Kutai Timur – Hanya dalam waktu sepekan, Kabupaten Kutai Timur mencatatkan penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sebanyak 24 kasus. Bahkan tiga kasus diantaranya disinyalir kuat berpotensi sebagai kasus penularan penyakit COVID-19 yang terjadi antara warga lokal di sebuah wilayah atau yang biasa dikenal dengan sebutan transmisi lokal.

Dari data yang dihimpun pada website corona.kutaitimurkab.go.id sebagai website resmi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim sejak tanggal 5-12 Juli 2020, dari 24 kasus penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutim, sebanyak 21 kasus merupakan tambahan dari karyawan perusahaan pertambangan yang tengah mengikuti karantina terpadu, usai menjalani cuti dan akan kembali bekerja di Kutim. Disinyalir kuat, puluhan pekerja tambang ini teinfeksi COVID-19 dari daerah tempat cuti mereka yang rata-rata datang dari wilayah Jawa dan Sulawesi.

Sementara itu, penambahan tiga kasus lainnya dalam sepekan terakhir, yakni merupakan warga lokal Kutim. Dua kasus merupakan warga Kecamatan Muara Wahau, yakni KTM-73 dan warga Kecamatan Muara Wahau yakni KTM-74, yang diketahui tertular COVID-19 setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas setempat. Sementara satu kasus lagi, yakni KTM-72 merupakan warga Sangatta yang tengah menjalani cuti dan bertemu keluarga di Sangatta, serta diketahui bekerja di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Khusus ketiga kasus terkonfirmasi ini, diakui berpotensi menjadi kasus transmisi lokal pada penyebaran COVID-19 di Kutim. Hal ini diakui langsung Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal.

Dikatakan, khusus untuk pasien KTM-73 dan KTM-74, kedua kasus ini termasuk pasien COVID-19 tanpa riwayat perjalanan. Karenanya, hingga saat ini Dinkes Kutim masih melakukan penelusuran dari mana sumber penularannya. Khusus untuk KTM-73, kemungkinan besar memang terjadi penularan lokal, mengingat pertama kali ditemukan transmisi lokal di wilayah Muara Wahau-Kongbeng. Sementara untuk kasus KTM-72, meski disinyalir kuat tertular dari Provinsi Kalsel, namun saat datang ke Sangatta langsung melakukan kontak dengan keluarga terdekat, terutama istri. Karena itu, Dinkes Kutim juga telah melakukan penelusuran terhadap sejumlah kontak erat dari KTM-72 dan termasuk orang-orang yang sempat kontak dengan istri dari KTM-72 tersebut.

“Kedua kasus ini (KTM-73 dan KTM-74, red) termasuk pasien COVID-19 tanpa riwayat perjalanan. Terungkap saat melakukan pemeriksaan keluhan kesehatan di masing-masing Puskesmas setempat. Karenanya, hingga saat ini Dinkes Kutim masih melakukan penelusuran dari mana sumber penularannya. Namun khusus untuk KTM-73, kemungkinan besar memang akibat penularan lokal, mengingat pertama kali ditemukan transmisi lokal di wilayah Muara Wahau dan Kongbeng. Sementara untuk KTM-72, diketahui sudah melakukan isolasi mandiri dirumahnya. Kami juga sudah melakukan tracing kontak dengan orang serumah dan telah dilakukan rapid tes. Sedangkan untuk yang kontak dengan istrinya (KTM-72, red), juga sdh dilakukan tracing dan dilakukan bertahap pula rapid tesnya,” jelas Bahrani.

Ditambahkan Bahrani, mengingat masih terjadinya penambahan kasus COVID-19 di Kutim dan juga disinyalir kuat terjadi transmisi lokal, maka pihaknya mengimbau dan mengingatkan masyarakat Kutim pada umumnya untuk lebih waspada terhadap penularan COVID-19. Masyarakat diminta untuk patuh dan menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19.

“Mengingat masih terjadinya penambahan kasus COVID-19 dan kuat sudah terjadi penularan lokal COVID-19 di sejumlah kecamatan di Kutim, kami menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan patuh menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan COVID-19. Terutama jika keluar rumah, tetap menggunakan masker dan rajin menjaga kebersihan tubuh dengan sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun, serta menerapkan physical distancing atau menghindari kerumunan massa,” ucap Bahrani.

Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda menjadi kota pertama di Kalimantan Timur yang melakukan peluncuran acara Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia, bertempat di Hall Big Mall Samarinda, pada Senin (13/7/2020).

Di depan 100 pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) hadir , Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang mengatakan gerakan ini merupakan arahan dari Presiden RI bapak Joko Widodo tujuannya untuk mendorong masyarakat agar bisa membeli produk andalan dalam negeri hasil produksi dari pelaku industri kecil.

Acara ini juga dirangkai dengan penyerahan bantuan sosial kepada pelaku IKM yang terdampak selama pandemi Covid-19 di Samarinda.

Wali kota dalam arahannya menyampaikan, jika warga Samarinda harus turut serta membantu sesama dengan memakai produk dalam negeri.

“Mulai dari tetangga, kerabat, dan juga saudara-saudara lainnya dalam mengangkat hasil produk IKM dengan belanja di usaha mikro dengan membeli karya-karya produk lokal. Kalau bukan kita siapa lagi yang bisa mengangkat produk-produk karya IKM lokal,” ujarnya.

Kepada pelaku usaha yang terdampak Covid-19, wali kota berharap dapat mengangkat kembali gairah ekonomi kecil hingga menengah di Samarinda yang sempat terpuruk karena penyebaran Covid-19.

“Jadi pandemi tidak menghalangi kita untuk berkreasi justru harusnya mendorong kita untuk berkreasi dan berinovasi tentunya melalui kebijakan-kebijakan yang saat ini telah kita keluarkan. Diantaranya dengan mengintruksikan semua pegawai pemerintah untuk melaksanakan family gathering di tempat-tempat rekreasi yang ada di Samarinda,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian kota Samarinda, Muhammad Faisal menambahkan jika bantuan sosial yang diberikan pagi itu merupakan bantuan tahap kedua.

“Sebelumnya Dinasnya telah menyalurkan kepada 230 pelaku industri yang terdiri dari empat klaster, mulai dari industri mebel, sablon hingga makanan dan bengkel las. Sedangkan bantuan kedua hari ini kita salurkan hanya untuk 74 orang saja. Jadi total penerima keseluruhan mulai dari bantuan pertama dan kedua berjumlah 304 pelaku IKN yang terdampak selama pandemi Covid 19,” jelas Faisal.

Tana Paser – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Paser mengevakuasi warga terdampak banjir di kecamatan Long Ikis pada Minggu (12/07/2020).

“Kita sudah mengupayakan evakuasi warga dengan 2 perahu fiber dan telah mendirikan posko”, kata anggota Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalop) pada BPBD Paser Hendry.

Lanjut dia, akibat banjir yang melanda di kecamatan tersebut, sebanyak 235 warga terkena dampaknya.

Hendry menerangkan banjir disebabkan tingginya curah hujan hingga menyebabkan lima (5) rumah tangga mengungsi.

“Banjir mencapai 2 meter. Warga di 5 RT dari 66 kepala keluarga mengungsi ke kerabat terdekat,” imbuh dia.

Selain pemukiman, banji juga menggenangi fasilitas umum seperti musala, sekolah, Gedung pemerintahan, dan posyandu.

Selain BPBD, masyarakat dan relawan juga turut membantu dalam penangangan banjir ini.

Hingga Senin siang, banjir di lokasi sudah mulai surut. Sebelumnya BPBD Paser telah bersiaga mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir susulan.

 

MESKI pandemi Covid-19 masih melanda, Bontang bisa menggelar salat Iduladha, akhir bulan ini. Hal ini merujuk status Bontang yang bukan zona merah ataupun hitam penyebaran Covid-19.

Kasi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Bontang, Ali Mustafa mengatakan Kemenag RI telah mengeluarkan surat edaran (SE) nomor 18 tahun 2020 tentang penyelenggaraan salat Iduladha dan penyembelihan hewan kurban tahun 1441 hijriyah/2020 masehi. Pihaknya juga telah memberi imbauan tersebut kepada para takmir masjid se-Bontang.

“Mau salat di lapangan boleh, di masjid silakan, di ruangan yang luas juga boleh, di aula yang luas juga boleh,” ungkapnya.

Salat Id itu bisa dilakukan, namun tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona. Yakni menjaga jarak, memakai masker, dan durasi khotbah pendek. Agar tidak timbul klaster baru.

“(Protokol) seperti saat salat Jumat,” imbaunya.

Kemenag Bontang akan melibatkan para penyuluh untuk memantau kegiatan ibadah tersebut, seperti yang diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Total, sebanyak 29 penyuluh akan dikerahkan Kemenag Bontang.

“Kita akan pantau juga dari para mubalig,” ucapnya.

Selain salat, dalam proses kurban Kemenag meminta untuk menaati protokol kesehatan. Seperti tidak berkerumun dan diharapkan proses pembagian daging juga dapat diantarkan langsung ke rumah warga. (*)

Samarinda— Kota Balikpapan kembali menambah kasus terkonfirmasi positif sebanyak lima kasus, sehingga menempatkan Balikapapan sebagai wilayah dengan kasus terbanyak di Kaltim.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Plt. Dinas Kesehatan Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan saat ini jumlah kasus positif di wilayah Balikpapan yaitu 274 kasus dari total 695 kasus Covid-19 di Kaltim.

Andi membeberkan Lima kasus tersebut pertama dengan kode pasien BPN 270 Laki-laki 24 tahun warga Kota Balikpapan, merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

Kedua BPN 271 Wanita 28 tahun warga Philipina, merupakan OTG yang bekerja di Kota Balikpapan, kasus di rawat di RS Pertamina Balikpapan. Ketiga BPN 272 Laki-laki 36 tahun warga Balikpapan, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

Berikutnya BPN 273 Laki-laki 24 tahun warga Kota Balikpapan, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan dari perusahaan yang terindikasi kontak dengan kasus positif, kasus di rawat di RS Pertamina Balikpapan.

Terakhir BPN 274 Laki-laki 64 tahun warga Kota Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan yang dirawat di RS Restu Ibu dengan keluhan demam dan sesak nafas serta gambaran Pneumonia pada foto thorak, pasien mempunyai komorbid penyakit Jantung, dilakukan pemeriksaan laboratorium tanggal 13 Juli dengan hasil terkonfirmasi Positif
Covid-19 dan pada Pukul. 06.00 WITA pasien meninggal dunia.

Masih disampaikan Andi, selain penambahan lima kasus Kaltim kembali mencatat 11 kasus sembuh dari Covid-19 dengan sebaran ada di Kutai Kartanegara 1 kasus dan Balikpapan 10 kasus.

Seluruh Kasus tersebut dinyatakan sembuh jelasnya, karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan 2 kali dengan hasil negative serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19
tersebut.

“Tambahan juga terjadi pada Orang Dalam Pemantauan (ODP) hari ini sebanyak 87 kasus, sehingga total ODP sebanyak 13.270 kasus,”sebutnya melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (13/7/2020).

Kemudian Dirinya memaparkan distribusi kasus yang dilakukan pemeriksaan Laboratorium sebanyak 5.554 kasus berdasarkan kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) 230 kasus, Orang Tanpa Gejala (OTG) 4.439 kasus dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) 885 kasus.

Dengan demikian, kasus Covid-19 per hari ini tercatat 695 kasus, sembuh 504 kasus, probable 1 kasus, meninggal dunia 17 kasus, negatif 4.376 dan pasien yang dirawat 174 kasus

PENAJAM– Inilah salah satu bentuk kepedulian dan rasa tanggung jawab terhadap warga desa binaannya, Babinsa Desa Babulu Laut, Serda Suwarno anggota Koramil 0913-03/Babulu Kodim 0913/PPU didampingi sang istri membesuk Ananda Nur Afifah yang menderita sakit hampir 3 tahun dan baru ini di bawa ke RSUD Nipah- Nipah Kecamatan Penajam Kabupaten Penjam Paser Utara (PPU), Senin (13/7/2020).

Ananda Nur Afifah Zakiyah merupakan anak dari pasangan Samino yang bekerja sebagai buruh serabutan dan istri bernama Desi Ratnasari yang bertempat tinggal di Dusun V Rt. 17 Beringin Setia Desa Babulu Laut Kecamatan Babulu, tempat tinggal masih numpang rumah milik Bpk Agus yang tinggal di Desa Rintik.

Saat ini Nur Afifah dirawat di ruang Lilly 1 RSUD, sedangkan untuk kondisi saat ini Diaknosa pasien masih seperti awal karena masih menunggu hasil Lab rumah sakit dan dalam pengawasan dokter dan medis RSUD Kabupaten PPU.

Menurut keterangan dari pihak keluarga kepada Babinsa, awalnya anak tersebut sehat dan normal, usia 1,5 tahun sakit pilek, panas dan step dan sudah berobat secara medis selama 3 tahun.

Dua tahun terakhir ini mengalami penurunan hingga kondisi seperti di photo dan kemarin siang di cek pihak Pemdes, Kecamatan serta UPT Puskesmas Kecamatan Babulu dan sore langsung di evakuasi ke RSUD PPU,”ujar Suwarno.

Sementara itu Kepala Rumah Sakit Dr. J. Grace saat dihubungi via telp oleh awak media penerangan mengatakan bahwa kemungkinan si anak mengalami penyakit Gizi buruk atau Marasmus.

Desi Ratnasari sang ibu Nur Afifah sangat berterima kasih kepada Babinsa yang telah meluangkan waktunya untuk membesuk anaknya yang sedang di rawat, semoga dengan mendapat perhatian dari pihak rumah sakit maupun pemerintah, anaknya segera pulih seperti anak yang lainnya.

Dan kami berharap kejadian yang menimpa keluarga saya ini tidak terulang kepada yang lain, yaitu dengan tidak ada kepedulian aparat setempat terhadap warganya yang terkena musibah dan setelah ada salah satu warga yang memposting fhoto anak saya di info Penajam Baru semua orang kaget,” tutur Desi kepada Babinsa saat di rumah sakit.

Penrem 091/ASN

PENAJAM PASER UTARA – Forum Kabupaten Sehat (FKS) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melanjutkan sosialisasi sekaligus monitoring Tatanan Kehidupan Masyarakat Sehat ke-54 desa/kelurahan dengan target tuntas sosialisasi pada 20 Juli ini.

“Sosialisasi dan kunjungan lapangan ke desa dan kelurahan secara bergilir sudah kami lakukan sejak 1 Juli dan target berakhir 20 Juli. Kegiatan ini sekaligus monitoring dan evaluasi sejauh apa realisasi atas rencana kerja yang dibuat sebelumnya,” kata Ketua FKS PPU Risna Abdul Gafur di Penajam, Seni (13/7)

Pihaknya ingin di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini warga PPU tetap berkarya, namun harus tetap patuh menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari berbagai penyakit, sehingga dari kraetivitas ini dapat mencetak masyarakat produktif dan mandiri.

Hal ini menjadi perhatian karena tujuan dari FKS adalah untuk mewujudkan hidup bersih, nyaman, aman, dan sehat melalui sejumlah program untuk meningkatkan produktivitas perekonomian maupun kegiatan lain.

Banyak desa/kelurahan pada empat kecamatan pun sudah pihaknya kunjungi yang dibagi dalam empat tim untuk memantau langsung perkembangan, sekaligus melakukan pembinaan jika masih ada yang perlu ditingkatkan.

Berbagai hasil kegiatan yang telah dikunjungi antara lain produk unggulan lokal yang tersebar di Kecamatan Waru seperti tatanan pemukiman dan prasarana sehat, tatanan ketahanan pangan dan gizi.

Kemudian tatanan kehidupan masyarakat sehat dan mandiri seperti pengembangan produk olahan dari singkong baik yang untuk dikonsumsi manusia maupun untuk pakan ternak, termasuk mengunjungi pemukiman sehat di Desa Bangun Mulya.

Produk dan tatanan lain yang menarik Risna adalah olahan ikan asin di Desa Sesulu, kemudian Desa Api-Api yang terdapat Kampung KB Mandiri, apalagi di desa ini juga ada produk olahan hasil laut.

Sejumlah desa/kelurahan lain yang telah dilakukan sosialisasi sekaligus monev adalah Kelurahan Pantai Lango, Kelurahan Jenebura, Kelurahan Gersik, Desa Girimukti, Kelurahan Kampung Baru, Kelurahan Pejala dan Kelurahan Petung.

Tim juga telah mengunjungi Kelurahan Waru yang terdapat produk unggulan berupa rumah jamur, rumah produksi roti, bahkan ada kawasan untuk menunjang kesehatan tubuh dengan nama Pojok Jamu.

“Kami berharap produk unggulan yang tersebar di Kecamatan Waru terus dikembangkan, termasuk produk lokal yang ada di kecamatan lainnya seperti Babulu, Penajam dan Kecamatan Sepaku agar ke depan pemasarannya bisa sampai ke luar daerah,” katanya. (mg)

Samarinda-Silahturahmi dan pisah sambut Kepala Badan Kepegawaian Daerah provinsi Kalimantan Timur (BKD), Diddy Rusdiansyah sebagai Kepala BKD yang baru menggantikan Hj.Ardiningsih Kepala. BKD terdahulu.
(13/07/2020) Bertempat di Lt.3 BKD Jln M. Yamin ,acara dihadiri seluruh ASN dan Non ASN dilingkungan BKD , hadir pula Kabid dan Sekertaris Kominfo Provinsi Kaltim, Dalam pidatonya Ardiningsih atas nama keluarga meminta maaf selama memimpin BKD,beliau berpesan kepada Nahkoda baru BKD , selamat bertugas dalam mengurus 11 ribu Pegawai ASN yang ada di Kaltim.

 

 

Samarinda – Kepemimpinan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim resmi beralih. M Syirajudin resmi menjadi Kepala DPMPD Kaltim setelah dilakukan serah terima jabatan dari pimpinan terdahulu, Moh Jauhar Efendi, Senin (13/7).

Keduanya dilantik pada jabatan baru masing-masing, yakni M.Syirajudin dari Kepala Dispora Kaltim menjadi Kepala DPMPD Kaltim dan Moh Jauhar Efendi dari Kepala DPMPD Kaltim menjadi Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim oleh Gubernur Kaltim Isran Noor, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, 8 Juli 2020.

Pisah sambut Kepala DPMPD Kaltim ini ditandai penandatanganan berita acara dan pemotongan nasi tumpeng kemudian dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan dari perwakilan pejabat struktural dan Tenaga Ahli Provinsi Kaltim.

Jauhar mengatakan agar jajaran DPMPD tetap menjaga kekompakan antar sesama pegawai. “Yakin prestasi demi prestasi akan diraih DPMPD di bawah kepemimpinan Kepala DPMPD Kaltim yang baru,” yakinnya saat menyampaikan sambutan sertijab.

Dia menyebut DPMPD Kaltim sudah menunjukan kinerja dan prestasi baik, ditandai selalu beprestasi di tingkat nasional pada Lomba Desa dan Kelurahan (Lomdeskel). Bahkan dia mengaku pada 2019 yang awalnya tidak memungkinkan berpartisipasi malah menunjukan berhasil menjadi terbaik pertama.

“Karena keterbatasan anggaran kita ikut Lomdeskel 2019, tapi tanpa ada kunjungan lapangan dan hanya melakukan penilaian melalui video. Dan ini menjadi contoh pusat melakukan penilaian menggunakan video profil desa dan kelurahan,” katanya.

Jauhar berpesan agar Kepala DPMPD Kaltim yang baru dapat merealisasikan rencananya memberikan bantuan keuangan provinsi ke desa. Menurutnya tanggung jawab amanah UU ini salah satu mimpinya yang belum teralisasi.

Termasuk maksimalkan koordinasi dengan kabupaten/kota dan tenaga pendamping professional dalam pelaksanaan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

Sementara Syirajudin mengaku akan membangun komunikasi efektif dengan jajaran DPMPD Kaltim dalam  melaksanakan kinerjanya. “Mohon dukungan dan sinergitas,” katanya.

Selain itu, dia mengaku akan banyak belajar dan merepotkan Asisten Pemerintahan dan Kesra sebagai senior di DPMPD dan garis koordinasi keatasnya, karena berangkat dari nol menjabat Kepala DPMPD Kaltim.

“Saya akan banyak berkunjung ke ruang asisten guna wujudkan RPJMD Kaltim 2019-2023 melalui rencana strategis (renstra) DPMPD Kaltim. Kalau bisa capaiannya tidak hanya 100 persen, tapi 200 persen,” timpalnya.

Hadir saat itu Kepala Dinas Perpusatakaan dan Arsip Daerah Kaltim Elto, Kepala Biro Hukum Setprov Kaltim Rozani, Kepala Biro Pemerintahan Perbatasan dan Otonomi Daerah Setprov Kaltim, Deny Sutrisno, Ketua Prodi Ilmu Pemeritahan FISIPOL Unmul Iman Surya, kepala DPMD kabupaten se Kaltim, serta Sekkab Paser Katsul Wijaya.

Samarinda—- Sumbangan Orang Tanpa Gejala (OTG) saat ini menunjukkan peningkatan cukup besar, hingga mencapai 54 persen dari total kasus Covid-19 di Kaltim.

“Kondisi pada sebulan lalu distribusinya pada kasus terkonfirmasi positif sekitar 15 persen. Namun, saat ini menunjukkan peningkatan cukup besar,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (12/7/2020).

Andi menerangkan peningkatan kasus ini bisa dimaknai bahwa di sekitar masyarakat ternyata sudah semakin banyak orang-orang tanpa gejala yang berpotensi menularkan virus.

Kebanyakan para OTG jelas Andi, adalah mereka yang datang dari luar daerah dan masuk ke Kaltim untuk keperluan pekerjaan. Dan, tuntutan perusahaan bagi mereka untuk melakukan tes rapid bahkan swab sebelum masuk ke tempat kerja.

Melihat kondisi yang ada Andi juga kembali mengingatkan masyarakat yang kebetulan dirinya atau pun keluarganya datang dari perjalanan dari daerah penularan Covid-19 cukup tinggi, sebaiknya memeriksakan diri atau melapor ke call centre 112. Juga, melakukan isolasi diri secara mandiri hingga waktu tertentu.

Dirinya berharap, bagi masyarakat yang masuk dalam OTG maupun ODP untuk tidak melakukan aktifitas dan berinteraksi secara bebas, walaupun dalam masa relaksasi. Sebaliknya, membatasi diri dari segala aktifitas, termasuk di dalam rumah.

Untuk itu, protokol kesehatan harus terus ditegakkan secara disiplin. Tidak saja bagi mereka yang OTG, PDP dan ODP, tapi semuanya selalu menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah beraktifitas.

“Ini cara kita agar tidak tertular dan menulari orang lain, sekaligus upaya menekan penyebaran Covid-19,”terangnya.