Samarinda— Berdasarkan laporan harian Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalatim, Andi Muhammad Ishak, jumlah pasien sembuh dari Covid-19 terus menunjukkan peningkatan.

Untuk pasien sembuh Andi merincikan hari ini bertambah 22 kasus yang tersebar di Kabupaten Berau tujuh kasus (BRU 47 wanita 18 tahun, BRU 52 laki-laki 48 tahun, BRU 57 laki-laki 29 tahun, BRU 58 laki-laki 34 tahun, BRU 59 laki-laki 23 tahun, BRU 60 laki-laki 31 tahun, BRU 44 laki-laki 30 tahun. Berikutnya Kutai Kartanegara 1 Kasus (KKR 89 laki-laki 43 tahun.

Selanjutnya dari Kota Balikpapan Empat Kasus ( BPN 384 (Laki-laki 31 tahun, BPN 386 laki-laki 36 tahun, BPN 387 laki-laki 38 tahun dan BPN 388 Laki-laki 35 tahun.

Kemudian Kota Samarinda 10 Kasus (SMD 116 laki-laki 28 tahun, SMD 132 Wanita 27 tahun, SMD 146 laki-laki 34 tahun, SMD 125 laki-laki 52 tahun, SMD 126 Wanita 49 tahun, SMD 155 wanita 37 tahun, SMD 156 laki-laki 32 tahun, SMD 157 laki-laki 35 tahun, SMD 158 wanita 36 tahun dan SMD 139 Wanita 44 tahun.

“Mereka dinyatakan sembuh, karena telah melalui masa isolasi 10 hari dan hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut,”jelasnya dalam rilisnya hariannya melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (27/7/2020).

Selain itu terdapat 18 kasus positif Covid-19 yang tersebar di Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Berikut sebarannya :

Kabupaten Berau Empat Kasus

  1. BRU 71 Laki-laki 42 tahun, BRU 72 Laki-laki 36 tahun, BRU 73 Laki-laki 30 tahun dan BRU 74 Laki-laki 30 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RSUD A Rivai Berau.

Kabupaten Kutai Kartanegara Satu Kasus

  1. KKR 180 Laki-laki 33 tahun warga Sulawesi Utara, merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis, kasus dirawat di RSUD Parikesit

Kota Balikpapan 12 Kasus

  1. BPN 401 Laki-laki 41 tahun, BPN 402 Wanita 34 tahun dan BPN 403 Wanita 11 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 asimtomatis, kasus melakukan isolasi mandiri.
  2. BPN 404 Wanita 36 tahun dan BPN 405 Wanita 38 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 asimtomatik kontak dengan kasus BPN 285, kasus melakukan isolasi mandiri.
  3. BPN 406 Laki-laki 34 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RSUD A Rivai Berau.
  4. BPN 407 Laki-laki 32 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri perusahaan, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  5. BPN 408 Wanita 39 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis, kasus melakukan isolasi mandiri.
  6. BPN 409 Laki-laki 66 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan.
  7. BPN 410 Wanita 49 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RST Hardjanto Balikpapan.
  8. BPN 411 Wanita 66 tahun dan BPN 412 Laki-laki 43 tahun wargaBalikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RS Bhayangkara Balikpapan.

Kota Samarinda Satu Kasus

  1. SMD 244 Wanita 32 tahun warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis yang mengikuti swab Massal di Bapelkes, kasus dirawat di RS Karantina Bapelkes.

Secara akumulatif kasus terkonfirmasi positif di Kaltim kini menjadi 1.184 kasus, sembuh 774 kasus, meninggal dunia 28 kasus dan pasien yang dirawat 382 kasus.

Seperti yang diketahui bahwa kasus masih saja terjadi meskipun cenderung kelihatan penurunan kasus positif dibandingkan kasus sebelumnya.

Untuk itu, masyarakat harus tetap waspada bahwa kondisinya sangat dinamis, karena melihat kasus-kasus transmisi lokal atau penularan sangat mendominasi, apabila semua masyarakat melakukan aktifitas di wilayah masing-masing agar patuh dan disiplin mematuhi protokol kesehatan, imbaunya.

Samarinda – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda bersama Pemerintah Kota Samarinda memutuskan telah terjadi peningkatan wabah Korona di Kota Samarinda, sehingga diimbau untuk pelaksanaan shalat Idul Adha untuk dilaksanakan di rumah masing-masing.

Imbauan MUI Samarinda ini dilakukan bersama Kementerian Agama Kota Samarinda dan Dewan Masjid Kota Samarinda ini berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama RI tertanggal 30 Juni 2020, fatwa MUI Pusat tertanggal 6 Juli 2020 dan Surat Edaran Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Samarinda.

“Perkembangan Covid-19 di Kota Samarinda menunjukan adanya epidemologi yang meningkat sehingga berstatus zona merah. Sehingga kewaspadaan terhadap pandemi Covid ini perlu mendapatkan perhatian dan waspada untuk memutuskan rantai penyebarannya,” ujar Ketua MUI Samarinda, KH Zaini Naim dalam suratnya tertanggal 23 Juli 2020.

Dalam surat tersebut diimbau untuk melaksanakan shalat Idul Adha di rumah masing-masing dan proses penyembelihan hewan qurban tetap dapat dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Demikian juga bagi warga Samarinda untuk tidak melakukan aktifitas yang mengumpulkan orang banyak dan selalu menganjurkan untuk menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.

Sementara itu, perkembangan penularan Covid-19 di Kota Samarinda hingga 26 Juli 2020 yang dilansir Diskominfo Samarinda, jumlah yang terkonfirmasi Positif sebanyak 244 orang, yang masih dalam perawatan di beberapa rumah sakit sebanyak 108 orang pasien, pasien sembuh sebanyak 126 orang, kasus probable dua orang dan meninggal dunia sebanyak 10 orang.

Sementara itu, penyebaran Covid-19 telah terdapat di 10 kecamatan di Samarinda. Kasus terbanyak berada di Kecamatan Samarinda Ulu sebanyak 22 orang, disusul Kecamatan Sungai Pinang dan Sungai Kunjang masing-masing 13 orang, Samarinda Utara 12 orang, Samarinda Seberang 11 orang, Samarinda Kota 7, Samarinda Ilir 6, Sambutan 5, Loa Janan Ilir 4 dan Palaran sebanyak 2 orang.

Samarinda — Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) masuk sebagai pemenang TOP 45 Kluster Pemerintah bersama enam inovasi lainnya. Hal ini diumumkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) dalam Pengumuman TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik dan Lima Pemenang Outstanding Achievement of Public Service 2020, di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD 2020, secara virtual, Senin (27/7/2020).

Deputi Pelayanan Publik Kemen-PANRB sekaligus Ketua  Sekretariat KIPP 2020, Diah Natalisa mengatakan, tahap penilaian dan presentasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020 terhadap Top 99 dan 15 kelompok umum telah diselenggarakan pada tanggal 29 Juni – 16 Juli 2020. Total sebanyak 114 inovasi pelayanan publik telah dinilai oleh Tim Panel Independen (TPI) secara virtual atau melalui aplikasi zoom meeting.

Kami yakin Bapak dan Ibu inovator  beserta tim sudah bekerja keras untuk menyiapkan materi dan juga data pendukung dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut. meskipun kegiatan presentasi dan wawancara tidak dapat dilakukan secara tatap muka karena Pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun Alhamdulillah atas kerjasama yang baik antara kita semua kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien,” ujar Diah.

Lebih lanjut, Diah menyatakan inovasi disusun berdasarkan urutan abjad per kluster bukan berdasarkan urutan peringkat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, bangga atas capaian yang diperoleh.

“Semoga dapat memberikan manfaat dan menjadi penyemangat kita semua untuk berinovasi. Wagub juga turut menyampaikan selamat atas kerja keras seluruh tim Ojol Berlian Kaltim,” kata Halda.

Bahwa menjadi top dan pemenang KIPP bukan tujuan akhir dari inovasi. KIPP menjadi sarana untuk menjaring, mendokumentasikan dan mempromosikan inovasi dengan saling berbagi, tukar pengetahuan serta untuk memotivasi penyelenggara pelayanan publik. Teruslah berinovasi, karena tujuan berinovasi adalah untuk meningkatkan pelayanan publik sebagai bagian dari reformasi birokrasi di Indonesia.

SAMARINDA—Batalyon Infanteri 611/Awang Long merupakan satuan pelaksana Korem 091/ Aji Surya Natakesuma (ASN) yang senantiasa dituntut untuk selalu siap digerakkan dalam rangka tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) di wilayah Kalimantan Timur di seluruh wilayah NKRI.

Guna mendukung keberhasilan tugas tersebut, maka diperlukan kemampuan yang handal baik perorangan maupun satuan melalui latihan secara terprogram dan dilaksanakan secara bertahap, bertingkat dan berlanjut seperti Latihan Posko-I yang laksanakan Yonif 611/Awang Long yang dilaksanakan di Makoyonif 611/Awang Long di Loa Janan, Kaltim Senin (27/7/2020).

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan Komandan dan Staf, merencanakan suatu operasi yang mencakup hal-hal keterpaduan, kerja sama, dan koordinasi dalam pengambilan keputusan, taktik dan tehnik, Olah Yudha dan pengintegrasian semua kemampuan satuan yang dimiliki, prosedur dan tata cara kerja yang berlaku dalam suatu Posko serta Kodal Operasi.

Dalam amanahnya, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro,S.I.P., M.Si. mengungkapkan bahwa tahapan pelaksanaan Latihan Posko-I Batalyon Infanteri 611/Awang Long kali ini dilatar belakangi oleh adanya perubahan strategi, taktik dan tehnik bertempur dari yang bersifat regular menjadi irregular dengan menggunakan daerah pemukiman.

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam Latihan Posko-I Batalyon Infanteri 611/Awang Long kali ini adalah agar memahami dan mampu dalam melaksanakan Kodal pada suatu kegiatan proses perencanaan dan persiapan Operasi serta proses pengembalian keputusan Taktis (PPKT) dalam mekanisme suatu Posko.

Selain itu setiap peserta latihan juga diharapkan dapat memahami dan mampu dalam hal koordinasi, kerjasama dan keterpaduan pada proses perencanaan, persiapan dan pelaksanaan suatu Operasi. Kemudian para komandan dan staf juga diharapkan mampu dalam pemberdayaan serta kemampuan satuan serta terintegrasi atau pengorganisasian tempur.

Danrem juga memberikan penekan agar pelaksanaan kegiatan Latihan Posko I ini dapat terselenggara dengan lancar dan aman serta mencapai hasil yang maksimal, diantaranya, Pahami dan kuasai secara benar mekanisme Proses Pengambilan Keputusan Taktis (PPKT) Koman dan dan Staf agar tugas pokok dapat terlaksana dengan baik, Mantapkan keterpaduan, kerjasama dan koordinasi dalam pengembalian keputusan, taktik dan teknik serta Olah Yudha yg terintegrasi dlm menyelesaikan permasalahan, Bertindaklah secara aktif, profesional dan proporsional dalam menerapkan prosedur, materi, teknik dan taktik, operasi sesuai tata kerja yg berlaku di suatu posko serta Kodal dan Terapkan dan laksanakan protap protokol kesehatan Covid-19 selama pelaksanaan kegiatan latihan, hindari kegiatan berkumpul personel dalam jumlah besar, gunakan masker dan diatur jarak antara personel minimal 1,5 m (Social Distancing).

Sumber : Penrem 091/ASN

Berau – Wakil Bupati Berau, H Agus Tantomo menyebutkan jika objek wisata melihat Whale Shark atau Hiu Tutul di Kecamatan Talisayan, Kalimantan Timur merupakan objek wisata alternatif yang bisa dijual ditengah pandemi Covid-19.

Pasalnya, berwisata melihat hiu tutul tidaklah akan menlanghar protokol kesehatan lantaran jumlah wistawan yang ingin melihat habitat hiu tutul terbatas.

“Objek wisata melihat habitat hiu tutul menarik dikaitkan dengan pandemi ini. Bisa dijual tanpa harus melanggar protokol kesehatan,” ujarnya.

“Wisatawan yang ingin melihat hiu tutul ini kan menggunakan kapal kecil yang bisa memuat maksimal 14 orang saja. Ide ini akan saya sampaikan ke pemerintah kampung dan camat di Talisayan,” terangnya.

Akses ke lokasi hiu tutul di Talisayan, wisatawan harus menyewa kapal klotok milik nelayan untuk menuju bagan nelayan, pasalnya hiu tutul akan mendekat di bagan untuk menunggu makananan ikan kecil yang dibuang dari bagan.

“Harus berangkat jam 5 subuh, karena pagi-pagi nelayan di bagan beraktivitas memilah ikan tangkapannya. Ikan kecil dan jenis lainnya dibuang kelaut, dan itu menarik hiu tutul untuk mendekat ke bagan,” kisahnya.

“Harga sewa kapal bervariasi, Rp 600.000 untuk kapal kecil berkapasitas 6 orang dan Rp 1.200.000 untuk kapal besar berkapasitas 10-14 orang,” tuturnya.

Untuk melihat hiu tutul, wisatawan harus memberikan makanan ikan kecil yang bisa didapati dari bagan.

“Harus diberikan terus makanan agar hiu tutulnya tidak kemana-mana. Ikan kecilnya bisa kita beli ke nelayan di bagan,”kata Agus Tantomo.

“Hiu tutul ini pemakan plankton dan ramah, namun gampang terluka karena kulitnya sensitif jadi tidak boleh disentuh. Jadi kalau berenang bersama hiu tutul ada aturannya untuk  jaga jarak aman,” tutupnya.