BERAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur kembali merilis perkembangan kasus Covid-19 di Bumi Batiwakkal, Jumat (10/7).

Melalui kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi menyebutkan jika terdapat penambahan satu pasien positif terjangkit virus corona.

Pasien tersebut ialah Tuan BR berusia 40 tahun, warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Tanjung Redeb yang merupakan pelaku perjalanan dari Kota Makassar dengan hasil PCR Positif (Berau 49).

“Pasien ini dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di klinik Tirta Medika Center dan kini telah menjalani rawat isolasi di RSUD dr Abdul Rivai,” ujarnya.

“Pasien positif merupakan karyawan perusahaan yang melakukan perjalanan cuti kerja ke Makasaar,” jelasnya.

Dengan demikian, hingga hari ini, tanggal 10 Juli 2020 rekapitulasi ODP, PDP dan kasus terkonfirmasi sebagai berikut:

ODP : 168 kasus (masih pemantauan 1)
PDP : 72 kasus ( masih pengawasan 1)
Kasus Konfirmasi : 49 kasus ( masih perawatan 9 )

Berdasarkan kasus Covid-19 yang belum berakhir dan masih terdapat pelaku perjalanan yang berpotensi terinfeksi Covid-19 masuk ke wilayah Berau, maka diimbau untuk tetap waspada.

“Wabah corona belum berakhir, tolong tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan yang ada,” tandasnya.

Samarinda—- Dalam sehari Provinsi Kalimantan Timur menambah 19 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Penambahan tersebut diketahui dari Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Kenaikan jumlah pasien positif menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak dari Kabupaten Paser, Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur. Berikut sebarannya :

Kabupaten Paser Lima Kasus

  1. PSR 38 Laki-laki 27 tahun warga Aceh, PSR 39 Laki-laki 32 tahun warga Jawa Tengah merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan sebagai persyaratan untuk kembali bekerja , kasus dirawat di RSUD Panglima Sebaya.
  2.  PSR 40 Perempuan 8 tahun warga DKI Jakarta merupakan kontak erat PSR 31, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  3. PSR 41 Laki-laki 59 tahun warga Paser, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Paser dengan keluhan demam, batuk, nyeri tenggorokan dan sesak nafas serta mempunyai komorbid DM dan Hipertensi, kasus dirawat RSUD Panglima Sebaya.
  4. PSR 42 Laki-laki 64 tahun warga Paser, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Paser dengan keluhan demam, mual dan sesak nafas serta mempunyai komorbid DM dan Penyakit Ginjal Kronis, kasus dirawat di RSUD Panglima Sebaya.

Kota Balikpapan Enam Kasus

  1. BPN 247 Laki-laki 37 tahun merupakan OTG warga Surabaya yang mengikuti pemeriksaan mandiri sebagai persyaratan kembali bekerja, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  2. BPN 248 Laki-laki 34 tahun warga DKI Jakarta, BPN 249 Laki-laki 30 tahun warga Jawa Barat, BPN 250 Laki-laki 39 tahun warga Sulawesi Selatan dan BPN 251 laki-laki 30 tahun warga DKI Jakarta merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  3. BPN 252 Wanita 49 tahun warga Balikpapan merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan yang mempunyai keluhan demam, batuk, sesak nafas, mual dan penciuman menurun, gambaran hasil foto thorak menunjukkan adanya Pneumonia , kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan.

Kota Samarinda Lima kasus

  1. SMD 74 Wanita 51 tahun, merupakan OTG warga Nusa Tenggara Timur yang datang ke Samarinda dan mempunyai kontak erat dengan KBR 31 dan KBR 32, kasus isolasi mandiri di Kutai Barat.
  2. SMD 75 Wanita 20 tahun, merupakan OTG warga Sulawesi Selatan yang melakukan perjalanan ke Samarinda, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes Samarinda.
  3. SMD 76 Wanita 21 tahun warga Samarinda merupakan OTG kontak erat SMD 72, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.
  4.  SMD 77 Laki-laki 20 tahun warga Samarinda merupakan OTG pelaku perjalanan dari Jawa Timur, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.
  5. SMD 78 Wanita 57 tahun warga Kalimantan Selatan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Samarinda dengan hasil rapid test/IFA positif dan pada tanggal 7 Juni dilakukan pengambilan swab, tanggal 9 Juli dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19 dan pada tanggal 10 Juli pasien meninggal dunia.

Kabupatenn Kutai Kartanegara Satu kasus

  1. KKR 77 Laki-laki 38 tahun warga Jawa Timur, merupakan OTG kontak erat KKR 74, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

Kabupaten Berau Satu Kasus

  1. BRU 49 Laki-laki 40 tahun warga Sulawesi Selatan, merupakan OTG yang akan kembali bekerja di Berau, kasus dirawat di RSUD A Rivai Berau.

Kabupaten Kutai Timur Satu kasus

  1.  KTM 72 Laki-laki 39 tahun warga Sulawesi Selatan, merupakan ODP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Kutai Timur dengan keluhan demam, kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta.

Kemudian untuk kasus sembuh bertambah dilaporkan bertambah sebanyak Sembilan Kasus terdiri dari Kabupaten Paser Satu kasus, Kota Samarinda Satu kasus dan Kota Balikpapan tujuh kasus.

“Mereka dinyatakan sembuh, karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan 2 kali dengan hasil negative serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19,”ujarnya dalam rilisnya melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Jum’at (10/7/2020).

Sedangkan, Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi penambahan 41 kasus, sehingga total ODP sebanyak 13.170 kasus, selesai pemantauan 12.558 kasus dan masih dalam proses pemantauan 612 kasus.

Sementara, Distribusi kasus yang dilakukan pemeriksaan Laboratorium sebanyak 5.226 kasus berdasarkan kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) 212 kasus, Orang Tanpa Gejala (OTG) 4.139 kasus dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) 875 kasus.

Dapat disimpulkan kasus terkonfirmasi positif di Kaltim menjadi 642 kasus, negatif 3.856 kasus, sembuh 477 kasus, probable 1 kasus, meninggal dunia 12 kasus dan pasien yang dirawat 153 kasus.

Kutai Timur – Penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Kutai Timur (Kutim) ternyata hingga kini belum menunjukkan trend penurunan dan berakhir. Bahkan hari ini, Jum’at (10/7), Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim melalui Dinas Kesehatan Kutim, kembali mengumumkan penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah Kutim, yakni KTM-72.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim, Bahrani Hasanal melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp menyebutkan jika penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutim, yakni KTM-72, merupakan karyawan perusahaan batubara di Kalimantan Selatan (Kalses), yang datang ke Kutim untuk menjalani cuti dan bertemu dengan keluarganya.

“Ada penambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dari Kutim, hari ini. KTM-72, seorang laki-laki berumur 40 tahun dan merupakan karyawan perusahaan batubara di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan tiba di Kutim pada tanggal 24 Juni 2020. Sehari sebelumnya, pasien tiba di Balikpapan mengunakan pesawat terbang, kemudian menggunakan kendaraan travel dari Balikpapan ke Sangatta. Kedatangan KTM-72 ini ke Kutim dalam rangka cuti dan bertemu keluarganya di Sangatta,” sebut Bahrani.

Lanjutnya, setiba di Sangatta, KTM-72 ini langsung melakukan isolasi mandiri di rumah. Pada Tanggal 28 Juni 2020, timbul gejala demam selama 3 hari, namun hanya siang hingga sore hari. Kemudian pada tanggal 30 Juni 2020, KTM-72 melakukan pemeriksaan kesehatan ke RSUD Kudungga di poli penyakit dalam dan melakukan cek laboratorium Widal, dengan titer 1/320.

NPada tanggal 1 Juli 2020, KTM-72 melakukan pemeriksaan rapid test dengan hasil Non Reaktif. Kemudian pada tanggal 4 Juli 2020, melakukan pemeriksaan ke poli paru dengan keluhan demam hari ke delapan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab pertama pada hari Jumat tanggal 07 Juli 2020 dan pada hari Sabtu tanggal 8 Juli 2020 melakukan swab kedua, dengan hasil swab pertama dinyatakan positif.

“Sebelum melakukan perjalanan pulang ke Kutim, KTM-72 ini sudah melakukan test swab di Kalsel pada tanggal 17 Juni 2020 dan hasilnya dinyatakan negatif. Namun setelah empat hari tiba di Kutim, KTM-72 ini mengaku mengalami demam dan memeriksakan kesehatannya di RSUD Kudungga. Kemudian pada tanggal 4 Juli 2020, melakukan pemeriksaan ke poli paru dengan keluhan demam hari ke delapan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab pertama pada hari Jumat tanggal 07 Juli 2020 dan pada hari Sabtu tanggal 8 Juli 2020 melakukan swab kedua, dengan hasil swab pertama dinyatakan positif. Kami sudah melakukan tracing kontak dengan orang-orang yang serumah dengan KTM-72 dan besok akan dilakukan rapid tes. Sementara untuk yang kontak dengan istrinya (KTM-72, red), juga sdh dilakukan tracing hari ini dan dilakukan bertahap pula rapid tesnya mulai hari ini,” jelas Bahrani.

Namun tidak hanya menyampaikan kasus penambahan COVID-19, Bahrani juga menyampaikan kabar gembira, yakni adanya penambahan kasus sembuh dari Kutim. Adalah pasien KTM-51, seorang laki-laki berumur 24 tahun dan merupakan karyawan sub kontraktor perusahaan batubara di Kutim. Pasien KTM-51 ini merupkan karyawan yang melakukan cuti pada tanggal 21 Maret 2020 hingga 16 Juni 2020 di Jogyakarta.

Tiba di Sangatta pada tanggal 24 Juni 2020 dan kemudian keesokan harinya menjalani swab test di salah satu hotel di Kota Sangatta yang memang ditunjuk sebagai hotel karantina COVID-19 oleh Gugus Tugas COVID-19 Kutim. Pada tanggal 29 Juni 2020, pasien KTM-51 dinyatakan positif COVID-19.

“Setelah menjalani perawatan di instalasi COVID-19 RSUD Kudungga selama sebelas hari di instalasi khusus COVID-19 RSUD Kudungga, hari ini, pasien KTM-51 dinyataknn sembuh, dengan hasil swab dua kali berturut-turut dinyatakan negative COVID-19. Dengan adanya penambahan pasien terkonfirmasi positif dan juga pasien sembuh COVID-19, maka hingga hari ini, Jum’at 10 Juli 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVId-19 di Kutim total ada sebanyak 72 kasus, sementara yang dinyatakan sembuh ada sebanyak 42 kasus” ujar Bahrani.

Samarinda—Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan 1 2020 tumbuh positif 1,27%. Meskipun lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya namun capaian tersebut relatif lebih baik ditengah merebaknya COVID-19 dibandingkan beberapa provinsi lain yang mengalami kontraksi.

Memasuki Juni 2020, keyakinan masyarakat terhadap ekonomi Kaltim mulai membaik sebagaimana terlihat dari peningkatan indeks keyakinan konsumen dalam Survei Konsumen (SK) Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur.

“Sebagaimana provinsi dengan kontribusi ekonomi terbesar di Pulau Kalimantan dinamika Kalimantan secara langsung akan mempengaruhi perekonomian Kalimantan,” hal tersebut diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kaltim, Tutuk S.H Cahyono saat menggelar Webinar dengan topik peran investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif dan berkelanjutan melalui hirilisasi di Kaltim, Jum’at (10/7/2020)

Memurutnya, ketergantungan terhadap lapangan usaha pertambangan menjadikan kemampuan fiskal Kaltim turut bergerak Senada dengan performa tambang. Padahal, batubara maupun Crude Palm Oil (CPO) Kaltim cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut dalam rangka mendukung perekonomian yang lebih resilien melalui industri turunannya.

CPO harus terus dikembangkan hingga produk turunannya seperti B30 dan industri makanan. Begitu juga dengan batubara, minyak dan Gas sebagai sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui harus diperpanjang rantai industrinya melalui hilirisasi. Investasi yang mulai masuk ke Kaltim juga harus diarahkan kepada industri turunan dan green industry.

Lokasi geografi Kalimantan Timur membuka peluang untuk terciptanya green industry seperti pengolahan mineral, gasifikasi batubara ataupun pengolahan biodiesel hingga energi bersih untuk menunjang ibu Kota Negara.

Lanjutnya, ditingkat Nasional Pemerintah memiliki rencana untuk mengembangkan PLTA di seluruh Indonesia sehingga pengembangan green industry memiliki prospek yang cukup baik. Kalimantan Timur memiliki 5 lokasi potensi investasi hydro dengan kapasitas total sebesar 1,1 GW. Disamping fokus untuk menggali potensi investasi, persiapan sumber daya manusia (SDM) juga memegang peranan penting dalam keberlanjutan industri. Untuk itu, perlu persiapan sejak dini kapasitas SDM lokal sehingga nantinya sudah siap untuk menjadi agen penerima transfer ilmu.

Dipilihnya Sepaku dan Samboja menjadi lokasi Ibu Kota Negara baru (IKNB), juga nantinya akan mempengaruhi struktur ekonomi Kaltim secara keseluruhan. Tentunya akan menjadi daya tarik baru untuk investor baik domestik maupun asing. Meskipun seluruh keputusan terkait pembangunan IKNB menjadi wewenang pemerintah pusat tetapi Kalimantan Timur terus mempersiapkan diri menjadi daerah penunjang IKNB. Hal ini dapat dilakukan melalui persiapan infrastruktur fasilitas, konektivitas serta industri Sehingga nantinya pergerakan ekonomi di juga dapat dirasakan di wilayah Lain Kalimantan Timur.

Samarinda – Widagdo Budi Prayogo, narasumber pelatihan olah vokal dan musik bagi para pemuda disabilitas tuna netra yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur mengaku sempat ragu ketika diminta melatih para pemuda tersebut.

“Jujur saya akui dalam 3 (tiga) hari ini membuka wawasan saya, ketika pertamakali diminta menjadi pelatih, saya ragu dan bingung, bahkan sedikit underestimated apakah saya mampu melatih dan mengangkat kemampuan mereka. Namun ternyata kemampuan mereka menerima setiap materi berada jauh diatas yang saya pikirkan, sangat luar biasa,”aku salah satu penggiat seni di Benua Etam itu.

Dirinya pun berpesan kepada para anak didiknya agar tak berhenti hingga pelatihan ini saja, karena tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa asal mau rutin berlatih, bertanya, dan mencoba. Dan yang paling penting jangan pernah merasa berpuas diri dengan kemampuan yang ada saat ini.

“Dispora sudah memberikan kalian kunci untuk ke langkah selanjutnya, harapan saya agar tak berhenti di sini, setelah ini harus ada tujuan lagi yang lebih tinggi, ini hanya langkah awal, tapi langkah selanjutnya tak pernah berhenti dan tak pernah terbatas, kalian harus terus berkembang karena saya yakin dengan kemampuan yang kalian miliki,”katanya.

Dirinya pun berpesan agar D’Nettkre selalu menjaga kekompakan, karena bermain band itu dalam satu kelompok, meskipun banyak jiwa dan banyak tubuh tapi mereka adalah satu serta harus setara, tidak boleh ada yang merasa lebih dari yang lain.

Sementara, pelatih Batik Cap dari Klub Origami Indonesia, Linda Marlina mengatakan dirinya ketika diminta melatih para pemuda disablitas sangat antusias.

“Sebetulnya yang banyak belajar itu saya, karena saya terinspirasi dengan semangat kalian yang luar biasa, teruskan, karena kalian saya yakin akan berhasil, jangan lupa untuk terus latihan dan digali ke depan,”pesannya kepada peserta pelatihan batik cap dari pemuda tuna daksa.

Dirinya pun percaya dan yakin dengan pembinaan dan bimibingan seriusa seperti yang dilakukan Dispora Kaltim maka ke depan karya-karya meeka akan diterima dan diminati masyarakat.

Dwi salah satu peserta pelatihan batik cap mengaku sangat senang mendapat ilmu dan teman baru, bisa ketemu teman yang sama. Dirinya pun berharap kedepan ada pelatihan lagi khusunya bagi mereka para penyandang disabilitas agar tidak menganggur serta dapat terus berkembang dan berkarya.

“Saya sangat senang dapat ilmu, teman dan pengalaman baru, bisa ketawa dan ketemu teman yang sama, sebelumnya saya tidak bisa ngapai-ngapain, Dispora Kaltim terus merangkul saya dengan mengikutkan saya di pelatihan-pelatihan, seperti sebelumnya saya diikutkan pelatihan tekhnisi perbaikan handphone. Jadi orang-orang seperti kami dapat memiliki kemampuan dan keterampilan,”ujanya.

Dwi yang kini telah menerima perbaikan telepon genggam kecil-kecilan di rumahnya, mengaku bersyukur atas kekikutsertaannya dalam pelatihan, dan berharap dirinya dan teman-teman disabilitas lainnya ke depan dapat berkarya dan berwirausaha sendiri dan tak tergantung dengan orang lain. (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda – Pelatihan Kewirausahaan Pemula bagi Pemuda Disabilitas khususnya tuna netra dan tuna daksa yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (10/7/2020) resmi ditutup oleh Plt. Kadispora Kaltim, H Muhammad Syirajudin di salah satu Hotel di bilangan jalan Bhayangkara Samarinda.

Dalam sambutannya, Syirajudin mengaku terkesima dengan hasil batik cap yang dihasilkan oleh para peserta tuna daksa, dimana dengan waktu hanya 3 (tiga) hari mampu menghasilkan karya yang sangat fantastis, bahkan menurutnya kalau disandingkan dengan pemuda non disabilitas, hasilnya pasti sejajar.

“Saya terkesima dengan hasil batik cap yang dihasilkan hanya dengan waktu 3 (tiga) hari tapi hasil karyanya yang sangat fantastis, ini kalau disandingkan dengan pemuda non disabilitas, hasilnya pasti sejajar. Untuk itu saya berharap pemuda disabilitas ke depan harus menjadi orang yang terdepan dalam berwirausaha, kalau bisa jangan menjadi karyawan tapi manajer batik cap,”ujarnya.

Dirinya yakin dan percaya pada saatnya nanti, dengan kerja keras dan keseriusan teman-teman untuk menyongsong masa depan melalui pelatihan ini, karya-karya para pemuda disabilitas akan dilirik pihak luar baik swasta ataupun sektor pemerintah.

Oleh karenanya Syirajudin berpesan melalui Dispora, dapat menjembatani dengan menawarkan produk batik cap mereka seperti pembuatan tas atau kaos untuk peserta pelatihan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di Pemerintah Provinsi Kaltim ataupun Kabupaten/Kota

“Pemerintah tak hanya sekedar mendampingi pada saat pelatihan tapi juga harus hadir dengan diimplementasikan memberikan mereka pekerjaan atau menjadi mata pencaharian kedepan, karena tangan-tangan terampil mereka mampu menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai pasar. Kepada taman-teman Dispora, agar pelatihan-pelatihan seperti ini kedepan tetap dilaksanakan, karena saya yakin masih banyak pemuda disabilitas di luar sana yang perlu dirangkul agar dapat lebih percaya diri dan setara dengan pemuda non disabilitas lainnya,”pesannya.

Dirinya mengatakan meski sudah tidak memimpin Dispora Kaltim, pria yang kini mengemban tugas baru sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim tersebut akan terus memantau dan mengikuti perkembangan para pemuda disabilitas sebagai bagian dari masyarakat yang perlu diberdayagunakan menjadi SDM yang berkualitas.

Menutup sambutannya, Syirajudin menyampaikan terimakasih kepada para pelatih yang cukup sabar dan telaten memberikan materi-materi pelatihan dan meningkatkan kemampuan peserta, serta panitia yang juga terus mendampingi selama pelatihan, semoga ini menjadi nilai ibadah untuk kalian semua.

Yulia selaku ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim berharap pelatihan ini dapat ditambah lagi untuk menambah kemampuan dan wawasan mereka dalam bidang pelatihan yang diikuti.

“Meski demikian, walaupun waktu pelatihan cukup singkat, namun ilmu yang diterima sangat banyak. Saya dan teman-teman tentu masih merasakan kurang, oleh karenanya ke depan kami berharap dapat mengikuti pelatihan peningkatan kualitas baik batik cap, batik tulis serta olah vokal dan musik, sehingga dapat menciptakan karya-karya yang luar biasa dan dapat diterima masyarakat,”harapnya.

Dirinyapun mengucapkan terimakasih atas perhatian Dispora Kaltim yang sangat membantu mereka, sehingga memiliki harapan baru bagi teman-teman baik daksa, tuli dan netra.

Dalam acara penutupan ini, D’Nettkre Band D’Nettkre yang personilnya merupakan para pemuda disabilitas tuna netra menampilkan perkembangan kemampuan dalam bermusik yang diperoleh mereka selam 3 hari pelatihan sejal 8 Juli 2020 lalu.

Band D’Nettkre yang berarti dimensi netra tanpa batas berkeatif melalui drummernya, Wahyu, mengaku siap bila ada pihak-pihak lain mengundang mereka untuk tampil, dan berjanji tidak akan mengecewakan.

Penampilan D’Nettkre pun menjadi penutup dari rangkaian dari kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi 25 pemuda disabilitas ini, yang terdiri dari 8 (delapan) peserta dari pemuda disabiltas tuna netra yang mengikuti pelatihan alat musik dan vokal serta 7 (tujuh) pemuda disabilitas tuna daksa untuk pelatihan batik cap dan 10 pemuda disabilitas teman tuli untuk pelatihan batik tulis. (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

PENAJAM– Dalam rangka menyambut HUT ke- 62 Kodam IV/Mulawarman (Mlw) Tahun 2020, Kodim 0913/PPU menggelar kegiatan bhakti Sosial donor darah, dengan melibatkan dari beberapa instansi yang bertempat di ruang Unit Transfusi Darah RSUD Ratu Aji Butong Jl. Provinsi KM 09 Kelurahan Nipah-Nipah Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, Kamis (9/7/2020).

Dandim 0913/PPU, Letkol Inf Mahmud, S.Ip menyampaikan kegiatan donor darah ini dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT ke- 62 Kodam IV/Mulawarman untuk membantu sesama bagi masyarakat yang sedang membutuhkan darah terutama bagi saudara-saudara kita yang sedang sakit.selain itu juga untuk kemanusiaan apalagi di musim pandemic ini.

“Darah yang kita sumbangkan ini sangat berharga sekali bagi yang membutuhkan karena stok darah di PMI harus selalu terpenuhi dengan adanya kegiatan ini semoga rekan – rekan kita yang sedang sakit dan membutuhkan darah segera sembuh dan bisa kembali berkumpul beserta keluarga serta melakukan aktivitas kembali,” ucap Dandim.

Dandim juga mengucapkan terima kasih kepada para peserta donor darah yang sukarela mendonorkan darah untuk keperdulian sesama.

“Saya berikan penghargaan yang setinggi-tinginya kepada para pendonor yang mana dengan ikhlas dan secara sukarela mau memberikan sumbangsih darahnya kepada yang membutuhkan karena setetes darah yang kita berikan sangatlah berarti bagi mereka yang membutuhkan sekaligus sebagai upaya untuk menanamkan sikap peduli kepada sesama,” tutupnya .

Sementara itu dari penyampaian Tim Medis (Kesdim) Kodim 0913/PPU yang dipimpin oleh Peltu Nuril Huda mengatakan pada pelaksanaan donor darah kali ini yang ikut absain 68 orang dan dari sekian orang yang memenuhi persyaratan untuk donor sebanyak 37 orang sedang yang lain di nyatakan tidak bisa mendonorkan darahnya di karenakan tidak memenuhi persyaratan,diantaranya tekanan tinggi ,HB kurang serta habis minum obat .

Penrem 091/ASN

Tenggarong—Mendekati Hari Raya Idul Adha 1441 H. Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Kutai Kartanegara bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim, melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban untuk memastikan hewan tersebut sehat, dibeberapa lokasi penjualan hewan kurban di Tenggarong, Jum’at (10/7).

Kepala DPKH Kaltim, Dadang Sudarya mengatakan, kegiatan ini rutin dilakukan menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha setiap tahun kita memeriksa hewan kurban, baik yang dipelihara di Kaltim maupun hewan kurban dari luar Kaltim dan kegiatan ini guna memastikan hewan kurban semua dalam keadaan sehat.

“Kalau hewan kurban yang dipelihara oleh para peternak lokal itu kami rutin memeriksakan kesehatan hewannya karena ada petugas di lapangan, sementara hewan kurban dari luar kita pastikan juga lakukan pemeriksaan guna memastikan hewan tersebut dalam keadaan sehat, ” ungkapnya.

Dadang Sudarya juga memastikan, tahun ini pihaknya dalam penyediaan kebutuhan hewan kurban lebih besar dari biasanya dan saat ini kebutuhan hewan kurban di Kaltim kita bisa suplai 55 Hingga 60 persen dari peternak lokal.

“Karena sebagian besar peternak lokal di Kaltim kini melakukan pemeliharaan dan penggemukan hewan kurban mandiri yang akan dijual, ” terangnya.

Sementara itu, Kepala Distanak Kukar Sutikno menuturkan, jika semua hewan kurban telah di periksa sehat dan keluar hasilnya kita akan memasang label atau peneng agar masyarakat aman membeli hewan kurban yang sehat.

“Jadi masyarakat jangan asal membeli hewan kurban, karena kita sudah mengecek semua hewan kurban di tempat penjualan maka masyarakat kami imbau cek apakah sudah ada label atau peneng nya di hewan kurban apa belum, karena yang sudah di peneng maka kami pastikan hewan kurban tersebut dalam keadaan sehat, ” tutupnya