Samarinda – Widagdo Budi Prayogo, narasumber pelatihan olah vokal dan musik bagi para pemuda disabilitas tuna netra yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur mengaku sempat ragu ketika diminta melatih para pemuda tersebut.
“Jujur saya akui dalam 3 (tiga) hari ini membuka wawasan saya, ketika pertamakali diminta menjadi pelatih, saya ragu dan bingung, bahkan sedikit underestimated apakah saya mampu melatih dan mengangkat kemampuan mereka. Namun ternyata kemampuan mereka menerima setiap materi berada jauh diatas yang saya pikirkan, sangat luar biasa,”aku salah satu penggiat seni di Benua Etam itu.
Dirinya pun berpesan kepada para anak didiknya agar tak berhenti hingga pelatihan ini saja, karena tidak ada yang tidak mungkin, semua bisa asal mau rutin berlatih, bertanya, dan mencoba. Dan yang paling penting jangan pernah merasa berpuas diri dengan kemampuan yang ada saat ini.
“Dispora sudah memberikan kalian kunci untuk ke langkah selanjutnya, harapan saya agar tak berhenti di sini, setelah ini harus ada tujuan lagi yang lebih tinggi, ini hanya langkah awal, tapi langkah selanjutnya tak pernah berhenti dan tak pernah terbatas, kalian harus terus berkembang karena saya yakin dengan kemampuan yang kalian miliki,”katanya.
Dirinya pun berpesan agar D’Nettkre selalu menjaga kekompakan, karena bermain band itu dalam satu kelompok, meskipun banyak jiwa dan banyak tubuh tapi mereka adalah satu serta harus setara, tidak boleh ada yang merasa lebih dari yang lain.
Sementara, pelatih Batik Cap dari Klub Origami Indonesia, Linda Marlina mengatakan dirinya ketika diminta melatih para pemuda disablitas sangat antusias.
“Sebetulnya yang banyak belajar itu saya, karena saya terinspirasi dengan semangat kalian yang luar biasa, teruskan, karena kalian saya yakin akan berhasil, jangan lupa untuk terus latihan dan digali ke depan,”pesannya kepada peserta pelatihan batik cap dari pemuda tuna daksa.
Dirinya pun percaya dan yakin dengan pembinaan dan bimibingan seriusa seperti yang dilakukan Dispora Kaltim maka ke depan karya-karya meeka akan diterima dan diminati masyarakat.
Dwi salah satu peserta pelatihan batik cap mengaku sangat senang mendapat ilmu dan teman baru, bisa ketemu teman yang sama. Dirinya pun berharap kedepan ada pelatihan lagi khusunya bagi mereka para penyandang disabilitas agar tidak menganggur serta dapat terus berkembang dan berkarya.
“Saya sangat senang dapat ilmu, teman dan pengalaman baru, bisa ketawa dan ketemu teman yang sama, sebelumnya saya tidak bisa ngapai-ngapain, Dispora Kaltim terus merangkul saya dengan mengikutkan saya di pelatihan-pelatihan, seperti sebelumnya saya diikutkan pelatihan tekhnisi perbaikan handphone. Jadi orang-orang seperti kami dapat memiliki kemampuan dan keterampilan,”ujanya.
Dwi yang kini telah menerima perbaikan telepon genggam kecil-kecilan di rumahnya, mengaku bersyukur atas kekikutsertaannya dalam pelatihan, dan berharap dirinya dan teman-teman disabilitas lainnya ke depan dapat berkarya dan berwirausaha sendiri dan tak tergantung dengan orang lain. (rdi)
Sumber : Dispora Kaltim
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!