Samarinda – Pelatihan Kewirausahaan Pemula bagi Pemuda Disabilitas khususnya tuna netra dan tuna daksa yang digelar Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, Jumat (10/7/2020) resmi ditutup oleh Plt. Kadispora Kaltim, H Muhammad Syirajudin di salah satu Hotel di bilangan jalan Bhayangkara Samarinda.

Dalam sambutannya, Syirajudin mengaku terkesima dengan hasil batik cap yang dihasilkan oleh para peserta tuna daksa, dimana dengan waktu hanya 3 (tiga) hari mampu menghasilkan karya yang sangat fantastis, bahkan menurutnya kalau disandingkan dengan pemuda non disabilitas, hasilnya pasti sejajar.

“Saya terkesima dengan hasil batik cap yang dihasilkan hanya dengan waktu 3 (tiga) hari tapi hasil karyanya yang sangat fantastis, ini kalau disandingkan dengan pemuda non disabilitas, hasilnya pasti sejajar. Untuk itu saya berharap pemuda disabilitas ke depan harus menjadi orang yang terdepan dalam berwirausaha, kalau bisa jangan menjadi karyawan tapi manajer batik cap,”ujarnya.

Dirinya yakin dan percaya pada saatnya nanti, dengan kerja keras dan keseriusan teman-teman untuk menyongsong masa depan melalui pelatihan ini, karya-karya para pemuda disabilitas akan dilirik pihak luar baik swasta ataupun sektor pemerintah.

Oleh karenanya Syirajudin berpesan melalui Dispora, dapat menjembatani dengan menawarkan produk batik cap mereka seperti pembuatan tas atau kaos untuk peserta pelatihan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain di Pemerintah Provinsi Kaltim ataupun Kabupaten/Kota

“Pemerintah tak hanya sekedar mendampingi pada saat pelatihan tapi juga harus hadir dengan diimplementasikan memberikan mereka pekerjaan atau menjadi mata pencaharian kedepan, karena tangan-tangan terampil mereka mampu menghasilkan karya-karya yang memiliki nilai pasar. Kepada taman-teman Dispora, agar pelatihan-pelatihan seperti ini kedepan tetap dilaksanakan, karena saya yakin masih banyak pemuda disabilitas di luar sana yang perlu dirangkul agar dapat lebih percaya diri dan setara dengan pemuda non disabilitas lainnya,”pesannya.

Dirinya mengatakan meski sudah tidak memimpin Dispora Kaltim, pria yang kini mengemban tugas baru sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim tersebut akan terus memantau dan mengikuti perkembangan para pemuda disabilitas sebagai bagian dari masyarakat yang perlu diberdayagunakan menjadi SDM yang berkualitas.

Menutup sambutannya, Syirajudin menyampaikan terimakasih kepada para pelatih yang cukup sabar dan telaten memberikan materi-materi pelatihan dan meningkatkan kemampuan peserta, serta panitia yang juga terus mendampingi selama pelatihan, semoga ini menjadi nilai ibadah untuk kalian semua.

Yulia selaku ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim berharap pelatihan ini dapat ditambah lagi untuk menambah kemampuan dan wawasan mereka dalam bidang pelatihan yang diikuti.

“Meski demikian, walaupun waktu pelatihan cukup singkat, namun ilmu yang diterima sangat banyak. Saya dan teman-teman tentu masih merasakan kurang, oleh karenanya ke depan kami berharap dapat mengikuti pelatihan peningkatan kualitas baik batik cap, batik tulis serta olah vokal dan musik, sehingga dapat menciptakan karya-karya yang luar biasa dan dapat diterima masyarakat,”harapnya.

Dirinyapun mengucapkan terimakasih atas perhatian Dispora Kaltim yang sangat membantu mereka, sehingga memiliki harapan baru bagi teman-teman baik daksa, tuli dan netra.

Dalam acara penutupan ini, D’Nettkre Band D’Nettkre yang personilnya merupakan para pemuda disabilitas tuna netra menampilkan perkembangan kemampuan dalam bermusik yang diperoleh mereka selam 3 hari pelatihan sejal 8 Juli 2020 lalu.

Band D’Nettkre yang berarti dimensi netra tanpa batas berkeatif melalui drummernya, Wahyu, mengaku siap bila ada pihak-pihak lain mengundang mereka untuk tampil, dan berjanji tidak akan mengecewakan.

Penampilan D’Nettkre pun menjadi penutup dari rangkaian dari kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi 25 pemuda disabilitas ini, yang terdiri dari 8 (delapan) peserta dari pemuda disabiltas tuna netra yang mengikuti pelatihan alat musik dan vokal serta 7 (tujuh) pemuda disabilitas tuna daksa untuk pelatihan batik cap dan 10 pemuda disabilitas teman tuli untuk pelatihan batik tulis. (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *