Tana Paser – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser meluncurkan progam inovasi Klinik Konseling Penerapan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dalam rangka percepatan implementasi Pengarusutamaan Gender (PUG).

Wakil Bupati Paser H. Kaharuddin menegaskan PUG bukan hanya tanggung jawab instansi terkait, melainkan tugas bersama seluruh OPD.

“Seluruh OPD harus memerhatikan ini dengan merencanakan kegiatan yang responsif dengan gender,” kata Kaharuddin, Rabu (29/07/2020).

Kaharuddin menilai progaam tersebut dapat menjadi wadah untuk mendorong percepatan perencanaan yang responsif gender, dengan harapan program dan kegiatan yang disusun melalui proses perencanaan.

“Kami harap seluruh OPD dan Desa melibatkan pengarusutamaan gender dalam melakukan perencanaan program pemerintah,” ujarnya.

Kepala DP2KBP3A Paser Hadijah mengatakan program klinik konseling yang digagasnya dapat sebagai ajang diskusi dalam meraih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tahun 2020.

“Penekanannya agar seluruh Perencana pada OPD memahami konsep gender sebagai salah satu arus utama Pembangunan. Juga kita menargetkan meraih Penghargaan APE 2020,” ujarnya.

Kabid PUG dan PP Kasrani mengingatkan bahwa PUG bukanlah tanggung jawab Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak saja.

“Tetapi sebenarnya di setiap OPD harus memperhatikan hal tersebut. Prinsipnya dibutuhkan kepedulian aparatur terhadap pengarusutamaan gender ini,” kata Karsrani.

Menurut dia, hadirnya klinik tidak ada lagi alasan OPD dan Desa untuk tidak tahu PUG dalam setiap perencanaan. “Bahkan, tidak boleh ada lagi keraguan apakah perencanaan sudah berbasis gender atau tidak,” ucapnya.

BONTANG – Tiga orang terkonfirmasi positif Covid-19, hari ini, Kamis, 30 Juli 2020. Mereka selanjutnya disebut BTG-21, BTG-22, BTG-23. Semuanya berjenis kelamin laki-laki.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bontang, dr Bahauddin dalam siaran persnya menyebut, ketiga pasien ini adalah para pekerja di salah satu perusahaan swasta di Luwuk, Palu, Sulawesi Tengah.

Sebelum ke Kota Bontang, ketiganya melaksanakan rapid test sebagai syarat untuk bisa keluar kota. Hasilnya non reaktif. “24 Juli mereka rapid test dengan hasil non reaktif. Makanya mereka bisa ke Bontang,” jelas Baha.

Baha bilang, pada 26 Juli 2020 berangkat ke Bontang menggunakan Pesawat Lion Air pukul 14.30 WITA. Tiba 14.40 WITA melalui Bandara Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan. Dari bandara SAMS, mereka ke Bontang memakai mobil carter. Berempat dengan sopir. Selama perjalanan, 1 kali mampir di warung untuk makan.

“Sesuai protokol COVID-19 perusahaan, setiba di Bontang langsung melakukan isolasi mandiri di Hotel Sintuk. Dan 27 Juli 2020 Lapor ke PSC,” lanjut Baha.

Belakangan diketahui, BTG-21 dan BTG-22 pernah satu area kerja dengan teman yang meninggal terkonfirmasi positif COVID-19. Makanya, lanjut Baha, mereka melakukan Swab mandiri di Klinik Satelit RS PT Badak.

Pada 30 Juli 2020, hasil Swab terkonfirmasi positif (tanpa gejala). Saat ini ketiganya pun sudah dipindahkan dari Hotel Sintuk ke RSUD Taman Husada untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

“Secara umum kondisi mereka baik. Tracing kontak masih terus dilakukan, terhadap sopir travel, pegawai hotel, maupun orang-orang yang ada kontak dengan kasus,” jelas Baha.

 

BALIKPAPAN-Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan, perkembangan Covid-19, terdapat 36 hasil Swab PCR (Polymerase Chain Reaction) 31 pasien terkonfirmasi positif dan lima pasien terkonfirmasi negatif, Kamis (30/7/2020).

Meninggal dunia, BPN 313 laki-laki (63) merupakan pedagang pasar tradisional Muara Rapak, Kamis (30/7/2020) Pukul 16:05 Wita di RSKD Kanudjoso Djatiwibowo.

Sementara sebanyak 11 pasien terkonfirmasi positif merupakan hasil test swab PCR massal, pedagang pasar Muara Rapak di gelar, Selasa (21/7/2020) lalu.

Mereka terkonfirmasi positif yakni, BPN 456, BPN 457, BPN 458, BPN 459, BPN 460, BPN 461, BPN 462, BPN 463, BPN 464, BPN 465 dan BPN 466.

Selanjutnya 14 pasien terkonfirmasi positif merupakan tenaga medis RSUD, Beriman Balikpapan.

Mereka adalah, BPN 470, BPN 471 BPN 472, BPN 473, BPN 474, BPN 475, BPN 476, BPN 477, BPN 478, BPN 479, BPN 480, BPN 481, BPN 482 dan BPN 483.

Kemudian BPN 467 laki-laki (4) merupakan hasil tracking kontak erat dengan BPN 279.

Dan BPN 468 perempuan (59) merupakan seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP), di rumah sakit Bhayangkara.

“BPN 469 laki-laki (71) merupakan seorang PDP memiliki riwayat penyakit komorbid. BPN 484 (59) merupakan seorang PDP di RSKD Kanudjoso Djatiwibowo,” ungkapnya.

Untuk BPN 485 laki-laki (40) merupakan lanjutan klaster Migas Tanjung Aju Kutai Kartanegara (Kukar),” katanya.

“BPN 486 laki-laki (47) KTP Balikpapan merupakan lanjutan klaster Tanjung Aju,” ucap Andi Juliarty.

“Lima pasien terkonfirmasi negatif, BPN 468 laki-laki (41), BPN 401 laki-laki (41) dan BPN 405 perempuan (38) dinyatakan sembuh dari RS. Pertamina Balikpapan,” urainya.

“BPN 304 perempuan (51) dan BPN 237 perempuan (37) dinyatakan sembuh dari RS. Siloam,” tuturnya.

“Total pasien positif 486 orang, pasien dalam perawatan 56 orang, pasien isolasi mandiri 102 orang, pasien sembuh 314 orang dan pasien meninggal dunia 14 orang,” tandasnya. (ay)

Samarinda—- Ledakan pasien positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur dalam sehari meroket 70 kasus baru.

Dari 70 kasus baru Kota Balikpapan lagi-lagi menyumbang kasus tertinggi sebanyak 31 kasus, disusul oleh Kota Samarinda 11 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 10 kasus, Kabupaten Paser enam kasus, Kabupaten Kutim lima kasus, Kabupaten Kutai Barat empat kasus dan Kabupaten Berau tiga kasus. Hal tersebut dilaporkan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Kamis (30/7/2020).

Berikut sebaran kasus positif Covid-19 hari ini di Kaltim :

Kota Balikpapan 31 Kasus

  1.  26 Kasus merupakan warga Balikpapan yang terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan massal hasil swab massal oleh DKK Balikpapan dan masih dalam proses tracing, kasus melakukan isolasi mandiri yaitu BPN 456 Laki-laki 36 tahun, BPN 457 Wanita 48 tahun, BPN 458 Wanita 33 tahun, BPN 459 Wanita 48 tahun, BPN 460 Wanita 58 tahun, BPN 461 Wanita 48 tahun, BPN 462 Wanita 34 tahun, BPN 463 Wanita 19 tahun, BPN 464 Wanita 27 tahun, BPN 465 Laki-laki 45 tahun, BPN 466 Laki-laki 34 tahun, BPN 467 Laki-laki 4 tahun, BPN 470 Wanita 34 tahun, BPN 471 Laki-laki 33 tahun, BPN 472 Laki-laki 31 tahun, BPN 473 Laki-laki 39 tahun, BPN 474 Laki-laki 36 tahun, BPN 475 Wanita 34 tahun, BPN 476 Laki-laki 26 tahun, BPN 477 Wanita 33 tahun, BPN 478 Wanita 31 tahun, BPN 479 Wanita 33 tahun, BPN 480 Laki-laki 30 tahun, BPN 481 Wanita 34 tahun, BPN 482 Laki-laki 26 tahun, dan BPN 483 Laki-laki 30 tahun.
  2. BPN 467 Wanita 59 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak kasus BPN 279, kasus melakukan isolasi mandiri
  3. BPN 468 Wanita 59 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RS Bhayangkara Balikpapan.
  4. BPN 469 Laki-laki 71 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan.
  5. BPN 484 Laki-laki 59 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan.
  6. BPN 485 Laki-laki 40 tahun dan BPN 486 Laki-laki 47 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan

Kabupaten Kutai Kartanegara 10 Kasus

  1. 8 Kasus, merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri perusahaan, kasus dirawat di RS Karantina Wisma Atlit Tenggarong yaitu KKR 199 Laki-laki 28 tahun, KKR 207 Laki-laki 23 tahun, KKR 208 Laki-laki 40 tahun, KKR 209 Laki-laki 37 tahun,KKR 210 Laki-laki 30 tahun, KKR 211 Wanita 30 tahun,KKR 212 Laki-laki 37 tahun, dan KKR 214 Laki-laki 35 tahun.
  2. KKR 214 Laki-laki 29 tahun, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan massal di RS Karantina Bapelkes, kasus dirawat di RS Karantina Wisma Atlit Tenggarong.
  3. KKR 215 Laki-laki 23 tahun merupakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri perusahaan, kasus melakukan isolasi mandiri.

Kabupaten Kutai Barat Empat Kasus

  1. KBR 47 Laki-laki 82 tahun, KBR 48 Wanita 18 tahun, KBR 49 Wanita 61 dan KBR 50 Wanita 37 tahun warga Kutai Barat, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 dengan asimtomatis yang mempunyai riwayat kontak dengan kasus KBR 46, kasus dirawat di RS Pratama Kutai Barat

Kabupaten Paser Enam Kasus

  1. PSR 108 Laki-laki 71 tahun, PSR 110 Wanita 20 tahun, PSR 111 Laki-laki 32 tahun dan PSR 112 Laki-laki 26 tahun warga Paser, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai riwayat kontak dengan kasus PSR 78, kasus dirawat di rumah isolasi.
  2. PSR 109 Laki-laki 50 tahun dan PSR 113 Laki-laki 39 tahun warga Paser, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai riwayat kontak dengan kasus PSR 78, kasus dirawat di rumah isolasi.

Kabupaten Berau Tiga Kasus

  1. BRU 75 Laki-laki 24 tahun, BRU 76 Laki-laki 42 tahun, BRU 77 Laki-laki 31 tahun warga Berau , merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat perjalanan dari luar Kalimantan Timur, kasus dirawat di RSUD A Rivai

Kabupaten Kutai Timur Lima kasus

  1. KTM 100 Laki-laki 30 tahun, KTM 101 Laki-laki 31 tahun, KTM 102 Laki-laki 30 tahun, KTM 103 Laki-laki 27 tahun, KTM 104 Laki-laki 26 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan mandiri perusahaan, kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta

Kota Samarinda 11 Kasus

  1. 11 Kasus merupakan warga Samarinda yang terkonfirmasi Positif asimtomatis hasil pemeriksaan swab massal RS Karantina Bapelkes dan masih dalam proses tracing, kasus melakukan isolasi mandiri yaitu SMD 274 Wanita 52 tahun, SMD 275 Laki-laki 27 tahun, SMD 276 Wanita 48 tahun, SMD 277 Laki-laki 50 tahun, SMD 278 Laki-laki 32 tahun, SMD 279 Laki-laki 37 tahun,SMD 280 Laki-laki 37 tahun, SMD 281 Laki-laki 44 tahun,SMD 282 Laki-laki 51 tahun, SMD 283 Laki-laki 24 tahun, dan SMD 284 Wanita 33 tahun

Andi juga melaporkan dua kasus Konfirmasi Covid19 yang dilaporkan Meninggal dunia berasal dari Balikpapan yaitu BPN 399 Laki-laki 44 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada tanggal 26 Juli 2020 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan. Kondisi kasus memburuk dan dilaporkan meninggal pada hari ini.

Kemudian BPN 407 Laki-laki 32 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus konfirmasi positif Covid-19 pada tanggal 27 Juli 2020, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan. Kasus memburuk dan dilaporkan meninggal dunia pada hari ini.

Lebih lanjut dirinya juga melaporkan jumlah pasien sembuh hari ini bertambah 30 kasus dengan rincian empat kasus dari Kabupaten Berau, dua kasus dari Kabupaten Kutai Barat, tujuh kasus dari Kabupaten Kutai kartanegara, lima kasus dari Kota Balikpapan dan Kota Samarinda 10 kasus.

“Mereka dinyatakan sembuh karena telah melalui masa isolasi 10 hari dan hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut,”jelasnya

Sementara untuk kasus berdasarkan kasus Suspek hari ini bertambah 383 kasus, sehingga total kasus suspek 9.169 kasus. Sementara Discarded 5.004 kasus, Probable 5 kasus dan dalam Proses Pemeriksaan 2.783 kasus.

Dengan begitu perkembangan kasus terkonfirmasi positif di Kaltim menjadi 1.377 kasus, sembuh 887 kasus, meninggal dunia 30 kasus dan pasien yang dirawat 460 kasus.

“Penularan masih terus terjadi bahkan juga semakin signifikan, maka diperlukan kerjasama kita semua apabila ada warga kita yang menunjukan gejala jangan sampai menunggu bersangkutan semakin parah baru melakukan pemeriksaan dan pengobatan,” terangnya.

Tana Paser – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Paser bakal menggelar donor darah selama 10 hari sejak 30 Juli hingga 8 Agustus 2020 dalam rangka memenuhi kebutuhan darah. “Kami akan menggelar donor darah. Bagi masyarakat yang mendonorkan darahnya akan berhadiah parcel,” kata pelaksana tugas unit donor darah PMI Paser Sumardin, Kamis (30/07/2020).

Dalam kegiatan donor darah, PMI menyediakan 100 paket parsel sembako berisi minyak goreng, gula, teh, susu, sari kacang ijo, biskuit dan mie instan. “Biar orang tertarik untuk mendonor darah, kami sediakan parsel untuk setiap pendonor,” ujarnya.

Beberapa pekan terakhir, kata Sumardin, jumlah pendonor darah di Kabupaten Paser turun drastis, sementara setiap harinya selalu ada permintaan darah. “Sedangkan kami tidak dapat melakukan jemput bola karena pandemi COVID-19,” ucap Sumardin.

Stok darah di PMI Paser saat ini hanya ada 24 kantong darah. Padahal setiap hari permintaan darah bisa mencapai 10 kantong darah. Sumardin menargetkan 100 kantor darah pada kegiatan tersebut. “Jika respon masyarakat baik, nanti akan berlanjut,” katanya.

Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim), memberikan lampu hijau untuk pelaksanaan sholat berjamaah Hari Raya Idul Adha Tahun 1441 Hijriyah, yang jatuh pada hari Jum’at, 31 Juli 2020, untuk bisa dilaksanakan pada masjid-masjid serta lapangan di wilayah Kutim, meski di tengah kondisi pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Pemberian izin ini dikeluarkan Pemkab Kutim setelah menggelar rapar bersama dengan unsur Kementrian Agama (Kemenag) Kutim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutim dan sejumlah intansi berwenang terkait, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Polres Kutim, Kodim 0909/Sangatta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutim yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kutim, dengan mengkaji kondisi terkini perkembangan kasus COVID-19 di Kutim, serta mengacu pada edaran Menteri Agama Republik Indonesia (MenAg RI), edaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan MUI Provinsi Kaltim.

“Setelah kita berkoordinasi bersama anggota Satgas Penanganan COVID-19 Kutim, dengan mengacu pada surat edaran dari Menteri Agama, MUI (Majelis Ulama Indonesia, red) Pusat dan Provinsi Kaltim, serta melihat perkembangan terkini kasus COVID-19 di Kutim, maka kami memutuskan memberikan izin untuk pelaksanaan sholat berjamaah Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah tahun ini di masjid-masjid dan lapangan yang ada di wilayah Kutim,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim, Kasmidi Bulang didampingi unsur anggota Satgas COVID-19 Kutim, Senin (27/7) kemarin, di Posko Utama Satgas COVID-19 Kutim yang bertempat di Kantor BPBD Kutim, Jalan Soekarno-Hatta, Sangatta Utara.

Lanjut Kasmidi, meski memberikan izin pelaksanaan sholat berjamaan Idul Adha di masjid-masjid dan lapangan, pemerintah Kutim tetap mewajibkan penanggungjawab pelaksanaan sholat berjamaah serta jamaah yang hadir, untuk tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Yakni dengan tetap melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan alat pengecek suhu tubuh, menyediakan fasilitas pencuci tangan pada pintu masuk area masjid maupun lapangan, tetap menerapkan jaga jarak antara jamaah sholat dan mempersingkat khutbah dan bacaan surah saat sholat Idul Adha. Juga pemerintah melarang bagi para Manula (Manusia Lanjut Usia) atau orang yang rentan terkena penyakit dan anak-anak untuk tidak mengikuti sholat Idul Adha 1441 Hijriyah.

“Protokol kesehatan tetap wajib diterapkan, baik oleh penanggungjawab pelaksanaan sholat berjamaah maupun jamaah yang mengikuti sholat Idul Adha 1441 Hijriyah. Jamaah akan dilakukan pengukuran suhu tubuh sebelum memasuki area masjid atau lapangan. Bagi (jamaah, red) yang suhu tubuhnya lebih dari 37,5 derajar celsius, maka dengan terpaksa dipersilahkan pulang dan tidak diperkenankan mengikuti sholat berjamaah. Begitu pula dengan manula atau orang yang rentan terkena penyakit dan anak-anak, dilarang megikuti sholat berjamaah Idul Adha. Panitia pelaksana sholat berjamaah wajib menyediakan fasilitas pencuci tangan di area masuk masjid dan lapangan, serta tetap menerapkan jaga jarak antara jamaah sholat. Sementara bagi petugas khutbah dan imam sholat, diminta untuk mempersingkat khutbah dan memperpendek bacaan surah saat sholat,” jelas Kasmidi.

Khusus untuk pelaksanaan ibadah penyembelihan hewan kurban, Kasmidi juga meminta agar juga mengacu pada edaran Kemenag dan MUI, agar pendistribusian daging hewan kurban dilakukan langsung dari rumah ke rumah oleh panitia kurban atau “door to door”, serta tidak melakukan pengumpulan massa di lokasi masjid atau lapangan tempat penyembelihan hewan kurban. Hal ini juga sebagai upaya mencegah penyebaran dan penularan COVID-19. Selain itu, bagi petugas penyembelihan hewan kurban atau juru jagal, diwajibkan untuk mengikuti tes rapid yang difasilitasi Dinkes Kutim dan Puskesmas di masing-masing kecamatan.

“Untuk kegiatan penyembelihan hewan kurban, kami minta juga tetap menerapkan protokol kesehatan. Tidak melakukan pengumpulan massa dan pembagian kupon kurban yang menyebabkan masyarakat akhirnya berkumpul. Pendistribusian hewan kurban dilakukan langsung ke rumah-rumah warga kurang mampu atau door to door. Petugas penyembelihan hewan kurban juga kami minta untuk mengikuti tes rapid terlebih dahulu, nanti akan difasilitasi oleh Dinkes (Dinas Kesehatan, red) Kutim dan Puskesmas masing-masing kecamatan. Nanti pemberitahuannya akan kita edarkan kepada pengurus masjid dan Ormas (organisasi Kemasyarakatan, red) Islam yang melaksanakan sholat Idul Adha berjamaah,” sebut Kasmidi.

 

 

 

Tana Paser – Jubir Satgas Percepatan Penanggulangan Covid19 Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan akan mempertimbangkan pemberian sanksi bagi masyarakat tidak menggunakan masker di tempat umum, mengingat saat ini kasus terkonfirmasi positif di Paser semakin meningkat.

“Akan dipertimbangkan apakah nanti akan dikeluarkan edaran atau semacam surat untuk mengenakan masker dan bila berada di luar rumah, di tempat umum seperti pasar, kantor pelayanan, dan termasuk sanksi yang akan diberikan,” kata Amir saat konferensi pers melalui Zoom, Rabu (29/07/2020).

Amir mengatakan hingga 29 Juli 2020, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 107 kasus, 61 pasien dinyatakan sembuh, 2 pasien meninggal dunia dan 44 pasien dalam perawatan. Angka kasus ini meningkat cukup signifikan dari yang dibayangkan sebelumnya.

“Tentu kami akan evaluasi karena bisa saja (kebijakan sanksi tidak memakai masker) itu diterapkan karena angka Covid-19 menunjukkan tren meningkat,” ujar Amir.
Saat ini penyebaran kasus Covid-19 sudah tidak bisa diprediksi. Sebab kata Amir, orang yang terjangkit Covid-19 saat ini tidak memiliki gejala penyakit.

“Kita sulit membedakan mana yang ada dan yang tidak ada virus. Maka kewajiban kita, masker jangan lepas. Jika kontak dengan orang lain, jaga jarak dan selalu mencuci tangan di setiap aktivitas,” ujarnya.

Samarinda – Perkembangan penyebaran virus Korona atau Covid-19 di Kalimantan Timur per 29 Juli 2020, belum menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus.

Pada Rabu, 29 Juli 2020, ditemukan terjadinya penambahan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 di Kaltim sebanyak 57 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi Positif berjumlah 1.307 orang.

“Dari 57 kasus Positif ini, tiga kasus berasal dari Kutai Barat 2 orang, Kutai Kartanegara 9 orang, Kota Balikpapan 27 orang, Samarinda 11 dan Kota Bontang ditemukan satu orang,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Rabu sore (29/7).

Sementara itu, penambahan pasien Sembuh sebanyak 49 orang yang berasal dari Kutai Barat 3 orang, Kutai Kartanegara 2 orang, Paser 10, Kota Balikpapan 30  dan Samarinda 4 orang.

Hingga akhir bulan Juli, penyebaran Covid-19 di sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim terus menunjukan peningkatan, kecuali Kabupaten Mahakam Ulu yang masih belum didapatkan pasien terkonfirmasi Positif.

Kota Balikpapan hingga kini sudah terdapat 455 pasien Positif Covid-19. Samarinda sebanyak 273 orang, Kota Bontang 20, Kabupaten Kutai Kartanegara 205 orang, Penajam Paser Utara 28 orang, Kabupaten Paser 107 orang, Kutai Barat 46 orang, Kutai Timur 99 orang dan Berau 74 orang.

“Kami minta seluruh masyarakat untuk tetap tenang namun terus meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap protokol kesehatan. Jika harus terpaksa keluar rumah, gunakan masker, jaga jarak dengan orang lain  dan hindari kerumunan. Kalau sudah kembali ke rumah harus mencuci tangan dengan sabun, kalau perlu mandi dan cuci pakaian yang digunakan,” pesan Andi.(YUL)

Samarinda — Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad mengatakan, berdasarkan data Kemenkes dan Kemendikbud tahun 2017, sebanyak 95,1% remaja SMP dan SMA di 3 kota besar di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Aceh telah mengakses situs Pornografi dan menonton video pornografi lewat internet. 0,48% diantaranya diketahui teradiksi ringan, dan 0,1% teradiksi berat.

“Berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), bahwa pengguna internet di Indonesia menempati peringkat 5 dunia dengan jumlah pengguna 132,7 juta orang, Dari jumlah itu, sebanyak 18,4 % atau 24,4 juta orang pengguna internet di Indonesia adalah usia anak dan remaja dengan kisaran usia 10-24 tahun,” ujar Halda pada Webinar Fasilitasi Forum Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), dengan tema “Dampak Pornografi Terhadap Pergaulan Remaja di Era Globalisasi”, secara virtual atau melalui Zoom Meeting, Rabu (29/7/2020).

Halda menambahkan, dengan usia yang masih sangat rentan dan banyak yang tidak tahu etika berinternet dengan baik, sehingga pornografi, kejahatan dunia maya serta penggunaan media sosial yang berlebihan bisa menjadi ancaman bagi anak dan remaja.

“Besarnya arus globalisasi, informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi anak-anak dan remaja, untuk itu diperlukan self kontrol dan kesadaran dari diri kita masing-masing. Anak-anak dan remaja harus memiliki ketangguhan untuk melindungi diri dari hal-hal yang negatif, banyak hal-hal positif dari internet untuk kita menjadi lebih produktif.,” kata Halda.

Ia juga menjelaskan, data DKP3A Kaltim terkait jumlah penduduk Kaltim semester II tahun 2019 berjumlah 3.630.765, 30% dari jumlah tersebut adalah anak (0-<18th) 1.210.255, yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Masa depan bangsa ini ada di tangan mereka. Oleh sebab itu mereka harus menjadi generasi yang sehat dan berkualitas,” imbuh Halda.

Lebih lanjut, pengetahuan kesehatan reproduksi penting untuk anak dan remaja sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta bersikap dan berprilaku yang positif tentang kesehatan dan terhindar dari TRIAD KRR (menunda usia perkawinan, menghindari seks pranikah dan narkoba), sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dimasa mendatang.

Halda mengajak seluruh seluruh masyarakat menggunakan internet secara bijak dan peran orang tua sangat diperlukan untuk mendampingi, mengarahkan dan mengontrol anak-anaknya.

Webinar ini diikuti oleh Forum Anak Kaltim dan kabupaten/kota, PKBI Kaltim, PIK Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR). Hadir menjadi narasumber pada webinar Ketua Penghimpunan Masyarakat Tolah Pornografi Azizah Subagijo, dan Sekretaris BKKBN AL Khafid Hidayat.

Balikpapan – Menjelang hari raya Idul Adha 1441 H sejumlah Masjid dan Musholah Balikpapan Selatan, dilakukan penyemprotan PMI Kota Balikpapan, Selasa (28/7).

Sedikitnya, empat Masjid disnfeksinasi diantaranya, Masjid Nur Ibadah, Masjid Baitul Hamdi Kompleks PGRI dan Masjid Al-Jihad.

Penyemprotan sejumlah Masjid itu, juga dipantau Ketua PMI Kota Balikpapan drg. Dyah Muryani, MARS didampingi Lurah Gn. Bahagia Qomar Setiawan.

Selain penyemprotan dilaksanakan pihak PMI Kota Balikpapan, para pengurus Masjid juga akan dibagikan cairan disinfektan, dari PMI Balikpapan. Akan dibagikan pihak kelurahan.

Lurah Gunung Bahagia, Qomar Setiawan mengapresiasi PMI Kota Balikpapan, telah melaksanakan penyemprotan sejumlah Masjid di wilayah kelurahan Gn. Bahagia.

“Khususnya, menjelang Idul Adha ini, semoga pelaksanaanya nanti berjalan lancar,” ungkapnya.

Menurutnya, sejumlah Masjid di wilayah kelurahan Gn. Bahagia, Balikpapan Selatan akan melaksanakan salat I’d Adha dan pemotongan hewan qurban. Tentunya, tetap akan menerapkan protokol kesehatan, dengan menjaga jarak dan memakai masker.

Sementara, Ketua PMI Kota Balikpapan, drg. Dyah Muryani, MARS memantau jalannya penyemprotan, menilai perlunya masyarakat Balikpapan tetap mentaati protokol kesehatan.

“Penyemprotan kesejumlah Masjid dan Musholah itu, sebagai upaya, memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” urainya.

Dihari yang sama PMI Kota Balikpapan juga melaksanakan penyemprotan di wilayah kelurahan Muara Rapak.

Terdapat lima titik dilakukan penyemprotan diantaranya, RT38/39/42/43 dan RT 45.

Daerah itu, berdekatan dengan pasar Muara Rapak atau Plaza Ramayana Rapak, sebelumnya terdapat pasien terkonfirmasi positif dari pihak pedagang Muara Rapak.

Lurah Muara Rapak Bimo Wibisono menilai, penyemprotan itu sebagai upaya pencegahan Covid-19.

Ia juga terus mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat khususnya, wilayah Muara Rapak.

Selanjutnya, PMI Kota Balikpapan melakukan penyemprotan di RT. 23 Kel. Muara Rapak, Rabu (29/7/2020). Sedikitnya 300 KK (Kepala Keluarga) dilakukan penyemprotan, di rumah-rumah warga.

Sebagai informasi, hingga hari ini, Rabu (29/7/2020) pasien positif Covid-19, sebanyak 455, masih dalam perawatan 57 pasien, sementara dalam isolasi mandiri 75 pasien. Selanjutnya dinyatakan sembuh 309 orang, dan meninggal dunia 14 orang.