SAMARINDA – Kita ketahui bahwa pandemik COVID-19 telah berimbas hampir ke semua sektor perekonomian global maupun nasional tanpa terkecuali di Provinsi Kalimantan Timur. Pada bulan Mei 2020, BI Kaltim menyatakan pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan I tahun 2020 berkisar 1,27%, dan berada di bawah rata-rata pertumbuhan nasional dan Kalimantan.
Sektor pertambangan dan pengolahan pupuk dan minyak merupakan dua komoditi ekspor yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Kaltim masih positif di masa COVID-19.
Sektor pariwisata Kaltim masih terbatas kontribusinya. Mulai pertengahan 2019, Kaltim sebetulnya akan mempunyai motor baru perekonomian, setelah muncul keputusan Pemerintah Pusat untuk membangun Ibu Kota Negara (IKN) Baru di wilayah Kaltim.
IKN akan memperkaya daya tarik investasi Kaltim yang selama ini didominasi sektor pertambangan dan pengolahan serta mulai adanya pengembangan pariwisata.
Pengembangan sektor kontruksi, perdagangan dan jasa lainya. COVID-19 memang membuat upaya persiapan IKN Baru mengalami kendala. Tapi disisi lain, ini bisa membuat kalangan di Kaltim punya persiapan untuk ikut membangun bisnis yang terkait dengan upaya pengembangan IKN Baru.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi inisiatif MARKPLUS.INC untuk mendorong upaya inovatif dari Pemerintah Daerah di Kalimantan Timur melakukan transformasi perekonomian dari pertambangan dan industri pengolahan minyak dan gas bumi menuju industri dan jasa yang lebih berkelanjutan dengan memanfaatkan penunjukan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Baru.
Pembangunan Smart City di IKN harus Kelas dunia, dengan mengedepankan Teknologi masa kini dan masa depan . Kota kota disekitar IKN harus ada kontribusi membenahi wilayahnya dengan konsep tersebut.
Isran Noor berpendapat Rencana ini hal tepat,Ibu kota adalah kepentingan segala pihak. Bagai mana peran masyarakat kaltim?.
“ Semua masyarakat harus melaksanakan /mendukung pemerintah. setiap Individu harus meningkatkan kemampuan diri menyambut IKN dikaltim .agar tidak kalah bersaing dengan para pendatang,” pungkas orang nomor 1 Kaltim ( 03/08/2020) saat video conferance “Government Roundtable”
Diawal ditentukannya Kaltim menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Gubernur Kaltim, Isran Noor ditanya pendapat oleh Presiden RI, Joko Widodo, Kenapa Kaltim Harus menjadi Ibukota Negara (IKN) Indonesia.
Secara nilai moral kebangsaan Kaltim lebih menonjol, menyumbang minyak terbesar untuk Indonesia. Produksi Kayu terbesar dan kualitas terbaik .Gedung Manggala Wana Bakti menjadi interior termegah. selain itu ada juga Batu bara dan Kelapa sawit. Padat karya,Ekonomi kreatif, Pariwisata menjadi produk unggulan,Kaltim pariwisata kelas dunia .
Pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur diperkirakan akan mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif. Perkiraan ini didasarkan pada beberapa data yang sudah di analisis, seperti nilai ekspor yang sampai bulan Juni mengalami penurunan sebesar 16 %, harga acuan batubara yang terus mengalami penurunan dari US$ 67,08 di bulan Maret menjadi US$ 52,98 pada bulan Juni. Selain itu, sektor Transportasi dan Perhotelan juga belum menunjukkan kinerja yang baik.
Kita mengharapkan agar kontraksi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur tidak terlalu dalam. Menteri Keuangan Republik Indonesia, memperkirakan bahwa Ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuhan negatif pada kisaran minus 3,5 sampai minus 5,2 % di Triwulan II 2020. Berdasarkan informasi di Trading Economic, sampai triwulan II ini banyak negara yang mengalami pertumbuhan negatif. Korea Selatan mengalami kontraksi sebesar (-2,9%),
Amerika Serikat sebesar (-9,5%) Jerman sebesar (-11,7%) dan Singapura sebesar (-12,6%). Meskipun demikian, sudah ada beberapa negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi posistif, seperti Vietnam sebesar 0,36% dan China sebesar 3,2%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk Provinsi Kalimantan Timur untuk Triwulan II akan dirilis BPS pada tanggal 5 Agustus2020.
Penunjukan IKN Baru yang berlokasi di Kalimantan Timur, tentunya memberikan harapan yang besar bagi kemajuan Kalimantan Timur dan Indonesia. Meskipun wacana yang mengemuka adalah IKN Baru sebagai provinsi tersendiri, namun manfaat terbesar akan dapat diperoleh dan dinikmati oleh Kalimantan Timur. Peningkatan aktifitas perkonomian terutama pada Pertanian Tanaman Pangan, Perdagangan, Transportasi, Industri Manufaktur, Konstruksi, Jasa Perhotelan, Jasa Pariwisata dan Jasa Keuangan. Sedangkan untuk Indonesia, hal ini akan berdampak posistif bagai pemerataan pembangunan antar wilayah. Semenjak tahun 1980, atau sudah 40 tahun, sekitar 80% Produk Domestik Bruto di Indonesia bersumber dari Jawa dan Sumatra. Saya berpikir, ketimpangan ini, perlu secara serius untuk dicarikan jalan keluar.
Untuk mengantisipasi agar Pemindahan IKN Baru dapat berkontribusi maksimal bagi pembangunan ekonomi Kalimantan Timur, maka kebijakan pembangunan Kalimantan Timur sudah diarahkan pada Pembangunan Sumberdaya Manusia yang Berdaya Saing, Pembangunan Kawasan-Kawasan Industri dan
Pembangunan Infrastruktur yang Handal, dengan didukung oleh Sumberdaya Aparatur yang Professional dan Lingkungan yang Terjaga Kelestariannya.
Kebijakan Pembangunan tersebut diatas telah dituangkan dalam RPJMD Kalimantan Timur tahun 2019-2023.