Tana Paser – Jubir Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan terdapat delapan penambahan kasus terkonfirmasi positif.
“Delapan orang tambah kasus terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Amir saat konferensi pers di ruang Media Center, Senin (31/08/2020).
Delapan pasien tersebut berinisial PSR 183 hingga PSR 190. Dari delapan pasien itu, delapan diantaranya warga Kecamatan Batu Sopang dan delapan lain warga Kecamatan Tanah Grogot.
“Kedelapan pasien merupakan pasien asimtomatik atau pasien tanpa gejala. Semuanya dirawat di rumah isolasi eks RSUD Panglima Sebaya,” ujar Amir.
Empat pasien dari Kecamatan batu Sopang yakni PSR 183 9 (laki-laki berusia 48 tahun), PSR 184 (laki-laki berusia 51 tahun), PSR 185 (laki-laki berusia 49 tahun), dan PSR 186 (laki-laki berusia 45 tahun).
Adapun empat pasien dari Kecamatan Tanah Grogot yakni PSR 187 (perempuan berusia 9 tahun), PSR 188 (perempuan berusia 13 tahun), PSR 189 (perempuan berusia 37 tahun), dan PSR 190 (perempuan berusia 47 tahun).
Amir mengatakan dengan penambahan delapan kasus positif ini, maka jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Paser sebanyak 190 kasus.
“Total ada 190 positif, sembuh 152 orang, meninggal 5 orang dan 33 orang masih dalam perawatan. Rinciannya 1 orang dirawat di RSUD, 1 orang isolasi mandiri di rumah dan 31 orang diisolasi di rumah isolasi eks RSUD Panglima Sebaya,” kata Amir.
Amir mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol Kesehatan dengan selalu memakai masker ke mana pun, menjaga jarak jika bertemua dengan orang lain, dan selalu mencuci tangan selepas beraktivitas.

PENAJAM –  Sebanyak  enam orang Tenaga Kependidikan terdiri dari lima orang guru dan satu tenaga umum di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terkonfirmasi positif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Alimuddin, Selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disidikpora) Kabupaten PPU, saat ditanya mengenai guru yang positif itu mengatakan, ia mengetahui adanya Tenaga Kependidikan yang positif terinfeksi corona setelah diberitahu oleh Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten setempat, Senin (31/8).

Ia melanjutkan, sebelum enam tenaga kependidikan tersebut dikabarkan terkonfirmasi positif virus corona oleh Tim Gugus Tugas, Disdikpora Kabupaten PPU telah memberlakukan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).

“Kami memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah atau WFH mulai Sabtu, 22 Agustus hingga 14 hari kedepan. Sedangkan pada Senin, 24 Agustus enam tenaga kependidikan dikabarkan terpapar Covid-19. Berarti dua hari setelah kami menetapkan WFH, baru ada kabar enam tenaga kependidikan yang positif,” bebernya.

Kebijakan bekerja dari rumah, kata dia, sejalan dengan Surat Edaran Bupati PPU menyangkut kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Covid-19 di lingkungan Pemerintahan Kabupaten PPU.

Menurutnya, pola bekerja dari rumah ini masih sama dengan sebelumnya yakni, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dibagi bekerja di sekolah dan di rumah.

Selama menjalani bekerja dari rumah, lanjutnya, tenaga kependidikan diminta mengikuti anjuran protokol kesehatan pemerintah, terutama tidak ke luar rumah kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak.

Sehingga pihak terkait kembali mengingatkan kepada semua elemen untuk taat terhadap protokol kesehatan, ajaknya.

Alimuddin juga mengaku telah menginstruksikan seluruh pimpinan sekolah untuk mengatur jam kerja secara bergantian, tujuannya sudah jelas, yakni untuk mencegah penularan virus corona di lingkungan sekolah.

Selain itu, Pelayanan di Kantor Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara juga dibatasi, sehingga bagi pegawai yang ingin melakukan konsultasi, maka diimbau menggunakan atau melalui telepon.

“Semua tenaga kependidikan saya ingatkan lagi untuk patuh terhadap protokol kesehatan demi kebaikan diri sendiri, keluarga, anak didik dan lingkungan, sehingga jika terpaksa harus ke luar rumah, maka harus selalau memakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun, dan selalau menjaga kesehatan,” ucap Alimuddin.

 SAMARINDA— Ikatan  Keluarga Alumni (IKA) Universitas Mulawarman (UNMUL) – BUMD Kaltim inisatif menggelar Gebrak Masker sebanyak 2.000 lembar. Kegiatan ini salah satu guna mencegah wabah Virus Corona semakin meluas. Kegiatan tesebut digelar di GOR Segiri Samarinda, Jalan Stadion Barat, Senin, (31/8/2020).

Mewakili Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor, Ketua Umum IKA Unmul Kaltim, Dr Hj Meiliana menuturkan acara ini merupakan kelanjutan dari berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk pencegahan bagi mahasiswa dan warga Samarinda.

“Hari ini tepat 31 Agustus, persis enam bulan kami bekerja. Ini 2 ribu masker akan kita bagikan kepada Takmir Masjid, Mahasiswa dan warga Samarinda,” ujar mantan Pj Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim.

Ia menambahkan, dalam penyaluran bantuan masker yang dibagikan merupakan hasil dari buah kreasi buatan para mahasiswa dan warga. Adapun selain masker pihaknya juga membagikan paket bantuan berupa sembako.

“Masker kita jahit sendiri, kami berdayakan mahasiswa dan warga. Sembako ada 500 paket dari OJK, segera kita bagikan,”ucap Meiliana.

Gebrak Masker yang dilakukan ini merupakan upaya untuk mendukung program Pemprov Kaltim dalam menanggulangi Covid-19.

Diketahui, dampak Pandemi Virus Corona atau Covid-19 sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terlebih lagi bagi mereka yang harus kehilangan mata pencarian.

SAMARINDA—-Pasrtisipasi masyarakat menjadi kunci utama untuk menekan laju penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur.

Menurut  Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Senin (31/8/2020,  masyarakat saat ini adalah garda terdepan pencegahan penularan. Peran masyarakat sangat penting untuk menekan laju penambahan kasus dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Masyarakat harus bergerak bersama-sama secara keseluruhan untuk berupaya, bagaimana kita bisa meningkatkan upaya pencegahan ini dengan menerapkan protokol kesehatan. Apabila masyarakat bisa melakukan secara bersama-sama, maka penyebaran kasus bisa segera dikendalikan dengan sebaik-baiknya,”ungkapnya.

Lebih lanjut Gugus Tugas mencatat ada penambahan 125 kasus pada hari ini terdiri dari Kota Samarinda 52 kasus, Kota Balikpapan 50 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 13 kasus, Kabupaten Kutai Timur dua kasus, Kabupaten Paser tujuh kasus dan Kabupaten Penajam Paser Utara satu kasus.

“Hingga total kasus terkonfirmasi positif Kaltim ada 4.245, probable 18 kasus dan yang masih menunggu hasil pemeriksaan 1.075 kasus,”bebernya.

Sedangkan, untuk kasus sembuh, Andi menyebutkan ada penambahan 73 kasus yang tersebar di Kota Balikpapan 49 kasus, Kota Samarinda 16 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara lima kasus, Kabupaten Kutai Timur dua kasus dan Kabupaten Paser satu kasus, sehingga total kasus sembuh Kaltim sebanyak 2.390 kasus.

Sedangkan kasus suspek bertambah 310 kasus, sehingga total suspek 19.345 kasus. Kasus Discarded 14.007 kasus.

PENAJAM—-Guna meningkatkan produktivitas Petani Padi di Desa Bumi Harapan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Serda Anjas asmara AK Dae dan Kepala Desa Kastiar melaksanakan pendampingan ketahanan pangan di tengah pademi Covid-19, Senin (31/8/2020).

Serda Anjas selaku Babinsa ditempat tersebut mengatakan kali ini melakukan Komunikasi Sosial dengan para petani yang berada di Wilayah Binaan. Babinsa Desa Bumi Harapan membantu panen padi di sawah milik Bapak Sudirman RT 01 Dusun Dua Desa Bumi Harapan.

Dalam melaksanakan fungsi dan tugas sebagai Bintara Pembina Desa, Serda Anjas Asmara AK Dae selalu berpedoman pada salah satu metode Binter untuk menciptakan kondisi yang kondusif di Wilayah Binaan.

Kegiatan ini menurutnya selain tugas pendampingan  adalah untuk  memberikan motivasi kepada para petani agar dapat meningkatkan produksi pertanian sebagai upaya untuk mendukung Pemerintah dalam menciptakan kondisi ketahanan pangan yang kuat.

Penrem 091/ASN

 

BONTANG – Sebanyak 70 orang terjaring dalam razia penerapan perwali Nomor 21/2020 Tentang Protokol Kesehatan Covid-19 yang dilaksanakan oleh tim gabungan Sabtu (29/8/2020).

Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, di Jalan Ahmad Yani terjaring sebanyak 47 orang dan Jalan Piere Tendean sebanyak 23 orang.

Para pengendara bermotor dan mobil yang melintas tidak mengenakan masker diberhentikan. Mereka kemudian dicatat identitasnya dan diberikan teguran tertulis sesuai dengan sanksi yang terdapat dalam Perwali.

“Untuk pertamakali yang melanggar diberikan teguran dulu, jika kedapatan dua kali akan kena sanksi sosial,” ungkap Kasatpol PP, Ibnu Gubawan saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Lebih lanjut Ibnu mengatakan pihaknya akan kembali turun ke beberapa tempat umum, cafe dan pasar untuk melihat tingkat kepatuhan warga terhadap peraturan tersebut.

Namun waktu dan tempat masih dirahasiakan. Jika ditemukan cafe yang tidak menjalankan protokol kesehatan, terancam izin usahanya dicabut. “Kita mau lihat apakah meningkat atau menurun,” ucapnya.

Dalam kegiatan ini pihaknya menurunkan sebanyak 24 orang personel yang dibantu oleh beberapa satuan lainnya seperti Dinas Perhubungan Bontang, Dinas Kesehatan Bontang dan TNI Polri.

“Kami menghimbau agar warga dapat mengenakan masker dan menjalan protokol kesehatan lainnya,” imbaunya. (*)

Tana Paser – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser Amir Faisol mengatakan pihaknya akan memprioritaskan penempatan tenaga kesehatan (nakes) di Dusun Mului, sebuah kampung atau dusun terpencil di Desa Swan Slutung Kecamatan Muara Komam.

“Kita akan prioritaskan penempatan tenaga Kesehatan di sana,” ujar Amir, Senin (31/08/2020).

Amir mengatakan, sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya telah meresmikan pembangunan rumah singgan di Dusun Mului, yang diperuntukkan tenaga kesehatan dan pengajar.

Perlu diketahui bahwa jarak Dusun Mului dengan Kantor Kecamatan Muara Komam sekitar 90 kilometer.

“Kami apresiasi yang sangat tinggi kepada Desa Swan Slutung yang telah membangun rumah singgah,” ujar Amir.

Dinkes Paser meminta Kepala Desa Swan Slutung membuat usulan permohonan penempatan tenaga Kesehatan, melalui Puskesmas Muara Komam.

“Kita akan dapatkan dulu usulan kekurangan tenaga. Nanti lewat Puskesmas, diusulkan dan disampaikan ke Dinkes,” kata Amir.

Dinkes Paser kata Amir tidak bisa memastikan, penempatan nakes dilakukan tahun ini.

“Nanti kita lihat dari anggaran yang ada. Saya belum bisa pastikan. Paling tidak di tahun depan dan ini menjadi prioritas yang harus kita penuhi,” kata Amir.

Menurut Amir, Dinkes Paser sudah menempatkan Puskesmas Pembantu (Pusban) tersebar di 139 desa. Namun karena berhubung jarak Dusun Mului dengan desa induk yaitu Desa Swan Slutung cukup jauh, diperlukan tenaga Kesehatan yang bertugas di sana.

“Seingat saya, di desa induknya, di Desa Swan Slutung, Pusban itu sudah ada. Namun ini karena jaraknya cukup jauh dengan kantor desa,” ujar Amir.

Amir menegaskan akan memfokuskan perhatian kepada pelayanan kesehatan di Dusun Mului.

“Ini menjadi konsentrasi dan perhatian kita karena kita harus menjamin pelayanan kesehatan terpencil bisa lebih baik,” tutup Amir.

SAMARINDA – Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Prov. Kaltim, HM Jauhar Effendi resmi membuka kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional.

Pengsulan gelar tersebut bersama dengan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), Senin (31/8) bertempat di Aula Asran Bulkis Dinas Sosial Kaltim. Acara tersebut dihadiri oleh Kadis Sosial kaltim, HM Agus Hari Kesuma, Direktur Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial, Ketua Tim Ahli Kepahlawanan Kemensos, Korem 091 ASN, Polda Kaltim, TGUP3, LPRI Kaltim, Komisi IV DPRD Kaltim dan Tokoh Masyarakat.

Jauhar dalam sambutannya memberikan apresiasi setinggi -tingginya kepada Kementerian Sosial yang telah mengadakan kegiatan tersebut.

Menurutnya kegiatan ini mempermudah dalam hal ini Dinas Sosial maupun anggta TP2GP untuk mendapatkan informasi yang komprehensif terkait prosedur pengusulan calon Pahlawan Nasional serta berkenan secara langsung menyampaikan prosedur Pengusulan calon Pahlawan Nasional.

“Manfaatkan dan optimalkan kegiatan ini untuk menggali lebih jauh mengenai prosedur pengusulan calon Pahlawan Nasional. Kesempatan ini menjadi momentum yang baik,” pesannya.

Sebagai infomasi, adapun nama-nama Pahwalan Nasional yang di ajukan Pemprov Kaltim melalui Dinas Sosial ialah, Haji Abdoel Moeis Hassan, yang merupakan Gubernur Kalimantan Timur ke-2 dan seorang tokoh pemuda pergerakan kebangsaan di Samarinda pada masa 1940–1945 dan pemimpin perjuangan diplomasi politik untuk kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Kalimantan Timur pada masa 1945–1949, Sultan Aji Muhammad Idris, Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang memerintah mulai tahun 1735 hingga tahun 1778.

Plt Kadis Kominfo Kaltim H. M. Jauhar Efendi menyerahan 10 nama yang lolos tahapan seleksi Psikotes dan Wawancara oleh Tim Seleksi (Timsel) Komisi Informasi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Bertempat di gedung D ruang rapat Komisi 1, Senin (31/8/2020).

 

 

 

 

 

Samarinda – Plt Kadis Kominfo Kaltim H. M. Jauhar Efendi menyerahan 10 nama yang lolos tahapan seleksi Psikotes dan Wawancara oleh Tim Seleksi (Timsel) Komisi Informasi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Bertempat di gedung D ruang rapat Komisi 1, Senin (31/8/2020).

H.M Jauhar Efendi didampingi Sekretaris Diskominfo Kaltim Eka Wahyuni dan Kepala Seksi Pengolahan Informasi Publik Sri Rezeki Marietha langsung di terima oleh ketua komisi 1 Jahidin.

“Kami melaporkan proses seleksi sudah selesai, kemudian tahapan berikutnya adalah melaporkan kepada Gubernur Kaltim, ada 10 nama calon anggota Komisi Informasi periode 2020 – 2024, lalu ke DPRD Kaltim,” Papar Jauhar.

Selanjutnya yang kita ketahui tahapan berikutnya adalah fit and proper test atau uji kepatuhan dan kelayakan, tahapan ini akan dilaksanakan oleh Komisi 1 DPRD Kaltim.

“Pada hari ini kami menyerahkan ini ada surat dari Pak Gubernur, laporan kegiatan, ini sudah cukup lengkap nanti kalo ada tanya jawab bisa langsung,” Ujar Jauhar, dilanjutkan dengam berfoto.

Sebagai informasi 10 nama yang masuk ke tahapan selanjutnya adalah Efendi Alamri, Erni Wahyuni, Fathoni Rozaki, Imran Duse, Indra Zakaria, Meidy Parangin Angin, M. Khaidir, M. Yudhi, Ramaon D Saragih dan Rudi Taufana.

“Alhamdulillah berkas sudah kami terima, kami berterima kasih kepada Timsel dan Pansel, ini akan kami lanjutkan sesuai aturan, ini ada berita acara nanti kita tanda tangan bersana,” Ungkap Ketua Komisi 1 DPRD Kaltim Jahidin.

Setelah ini Komisi 1 rapat dengan pimpinan, semoga saja ada tanggapan dari pimpinan, Setelah ini kami akan buat SK, sebagai bentuk pertanggungjawaban.