bekerja keras menangani Covid-19,” kata Hadi Mulyadi.

Hadi menjelaskan, berkat kerja keras pemerintah bersama tim medis di rumah sakit serta dukungan sejumlah pihak dalam penanganan Covid-19. Maka, sekitar 74 persen angka kesembuhan dari jumlah terkonfirmasi positif.

Walaupun saat ini Kaltim sedang berupaya menuju New Normal. Namun, Pemprov sangat mewaspadai para pendatang dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan.

“Makanya, kami tegaskan bahwa Pemprov tetap berupaya melaksanakan percepatan penanganan Covid-19, salah satunya mewaspadai pendatang dari luar,” jelasnya.

Selain itu, Pemprov memberikan bantuan sosial masyarakat (BSM) selama pandemi ini. Termasuk meminta pihak Perbankan melakukan relaksasi bagi pelaku UKM. Sehingga mudah dalam berusaha.

Tidak lupa Wagub Hadi mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada tim medis yang selama ini telah bekerja keras.

Hadir Rektor Institut Teknologi Kesehatan dan Sains Wiyata Husada Samarinda, Mujito Hadi, Kepala LLDIKTI Wilayah XI Kalimantan, Prof Dr H Udiansyah dan Direktur RSUD, dr Iskak Tulungagung dr Supriyanto Dharmoredjo.

 

Kutai Timur – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Kutim), saat ini tengah fokus menyelesaikan program hibah air minum perkotaan yang dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk wilayah Kutai Timur.

Hingga saat ini, proses verifikasi data untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menjadi calon penerima manfaat dari program ini, masih dilakukan.

Direktur PDAM Kutim, Suparjan menyebutkan hingga saat ini proses verifikasi masih dilakukan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebagai calon penerima manfaat dari hibah air minum perkotaan tersebut. Untuk setiap kabupaten, diberikan jatah MBR sebanyak 2.000 sambungan pelangan baru.

Namun khusus untuk Kutim, pihaknya mencadangkan tambahan 100 Kepala Keluarga (KK). Sehingga total yang akan dikerjakan sebanyak 2.100 sambungan pelanggan air minum.

“Hingga saat ini, proses verifikasi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) masih terus dilakukan, hingga ditargetkan selesai pendataan di bulan September mendatang,”ujar Suparjan belum lama ini.

Ia menuturkan, setiap kabupaten mendapatkan jatah pelanggan sebanyak dua ribu KK (Kepala Keluarga), namun untuk Kabupaten Kutim sendiri, pihaknya telah mencadangkan sebanyak 100 KK.

“Jadi total sambungan pelanggan air bersih dari program hibah air minum perkotaan ini di Kabupaten Kutim, sebanyak 2.100 KK dan harus diselesaikan pengerjaannya hingga tahun 2024 mendatang,”tuturnya.

Lanjutnya, melalui program hibah air minum perkotaan ini, ada 11 kecamatan di Kabupaten Kutim yang menjadi lokasi pengerjaannya diantaranya Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Pandan, Rantau Pulung, Bengalon, Kaliorang, Kaubun, Karangan, Muara Bengkal, Muara Ancalong dan terakhir Kecamatan Long Mesangat.

“Untuk di Kecamatan Bengalon ada dua desa, yakni di Desa Sekerat dan Sepaso Induk yang masing-masing mendapatkan alokasi kurang lebih 90 KK. Kemudian Kecamatan Kaubun dan Kecamatan Karangan, juga masing-masing mendapatkan lebih kurang 90 KK. Selanjutnya di Desa Senambah di Kecamatan Muara Bengkal, mendapatkan alokasi lebih kurang 330 KK,”urainya.

Namun, program hibah air minum perkotaan ini tidak bisa berjalan maksimal jika tidak ada upaya penambahan sambungan pipa air baku di setiap kecamatan.

Dijelaskan lebih jauh, ada beberapa program pemasangan pipa air baku yang dibiayai melalui APBN, APBD hingga anggaran dari PDAM Kutim sendiri, seperti program pemasangan pipa air baku dari Simpang Empat Kecamatan Kaliorang menuju ke Kecamatan Bengalon, sepanjang 6.000 meter yang dibiayai dari APBN. Kemudian, melalui program optimalisasi pipa air baku yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kutim melalui alokasi APBD Kutim, sepanjang 4,5 kilometer.

Sementara PDAM Kutim sendiri melalui anggaran yang dimilikinya, juga melakukan pemasangan pipa air baku sepanjang 10.000 meter di Kecamatan Kaliorang yang mencakup empat desa, yakni Desa Bukit Makmur, Bangun Jaya, Kaliorang dan Bumi Sejahtera.

“Untuk pemasangan pipa air baku di keempat desa tersebut, PDAM Kutim mengalokasikan anggaran lebih kurang Rp 2,5 miliar,”imbuhnya.

Penajam, (6/7)- Ideks Desa Membangun (IDM) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada 2020 mengalami peningkatan ketimbang 2019, yakni dari sebelumnya hanya ada satu desa dengan status mandiri, namun kini naik menjadi tiga desa mandiri.

“Selain itu, tahun lalu masih ada enam desa maju, namun tahun ini sudah naik menjadi sembilan desa berstatus maju,” ujar Ramang, Tenaga Ahli Bidang Pembangunan Partisipatif pada Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten PPU.

Adanya penambahan desa mandiri dan maju ini, lanjutnya, tentu berdampak pula pada kurangnya desa dengan status berkembang, yakni dari tahun 2019 terdapat 23 desa berkembang, namun tahun ini menyisakan 18 desa berstatus berkembang.

Status desa berdasarkan IDM yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terdapat lima tingkatan, yakni sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri.

Sedangkan di Kabupaten PPU dari 30 desa yang ada, sejak tahun lalu tidak memiliki desa dengan status sangat tertinggal maupun tertinggal, sehingga status paling rendah yang disandang desa di PPU adalah desa berkembang.

Menurutnya, secara garis besar terdapat tiga indeks ketahanan yang pihaknya nilai untuk menentukan status desa, yakni Indeks Ketahanan Ekologi/Lingkungan (IKL), Indeks Ketahanan Ekonomi (IKE), dan indeks Ketahanan Sosial (IKS) di masing-masing desa.

Ditanya mengenai keinginan Pemkab PPU untuk mencetak lima desa mandiri dengan menggandeng kerja sama antara P3MD, dinas terkait, dan program daerah di PPU yakni Program Pembangunan, Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM), ia sangat mendukung hal itu.

“Kalau ada kerja sama justru sangat bagus, karena masing-masing pihak bisa menjalankan tugas dari sisi tertentu yang masih lemah dan jangkauannya pun lebih luas, melalui kerja sama tentu akan mempercepat keinginan membentuk desa mandiri terwujud,” ucap Ramang.

Sementara Muhammad Faried, Tenaga Teknis Pro-P2KPM Kabupaten PPU, ditanya mengenai jenis kerja sama apa saja yang bisa dilakukan untuk mendongkrak nilai IDM, ia mengatakan bahwa banyak ruang kosong yang bisa digarap dalam mendukung kepentingan pemerintah kabupaten.

Untuk mendongkrak IDM, lanjutnya, harus diperhatikan nilai per komponen, jika masih ada desa yang lemah di jalur evakuasi tanggap bencana, tentu item ini yang harus diperhatikan dan dikawal mulai proses perencanaan hingga realisasinya.

“Kemudian kita bisa mendorong bersama dalam pengembangan pasar desa, produk unggulan, unit usaha desa, komunitas, mengaktifkan rumah sehat, pondok bersalin desa (Polindes), dan lainnya. Pokoknya banyak ruang kosong yang bisa kita lakukan dalam membangun desa,” ucap Faried.(mg)

Samarinda— Pasien yang positif terpapar Virus Covid-19 setiap harinya masih saja terus bertambah di Kaltim hingga hari ini, Senin 6 Juli 2020.

Berdasarkan laporan data yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, terdapat 13 kasus yang terkonfirmasi positif. Penambahan tersebut menyebabkan kasus di Kaltim kini menjadi 597.

Menurutnya kasus pertama dari Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan kode pasien PPU 24 Laki-laki 32 tahun, merupakan OTG warga PPU yang bekerja di Kabupaten Berau, kasus dirawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung.

Selanjutnya, Kota Balikpapan kembali menambah 10 kasus positif dengan sebaran sebagai berikut :

  1. BPN 229 Laki-laki 21 tahun merupakan OTG warga Bulungan yang mengikuti kegiatan di Balikpapan sejak 2 minggu yang lalu, kasus dirawat di RST DR. RHardjanto Balikpapan.
  2. BPN 230 Laki-laki 53 tahun merupakan kasus PDP Warga Balikpapan yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan kelemahan anggota gerak kanan secara tiba-tiba dan sesak nafas, mempunyai komorbid Stroke dan HT, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Djatiwibowo dan telahdilaporkan meninggal dunia pada pukul 14.25 wita.
  3. BPN 231 laki-laki 23 tahun, merupakan OTG warga Balikpapan yang melakukan pemeriksaan sebagai persyaratan kembali bekerja ke Kalimantan Selatan, kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan.
  4. BPN 232 Laki-laki 21 tahun, BPN 233 Laki-laki 21 tahun, BPN 234 Laki-laki 37 tahun, BPN 235 Laki-laki 39 tahun, BPN 236 Laki-laki 26 tahun dan BPN 238 Laki-laki 27 tahun merupakan kasus OTG yang kontak erat (rekan kerja).BRU 44. Sebanyak 4 kasus dirawat di RSUD Beriman (BPN 232, BPN 233, BPN 234 dan BPN 238) dan 2 Kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan (BPN 235 dan BPN 236).
  5. BPN 237 Wanita 37 tahun merupakan ODP warga Balikpapan yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan, kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan.

Berikutnya satu kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara dengan kode pasien KKR 72 Laki-laki 36 tahun merupakan OTG warga Jawa Tengah yang akan Kembali bekerja ke Kabupaten Kutai Kartanegara, kasus dirawat di RSUD Parikesit.

Satu Kasus terakhir dari Kabupaten Kutai Timur dengan kode pasien KTM 71 Laki-laki 47 tahun merupakan OTG warga Nusa Tenggara Barat (NTT) yang akan Kembali bekerja di Kabupaten Kutai Timur, kasus dirawat di RSUD Kudungga.

Lanjutnya, penambahan Kasus terkonfirmasi Covid 19 yang dilaporkan Sembuh sebanyak satu kasus dari Samarinda (Laki-laki 2 tahun). Kasus tersebut dinyatakan SEMBUH karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut.

Kemudian, Distribusi kasus yang dilakukan pemeriksaan Laboratorium sebanyak 4.709 kasus berdasarkan kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) 202 kasus, Orang Tanpa Gejala (OTG) 3.647 kasus dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) 860 kasus.

Sedangkan kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi penambahan 11 kasus, sehingga total ODP sebanyak 12.979 kasus, selesai pemantauan 12.299 kasus dan masih dalam proses pemantauan 680 kasus.

Dapat disimpulkan kasus terkonfirmasi positif di Kaltim menjadi 597 kasus, negatif 3.776 kasus, sembuh 436 kasus, probable 1 kasus, meninggal dunia 9 kasus dan pasien yang dirawat 152 kasus.

“Ini menunjukkan masih ada beberapa dari kita yang belum menerapkan protokol kesehatan secara konsisten dan disiplin dengan kepatuhan tinggi, sehingga mengakibatkan terjadinya penularan. Tentunya hal ini perlu kepedualian kita semua untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” tegasnya.

 

Samarinda— Rapat Finalisasi Persiapan Presentasi dan Wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj)Sekretaris Daerah Prov. Kaltim, HM. Sa’bani, di Ruang Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/7/2020).

Sa’bani mengatakan pelaksanaan presentasi dan wawancara Top 99 Inovasi akan dilaksanakan 15 Juli 2020. Dimana Gubernur Kaltim, H. Isran Noor akan memaparkan dua Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020.

Inovasi pertama Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojek Online) yang merupakan inovasi Dinas Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim dan komunitas ojek online di Samarinda dan sekitarnya.

Kemudian inovasi kedua Produk Pangan Halal (Pahala) Untuk Kaltim yang merupakan Inovasi dari jajaran Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim.

“Saya minta tayangan video jangan ada jeda, penjelasan jangan terlalu ruwet, harus jelas dan cukup lima menit,” pintanya

Selanjutnya dirinya meminta untuk video Ojol Berlian harus ada aktivitas komunitas ojek online. Sedangkan untuk paparan jangan terlalu banyak tulisan maksimal 10 kata dalam satu slide dan Pahala Kaltim, jumlah produk dalam video juga perlu ditambah.

Dijelaskannya waktu presentasi Gubernur kurang lebih tujuh menit dan wawancara sekitar 13 menit. Saat paparan nanti, Gubernur Isran Noor akan memberi penjelasan utama dalam waktu yang singkat. Sementara Kepala DKP3A dan Kepala DPTPH Kaltim dan staf lainnya harus bersiap membantu memberi jawaban.

“Mudah-mudahan kita berhasil naik ke Top 5,” pintanya

 

Penajam— Sebanyak 5.062 rumah di Kabupaten Penajam Pasr Utara (PPU), Kalimantan Timur, segera dialiri jaringan gas (jargas) dengan pemasangan gratis, setelah tahun 2019 juga telah terpasang sebanyak 4.260 rumah yang hingga kini masih berfungsi.

“Saat ini proses pekerjaan insfrastruktur jargas sedang berlangsung yang diharapkan segera tuntas, agar warga yang belum mendapat layanan jargas segera menikmati kenyamanan dan kemudahannya,” ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten PU Ahmad Usman di Penajam.

Pekerjaan infrastruktur jargas untuk 5.062 sambungan rumah (SR) itu berada di seputaran Kecamatan Penajam, mulai dari Kelurahan Nipah-Nipah hingga Kelurahan Petung. PPU juga mendapat tambahan pemasangan bagi 300 SR di Kelurahan Waru, Kecamatan Waru.

Ia berharap proses pemasangan jargas dapat selesai dalam waktu dekat agar warga bisa secepatnya menikmati fasilitas yang disediakan oleh negara tersebut.

Sementara Andys Kurniawan, warga Desa Girimukti, Kecamatan Penajam, mengaku senang karena rumahnya dapat jatah pemasangan jargas, sehingga ia tidak perlu lagi membawa tabung gas ke warung untuk membeli elpiji.

“Proses administrasinya sudah saya urus dan selesai, kabarnya dalam minggu ini akan dipasang, saya dengar harganya lebih murah ketimbang beli elpiji menggunakan tabung. Semoga saja begitu, kami juga lebih mudah dalam menggunakan karena tinggal putar, tidak perlu membeli gas ke warung,” kata Andys.

Sedangkan Masrani, warga Kelurahan Sungai Parit, Kecamatan Penajam, juga antusias menerima tawaran sambungan jargas karena manfaat yang telah dirasakan oleh warga lain yang ia kenal telah menerima pemasangan lebih dulu.

“Dulu saya masih khawatir dengan pemasangan jargas, namun setelah melihat keluarga yang telah menerima, ternyata sangat mudah dan lebih murah, tidak perlu antre beli gas dan tidak perlu mengangkat tabung,” tuturnya.

Sebelumnya, di tahun 2019 Kabupaten PPU telah dialiri jargas bagi 4.260 SR yang meliputi Kelurahan Nenang, Penajam, Nipah-Nipah, Gunung Seteleng, dan Kelurahan Sungai Parit.

 

BERAU – Wakil Bupati Berau Agus Tantomo melaksanakan pembagian 300 buah pelindung wajah atau face shield ke sejumlah pengusaha kuliner Tepian Teratai di Jalan Pulau Derawan beberapa waktu lalu.

Dalam pembagian itu, turut dihadiri Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Berau Wiyati dan Ketua Berau Marine Community, Capt. Hasanul Haq Batubara beserta anggotanya.

Dijelaskan Agus Tantomo, masa new normal saat ini roda perekonomian harus bisa terus bangkit dan bergerak maju. Begitu pula para pedagang kaki lima. Namun, dalam pelaksanaannya protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan penuh kedisiplinan.

“Ada tatanan baru yang tidak seperti biasa yang harus kita jalankan. Inilah definisi new normal yang sesungguhnya,” katanya.

Interaksi antara penjual dan pembeli disebutnya merupakan media yang efektif dalam penyebaran Covid-19. Belum lagi para pengunjung yang masih banyak berkumpul dan duduk berkerumunan dan tidak memakai masker serta lupa mencuci tangan.

“Memakai masker dan mencuci tangan itu yang harus kita lakukan bersama. Saya mohon agar semua itu dijadikan gaya hidup bersama dan selalu diterapkan sehari-hari,” terangnya.

Selain itu, dirinya juga turut menyampaikan terima kasih terhadap semua pihak yang turut serta dalam pembagian pelindung wajah tersebut.

“Terima kasih saya ucapkan kepada teman-teman BMC untuk bantuan face shield nya. Saya berharap dapat juga dibagikan ke area-area PKL lainnya,” pungkasnya.

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memimpin Upacara pelantikan/pengukuhan dan pengambilan sumpah janji jabatan pejabat administrator dan pejebat pengawas, di ruang ruhui rahayu, Senin (6/7/2020).

 

 

Samarinda – Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi memimpin Upacara pelantikan/pengukuhan dan pengambilan sumpah janji jabatan pejabat administrator dan pejebat pengawas, di ruang ruhui rahayu, Senin (6/7/2020).

Sebanyak 22 pejabat dilantik hari ini “Siapapun pejabat yang dilantik hari ini terus bekerja keras dan bekerja dengan penuh dedikasi untuk membangun Kalimantan Timur ditengah pandemi Covid-19, ” Ujar Hadi.

Sejak munculnya pandemi Covid-19 semua harus bekerja dari rumah, untuk itu Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi mengingatkan walaupun kita bekerja dari rumah kita harus tetap bekerja dan kreatif serta inovatif untuk terus membuat terobosan sehingga kita tetap bisa memberikan yang terbaik untuk Kalimantan Timur.

“Selamat untuk bapak dan ibu semua, dan saya ingatkan jabatan ini sifatnya sementara, semuanya kita disini bisa berubah bisa hilang jangankan jabatan kitapun akan hilang di dunia ini untuk itu jangan pernah merasa lebih dari jabatan yang diberikan, jabatan itu adalah amanah dan jangam juga merasa hina ketika berpindah dari jabatan satu ke jabatan yang lain, apapun yang diberikan pemerintah itu hakekatnya adalah takdir dari Allah SWT dan siapa yang bekerja tulus dan keras itu akan mendapat hasil yang baik untuk dirinya maupun keluarganya,” Tegas Hadi.

Acara ini dihadiri pula oleh Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kaltim Fathul Halim, kepala BKD Kaltim Ardiningsih, Kepala Bapenda Kaltim Ismiati, Kepala Dinas Kehutanan Kaltim Amrullah dan Kepala Satpol PP Kaltim Gede Yusa.

 

 

 

 

 

Samarinda—Pemerintah Provinsi Kaltim kini resmi melaunching Sistem Informasi Online dan Alur Proses Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial (Bansos) guna membangun pemerintahan yang transparan dan akuntabel terutama untuk pengelolaan dana Hibah dan Bansos di ruang rapat Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim, Senin (6/7/2020).

Pj. Sekprov Kaltim, HM Sa’bani menuturkan melalui sistem ini diharapkan mampu menciptakan transparansi, akuntabilitas dan integrasi pelayanan dalam pengelolaan hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD Kaltim berdasarkan asas-asas pengelolaan keuangan yang tepat.

“Mudah-mudahan dengan adanya sistem ini bisa terintegrasi dan tertib terutama keuangan. Terpenting laporan dari penggunaan hibah atau bansos harus bisa kita peroleh secara baik sebagai pertanggungjawaban penerima,”tutur Sa’bani.

Memasuki era digitalisasi saat ini, aktifitas-aktifitas secara manual akan semakin berkurang, serta melalui pemanfaatan teknologi informasi ini bisa memudahkan pelayanan.

Ia juga mengapresiasi sistem informasi online dan alur proses pemberian hibah/bansos sebagai inovasi bagus, guna mempermudah mengajukan permohonan dana hibah dan bansos.

Perlu diketahui pelayanan bansos dan hibah kali ini dibuat dengan sistem berbasis internet. Dengan sistem baru ini, masyarakat yang yang hendak mengajukan bantuan pemerintah bisa mengakses informasinya terlebih dahulu di website milik pemerintah melalui www.hibahbansos.kaltimprov.go.id.

Sistem tersebut nantinya akan meminta persyaratan jelas, dari mulai identitas hingga alasan mengajukan dana hibah atau bansos itu.

“Kedepan hibah/bansos memiliki aplikasi yang bisa menyortir sendiri. Jika mampu di sistemnya bisa mendeteksi pemenuhan syarat, layak atau tidaknya diberikan.Karena permintaan itu harus diikuti persyaratan dan bisa tertolak langsung ketika persyaratan belum terpenuhi. Hibah dan bansos ini ada aturannya, tidak semua masyarakat bisa mendapatkannya,” jelasnya.

Turut hadir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra), HM Moh. Jauhar Effendi, Kepala Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah (BPKAD) Kaltim, Saduddin, Kepala Biro Kesra Setprov Kaltim, Elto, serta OPD terkait.