Samarinda—- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Andi Muhammad Ishak melaporkan penambahan kasus yang terkonfirmasi sebanyak 25 kasus.

Andi mengatakan penambahan kasus baru akhir-akhir ini sangat signifikan. Kondisi ini menunjukan kasus yang ada di Kaltim masih terus terjadi dengan jumlah yang cukup tinggi. Disamping itu, selain kesembuhan juga terjadi kasus-kasus kematian dan tentunya ini memberikan gambaran bahwa efek yang ditimbulkan oleh Covid-19 sangat beragam mulai tanpa gejala sampai terberat bahkan sampai ada yang meninggal dunia.

“Tingkatkan kewaspadaan kita, kepedulian, jaga diri dari penularan Covid-19 dengan senantiasa menganggap penting untuk menggunakan masker, jaga jarak dan senantiasa membersihkan tangan,” ungkapnya dalam rilis hariannya melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Sabtu (18/7/2020)

Berikut sebaran 25 kasus positif di Kaltim :

Kota Balikpapan 10 Kasus

  1. BPN 298 Laki-laki 35 tahun warga Jawa Barat, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan sebagai persyaratan berangkat ke Sumatera Barat, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  2. BPN 299 Laki-laki 36 tahun warga Jawa Barat, merupakan OTG yang kontak erat dengan kasus BPN 244, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  3. BPN 300 Laki-laki 32 tahun warga Jawa Barat, merupakan OTG yang kontak erat dengan kasus BPN 290, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  4.  BPN 301 Wanita 36 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas, kasus di rawat di RS Pertamina Balikpapan.
  5. BPN 302 Laki-laki 45 tahun warga Jawa Barat, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan sebagai persyaratan Kembali ke Jawa Barat, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  6. BPN 303 Laki-laki 33 tahun warga Balikpapan, merupakan OTG yang kontak erat dengan kasus BPN 257, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  7. BPN 304 Wanita 51 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam dan batuk, kasus di rawat di RS Siloam Balikpapan.
  8. BPN 305 Laki-laki 54 tahun warga Balikpapan, merupakan PDP yang ditetapka oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas serta gambaran Bronchopneumonia pada foto thoraks, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan.
  9. BPN 306 Laki-laki 50 tahun warga Balikpapan , merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, batuk dan gambaran Pneumonia pada foto thoraks , kasus dirawat di RS Hermina Balikpapan.
  10. BPN 307 Laki-laki 27 tahun warga Jawa Barat, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Balikpapan dengan keluhan demam, batuk, nafsu makan berkurang dan nyeri dada serta gambaran Pneumonia pada foto thoraks, kasus di rawat di RS Bhayangkara Balikpapan.

Kabupaten Paser Satu Kasus

  1. PSR 61 Wanita 47 tahun warga Paser, merupakan OTG yang terindikasi kontak erat dengan kasus Positif, kasus melakukan isolasi mandiri

Kota Samarinda Sembilan Kasus

  1. SMD 152 Laki-laki 24 tahun warga Kalimantan Barat, merupakan OTG kontak erat BPN 268, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.
  2.  SMD 153 Wanita 45 tahun warga Samarinda, merupakan PDP yang ditetapkan oleh tim klinis dan DKK Samarinda dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas, saat ini kasus terpasang ventilator dan dirawat di RSUD AW Syahranie.
  3. SMD 154 Wanita 62 tahun warga Samarinda, merupakan OTG kontak erat dengan kasus KKR 87, kasus dirawat di RS Karantina Wisma Atlit Tenggarong.
  4. SMD 155 Wanita 37 tahun, SMD 156 Laki-laki 32 tahun, SMD 157 Laki-laki 35 tahun dan SMD 158 Wanita 36 warga Samarinda, merupakan OTG yang melakukan pemeriksaan mandiri , kasus melakukan isolasi mandiri.
  5. SMD 159 Wanita 41 tahun warga Jawa Timur, merupakan OTG yang datang untuk bekerja di Samarinda, kasus melakukan isolasi mandiri.
  6.  SMD 160 Laki-laki 24 tahun warga Sumatera Utara, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan sebagai persyaratan kembali bekerja di Samarinda, kasus melakukan isolasi mandiri

Kabupaten Kutai Kartanegara Tiga Kasus

  1. KKR 97 Wanita 48 tahun warga Kutai Kartanegara, merupakan OTG yang kontak erat (keluarga) kasus KKR 87 , kasus dirawat di RS Karantina Wisma Atlit Tenggarong.
  2. KKR 98 Laki-laki 31 tahun dan KKR 99 Laki-laki 41 tahun warga Kutai Kartanegara, merupakan OTG yang mengikuti pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

Kabupaten Kutai Timur Dua Kasus

  1. KTM 80 Laki-laki 27 tahun warga Jawa Barat, merupakan OTG yang bekerja di Kutai timur dan melakukan pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus melakukan isolasi mandiri.
  2. KTM 81 Wanita 41 tahun warga Kutai Timur, merupakan OTG yang melakukan pemeriksaan mandiri sebagai persyaratan menuju pulau Jawa, kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta.

Selain itu, di Kaltim ada 13 kasus yang telah dinyatakan sembuh hari ini. Mereka berasal dari Kabupaten Paser Enam kasus dan Kota Balikpapan Tujuh kasus. Kasus tersebut dinyatakan sembuh karena dari hasil laboratorium Rujukan Covid-19 dinyatakan dua kali dengan hasil negatif serta hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Kemudian Orang Dalam Pemantauan (ODP) terjadi penambahan 48 kasus, sehingga total ODP sebanyak 13.542 kasus, selesai pemantauan 13.059 kasus dan masih dalam proses pemantauan 483 kasus.

Sedangkan, distribusi kasus yang dilakukan pemeriksaan Laboratorium sebanyak 6.409 kasus berdasarkan kriteria Orang Dalam Pemantauan (ODP) 239 kasus, Orang Tanpa Gejala (OTG) 5.235 kasus dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) 935 kasus.

Dengan begitu perkembangan terakhir kasus kasus terkonfirmasi positif di Kaltim menjadi 848 kasus, negatif 4.462 kasus, sembuh 565 kasus, meninggal dunia 18 kasus dan pasien yang dirawat 265 kasus.

SAMARINDA—Keluarga Besar Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) gelar acara syukuran dalam rangka memperingati HUT Kodam VI/Mulawarman ke-62 dengan tema “Mulawarman Peduli”, di Aula Wira Yudha Makorem 091/ASN Samarinda Kaltim, Sabtu (18/7/2020).

Pelaksanaan syukuran dilaksanakan secara sederhana dan mengikuti protokol Covid-19 seperti menggunakan masker serta menjaga jarak sehingga hanya dihadiri beberapa orang perwakilan prajurit, Persit dan PNS .

Acara diawali dengan menyaksikan film sejarah singkat satuan, Kilas balik 1 tahun pengabdian Mulawarman, Ucapan HUT Kodam VI/Mulawarman oleh Forkopinda dan Tokoh Masyarakat serta pengumuman juara bela diri Militer tingkat Kodam.

Syukuran juga digelar melalui video conference (vicon) dan diikuti seluruh jajaran Kodam VI/Mulawarman, dengan dipimpin langsung oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto.

Dalam sambutannya, Pangdam VI/Mlw, Mayjen TNI Subiyanto menyampaikan terima kasih dan mengungkapkan kebanggaannya kepada segenap prajurit dan pegawai negeri sipil serta seluruh keluarga besar Kodam VI/Mlw yang telah memberikan pengabdian terbaik untuk menjaga kehormatan Kodam VI/Mulawarman.

Lebih jauh dijelaskan Mayjen TNI Subiyanto, peringatan HUT Kodam VI/ Mulawarman tahun 2020 mengusung tema Mulawarman Peduli, memberikan makna bahwa Kodam VI/Mulawarman memiliki kepedulian dalam membantu meringankan beban dan kesulitan masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Pada kesempatan itu pula, ada tiga hal yang ditekankan Pangdam kepada seluruh prajurit Kodam VI/Mlw untuk menghadapi tantangan tugas ke depan yang semakin berat.

Pertama; mempertahankan dan meningkatkan sinergitas TNI dan Polri dalam membantu pemerintah daerah khususnya dalam menciptakan pengamanan wilayah yang kondusif.

Kedua; wajib melangkah hidup Arif, Persuasif dan Humanis bersama pemerintah daerah dan komponen masyarakat lainnya dalam menegakkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.

Ketiga; agar seluruh prajurit Kodam VI/ Mlw untuk tetap Memegang teguh jati diri sebagai prajurit nasional, yang berdiri di atas semua golongan, bersikap netral dalam pelaksanaan tahapan Pilkada tahun 2020.

Menutup sambutannya, Mayjen TNI Subiyanto menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Gubernur, Forkopimda, pimpinan daerah kabupaten/ kota Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara atas kerja sama dan dukungan yang telah diberikan kepada satuan jajaran Kodam VI/ Mulawarman, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.

Di penghujung acara Danrem melakukan pemotongan tumpeng untuk diberikan kepada Tiga Prajurit yang memiliki inovasi, dedikasi, prestasi serta jiwa sosial yang tinggi selain itu ketiga prajurit Kodim 0906/Tenggarong tersebut juga mendapatkan Piagam Penghargaan diantaranya Serda M. Nurdin Babinsa Tabang dengan prestasinya menciptakan box sterilisasi uang, Serda Munir Babinsa Desa Enggelam mengajar di daerah pedalaman atau daerah terpencil dan Sertu Yuwono Babinsa Kota bangun dengan prestasi menciptakan pupuk organik cair Kartika.

Acara syukuran tersebut dihadiri Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro S.I.P, M.Si beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 091, Para Kasi Korem 091/ASN, Kabalak Aju Korem 091/ASN, Prajurit serta PNS Korem 091/ASN.

Sumber Penrem 091/ASN

Kutai Timur – Sebagai langkah efisiensi pembiayaan dan keamanan dalam melakukan pelaporan penggunaan keuangan daerah, Pemerintah Kutai Timur (Kutim) bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akhirnya menyepakati untuk menghentikan penggunaan fasilitas hotel maupun penginapan di Kota Sangatta sebagai tempat karantina pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19. Sebagai gantinya, Pemkab Kutim akan memaksimalkan pemanfaatan fasilitas mess Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang dimiliki Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim yang berada di Jalan Graha Expo, Sangatta Utara.

Keputusan menghentikan penggunaan fasilitas hotel dan penginapan di Sangatta, disampaikan langsung Plt (Pelaksana Tugas) Bupati Kutim, Kasmidi Bulang usai memimpin rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi Rakor Monev Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim, Jum’at (17/7), bertempat di Ruang Posko Utama COVID-19 Kutim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim, Sangatta Utara.

“Hari ini kita (Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim, red) sepakat untuk membuka rumah karantina COVID-19 di Kutim yang akan dikelola sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, berkoordinasi dengan RSUD Kudungga sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Kutim,” ujar Kasmidi saat dikonfirmasi awak media, usai kegiatan rapat evaluasi.

Lanjutnya, tujuan dari membuka rumah karantina terpadu ini untuk memudahkan pengawasan terhadap pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yang berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG) serta pasien perawatan COVID-19 yang sebelumnya menjalani isolasi di RSUD Kudungga, namun memiliki kondisi tubuh yang bugar dan tidak memiliki gejala berat, sehingga lebih baik jika ditempatkan di rumah karantina. Nantinya, rumah karantina ini akan dikondisikan selayaknya rumah tempat tinggal, sehingga pasien COVID-19 yang menempatinya tidak stress dan bisa enjoy.

“Kita sudah belajar dari apa yang dilakukan Dinas Kesehatan Samarinda. Kita akan buat senyaman mungkin suasananya (rumah karantina, red), sehingga pasien COVID-19 yang dirawat disana tidak stress dan tetap enjoy. Kondisi ini akan cepat menaikkan kondisi imunitas tubuh sehingga memudahkan proses penyembuhan pasien COVID-19. Selain itu, pada rumah karantina ini, pasien akan minim sekali kontak dengan tenaga medis. Sebab kita akan menyediakan alat pengukur suhu tubuh beserta kelengkapan medis lainnya, sehingga pasien lebih banyak akan merawat diri mereka sendiri dan hanya melaporkan kondisi kesehatan mereka kepada dokter penanggungjawab pasien melalui telepon atau aplikasi WhatsApp. Jadi hanya beberapa kali saja tatap muka dengan dokter.
Namun tetap ada petugas perawat yang berjaga dan mendampingi di rumah karantina, sehingga jika ada yang tiba-tiba mengalami gangguan kesehatan serius, bisa langsung di rujuk ke RSUD Kudungga,” jelas Kasmidi.

Ditambahkan Kasmidi, dirinya tidak menampik jika langkah membuka rumah karantina dan menghentikan pemanfaatan fasilitas hotel serta penginapan di Sangatta sebagai tempat karantina CIVID-19, sebagai upaya Pemkab Kutim untuk menekan pembiayaan dan juga berkaitan dengan pertanggungjawaban penggunaan anggaran COVID-19.

“Jika memang lebih murah dengan membuka rumah karantina sendiri, ya akan kita lakukan. Ini untuk mengganti dari sejumlah holtel dan penginapan yang sempat kita (Pemkab Kutim, red) buka sebagai tempat karantina. Jadi ada efisiensi biaya saja. Selain itu, ini memang berkaitan dengan pelaporan penggunaan keuangan dan pembuatan dokumen surat pertanggungjawaban (SPJ) penggunaan anggaran Covid oleh Pemkab Kutim kedepannya. Saat ini jika bisa berhemat, ya kita berhemat dulu. Kita lihat kedepannya bagaimana,” kata Kasmidi.

Balikpapan- Kedatangan Kementrian Dalam Negeri, Tito Karnavian ke Kalimantan timur memberikan pengarahan tentang Pilkada serentak di masa Pandemi Covid-19,bertempat di Novotel Gedung Serba Guna (18/07/2020) .

Didampingi Gubernur Kaltim, Isran Noor dengan melalui webinar live youtub dan aplikasi zoom, Kemendagri sudah menurunkan anggaran ke Bawaslu dan KPU sebesar Rp 4.7 Triliun untuk pilkada serentak pada 9 desember mendatang.

“Kemendagri bergerak sangat cepat, untuk meyakinkan masalah dana,Terutama Bawaslu dan KPU,ujar mantan Kapolri .

13 Agustus mencocokan data calon pemilih 2020 dari KPU pusat ke Kemendagri.

Dalam Pilkada mendatang ada 9 kabupaten/kota yang akan melaksanakannya, dikarenakan jadwal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berbeda jadwal pemilihan .

Berkaca dari negara luar pemilihan diadakan on schedule. Indonesia termasuk memindah/menunda karena pandemi.

Hal ini merupakan pilkada bersejarah di tahun ini karena dilakukan ditengah gejala pandemi global.

Dalam pemilihan mendatang juga para petuga KPPS wajib menggunakan APD . Begitu juga para calon pemilih , harus mematuhi peraturan protokol kesehatan.

Bakal calon kepala daaerah juga terpaksa merubah agenda kampanye dan ada peraturanya ,Mendagri. “Alternatif atribut kampanye pilkada dengan mengunakan botol hand sanitizer dan masker dengan logo masing partai,” tegas Tito

SAMARINDA— Untuk menekan penyebaran Covid-19, Korem 091/ASN bersama jajarannya melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan pembagian masker kepada masyarakat di Jl. Gajah Mada No. 11 Kel. Bugis Kota Samarinda pada Jumat (17/7/2020).

Pembagian Masker tersebut melibatkan Polresta dan Satpol PP, sebelum pelaksanaan kegiatan Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro S.I.P, M.Si selaku pimpinan kegiatan menyerahkan Masker secara simbolis kepada perwakilan masing masing satuan dan unsur terkait, sebanyak 2000 lembar masker yang dibagikan kepada masyarakat pengguna jalan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kalimantan Timur terlebih Samarinda.

Danrem bersama anggotanya berjalan kaki menuju jalan raya membagikan masker kepada setiap warga yang melintas. Saat pembagian, ternyata banyak warga termasuk pengendara sepeda motor, pejalan kaki, petugas kebersihan dan sopir angkot yang tidak menggunakan masker.

Danrem langsung mengambil dan memakaikan masker ke warga.”Jangan dilepas ya selama di luar rumah, anda sehat kita sehat,” kata Danrem saat memakaikan master ke pengendara motor.

Selain membagikan masker, Danrem juga mengimbau warga untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengikuti anjuran pemerintah yakni menggunakan masker bila keluar rumah, jaga jarak fisik, menerapkan hidup bersih dengan selalu mencuci tangan sebelum dan setelah beraktifitas.

“Kita harus menjalankan perintah yang telah diberikan oleh pimpinan dalam menegakkan disiplin terutama penggunaan masker dengan menggunakan bahasa yang sopan dan humaris karena semuanya adalah saudara-saudara kita untuk itu kita wajib mengingatkan agar menjaga kesehatannya dengan menggunakan masker”, ujar Danrem.

Sumber Penrem 091/ASN

Balikpapan – Rapat Koordinasi persiapan pemilihan kepala daerah serentak 2020 dan pengarahan gugus tugas Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur di Ballroom Hotel Novotel, Sabtu (18/7/2020).

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan kabupaten/kota Se Kaltim telah mengalokasikan anggaran pencegahan covid-19 dan memberikan bantuan kepada masyarakat.

“langkah yang dilakukan pemprov kaltim antara lain, Melakukan pergeseran anggaran terkumpul Rp. 36,669.000.000 hingga tanggal 14 Juni anggaran ini terserap sebanyak Rp. 29.538.000.000,” Papar Isran dihadapan Mendagri Tito Karnavian.

Serta anggaran bantuan tidak terduga khusus untuk Covid-19 sebesar Rp. 500 M, jadi total sebesar Rp. 536.669.000.000, dana ini digunakan untuk 3 bidang penanganan kesehatan, dampak ekonomi dan bantuan sosial masyarakat (BSM).

Posisi tanggal 13 Juli 2020 penyerapan anggaran BTT sebesar Rp. 74.472M atau 14,69%. Total serapan anggaran baik pergeseran maupun maupun BTT sebesar Rp. 103 M atau 19,20%.

BSM terkesan lamban, karena Pemprov harus hati-hati mengingat ada surat edaran sehingga Pemprov harus melakukan verifikasi data dan validasi atas data yang masuk, agar tidak terjadi kasus data ganda.

Penajam- Pemeritah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim, melalui instansi teknis dan pihak terkait mengelar pertemuan untuk mendongkrak sembilan desa yang saat ini berstatus maju, akan dijadikan desa mandiri dengan menaikkan nilai Indeks Desa Membangun (IDM).

“Saat ini di Kabupaten PPU telah ada tiga desa mandiri, jika sembilan desa berstatus maju ini bisa kita dongkrak, maka ke depan akan ada 12 desa mandiri,” ujar Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten PPU Alimuddin di Penajam, Kamis.

Hal itu ia katakan saat memimpin pertemuan antara pejabat DPMD, Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), beserta Tenaga Teknis Program Pembangunan Pemberdayaan Kelurahan dan Perdesaan Mandiri (Pro-P2KPM) PPU.

Sebanyak sembilan desa yang berstatus maju dan diupayakan menjadi desa mandiri itu adalah Desa Sidorejo, Giri Purwa, Sesulu, Bangun Mulya, Gunung Mulia, Sumber Sari, Tengin Baru, Argo Mulyo, dan Desa Semoi Dua.

Hasil pertemuan menyepakati sejumlah intervensi untuk mendongkrak kekurangan yang ada di desa masing-masing, sehingga dalam penangannya bisa menggunakan alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) maupuan APBD setempat.

Intervensi tiap desa meski masalahnya sama, namun pola penanganannya berbeda karena disesuaikan dengan kondisi alam, sosial dan budaya, sehingga teknik penanganannya pun akan menyesuaikan.

Sejumlah intervensi yang sepakat dilakukan per desa antara lain, untuk Desa Sidorejo akan diperkuat dari sisi peringatan dini terhadap bencana dan hal lainnya terkait lingkungan, karena nilai Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) di desa ini masih rendah, yakni hanya 0,6667.

Kemudian untuk Desa Bangun Mulyo, hal yang perlu diintervensi adalah terkait ekonomi, seperti perlu adanya pasar desa, belum adanya kantor pos dan jasa logistik, akses perbankan, dan angkutan umum, sehingga nilai indeks Ketahanan Ekonomi (IKE) masih rendah di angka 0,5667.

Ia mengatakan bahwa di PPU memiliki 30 desa. Dari jumlah ini, kondisi terkini ada 3 desa mandiri, 9 desa maju, dan 18 desa berkembang. Ia bersyukur karena di PPU tidak ada desa yang tertinggal dan sangat tertinggal.

“Meski kita berupaya meningkatkan 9 desa maju menjadi mandiri, namun kita juga jangan lupa bahwa masih ada 18 desa yang berstatus berkembang, maka desa berkembang ini pun perlu kita intervensi agar bisa menjadi desa maju, bahkan bisa mandiri,” kata Alimuddin.