BALIKPAPAN-Untuk mengatasi lonjakan pasien COVID-19, Pemkot Balikpapan mengambil kebijakan untuk mengaktifkan Asrama Haji sebagai tempat isolasi, untuk menangani pasien COVID-19 bergejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Kebijakan Pemkot Balikpapan tersebut mendapat protes dari warga sekitar. Balikpapan, Senin (10/8/2020).

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi lV DPRD Balikpapan Muhammad Taqwa menyampaikan, pemerintah sudah membuat kebijakan, kemudian ada reaksi dari masyarakat, ini bukan hanya masalah kebijakan sosial, tapi ini masalah kemanusiaan.

“Rencana pemerintah mengunakan Asrama Haji sebagai tempat isolasi untuk menangani pasien COVID-19 bergejala ringan dan Orang Tanpa Gejala (OTG), itu sisi kebijakan, kami pikir ini juga merupakan sisi kemanusiaan, tapi tidak serta merta didukung dan diterima masyarakat sekitar,” ungkapnya.

“Beberapa hari yang lalu, ada gerakan masyarakat, ormas dan LSM melakukan penolakan keras, bahkan didepan gerbang masuk Asrama Haji ada spanduk bertuliskan menolak keras,” jelasnya.

“Ini bentuk reaksi masyarakat tentang COVID-19, mungkin mereka menganggap ini berbahaya, kemudian di khawatirkan akan membuat klaster baru,” katanya.

“Lagi-lagi pemerintah harus bijaksana, kemudian mengkaji ulang, kemungkinan baik dan aman untuk semua,” urainya.

“Untuk sementara ini, kami pikir kalau itu urgent, kenapa tidak seperti di daerah lain melakukan isolasi mengunakan hotel, mengingat masih banyak hotel di Balikpapan stop beroperasi akibat COVID-19,” tuturnya.

“Kenapa tidak dimanfaatkan, agar bisa berjalan semua, agar pihak hotel dapat pemasukan atas kerjasama pemerintah dan pihak hotel, sehingga masyarakat tenang,” ucapnya.

“Lepas dari ini semua kami serahkan ke pemerintah, karena eksekutor ada di pemerintah, jika kebijakan ini harus, maka harus disosialisaikan ke masyarakat sekitar,” ujarnya.

“Untuk sementara, jika ini merupakan keniscayaan harus di evakuasi atau di isolasi, maka sebaiknya mengunakan fasilitas hotel, pada prinsipnya kita semua ingin yang terbaik,” tandasnya. (ay)






 

BERAU – Wakil Bupati Kabupaten Berau yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Berau, Agus Tantomo menegaskan agar program kerja PMI disetiap Kecamatan se Berau harus menyusuaikan dengan program kerja PMI Kabupaten.

Hal itu disampaikan Agus Tantomo saat membuka musyawarah kerja PMI Kecamatan se Kabupaten Berau di Aula Dinas Kesehatan Berau.

PMI ditiap Kecamatan se Berau merupakan program Agus Tantomo yang dibentuk sejak tahun 2019.

“Jadi PMI diperiode saya ini salah satunya program kerja membentuk PMI di kecamatan. Ini sejak tahun lalu sudah kita bentuk dan bukan hanya sekedar dibentuk tapi juga memberi anggaran,”ujar Agus Tantomo belum lama ini, Rabu (12/8/2020).

“Dalam rangka pemanfaatan anggaran ini saya menekankan kepada PMI di tiap kecamatan bahwa program kerja PMI di kecamatan itu menyesuaikan program kerja PMI di kabupaten, untuk tahun ini Fokus utama program kerja PMI di Kabupaten Berau itu penanganan Covid-19,” pungkasnya.

Wakil Bupati Berau itu meminta agar anggaran yang diberikan ke masing-masing PMI disetiap Kecamatan dapat dimanfaatkan dengan baik terutama dalam hal memutus penyebaran Covid-19.

“Kami beri anggaran Rp 10 juta setiap kecamatan agar bagaimana mereka memanfaatkan anggaran ini untuk penanganan Covid-19 di setiap Kecamatan,” imbuhnya.

Agus Tantomo juga membangun kesadaran masyarakat bahwa jangan sampai berpikiran seolah-olah Covid-19 ini hanya terjadi di kota sehingga PMI disetiap Kecamatan bisa siap siaga.

“Covid bisa dimana saja dan saya minta PMI paling depan kesiapsiagaan ketanggapan menghadapi pandemi covid 19 ini,”ujarnya.

Ketua PMI Berau itu menambahkan dalam rangka memutus rantai penyebaran Covid-19, PMI di masing-masing kecamatan rutin melakukan penyemprotan disinfektan juga bekerja sama dengan pemerintah kecamatan untuk bersama memutus rantai penyebaran Covid-19.

Dalam musyawarah tersebut, Agus Tantomo juga menyerahkan secara simbolis anggaran ke PMI masing-masing kecamatan, masker disinfektan dan penunjang lain PMI di kecamatan.

Sarana Olahraga Ditutup Lagi

BONTANG – Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bontang melonjak tajam. Fasilitas olahraga pun mulai ditutup lagi. Terlebih, muncul klaster PKT yang menyumbang hampir setengah dari kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Bontang.

Saat dikonfirmasi Kepala Disporapar Bontang, Bambang Cipto Mulyono membenarkan pihaknya menutup sarana olahraga milik pemerintah sejak Selasa (11/8) hingga waktu yang belum ditentukan.

“Karena transmisi lokal, kita menghindari. Antisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Sementara kita tutup dulu. Salah satu positif ada beberapa kali berolahraga di Langlang,”katanya.

Disinggung apakah kondisi ini bakal menyusul penutupan tempat wisata atau hiburan di Bontang, Bambang mengaku belum bisa menjawab hal itu. “Sedang kita kaji wisata. Khususnya yang milik pemerintah. Kita kaji dulu,” tuturnya.

Pihaknya juga sambil mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan baik di tempat wisata maupun hiburan malam di Bontang.

Sejauh ini pihaknya menilai sebagian besar masih menerapkan dengan baik. Namun ada beberapa juga penyedia jasa hiburan dan wisata yang tak menjalankan protokol kesehatan dengan benar.

“Yang jelas kita evaluasi. Kita rapatkan dengan Tim Gugus. Langkah apa yang mesti diambil. Mereka masih mengikuti protokol kesehatan. Ada juga sebagian yang nggak mengikuti, dari evaluasi kami. Kita bakal kasih peringatan nanti,” ungkapnya.

Untuk diketahui, fasilitas olahraga di Bontang dibuka kembali pada 20 Juni lalu, setelah sempat dilakukan penutupan beberapa bulan.

Adapun fasilitas olahraga yang kembali ditutup di antaranya Lapangan Bessai Berinta, Sport Center Loktuan, Lapangan Tenis di Jalan Awang Long, dan sejumlah fasilitas olahraga milik pemerintah.

“Kita belum bisa menentukan sampai kapan. Karena kondisinya semakin banyak yang terpapar,” ucapnya.

 

SAMARINDA—– Kasus harian Covid-19 di Kaltim terpantau masih tinggi. Pada Rabu 12 Agustus 2020 ada penambahan 55 kasus terkonfirmasi positif. Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (12/8/2020).

Kasus positif Cohid-19 baru pada hari ini paling tertinggi terdistribusi di Kota Balikpapan dengan 33 kasus, Kabupaten Berau 2 kasus, Kota Samarinda 8 kasus dan Kabupaten Kutai Kartanegara 12 kasus. Dengan rincian sebagai berikut.

Kota Balikpapan 33 kasus

  1. 16 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan DKK Balikpapan yaitu BPN 824 Laki-laki 29 tahun, BPN 825 Wanita 37 tahun, BPN 826 Laki-laki 50 tahun, BPN 831 Wanita 4 tahun, BPN 832 Wanita 8 tahun, BPN 833 Wanita 39 tahun, BPN 834 Wanita 59 tahun, BPN 835 Laki-laki 28 tahun, BPN 836 Wanita 57 tahun, BPN 837 Laki-laki 26 tahun, BPN 838 Wanita 36 tahun, BPN 839 Wanita 37 tahun, BPN 840 Laki-laki 53 tahun, BPN 841 Laki-laki 35 tahun, BPN 853 Laki-laki 50 tahun, BPN 854 Wanita 35 tahun, BPN 855 Laki-laki 55 tahun dan BPN 856 Laki-laki 44 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri
  2. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan keluhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 827 Laki-laki 43tahun dan BPN 828 Wanita 59 tahun, kasus dirawat di RS Restu Ibu Balikpapan
  3. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 829 Laki-laki 55 tahun dan BPN 851 Laki-laki 58 tahun, kasus dirawat di RSUD Beriman Balikpapan.
  4. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 830 Laki-laki 69 tahun dan BPN 852 Wanita 68 tahun , kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan.
  5. 9 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 842 Laki-laki 63 tahun, BPN 843 Laki-laki 45 tahun, BPN 844 Laki-laki 44 tahun, BPN 845 Laki-laki 55 tahun, BPN 846 Wanita 66 tahun, BPN 847 Laki-laki 46 tahun, BPN 848 Laki-laki 53 tahun, BPN 849 Laki-laki 72 tahun dan BPN 850 Laki-laki 45 tahun, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan

Kabupaten Berau Dua kasus

  1. BRU 93 Laki-laki 34 tahun dan BRU 94 Laki-laki 42 tahun warga Berau, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut hasil pemeriksaan mandiri perusahaan, kasus dirawat di RSUD A Rivai Berau

Kota Samarinda Delapan Kasus

  1. SMD 406 Wanita 47 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang dirawat di RSUD AW Syahranie dan dilaporkan meninggal tanggal 5 Agustus. Pemulasaran dan pemakaman sesuai protocol Covid-19.
  2. 6 kasus warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif asimtomatis hasil pemeriksaan DKK Samarinda yaitu SMD 407 Laki-laki 39 tahun, SMD 408 Wanita 44 tahun, SMD 410 Wanita 40 tahun, SMD 411 Laki-laki 42 tahun, SMD 412 Laki-laki 54 tahun dan SMD 413 Laki-laki 36 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  3. SMD 409 Laki-laki 76 tahun warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RS Samarinda Medical Center Samarinda

Kabupaten Kutai Kartanegara 12 Kasus

  1. KKR 293 Laki-laki 66 tahun warga Kutai Kartanegara, merupakan kasus Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RSUD Dayaku Raja Kutai Kartanegara.
  2. KKR 294 Wanita 76 tahun warga Kutai Kartanegara, merupakan kasus Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RS Dirgahayu Samarinda.
  3. 8 kasus warga Kutai Kartanegara, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan DKK Kutai Kartanegara yaitu KKR 295 Wanita 35 tahun, KKR 296 Laki-laki 36 tahun, KKR 297 Wanita 19 tahun, KKR 298 Wanita 52 tahun, KKR 299 Laki-laki 59 tahun, KKR 300 Laki-laki 25 tahun, KKR 303 Laki-laki 41 tahun dan KKR 304 Laki-laki 33 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  4.  2 kasus warga Kutai Kartanegara, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis dengan Riwayat kontak kasus KKR 261 yaitu KKR 303 Wanita 34 tahun dan KKR 304 Laki-laki 50 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.

Sementara untuk Kasus terkonfirmasi Covid 19 yang dilaporkan Meninggal bertambah satu Kasus dari Samarinda yaitu SMD 406 Wanita 47 tahun.

Lebih lanjut, Andi juga melaporkan penambahan kasus yang dinyatakan sembuh sebanyak 51 kasus yang tersebar di Kabupaten Berau 4 kasus, Kabupaten Kutai Barat 2 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 2 kasus, Kota Balikpapan 14 kasus dan Kota Samarinda 29 kasus.

Dari 51 kasus tersebut dinyatakan sembuh karena telah melalui masa isolasi 10 hari dan hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Kemudian distribusi berdasarkan kasus suspek bertambah 520 kasus, sehingga total kasus suspek 13.497 kasus. Sementara Discarded 8.316 kasus, Probable 12 kasus dan dalam Proses Pemeriksaan 3.063 kasus.

Dengan begitu dapat disampaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim berjumlah 2.106 kasus, sembuh 1.381, meninggal dunia 60 kasus dan pasien dirawat 665 kasus.

Dirinya berharap masyarakat terus meningkatkan kepeddulian kebersamaan dalam rangka menegakkan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya, karena inilah cara yang bisa dilaksanakan masyrakat saat ini sebagai garda terdepan untuk bisa melakukan pencegahan terhadap penularan Covid-19.

“Pelaksananaan protokol kesehatan merupakan suatu keharusan untuk bisa menjaga diri kita supaya tidak tertular dan tidak menularkan kepada orang lain,”imbuhnya.

 

 

 

SAMARINDA—- Presiden Joko Widodo memimpin Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-59 di Istana Negara diikuti Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dari Bumi Perkemahan Wiladatika Cibubur dan seluruh Kwarda Gerakan Pramuka dari 34 provinsi seluruh Indonesia secara virtual, Rabu 22 Agustus 2020.

Sementara jajaran Kwartir Daerah (Kwarda) Kaltim melaksanakan dan mengikuti upacara secara virtual di Gedung Kwarda Gerakan Pramuka Kaltim Jalan M Yamin Samarinda.

Mewakili Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka Kaltim, H Hadi Mulyadi, Staf Ahli Gubernur Kaltim yang juga Wakil Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kaltim Wahyu Widhi Heranata bersama Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kaltim HM Hatta Zainal.

Mengutip sambutan Presiden Joko Widodo, Wahyu Widhi Heranata menyampaikan bahwa Pramuka Indonesia selalu mencetak generasi yang tangguh menghadapi setiap tantangan, disiplin dalam bertindak, tidak gentar untuk menghadapi setiap rintangan dan selalu peduli serta siap berkorban untuk sesama

“Di era pandemi Covid-19 yang berat sekarang ini, jiwa dan karakter seperti itulah yang kita butuhkan,” ujar Presiden.

Yakni, disiplin mengikuti protokol kesehatan, disiplin memakai masker, disiplin menjaga jarak dan mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersama-sama disiplin melaksanakannya.

Di era pandemi Covid-19 yang mengakibat krisis kesehatan dan krisis ekonomi ini, harus selalu peduli terhadap masyarakat sekitar, peduli terhadap kepentingan bersama serta harus saling membantu dan bergotong-royong menyelesaikan masalah bersama.

“Jika gerakan kedisiplinan dan kepedulian ini terus kita jalankan, Insya Allah kita bisa menghambat penyebaran Covid dan mengurangi risiko-risiko ikutannya,” ujarnya lagi.

Buatlah Indonesia ke bangga pada Praja Muda Karana. Jayalah Pramuka, Jayalah Indonesia.

(humasprovkaltim)

 

SAMARINDA– Tingginya jumlah kasus Covid-19 di Balikpapan, memunculkan keresahan berbagai pihak. Tak terkecuali Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman.

Berbarengan dengan perhelatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kondisi Luar Biasa (KLB) 7 Juli 2020, keresahan itu mendapat jawaban. Adalah Dr. dr. Swandari Paramita , M.Kes, yang merupakan salah satu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN KLB LP2M Unmul, menginisiasi hadirnya sebuah aplikasi JALAN KITA yang menjadi usaha alternatif dalam menurunkan kasus Covid-19.

Menurut Sekretaris IDI Wilayah Kaltim ini, Balikpapan menjadi penyumbang tertinggi kematian akibat Covid-19 di Kalimantan Timur. Yakni dari 59 kasus kematian di Kaltim, sekitar 35 diantaranya berasal dari Balikpapan.

Dari 35 kasus meninggal tersebut, 95 persennya merupakan Lanjut Usia (Lansia). Lansia yang meninggal akibat Covid-19 selalu diikuti dengan membawa penyakit penyerta/bawaan. Aplikasi JALAN KITA ini diperuntukkan bagi Lansia yang rentan terkena Covid-19. Aplikasi JALAN KITA adalah akronim dari Jaga Lansia Kita.

“Sebagai Dosen Pembimbing Lapangan KKN KLB LP2M Unmul saya dihubungi oleh pemerintah kota Balikpapan untuk mencari solusi tingginya jumlah kematian akibat Covid-19. Agar KKN Unmul dapat berkontribusi terhadap kondisi yang terjadi. Sebagai Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kaltim, tentu saya juga tergerak untuk mencari solusi,” terang pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman ini, saat ditemui di Rektorat Unmul, Rabu (12/8/2020).

Berangkat dari data dan temuan tingginya kasus kematian berasal dari Lansia. Bahkan hampir seluruhnya membawa penyakit penyerta seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes atau kencing manis, jantung dan stroke, maka Swandari tergerak untuk memanfaatkan sebuah aplikasi yang diciptakan bersama mahasiswa bimbingannya.

Aplikasi ponsel ini merupakan prototipe yang sudah ia kembangkan bersama dua mahasiswa bimbingannya di Fakultas kedokteran Unmul Adi Winata dan Akhmad Reda Perkasa (FKTI) bernama AP-MINO. Aplikasi ini adalah aplikasi pengingat untuk minum obat sesuai jadwal. Dikembangkan menjadi aplikasi JALAN KITA (Jaga Lansia Kita).

Swandari menjelaskan aplikasi JALAN KITA yang berbasis android ini telah didaftarkan hak ciptanya di Kemenkumham 2019 lalu. Tahun 2020 berbarengan dengan KKN KLB Unmul, ia mencanangkan ujicoba terhadap aplikasi ini. 203 mahasiswa KKN KLB Unmul yang ditempatkan di 34 kelurahan di Balikpapan bertugas sebagai tim ujicoba aplikasi.

Ia melibatkan pula dua DPL KKN lainnya yakni drg Cicih Bhakti Purnamasari (Fakultas Kedokteran) dan Dr Triyono Sudarmadji (fakultas kehutanan). Penyebaran uji coba dilaksanakan di enam kecamatan yakni Balikpapan Utara, Balikpapan Timur, Balikpapan Selatan, Balikpapan Kota dan Balikpapan Barat.

Hal ini mengingat kasus covid-19 yang muncul tersebar di enam kecamatan tersebut. Balikpapan juga memiliki Lansia terbanyak dan tersebar di seluruh kecamatan.

“Mahasiswa yang bertugas dan jadi peserta KKN ini juga adalah domisili Balikpapan. Dari 203 yang tersebar mahasiswa hanya menemukan 112 keluarga Lansia yang bersedia berkolaborasi. Sebagai usaha alternatif kami mencoba membantu pemerintah kota Balikpapan.” jelas Ketua Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi untuk Hutan Tropika Lembap (PUI-PT OKTAL) Universitas Mulawarman ini.

Swandari menyampaikan bahwa keberadaan aplikasi ini memiliki motivasi tertentu dibaliknya. Selama ini ia prihatin melihat para Lansia yang tidak terbuka untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Lansia baru ketahuan memiliki penyakit ketika sudah parah. Barulah keluarga mengetahui dan membawa ke rumah sakit. Padahal, pada saat itu, semua sudah terlambat. Kondisi inilah yang menyebabkan tingginya kasus kematian akibat Covid-19 yang menimpa para Lansia.

Sebabnya ketika lansia terkena Covid mereka yang diam hanya ketahuan saat sudah parah. Apalagi hampir semua Lansia selalu dibarengi dengan penyakit bawaan berupa diabetes, tekanan darah tinggi dan stroke. Jika ada keluarga yang mengingatkan untuk tetap minum obat maka kemungkinan bisa mencegah semakin parah Covid yang diderita Lansia.

Swandari berharap nantinya pemerintah provinsi juga dapat menggunakan aplikasi ini kepada seluruh Lansia di Kaltim. Hal ini demi menurunkan jumlah kasus Covid-19 yang terutama banyak menimpa Lansia. Aplikasi ini memang belum dapat diinstal di Playstore. Namun tim LP2M Unmul dapat mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut. (*)

Tana Paser – Kasi Pengolahan Pemasaran pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Dwi Suryani mengatakan harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Paser periode Juni – Juli 2020 sebesar Rp1.324 per kilogram.

“Harga TBS bulan Juli Rp1.349, sementara di bulan Juni Rp1.324,” kata Dwi, Rabu (12/08/2020).

Meski saat ini sudah menginjak bulan Agustus, perusahaan menggunakan harga TBS sesuai harga yang telah ditetapkan satu bulan sebelumnya.

Menurutnya, harga TBS di bulan Juli yang diterapkan pada bulan ini, mengalami kenaikan meski hanya Rp25.
Dwi menekankan, ketentuan harga ini berlaku bagi petani sawit yang telah bemitra dengan pemerintah Kabuptaen Paser.

Adapun, penetapan harga TBS kata dia, sudah sesuai kesepakatan tim yang melibatkan pihak perusahaan, asosiasi petani kelapa sawit dan pemerintah.

Dwi menambahkan, penetapan harga TBS disesuaikan dengan usia tanam. Umumny, kelapa sawit di Kabupaten Paser telah melebih 10 tahun usia tanam.

Dikemukakan Dwi, saat ini terdapat 17 pabrik pengolahan sawit dimana 3 diantaranya tidak lagi beroperasi. Ia menerangkan, tidak ada dampak signifikan terhadap produks kelapa sawit di masa pandemi Covid-19 ini.

“Tidak berpengaruh karena perusahan tetap mengolah sawit dan saat ini produksi buah sedang berkurang,” kata Dwi.

SAMARINDA — Manajemen Aplikator Ojek Online Grab Indonesia dijadwalkan akan melaunching Grab Protector yang disinergikan dengan Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) pada akhir Agustus 2020.

Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menerima kunjungan Manajemen Aplikator Ojek Online Grab Indonesia didampingi Kabid PPPA, Noer Adenany dan Inovator Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) Siti Mahmudah I K, Rabu (12/8/2020).

Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad menyambut dan mengapresiasi sinergitas antara OPD inovator Ojol Berlian dengan manajemen aplikator ojol sebagai upaya mekanisme pelayanan pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan penyandang disabilitas.

“Masuknya Ojol Berlian sebagai pemenang TOP 45 Kluster Pemerintah bersama enam Inovasi lainnya pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2020 membuktikan keseriusan Pemprov Kaltim terhadap perlindugan perempuan, anak dan penyandang disabilitas,” ujar Halda.

Halda menambahkan, rider dan driver akan menerima bantuan alat protector sebagai antisipasi pencegahan penularan Covid-19.

“Yang akan menerima yaitu rider dan driver Grab yang sudah diedukasi oleh DKP3A Kaltim,” imbuh Halda.

Kedepan, DKP3A Kaltim tetap akan bersinergi dalam peningkatan kapasitas SDM rider/driver terkait perlindungan perempuan dan anak.

SAMARINDA – Dinas Sosial Kaltim tak henti-hentinya berupaya menyukseskan program yang dicanangkan Gubernur Kaltim guna Peningkatan Kesejahteraan Sosial bagi Masyarakat Kaltim khususnya ditengah masa pandemi covid 19.

Hal ini diungkapkan Kadis Sosial Kaltim, HM Agus Hari Kesuma, saat menerima Kunjungan Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3), Selasa (11/8) siang, diruang rapat Kadis Sosial Kaltim.

“Kami berterima kasih atas kunjungan Tim TGUP3, dan Kami siap mendukung visi dan misi bapak gubernur,” kata Agus yang sering disapa AHK.

Dinformasikan, tujuan Tim TGUP melakukan kunjungan Ke Dinas Sosial kaltim ialah menindaklanjuti Direktif Gubernur pada Rapim Tepra kaltim semester I 2020.

Dimana poin 7 TGUP3 agar menginvertarisir dan menganalisis permasalahan pembangunan serta memberikan advis untuk penyelesaian masalah kepada Gubernur dan Wakil Gubernur paling lambat akhir bulan Agustus 2020 serta Program-program yang dilaksanakan selama masa pandemi covid 19 ini.

Tampak hadir dalam audensi ini, pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Dinas Sosial Kaltim serta dari tim TGUP3 Kaltim H. Adi Buhari Muslim selaku Ketua Tim, didampingi Drs. Abdusamad, Dr. H. Abdullah Karim, Suryono Utomo, Hizbul Fathan.