SAMARINDA—- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menambah alat Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah, Untuk mengantisipasi lonjakan kasus.

Dengan adanya PCR tersebut diharapkan kapasitas pemeriksaan meningkat sehingga mempermudah tim gugus tugas melakukan tracing dan testing.

Hal tesebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (30/8/2020).

“Sudah dilakukan instalasi serta uji coba dan berhasil cukup baik. Semoga saj Senin, 31 Agustus 2020 sudah berfungsi secara penuh untuk menunjang kapasitas pemeriksaan, sehingga bisa meningkat dua kali lipat. Dimana biasanya 300 sampel menjadi 600 sampel per hari,” bebernya.

Disamping itu pihaknya juga mencoba untuk mengupayakan mempercepat pengadaan satu lagi alat PCR RSUD AW Syahranie. Terkait kendala RSUD AW Syahrani kemaren sudah tiba spare part PCR berupa lampu halogen.

Disamping itu Kapasitas mobile PCR juga akan ditambah dari yang semula 300 sampel menjadi 500- 600 sampel per hari.

Dengan peningkatan kapasitas pemeriksaan, nantinya kasus cenderung akan meningkat. Semakin cepat tracing dan testing, maka semakin cepat dilakukan isolasi dan treatment sehingga mempercepat memutus rantai penularan, sebutnya.

Samarinda—Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengungkapkan Pemerintah dan masyarakat sangat memgapresiasi keberanian Presiden Jokowi memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur. Ini merupakan langkah awal kemajuan bangsa Indonesia karena saat ini, 50 persen lebih pembangunan terfokus di Jawa, sekitar 30 persen Sumatera, sisanya Kalimantan dan Sulawesi serta provinsi lainnya.

Ini kan sangat tidak seimbang. Bukan hanya Kaltim ujarnya, tapi seluruh provinsi di luar Pulau Jawa berkepentingan IKN itu dipindah. Sebab, selama ini ada anggapan pembangunan Jawa dan luar Jawa terjadi ketidakadilan. Makanya, perpindahan IKN ini akan menumbuhkan dan meratakan pembangunan di provinsi luar Pulau Jawa,” ungkap Hadi saat mengikuti Rembuk Etam Refleksi Setahun Kaltim Jadi IKN Baru secara virtual di ruang kerja Wahub lantai 2 Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda, Rabu, (26/8).

Dalam paparannya, Wagub Hadi Mulyadi mengungkapkan sejak awal Presiden Joko Widodo menetapkan ibu kota negara (IKN) untuk Indonesia di Kaltim, pemerintah dan masyarakat di daerah sangat mendukung.

“Dukungan tidak saja oleh masyarakat Kaltim, tapi seluruh masyarakat dan pemerintah di wilayah Kalimantan. Jadi, kami hingga saat ini tidak ada pro atau kontra. Tapi, sangat bersyukur dan mendukung,” kata Hadi Mulyadi mengawali materinya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kaltim HM Aswin menyampaikan bahwa pihaknya optimistis pemindahan IKN ke Kaltim bisa terwujud. Menurutnya Bappeda Kaltim sejak setahun lalu telah melakukan beberapa hal. Seperti kegiatan preservasi atau peningkatan jalan akses dari Simpang Km 38 Samboja, Kukar menuju Sepaku, PPU, yang saat ini digunakan sebagai akses utama menjadi lokasi inti calon IKN.

Kegiatan lainnya, peningkatan Jalan Mulawarman yang terletak di wilayah pesisir Balikpapan menuju Samboja, Kukar. Akses ini direncanakan sebagai kawasan pengembangan IKN. Kontribusi pembangunan SPAM Teritip juga sudah dilakukan. Hal lainnya, penyiapan aksesibilitas Pulau Balang menuju IKN.

“Selama beberapa bulan terakhir, staf Bappeda Kaltim juga diajak untuk menentukan koordinat lokasi IKN. Beberapa peneliti dari Universitas Pertahanan (Unhan) berkunjung ke Bappeda Kaltim yang khusus meneliti bidang kemaritiman. Itu beberapa hal yang sudah dilakukan,” terang dia

SAMARINDA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur, H. Sofyan Noor akan memasuki masa purnatugas pada 31 Agustus tahun ini. Selama 2 tahun 8 bulan 10 hari ia memegang pucuk pimpinan di Kementerian Agama Kaltim, yaitu sejak 22 Desember 2017 sampai dengan 31 Agustus 2020.

Ditemui disela-sela kesibukannya menjelang akhir masa jabatan, Jumat (28/08) H. Sofyan Noor yang berasal dari Kalimantan Selatan menyampaikan kesannya selama bertugas di Kaltim.

“Orang Kaltim ramah, menjalin kerjasama yang baik dan selalu menjaga persatuan,” ujarnya. Di beberapa kesempatan Ia katakan bahwa Kaltim sudah seperti rumah sendiri baginya.

Kemenag Kaltim dibawah kepemimpinan, H. Sofyan Noor berhasil meraih capaian yang sangat baik. Diantaranya pembangunan sarana dan prasarana Madrasah dan KUA yang dibiayai dengan SBSN. Selama kurun 2019-2020, 4 (Empat) Madrasah, 11 KUA dan UPT Asrama Haji Balikpapan memperoleh dana SBSN. Sebelumnya, sebagai syarat memperoleh SBSN  H. Sofyan Noor beserta jajarannya telah berhasil mendapatkan status tanah menjadi milik Kementerian Agama.

Tak hanya pembangunan fisik yang menjadi perhatian, pembangunan kualitas kehidupan beragama juga selalu ditekankan. Bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, FKUB dan segenap masyarakat, program-program Kemenag selalu bertujuan untuk memperkuat tolerasi intra dan antar umat beragama. Moderasi beragama yang merupakan misi Kemenag disosialisasikan dan diaplikasikan di lingkungan Kemenag dan masyarakat secara luas. Ia berpesan, “Jaga selalu toleransi beragama yang sudah terjalin, tingkatkan dan pertahankan suasana Kaltim yang selalu rukun dan kondusif,” terangnya.

Sofyan Noor juga mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Kaltim beserta seluruh jajarannya, OPD, Forkopimda dan Instansi Vertikal yang selama ini selalu bekerjasama dan mendukung program-program Kementerian Agama. “Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya atas bimbingan dan petunjuk, dukungan, jalinan sinergi, kerjasama, dan kesempatan bagi kami untuk memberikan karya dan pengabdian selama 2 tahun 8 bulan 10 hari,” pungkasnya.

SAMARINDA—Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur menggelar Rapat Koordinasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) se-Kaltim, acara tersebut akan berlangsung 31 Agustus sampai 1 September. Bertempat di Hotel Grand Sawit, Jl. Basuki Rahmat, (30/08/2020)

Pembukaan diresmikan oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor, didampingi oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, Kepala Bappeda Kaltim, HM Aswin, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim, Riza Indra Riadi dan Karo Humas Setdaprov Kaltim, HM Syafranuddin.

Dalam sambutannya orang Nomor Satu di Kaltim berpesan kepada peserta hendaknya dapat meningkatkan wawasan mereka dari rakor tersebut. Bahkan, ketika nantinya kembali ke daerah masing-masing.

“Pengembangan Kelompok Sadar Wisata itu tidak akan jauh-jauh dari peserta semua. Di sekitar kita ada yang bisa dikembangkan dan kita tidak mengetahuinya,” ujar Isran Noor.

Poin penting dalam sambutan Gubernur Kaltim, Isran Noor bagi peserta Rakor Pokdarwis se Kaltim agar tidak jauh-jauh menjalankan program sadar wisata. Artinya, melihat lingkungan di daerah sendiri diperlukan, apabila Pokdarwis ingin mengembangkan wawasan, maka tidak perlu jauh.

“Lihatlah sekeliling di daerah sendiri. Itu informasi penting, ternyata kita tidak mengetahui. Jadi, kita sudah diajarkan dengan lingkungan di sekitar. Tinggal bagaimana memanfaatkan dengan baik agar bernilai manfaat,” ajaknya.

Misalnya, potensi wisata bahari yang dimiliki dan kekayaan alam hingga situs sejarah di sejumlah daerah. Apabila dikembangkan dengan baik, maka tidak perlu jauh-jauh mengundang wisatawan tapi wisatawan itu sendiri datang kesini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan Rakor Pokdarwis tahun ini berbeda, karena di masa pandemi Covid-19. Sehingga diberlakukan protokol kesehatan setiap kegiatan.

Rakor diikuti 40 peserta dari delapan kabupaten/kota se Kaltim dari rencana 50 orang tetapi dua Kabupaten berhalangan ikut serta yakni Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Ulu.

 

 

Samarinda—- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim Andi Muhammad Ishak mengungkapkan tingkat risiko wilayah penularan Covid-19 di Kaltim semakin meningkat.

“Kita ketahui tidak satupun daerah dengan zona hijau saat ini, bahkan sebagian besar wilayah kita sudah masuk ke dalam kategori tingkat sedang dan sebagian tinggi,”ungkapnya saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (30/8/2020)

Menurutnya, hal ini tentunya menjadi perhatian dan kewaspadaan semua masyarakat agar tidak boleh lengah serta tidak boleh menganggap enteng, karena dengan meningkatnya risiko wilayah Kaltim tindak menuntut kemungkinan apabila masyarakat tidak berupaya untuk secara maksimal melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan kesehatan maka kaltim timur bisa saja nanti akan masuk zona merah.

“apabila kita tidak sikapi dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak untuk sama-sama saling membantu bagaimana memastikan diri menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan komitmen tinggi dalam rangka untuk pencegahan dan mengendalikan penularan covid 19,”jelasnya

Lebih lanjut dirinya kembali melaporkan penambahan Kasus Covid-19 di Kaltim sebesar 197 kasus. Dimana Kota Balikpapan masih penyumbang kasus tinggi dengan 75 kasus.

Kemudian diposisi kedua yaitu Kutai Kartanegara 50 kasus, disusul Samarinda 45 kasus, Paser 8 kasus, Berau 7 kasus, Bontang 6 kasus, Kutai Timur 3 kasus, Penajam Paser Utara 2 kasus dan kubar 1 kasus.

Dengan begitu total kasus positif di Kaltim menjadi 4. 120 kasus, probable 18 kasus dan dalam proses 926 kasus.

Selain penambahan kasus positif, juga terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia bertambah 5 kasus, sehingga total pasien meninggal berjumlah 160 kasus. Penambahan tersebut dari Balikapapan 3 kasus (BPN 1690 Wanita 59 tahun, BPN 1699 laki-laki 61 tahun, BPN 1725 (Wanita 29 tahun) dan 2 kasus dari Samarinda (SMD 861 laki-laki 55 tahun dan SMD 862 wanita 49 tahun).

Namun demikian di sisi lain, kasus sembuh dsri Covid-19 juga bertambah 18 kasus dengan rincian sebagai berikut dari Berau 2 kasus, Kutai Barat 1 kasus, Kutai Timur 3 kasus, Paser 1 kasus dan Samarinda 11 kasus.

Sedangkan kasus suspek suspek bertambah 449 kasus, sehingga total suspek 19.035 kasus. Kasus Discarded 13.971 kasus.

KUKAR – Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Kutai Kartanegara melalui surat nomor 77/LPTQ-KK/VII/2020 melakukan penundaan pelaksanaan MTQ ke-42 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2020 yang akan dilaksanakan di Kecamatan Muara Badak.

Penundaan ini didasari beberapa hal, diantaranya melalui kajian epidemologi terhadap penyebaran virus COVID-19 di Muara Badak oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Kutai Kartanegara yang saat ini dinyatakan Muara Badak sebagai Zona Merah Penyebaran COVID-19.

” Pelaksanaan MTQ ke-42 Tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2020 di Kecamatan Muara Badak ditunda untuk waktu yang tidak terlalu lama sesuai dengan perkembangan dinamika penanganan COVID-19 di Kecamatan Muara Badak,” kata Akhmad Taufik Hidayat, Ketua Harian LPTQ Kabupaten Kutai Kartanegara dalam surat pemberitahuan tersebut.

Meskipun demikian seluruh tahapan persiapan pelaksanaan MTQ ke – 42 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2020 tetap berjalan dan dilaksnakan sesuai dengan ketentuan berlaku.

Kepada seluruh pimpinan kalifah Kecamtan agar terus berusaha menjaga kesehatan kafilah dan terus mempersiapkan segala sesuatu keperluannya.

“Terus berdo’a yang terbaik semoga kondisi segera aman,” tutupnya.

BALIKPAPAN-Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan kembali didominasi dari kasus terkonfirmasi tanpa gejala.

Pada hari ini, Sabtu (29/8/2020) dari 61 kasus terkonfirmasi positif, 44 di antaranya berasal dari tanpa gejala.

Diikuti suspek 16 orang, dan tracking 1 kasus.

Sebelumnya pada Jumat (28/8/2020) kemarin, kasus terkonfirmasi positif juga banyak disumbang dari terkonfirmasi tanpa gejala.

Kasus terkonfirmasi tanpa gejala atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah orang tanpa gejala (OTG) ini selain dari pemeriksaan mandiri, juga berasal dari karyawan perusahaan.

Sebagian merupakan perusahaan supporting untuk pertambangan.

Dengan kembali naiknya tren kasus terkonfirmasi tanpa gejala, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Balikpapan sekaligus Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengingatkan setiap perusahaan untuk mendisiplinkan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing.

Selain untuk mencegah penularan di kantor atau lokasi, juga jangan sampai terbawa sampai di lingkungan rumah.

Wali Kota Rizal Effendi juga telah meminta kepada Dinas Kesehatan Kota Balikpapan untuk membentuk tim yang memonitoring kasus tanpa gejala dari perusahaan-perusahaan.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Balikpapan melaporkan, selain penambahan 61 kasus terkonfirmasi positif pada hari ini, juga terdapat 20 selesai isolasi mandiri, dan 7 meninggal dunia.

Tujuh kasus meninggal, dua di antaranya terkonfirmasi positif, dan lima masih menunggu hasil pemeriksaan swab test atau probable.

SAMARINDA—- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengungkapkan tingkat risiko wilayah penularan Covid-19 di Kaltim semakin meningkat.

“Kita ketahui tidak satupun daerah dengan zona hijau saat ini, bahkan sebagian besar wilayah kita sudah masuk ke dalam kategori tingkat sedang dan sebagian tinggi,”ungkapnya saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Miiga nggu (30/8/2020)

Tentunya menjadi perhatian dan kewaspadaan semua masyarakat agar tidak boleh lengah serta tidak boleh menganggap enteng, karena dengan meningkatnya risiko wilayah Kaltim tidak menuntut kemungkinan apabila masyarakat tidak berupaya untuk secara maksimal melakukan upaya pencegahan dengan menerapkan kesehatan maka Kalimantan Timur bisa saja nanti akan masuk zona merah.

“Apabila kita tidak sikapi dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak untuk sama-sama saling membantu bagaimana memastikan diri menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin dan komitmen tinggi dalam rangka untuk pencegahan dan mengendalikan penularan covid 19,”ajaknya

Dalam rilis ini melaporkan penambahan Kasus Covid-19 di Kaltim sebesar 197 kasus. Dimana Kota Balikpapan masih penyumbang kasus tinggi dengan 75 kasus.

Kemudian diposisi kedua yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara 50 kasus, disusul Kota Samarinda 45 kasus, Kabupaten Paser delapan kasus, Kabupaten Berau tujuh kasus, Kota Bontang enam kasus, Kabupaten Kutai Timur tiga kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara dua kasus dan Kabupaten Kubar satu kasus.

Dengan begitu total kasus positif di Kaltim menjadi 4.120 kasus, probable 18 kasus dan dalam proses 926 kasus.

Selain penambahan kasus positif, juga terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia bertambah lima kasus, sehingga total pasien meninggal berjumlah 160 kasus. Penambahan tersebut dari Kota Balikapapan tiga kasus (BPN 1690 Wanita 59 tahun, BPN 1699 laki-laki 61 tahun, BPN 1725 (Wanita 29 tahun) dan dua kasus dari Kota Samarinda (SMD 861 laki-laki 55 tahun dan SMD 862 wanita 49 tahun).

Namun demikian di sisi lain, kasus sembuh dsri Covid-19 juga bertambah 18 kasus dengan rincian sebagai berikut dari Kabupaten Berau dua kasus, Kabupaten Kutai Barat satu kasus, Kabupaten Kutai Timur tiga kasus, Kabupaten Paser satu kasus dan Kota Samarinda 11 kasus.

Sedangkan kasus suspek suspek bertambah 449 kasus, sehingga total suspek 19.035 kasus. Kasus Discarded 13.971 kasus.

Samarinda – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XII Balikpapan berencana akan membeli hasil karet rakyat di Provinsi Kaltim untuk dijadikan bahan baku aspal.

Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad mengatakan Dinas Perkebunan melakukan koordinasi terkait kebijakan pembelian karet ini dengan menghadirkan BPJN, PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) dan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Lancar Jaya. Pertemuan dilaksanakan di Ruang Rapat Hevea, kantor Dinas Perkebunan, Samarinda, Jumat (28/8/2020).

Menurutnya, rencana pembelian karet  oleh BPJN sebanyak 800 ton lumb nantinya melalui UPPB. “Hal ini bertujuan untuk mengangkat harga karet yang langsung dirasakan oleh petani. Selain itu untuk menghidupkan peran UPPB sebagai unit pemasaran karet rakyat”, ungkapnya.

Selanjutnya, 800 ton lumb karet yang telah dibeli tersebut nantinya dikumpulkan dan diolah oleh PT Multi Kusuma Cemerlang (MKC) menjadi 400 ton SIR 20. SIR 20 inilah yang kemudian menjadi bahan baku untuk campuran aspal.

Ujang menambahkan, bahan karet yang dibeli dari petani tersebut nantinya akan digunakan sebagai campuran aspal untuk pembangunan di ruas jalan nasional di wilayah Kaltim.

Sumber : Disbun Kaltim

SAMARINDA– Sejumlah 160 ribu kartu perdana dengan benefit Kuota Belajar akan didistribusikan kepada pelajar yang membutuhkan di Kalimantan Timur. Melanjutkan komitmen dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh di masa yang penuh tantangan ini, Telkomsel kembali menghadirkan inovasi produk untuk mendukung hal tersebut.

Bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Telkomsel meluncurkan Kartu Internet Merdeka Belajar, Jumat (28/8) sebagai salah satu solusi pemerataan akses pendidikan jarak jauh, terutama bagi masyarakat non-elit.

Secara simbolis kegiatan ini digelar di Kantor Gubernur Kalimantan Timur dihadiri oleh General Manager Mass Market Segment Sales Telkomsel Pamasuka, Thomas Anda Siaga dan General Manager Consumer Sales Telkomsel Regional Kalimantan, Ismu Widodo, Manager Branch Samarinda, M Norhansyah dan Manager Mass Market Segment Sales Operations Kalimantan, Asrianto Bakri Sitti. Diterima langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur, H. Isran Noor didampingi Pj Sekdaprov Kaltim, HM Sa’bani beserta jajaran.

General Manager Mass Market Segment Sales Pamasuka, Thomas Anda Siaga mengatakan sejak awal penyesuaian masa pandemi COVID-19, Telkomsel telah berupaya untuk terus bergerak maju berinovasi menghadirkan ragam inisiatif produk dan layanan yang dapat mendukung adaptasi kebiasaan baru di berbagai aktivitas masyarakat, terutama dalam memberikan kenyamanan para pelajar dan pengajar menjalankan proses pembelajaran jarak jauh.

“Kami sangat mengapresiasi respons positif Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memastikan terjangkaunya akses Pendidikan Jarak Jauh bagi masyarakat Kalimantan Timur melalui Kartu Internet Merdeka Belajar yang kami hadirkan. Kartu Internet Merdeka Belajar ini melengkapi produk-produk yang sebelumnya telah kami hadirkan dalam memfasilitasi proses pembelajaran jarak jauh” jelas Thomas.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur, H. Isran Noor menyampaikan apresiasi kepada Telkomsel atas kepeduliannnya terhadap sektor Pendidikan di Kalimantan Timur khususnya dimasa adaptasi kebiasaan baru. Lebih lanjut beliau mengatakan dengan program Merdeka Belajar Jarak Jauh yang dipelopori dari Telkomsel ini diharapkan dapat mendukung siswa dalam proses pembelajaran jarak jauh selama masa pandemi COVID-19 melalui berbagai aplikasi belajar yang bisa di akses langsung oleh para siswa dengan menggunakan Kartu Perdana Kuota Belajar yang diberikan Telkomsel secara gratis.

“Alhamdulillah, kita memudahkan proses belajar mengajar para siswa dan mahasiswa di Kaltim memberikan kuota gratis,” kata Pj Sekdaprov Kaltim, HM Sa’bani usai mendampingi Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor menerima kunjungan tersebut.

Dengan Kartu Internet Merdeka Belajar, pelajar di Kalimantan Timur akan mendapat kartu perdana Telkomsel yang kemudian dapat dipergunakan untuk mengaktifkan Paket Kuota Belajar 10GB selama 30 hari melalui aplikasi MyTelkomsel atau UMB *363*844#. Kuota Belajar tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk menikmati kemudahan akses ke sejumlah platform aplikasi belajar daring dan konferensi video yang ada di paket llmupedia dan Conference, seperti Rumah Belajar, Zenius, Quipper, Udemy, Duolingo, Sekolah.mu, Cakap, Bahaso, Cambridge, AyoBlajar, Zoom, CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, Google Classroom, dan ratusan situs belajar daring yang dikelola kampus dan sekolah hingga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Benefit Kartu Internet Merdeka Belajar masih berlanjut pada bulan berikutnya dengan melakukan pengisian pulsa sejumlah Rp 5.000,- untuk mendapatkan tambahan Kuota Belajar 10GB selama 30 hari serta tambahan kuota 500 MB untuk internet dan 500 MB untuk aplikasi chatting.

“Bantuan tersebut merupakan program CSR Telkomsel yang kali ini dipersembahkan untuk para siswa di Indonesia. Kami berharap program CSR Telkomsel ini dapat membantu siswa yang belajar online selama pandemi. Komitmen dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19, Telkomsel juga menghadirkan inovasi produk untuk mendukung hal tersebut, dengan meluncurkan paket Kuota Belajar 10GB senilai 10 rupiah” tutup Thomas.