Samarinda—Selama dua hari 21-22 Agustus 2020, Anggota Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara mengikuti training ESQ guna meningkatkan kinerja anggota DPRD selama masa tugasnya. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Mercure, Jum’at (21/8/2020).

Acara tersebut diHadiri oleh Wakil Gubernur Kaltim H. Hadi Mulyadi, Ketua DPRD Kukar Abdul Rasid, Wakil Ketua Siswo Cahyono, Ketua Komisi III Andi Faisal dan Komisi IV Baharuddin, Sekretaris DPRD Roda Dharmawan dan seluruh anggota DPRD Kukar.

Dalam sambutannya, hadi mengharapkan, para anggota dewan yang mengikuti training tersebut dapat mengasah kemampuan, pengetahuan serta komunikasi dengan memaksimalkan otak kanan dan kiri.

“Apabila seseorang ingin sukses, maka gunakanlah teori otak kiri dan kanan dengan baik,” ujar Hadi.

Dijelaskan lebih jauh, mengaktifkan dan menyeimbangkan peran otak kiri dan kanan sangat penting. Dimana, otak kiri cenderung berpikir analisis dan matematis. Sedangkan otak kanan lebih berpikir non analisis dan sistematis.

Karena itu, dirinya mengapresiasi pelaksanaan training ESQ. Pasalnya, kegiatan ini lebih mendorong seluruh anggota legislatif untuk berpikir lebih bijak.

“Kita berharap peserta bisa mengikuti kegiatan secara maksimal, sehingga mampu menggabungkan kecerdasan otak, emosional, dan spiritual. Terlebih dalam mengemban amanah rakyat yang kian komplek tuntutannya,” harapnya.

Dan tak lupa Wagub juga meminta para wakil rakyat Kukar ini selalu menjaga kesehatan dan taat melaksanakan protokol kesehatan Covid dalam kehidupan sehari-hari.

SAMARINDA— Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur mencatat tingkat penularan virus Covid-19 di Kaltim sampai hari Sabtu, 22 Agustus 2020 sudah menembus angka 3.021 kasus positif.

“Hari ini, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 bertambah 129 kasus,”ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Sabtu (22/8/2020).

Tentunya ini merupakan suatu hal yang harus diwaspadai semua masyarakat bahwa kasus-kasus banyak terjadi umumnya disebabkan karena terjadinya trnasmisi secara lokal dan tidak bergejala.

“Perlu ditingkatkan kewaspadaan apabila tidak menjaga diri kita sendiri dari penularan, maka siapa lagi yang akan melindungi kita, mari kita membantu sesama agar tidak menambah kasus penularan yang baru dengan maksimal menjalankan protokol kesehatan,”jelas Andi

Sementara dia menjelaskan 129 kasus baru berasal dari Kota Balikpapan 58 kasus, Kabupaten Kutai Timur Satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 14 kasus dan Kota Samarinda 56 kasus.

Sedangkan kasus sembuh juga bertambah 84 kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara delapan kasus, Kabupaten Paser dua kasus, Kota Balikpapan 53 dan Kota Samarinda 21 kasus. Kasus tersebut dinyatakan sembuh karena telah melalui masa isolasi 10 hari dan hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan.

Untuk kasus suspek terjadi penambahan sebangak 213 kasus, sehingga total kasus suspek 16.299 kasus. Sementara Discarded 12.047 kasus, Probable 16 kasus dan dalam Proses Pemeriksaan 1.215 kasus.

Dengan demikian jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Kaltim berjumlah 3.021 kasus, sembuh 1.858 kasus, meninggal dunia 107 kasus dan pasien dirawat 1.056 kasus.

Diakhir rilisnya Andi mengajak seluruh komponen masyarakat bersama-sama berupaya secara maksimal bergerak bersama-sama bagaimana menjadikan wilayah Kaltim menjadi tangguh dari Covid-19 dengan menjalankan upaya-upaya pencegahan yaitu saling meningkatkan kepedulian, menjaga dan melindungi dari penularan Covid-19.