SAMARINDA– Tingginya jumlah kasus Covid-19 di Balikpapan, memunculkan keresahan berbagai pihak. Tak terkecuali Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman.

Berbarengan dengan perhelatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kondisi Luar Biasa (KLB) 7 Juli 2020, keresahan itu mendapat jawaban. Adalah Dr. dr. Swandari Paramita , M.Kes, yang merupakan salah satu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN KLB LP2M Unmul, menginisiasi hadirnya sebuah aplikasi JALAN KITA yang menjadi usaha alternatif dalam menurunkan kasus Covid-19.

Menurut Sekretaris IDI Wilayah Kaltim ini, Balikpapan menjadi penyumbang tertinggi kematian akibat Covid-19 di Kalimantan Timur. Yakni dari 59 kasus kematian di Kaltim, sekitar 35 diantaranya berasal dari Balikpapan.

Dari 35 kasus meninggal tersebut, 95 persennya merupakan Lanjut Usia (Lansia). Lansia yang meninggal akibat Covid-19 selalu diikuti dengan membawa penyakit penyerta/bawaan. Aplikasi JALAN KITA ini diperuntukkan bagi Lansia yang rentan terkena Covid-19. Aplikasi JALAN KITA adalah akronim dari Jaga Lansia Kita.

“Sebagai Dosen Pembimbing Lapangan KKN KLB LP2M Unmul saya dihubungi oleh pemerintah kota Balikpapan untuk mencari solusi tingginya jumlah kematian akibat Covid-19. Agar KKN Unmul dapat berkontribusi terhadap kondisi yang terjadi. Sebagai Sekretaris Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kaltim, tentu saya juga tergerak untuk mencari solusi,” terang pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman ini, saat ditemui di Rektorat Unmul, Rabu (12/8/2020).

Berangkat dari data dan temuan tingginya kasus kematian berasal dari Lansia. Bahkan hampir seluruhnya membawa penyakit penyerta seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi, diabetes atau kencing manis, jantung dan stroke, maka Swandari tergerak untuk memanfaatkan sebuah aplikasi yang diciptakan bersama mahasiswa bimbingannya.

Aplikasi ponsel ini merupakan prototipe yang sudah ia kembangkan bersama dua mahasiswa bimbingannya di Fakultas kedokteran Unmul Adi Winata dan Akhmad Reda Perkasa (FKTI) bernama AP-MINO. Aplikasi ini adalah aplikasi pengingat untuk minum obat sesuai jadwal. Dikembangkan menjadi aplikasi JALAN KITA (Jaga Lansia Kita).

Swandari menjelaskan aplikasi JALAN KITA yang berbasis android ini telah didaftarkan hak ciptanya di Kemenkumham 2019 lalu. Tahun 2020 berbarengan dengan KKN KLB Unmul, ia mencanangkan ujicoba terhadap aplikasi ini. 203 mahasiswa KKN KLB Unmul yang ditempatkan di 34 kelurahan di Balikpapan bertugas sebagai tim ujicoba aplikasi.

Ia melibatkan pula dua DPL KKN lainnya yakni drg Cicih Bhakti Purnamasari (Fakultas Kedokteran) dan Dr Triyono Sudarmadji (fakultas kehutanan). Penyebaran uji coba dilaksanakan di enam kecamatan yakni Balikpapan Utara, Balikpapan Timur, Balikpapan Selatan, Balikpapan Kota dan Balikpapan Barat.

Hal ini mengingat kasus covid-19 yang muncul tersebar di enam kecamatan tersebut. Balikpapan juga memiliki Lansia terbanyak dan tersebar di seluruh kecamatan.

“Mahasiswa yang bertugas dan jadi peserta KKN ini juga adalah domisili Balikpapan. Dari 203 yang tersebar mahasiswa hanya menemukan 112 keluarga Lansia yang bersedia berkolaborasi. Sebagai usaha alternatif kami mencoba membantu pemerintah kota Balikpapan.” jelas Ketua Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi untuk Hutan Tropika Lembap (PUI-PT OKTAL) Universitas Mulawarman ini.

Swandari menyampaikan bahwa keberadaan aplikasi ini memiliki motivasi tertentu dibaliknya. Selama ini ia prihatin melihat para Lansia yang tidak terbuka untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Lansia baru ketahuan memiliki penyakit ketika sudah parah. Barulah keluarga mengetahui dan membawa ke rumah sakit. Padahal, pada saat itu, semua sudah terlambat. Kondisi inilah yang menyebabkan tingginya kasus kematian akibat Covid-19 yang menimpa para Lansia.

Sebabnya ketika lansia terkena Covid mereka yang diam hanya ketahuan saat sudah parah. Apalagi hampir semua Lansia selalu dibarengi dengan penyakit bawaan berupa diabetes, tekanan darah tinggi dan stroke. Jika ada keluarga yang mengingatkan untuk tetap minum obat maka kemungkinan bisa mencegah semakin parah Covid yang diderita Lansia.

Swandari berharap nantinya pemerintah provinsi juga dapat menggunakan aplikasi ini kepada seluruh Lansia di Kaltim. Hal ini demi menurunkan jumlah kasus Covid-19 yang terutama banyak menimpa Lansia. Aplikasi ini memang belum dapat diinstal di Playstore. Namun tim LP2M Unmul dapat mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut. (*)

Tana Paser – Kasi Pengolahan Pemasaran pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Dwi Suryani mengatakan harga Tandan Buah Segar (TBS) di Kabupaten Paser periode Juni – Juli 2020 sebesar Rp1.324 per kilogram.

“Harga TBS bulan Juli Rp1.349, sementara di bulan Juni Rp1.324,” kata Dwi, Rabu (12/08/2020).

Meski saat ini sudah menginjak bulan Agustus, perusahaan menggunakan harga TBS sesuai harga yang telah ditetapkan satu bulan sebelumnya.

Menurutnya, harga TBS di bulan Juli yang diterapkan pada bulan ini, mengalami kenaikan meski hanya Rp25.
Dwi menekankan, ketentuan harga ini berlaku bagi petani sawit yang telah bemitra dengan pemerintah Kabuptaen Paser.

Adapun, penetapan harga TBS kata dia, sudah sesuai kesepakatan tim yang melibatkan pihak perusahaan, asosiasi petani kelapa sawit dan pemerintah.

Dwi menambahkan, penetapan harga TBS disesuaikan dengan usia tanam. Umumny, kelapa sawit di Kabupaten Paser telah melebih 10 tahun usia tanam.

Dikemukakan Dwi, saat ini terdapat 17 pabrik pengolahan sawit dimana 3 diantaranya tidak lagi beroperasi. Ia menerangkan, tidak ada dampak signifikan terhadap produks kelapa sawit di masa pandemi Covid-19 ini.

“Tidak berpengaruh karena perusahan tetap mengolah sawit dan saat ini produksi buah sedang berkurang,” kata Dwi.

SAMARINDA — Manajemen Aplikator Ojek Online Grab Indonesia dijadwalkan akan melaunching Grab Protector yang disinergikan dengan Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) pada akhir Agustus 2020.

Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menerima kunjungan Manajemen Aplikator Ojek Online Grab Indonesia didampingi Kabid PPPA, Noer Adenany dan Inovator Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) Siti Mahmudah I K, Rabu (12/8/2020).

Kepala Dinas KP3A Kaltim, Halda Arsyad menyambut dan mengapresiasi sinergitas antara OPD inovator Ojol Berlian dengan manajemen aplikator ojol sebagai upaya mekanisme pelayanan pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan penyandang disabilitas.

“Masuknya Ojol Berlian sebagai pemenang TOP 45 Kluster Pemerintah bersama enam Inovasi lainnya pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik tahun 2020 membuktikan keseriusan Pemprov Kaltim terhadap perlindugan perempuan, anak dan penyandang disabilitas,” ujar Halda.

Halda menambahkan, rider dan driver akan menerima bantuan alat protector sebagai antisipasi pencegahan penularan Covid-19.

“Yang akan menerima yaitu rider dan driver Grab yang sudah diedukasi oleh DKP3A Kaltim,” imbuh Halda.

Kedepan, DKP3A Kaltim tetap akan bersinergi dalam peningkatan kapasitas SDM rider/driver terkait perlindungan perempuan dan anak.

SAMARINDA – Dinas Sosial Kaltim tak henti-hentinya berupaya menyukseskan program yang dicanangkan Gubernur Kaltim guna Peningkatan Kesejahteraan Sosial bagi Masyarakat Kaltim khususnya ditengah masa pandemi covid 19.

Hal ini diungkapkan Kadis Sosial Kaltim, HM Agus Hari Kesuma, saat menerima Kunjungan Tim Gubernur Untuk Pengawalan Percepatan Pembangunan (TGUP3), Selasa (11/8) siang, diruang rapat Kadis Sosial Kaltim.

“Kami berterima kasih atas kunjungan Tim TGUP3, dan Kami siap mendukung visi dan misi bapak gubernur,” kata Agus yang sering disapa AHK.

Dinformasikan, tujuan Tim TGUP melakukan kunjungan Ke Dinas Sosial kaltim ialah menindaklanjuti Direktif Gubernur pada Rapim Tepra kaltim semester I 2020.

Dimana poin 7 TGUP3 agar menginvertarisir dan menganalisis permasalahan pembangunan serta memberikan advis untuk penyelesaian masalah kepada Gubernur dan Wakil Gubernur paling lambat akhir bulan Agustus 2020 serta Program-program yang dilaksanakan selama masa pandemi covid 19 ini.

Tampak hadir dalam audensi ini, pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Dinas Sosial Kaltim serta dari tim TGUP3 Kaltim H. Adi Buhari Muslim selaku Ketua Tim, didampingi Drs. Abdusamad, Dr. H. Abdullah Karim, Suryono Utomo, Hizbul Fathan.

TENGGARONG—- (12/08/2020) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan Diklat Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Koperasi (Koperasi Simpan Pinjam) yang bertempat di Hotel Grand Elty, Jl. Pahlawan, Tenggarong, Kutai Kartanegara. Peserta kegiatan berjumlah 30 orang yang berasal dari KSP/USP se-kabupaten Kutai Kartanegara.

Acara dibuka oleh Asdian, S. E,  selaku Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Kartanegara. Dalam sambutannya beliau menyampaikan keinginan agar Koperasi Simpan Pinjam dapat menjadi lebih dipilih masyarakat sebagai wadah Peminjaman dibandingkan rentenir. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah dengan memberikan bunga pinjaman yang lebih sedikit dari rentenir.

Abdul Wahid, S.E, selaku narasumber Diklat menjelaskan bahwa Peningkatan Kapasitas dan Pengembangan Koperasi konsern kepada enam instrumen yaitu Keanggotaan yang berkaitan dengan jumlah anggota, Kepengurusan yang berkaitan dengan SDM, Kepengawasan yang berkaitan dengan akuntabilitas, Pelayanan yang berkaitan dengan informasi dan teknologi, Keuangan yang berkaitan dengan modal, dan terakhir Keusahaan yang berkaitan dengan jenis usaha.

” Pengurus koperasi bukan hanya fokus pada SHU, tetapi harus memaksimalkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran pengembangan koperasi,” ujar Wahid.

Diklat Peningkatan Kapasitas dan Kelembagaan Koperasi diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengembangan usaha koperasi agar lebih bisa berkembang dan dari segi kelembagaan agar lebih tertib dan sesuai aturan Undang-Undang nomor 25 tahun 1992.

#indagkopkaltim

Samarinda – Dalam upaya penguatan kelembagaan petani pekebun, Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis dan Dinamika Kelompok yang melibatkan 25 petani karet  di Desa Bentuas Kecamatan Palaran, Samarinda selama 3 hari, mulai dari Selasa (11/8) hingga Kamis (13/8) mendatang.

Kepala Dinas Perkebunan diwakili Kepala Bidang Pengembangan Komoditi, Siti Wahyuni  mengatakan kegiatan ini dilakukan karena pada umumnya permasalahan manajemen pengelolaan kelompok tani (poktan) yang kurang baik dan tidak tepat sasaran.

“Dinamika Kelompok merupakan salah satu upaya kami dalam hal penguatan kelembagaan. Selama ini banyak poktan hanya berdasarkan kegiatan swadaya masyarakat saja, namun dengan pembinaan yang dilakukan sehingga poktan tersebut akan bisa lebih maju,” ungkap Siti, sesaat membuka Bimbingan Teknis dan Dinamika Kelompok  Perluasan Komoditi Karet 135 Ha, Selasa (11/8/2020)

Siti menegaskan melalui kegiatan dinamika kelompok ini, diharapkan kelompok tani tersebut akan semakin kuat dan berkembang. Wawasan pemahaman dan penghayatannya dalam hal pengelolaan kelompok tani melalui sistem kebersamaan ekonomi berdasarkan manajemen kemitraan.

Ditambahkan, kegiatan didanai melalui APBD Kaltim tahun 2020, kegiatan perluasan karet seluas 135 hektar, dimana telah disalurkan bantuan kepada 4 kelompok tani di Samarinda, yakni kelompok tani Tani Maju berupa 6.500 batang bibit karet, 1.300 kilogram pupuk NPK dan 65 liter herbisida.

Berikutnya, kelompok tani Subur Makmur berupa 2.500 batang bibit karet, 500 kilogram pupuk NPK dan 25 liter herbisida.

Selanjutnya, kelompok tani Mekar Jaya berupa 3.500 batang bibit karet, 700 kilogram pupuk NPK dan 35 liter herbisida.

Dan terakhir, kelompok Tani Pada Elo berupa 7.500 batang bibit karet, 1.500 kilogram pupuk NPK dan 75 liter herbisida. (rey/disbun)

 

Sumber : Disbun Kaltim

Tana Paser- Tim gabungan Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Paser terus melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dengan gencar kegiatan patroli dan edukasi penerapan protokol kesehatan di sejumlah tempat kerumunan massa.

“Kami terus melakukan patroli dan edukasi kepada masyarakat agar menjalankan protokol Kesehatan,” kata coordinator tim gabungan patroli, Sarman, yang juga Kepala Bagian Operasional Polres Paser, Senin (10/08/2020).

Patroli dilaksanakan satu kali dalam seminggu yakni pada hari Sabtu malam, di tempat kerumunan massa seperti kafe, angkringan dan rumah makan.

Dalam patroli gabungan tersebut, Satgas menerjunkan 100 personil dari Polres Paser, Satpol PP, Kodim 0904 Tanah Grogot, Brimob, Dinas Perhubungan dan BPBD.

“Patroli ini sudah sejak 4 bulan yang lalu dan kami mulai dari pukul 21.00,” ungkap Sarman.

Di setiap tempat kerumunan massa, kata Sarman, petugas mengimbau masyarakat dan pemilik kafe maupun angkringan agar menerapkan protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker, menjaga jarak minimal 1 meter dengan tidak membuat kerumunan.

Sebelumnya lanjut dia, Satgas Covid-19 Kabupaten Paser telah membuat perjanjian dengan pemilik kafe dan angkringan serta tempat hiburan malam, untuk mematuhi imbauan protokol kesehatan itu.

“Kami sudah sepakat membuat perjanjian, tempat hiburan dan angkringan di saat Covid-19 ini, harus menyediakan tempat cuci tangan, satu meja maksimal diisi oleh 2 orang, dan mewajibkan pengunjung menggunakan masker,” jelas Sarman.

“Apabila tidak mengindahkan perintah dari tim keamanaan akan dikordinasikan untuk dicabut izin jualnya,” tegas Sarman.

Sarman menerangkan dalam kegiatan patroli itu, Satgas COVID-19 Kabupaten Paser lebih menekankan edukasi kepada masyarakt agar tidak melanggar protokol Kesehatan

Dikemukakannya, sebagian besar masyarakat telah menaati imbauan melaksanakan protokol masyarakat. Namun, Sebagian dari mereka, terutama dari kalangan remaja masih didapat abai terhadap imbauan tersebut.

Ia berharap masyarakat generasi muda lebih peduli akan kesehatan agar tidak terpapar virus COVID-19.

“Generasi muda harus tetap waspada dengan adanya Covid-19, keluar rumah jika perlu saja, jaga jarak, menggunakan masker, sayangi diri agar masyarakat Paser tetap sehat,” tutup Sarman.

BONTANG – Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bontang tengah meroket. Dalam dua hari saja, terjadi penambahan 30 kasus. Kemarin (9/8/2020) tambah delapan. Hari ini, Senin (10/8/2020) Tim Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Bontang mengumumkan 22 kasus baru. Sebanyak 28 kasus berasal dari Klaster PKT. Dua kasus di luar klaster itu.

Hal ini disampaikan Tim Satgas Covid-19 melalui Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Bontang, dr Bahauddin kala pihaknya menggelar pers conference daring, Senin (10/8) sore.

”Ya, hari ini tambah 22 kasus,” tegas dr Bahauddin.

Dijelaskan dr Bahauddin, meledaknya angka positif ini merupakan konsekuensi dari luasnya tracing contact, dan masifnya tes yang dilakukan Pupuk Kaltim. Ini dilakukan sejak mengemukanya kasus yang miliki kontak erat dengan perusahaan.

Setelahnya, Pupuk Kaltim mengambil tindakan cepat guna memutus penularan Covid-19. Pun sebagai langkah perventif. Agar tak terjadi hal lebih buruk. Hingga kini, Satgas Covid-19 Bontang dan Tim Crisis Covid-19 Pupuk Kaltim tengah bekerja keras melakukan tracing contact,  masif menggelar tes swab serta membatasi akses masuk ke wilayah Pupuk Kaltim, baik kantor pusat, pabrik dan perumahan yang terkait dengan PKT.

Pemeriksaan dengan kombinasi rapid test antigen dengan polymerase chain reaction (PCR) untuk mengejar target. Menyiapkan tempat sebagai RS darurat bila terjadi ledakan kasus (Outbreak). Seperti GOR, lapangan tennis indoor dan lapangan futsal indoor.

”Kami sedang kerja ekstra ini. Kami juga meminta tolong dan tidak bosan mengingatkan, terapkan protokol kesehatan. Ini demi kebaikan bersama,” pinta dr Bahauddin.

Diketahui, di Agustus ini saja, Pupuk Kaltim secara berkala melakukan screening kepada karyawan dan keluarga. Pupuk Kaltim telah melakukan 1.146 kali rapid test antigen dan 1.146 kali PCR test.

Hal ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Pupuk Kaltim dalam mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan Perusahaan dan di Bontang pada umumnya.

Adapun, masifnya penyebaran virus corona di PKT dimulai dari BTG-29. Adapun, BTG-29 tercatat pernah melakukan perjalanan luar daerah belum lama ini. Dari BTG-29, virus menyebar ke BTG-30 dan BTG-31. Lantaran mereka berada dalam satu area kerja, dan melakukan kontak erat.

Bak bola liar, virus terus menyebar. Sukar dikendalikan. BTG-30 kembali menularkan ke BTG-32. Lantaran keduanya bermukim di satu kompleks. Bertetangga dekat. Dari kasus BTG-32, menularkan ke 11 orang lainnnya. Dari kasus BTG-47, kembali menularkan ke 10 orang lain. Kode kasus terakhir hingga Senin (10/8/2020) petang ialah BTG-57.

Tana Paser – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser mencatat ada sebanyak 78 kasus penyakit malaria sejak Januari hingga Agustus 2020.

‘’Ada 78 kasus penyakit malaria di Kabupaten Paser sampai Agustus ini,” kata Kepala Bidang Pemberantasan dan pengendalian penyakit Dinkes Paser Amperawati, Selasa (11/8/2020).

Ampera menyebut pada tahun 2019 lalu, Dinkes Paser telah mencatat 265 kasus malaria. Untuk menekan penyakit malaria Dinkes Paser telah melaksanakan pemeriksan kepada warga yang rentan terkena penyakit.

“Kami juga menyosialisasikan masyarakat kepada warga, terutama yang bekerja di hutan,” ujarnya.

Lanjut Amperawati, pemeriksaan yang intens serta upaya pencegahan dengan pemberian kelambu kepada pekerja di hutan, dinilainya dapat mencegah warga terkena malaria.

Sementara itu Wujang Bayu, pelaksana program Gema bersinar, sebuah program ‘Gerakan Masuk Hutan Berantas dan Atasi Malaria’ mengatakan pihaknya bersama Dinkes Paser telah menjajahi beberapa hutan yang di dalamnya ada pekerja seperti di wilayah Kecamatan Muara Komam.

“Sebelumnya kami datangi hutan dan sosialisasi kepada pekerja di sana seperti di Desa Lusan di Muara Komam,” katanya.

Namun dikerenakan kondisi Pendemi Covid-19 kegiatan itu untuk sementara dihentikan. “Karena Covid-19 kami hentikan dulu setelah itu kami rencanakan lagi untuk pemeriksaan dan membagikan kelambu nyamuk,” ucapnya.

SAMARINDA— Kembali pecahkan rekor tertinggi, kasus positif Virus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) harian di Provinsi Kalimantan Timur bertambah 119 kasus.

“Merupakan kasus tertinggi hingga saat ini di Kaltim dan ini warning bagi kita semua, “terang Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Selasa (11/8/2020)

Menurutnya, sebagaimana yang sudah disampaikan bahwa peningkatan kasus bila tidak dikendalikan dengan serius oleh semua komponen baik Pemerintah, swasta maupun masyarakat itu sendiri, maka kasus akan meninggi.

Penambahan kasus terbanyak berada di wilayah Kota Balikpapan dengan 74 kasus, kemudian Kota Samarinda 20 kasus, Kota Bontang 20 kasus, Kabupaten Kutim empat kasus dan Kabupaten Penajam Paser Utara satu kasus. Berikut rinciannya :

Kota Balikpapan 74 kasus

  1. 6 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 750 Wanita 34
    tahun, BPN 751 Laki-laki 58 tahun, BPN 752 Laki-laki 46 tahun, BPN 753 Laki-laki 48 tahun, BPN 754 Laki-laki 59 tahun dan BPN 755 Laki-laki 44 tahun, kasus dirawat di RST Hardjanto Balikpapan.
  2. 5 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 755 yaituBPN 756 Wanita 42 tahun, BPN 757 Wanita 13 tahun, BPN 758 Wanita 14 tahun, BPN 759 Laki-laki 8 dan BPN 760 Laki-laki 19 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  3. BPN 761 Wanita 25 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Atas, kasus dirawat di RSIA Asih Balikpapan.
  4. 4 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 766 Laki-laki 49tahun, BPN 807 Laki-laki 67 tahun, BPN 810 Laki-laki 41 tahun dan BPN 811 Laki-laki 55 tahun , kasus dirawat di RS Siloam Balikpapan.
  5. 10 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 762 Wanita 52 tahun, BPN 763 Laki-laki 33 tahun, BPN 764 Wanita 29 tahun, BPN 765 Laki-laki 73 tahun, BPN 783 Wanita 51 tahun, BPN 795 Laki-laki 66 tahun, BPN 796 Laki-laki 46 tahun, BPN 803 Laki-laki 70 tahun, BPN 804 Wanita 59 tahun dan BPN 818 Laki-laki 63 tahun, kasus dirawat di RSUD Beriman Balikpapan.
  6. 12 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan DKK Balikpapan yaitu BPN 767 Laki-laki 28 tahun, BPN 768 Laki-laki 32 tahun, BPN 769 Laki-laki 40 tahun, BPN 770 Wanita 48 tahun, BPN 771 Wanita 36 tahun, BPN 778 Laki-laki 41 tahun,BPN 782 Laki-laki 27 tahun, BPN 800 Laki-laki 36 tahun, BPN 802 Laki-laki 22 tahun, BPN 808 Wanita 19 tahun, BPN 819 Wanita 49 tahun dan BPN 822 Laki-laki 28 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  7. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 646 yaituBPN 772 Laki-laki 55 tahun dan BPN 773 Laki-laki 7 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  8. 10 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 774 Laki-laki 46 tahun, BPN 784 Wanita 35 tahun (kontak kasus 469), BPN 787 Laki-laki 38 tahun, BPN 788 Wanita 33 tahun, BPN 789 Laki-laki 70 tahun, BPN 790 Laki-laki 67 tahun, BPN 791 Laki-laki 74 tahun, BPN 792 Wanita 20 tahun, BPN 793 Laki-laki 43 tahun dan BPN 794 Laki-laki 47 tahun, kasus dirawat di RSUD Kanudjoso Balikpapan.
  9. 5 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 775 Laki-laki 53tahun, BPN 776 Laki-laki 55 tahun, BPN 777 Laki-laki 30 tahun, BPN 779 Laki-laki 28 tahun dan BPN 801 Wanita 29 tahun, kasus dirawat di RS Pertamina Balikpapan.
  10. BPN 780 Laki-laki 9 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 779, kasus melakukan isolasi mandiri.
  11. BPN 781 Wanita 68 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang dirawat di RS Siloam dan dilaporkan meninggal dunia pada tanggal 10 Agustus. Pemulasaran dan pemakaman sesuai protocol Covid-19.
  12. BPN 785 warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 731, kasus melakukan isolasi mandiri.
  13. 5 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 786 Laki-laki 54 tahun, BPN 812 Wanita 49 tahun, BPN 813 Wanita 59 tahun, BPN 814 Wanita 28 tahun dan BPN 815 Laki-laki 46 tahun , kasus dirawat di RS Hermina Balikpapan.
  14. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus positive COVID-19 dengan infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 816 Laki-laki 55 tahun, BPN 817 Laki-laki 35 tahun, kasus dirawat di RS Bhayangkara.
  15. 3 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan keluhan Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu BPN 797 Laki-laki 60 tahun, BPN 798 Laki-laki 38 tahun dan BPN 799 Wanita 54 tahun, kasus dirawat di RS Restu Ibu Balikpapan.
  16. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 510 yaituBPN 805 Wanita 46 tahun dan BPN 806 Lakilaki 26 tahun, kasus melakukan Isolasi mandiri.
  17. 2 kasus warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 715 yaitu BPN 820 Laki-laki 33 tahun dan BPN 821 Lakilaki 46 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  18. BPN 823 Laki-laki 26 tahun warga Balikpapan, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak dengan kasus BPN 586, kasus melakukan isolasi mandiri

Kabupaten Penajam Paser Utara Satu Kasus

  1. PPU 37 Wanita 57 tahun warga PPU, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis, kasus melakukan isolasi mandiri.

Kota Samarinda 20 Kasus

  1.  2 kasus warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu SMD 386 Laki-laki dan SMD 395 Laki-laki 61 tahun, kasus dirawat di RSUD AW Syahranie.
  2. 9 kasus warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif asimtomatis hasil pemeriksaan DKK Samarinda yaitu SMD 387 Wanita 74 tahun, SMD 389 Laki-laki 63 tahun, SMD 390 Laki-laki 32 tahun, SMD 392 Laki-laki 42 tahun, SMD 393 Laki-laki 37 tahun, SMD 394 Wanita 42 tahun, SMD 396 Wanita 49 tahun, SMD 401 Laki-laki 57 tahun dan SMD 402 Laki-laki 20 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  3. SMD 388 Laki-laki 78 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut dan dilaporkan meninggal tanggal 8 Agustus. Pemulasaran dan pemakaman tidak sesuai protocol Covid-19.
  4. 3 kasus warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yaitu SMD 391 Wanita 42 tahun, SMD 397 Wanita 70 tahun dan SMD 399 Wanita 28 tahun, kasus dirawat di RS Dirgahayu.
  5. SMD 398 Wanita 41 tahun warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RS Hermina Samarinda.
  6. 3 kasus warga Samarinda, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis yang mempunyai Riwayat kontak erat dengan kasus SMD 372 yaitu SMD 400 Wanita 63 tahun, SMD 403 Laki-laki 63 tahun dan SMD 404 Laki-laki 4 tahun, kasus melakukan isolasi mandiri.
  7. SMD 405 Laki-laki 59 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang dirawat di RSUD IA Moeis dan dilaporkan meninggal pada tanggal 9 Agustus. Pemulasaran dan pemakaman sesuai protocol Covid-19

Ota Bontang 20 kasus

  1. 20 kasus, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 asimtomatis hasil pemeriksaan dari perusahaan yaitu BTG 36 Laki-laki 58 tahun, BTG 37, BTG 38 Laki-laki 29, BTG 39 Laki-laki 27 tahun, BTG 40 Laki-laki 29 tahun, BTG 41 Laki-laki 31 tahun, BTG 42 Laki-laki 53 tahun, BTG 43 Laki-laki 53 tahun, BTG 44 Laki-laki 41 tahun, BTG 45 Laki-laki 31 tahun, BTG 46 Laki-laki 29 tahun, BTG 47 Laki-laki 51 tahun, BTG 48 Laki-laki 53 tahun, BTG 49 Laki-laki, BTG 50 Laki-laki 42 tahun, BTG 51 Laki-laki, BTG 52 Laki-laki, BTG 53 Laki-laki 24 tahun, BTG 54 Laki-laki 29 tahun, BTG 55 Laki-laki 44 tahun, BTG 56 Laki-laki 37 tahun, BTG 57 Laki-laki, BTG 58 Laki-laki 53 tahun, BTG 59 Laki-laki 39 tahun, BTG 60 Laki-laki 10 tahun, BTG 61 Laki-laki 24 tahun dan BTG 62 Laki-laki 35 tahun, kasus dirawat di RS PKT Bontang

Kabupaten Kutai Timur Empat Kasus

  1. KTM 131 Laki-laki 34 tahun, merupakan kasus terkonfirmasi Positif Covid-19 hasil pemeriksaan mandiri dari perusahaan, kasus melakukan isolasi mandiri.
  2. KTM 132 Wanita 24 tahun dan KTM 133 Laki-laki 53 tahun warga kutai Timur, merupakan kasus Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi saluran Pernafasan Akut, kasus dirawat di RSUD Kudungga Sangatta
  3. KTM 134 Wanita 17 tahun warga Kutai Timur, terkonfirmasi konfirmasi Positif Covid-19 dengan gejala Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang dan dilaporkan meninggal pada tanggal 10 Agustus. Pemulasaran dan pemekaman sesuai protocol Covid.

Sedangkan kasus yang dilaporkan sembuh bertambah 67 kasus berada di Kabupaten Kutai Barat Empat kasus, Kabupaten Paser delapan kasus dan Kota Balikpapan 55 kasus.

Kasus tersebut dinyatakaan sembuh setelah menjalani isolasi isolasi 10 hari dan hasil pemeriksaan klinis dari dokter penanggung jawab pelayanan yang merawat kasus konfirmasi Covid-19 tersebut menyatakan bahwa secara klinis memiliki kondisi sudah sangat baik, tidak ada gejala.

Lebih lanjut, untuk Distribusi berdassrkan kasus suspek bertambah 513 kasus, sehingga total kasus suspek 12.977 kasus. Sementara Discarded 8.314 kasus, Probable Lima kasus dan dalam Proses Pemeriksaan 2.607 kasus.

Hingga saat ini perkembangan terakhir kasus positif di Kaltim saat ini sebanyak 2.051 kasus, sembuh 1.330 kasus, meninggal dunia 59 kasus dan pasien dirawat 662 kasus.

Andi tidak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri agar tidak tertular, karena melihat dari perkembangan kasus tampaknya peningkatan kasus sangat tinggi dan cenderung meningkat.

“Semakin banyak masyarakat yang tertular, kememukinan besar masih banyak masyarakat tidak patuh dan disiplin menerapkan protokol kesehatan maupun menjaga dirinya dengan pola hidup bersih dan sehat,”tegasnya.