BONTANG – Proses belajar di Rumah memang banyak meninggalkan cerita. Mulai masalah kuota internet hingga gagap teknologi para orangtua dan guru. Masalah itu juga diamini Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Orang nomor satu di Bontang pun maklum. Belajar di rumah memang tak biasa. Hasilnya pun tak sama dengan tatap muka.
“Banyak keluhan. Ada yang merasa susah belajar via daring. Ada juga kendala di kuota internet sampai tidak punya ponsel,” kata Neni. Jum’at (24/7/2020)
Menurut Neni, masalah siswa ini harus dicarikan solusi secepatnya. Makanya, Pemkot Bontang berencana memberikan paket data kepada pelajar dari tingkat SD sampai SMA. Setiap siswa bakal dapat paket data senilai Rp 21 ribu tiap bulan.
Kebijakan itu diambil untuk mendukung sistem pembelajaran non tatap muka di sekolah alias online yang digagas pemerintah. Rencananya kebijakan tersebut diimplementasikan pada awal Agustus 2020 mendatang. Paket data tersebut bakal diberikan kepada pelajar setiap bulan. Kebijakan tersebut berlaku selama pandemi Covid-19 belum hilang dari Kota Bontang.
“Siapa tahu covid, 2 bulan selesai. Jadi per bulan. Kemarin pertemuan dengan gubernur difasilitasi untuk menggunakan TelkomCloud. Alhamdulillah, kita bisa diberikan paket murah, dengan Rp21 ribu insha allah menjangkau semua,” ungkapnya.
Disinggung terkait anggaran, Neni menyebut kebijakan tersebut menggunakan APBD Kota Bontang bidang pendidikan. “Anggaran pakai APBD Bontang, di luar anggaran Covid-19,” tuturnya.
Saat ditanya lebih mendalam terkait teknis penganggaran dan pelaksanaan di lapangan, Neni tak bisa menjawab. Lantaran dirinya dalam posisi sebagai penentu kebijakan, bukan pelaksana teknis program. “Tanya sama Pak Harto (Kadisdik). Ada hitungannya (siswa) yang punya HP berapa. Kalau nilainya ada bagian perencanaan,” katanya.
Terkait siswa yang tak memiliki smartpohone, Neni mengatakan pihaknya juga tengah menyiapkan program lain. Salah satunya dengan bekerja sama dengan televisi kabel di Bontang menyiarkan program edukasi yang dapat diakses oleh warga Bontang.
“Metode pembelajaran ortu dan anak bisa menyaksikan di televisi agar tak jenuh. Bagi tak punya hp secara general dengan TV. Bila tak punya HP dan TV, maka kita bikin LKS ( Lembaran kerja siswa) yang dibuat guru. Semua sudut kita akan lengkapi metode pembelajaran,” urainya.
Neni memastikan tak ada syarat khusus. Seluruh pelajar Kota Bontang berhak menerima kebijakan pemberian paket data tersebut. “Gak ada syarat khusus. Pelajar dari SD sampai SMA,” ucapnya.
Ditambahkan Neni, 1 Agustus 2020 mendatang pemerintah bakal meluncurkan Sistem Pembelajaran Juara Aktif Global Optimis atau disebut Simpeljago. “Bahwa anak-anak bisa bergembira belajar di rumah,” ucapnya. (*)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!