SAMARINDA—- Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia masih terus terjadi dan bahkan cenderung meningkat termasuk di Kalimantan Timur.

Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (2/9/2020).

Kondisi ini sebutnya memang memperlihatkan dampak dari pada terjadinya transmisi lokal begitu luas di Kabupaten/kota. Terutama di daerah yang memang sudah terbentuk banyak kluster dan sangat dimungkinkan terjadi peningkatan kasus yang begitu cepat seiring dengan semakin meningkatnya upaya tracing dan testing yang dilakukan.

Andi juga melaporkan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim berjumlah 72 kasus dengan rincian Kabupaten Kutai Timur dua kasus, Kabupaten Paser 12 kasus, Kota Balikpapan 35 kasus dan Kota Samarinda 23 kasus.

Kemudian, kasus yang dilaporkan meninggal bertambah satu kasus dari Kota Samarinda merupakan SMD 987 Wanita 63 tahun.

Sedangkan kasus yang dilaporkan sembuh ada penambahan 67 kasus, yaitu dari Kabupaten Kutai Timur satu kasus, Kabupaten Paser 13 kasus, Kota Balikpapan 32 kasus dan Kota Samarinda 21 kasus.

Untuk kasus suspek pada hari ini bertambah 72 kasus, sehingga total suspek 19.491 kasus. Sementara Kasus Discarded 14. 062 kasus dan dalam proses 1.032 kasus

Dengan begitu jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Kaltim berjumlah 4.377 kasus, sembuh 2.474 kasus, meninggal dunia 165 kasus dan pasien dirawat 1. 738 kasus.

Selain itu, kondisi Kaltim menurutnya semakin menunjukkan peningkatan kasus dan juga kecenderungan meningkatnya wilayah-wilayah risiko yang tadinya rendah setelah menjadi ke sedang dan sedang beberapa yang sudah tetapkan tinggi dan bahkan bertahan di tinggi.

Apabila, terangnya masyarakat tidak melakukan upaya yang lebih agresif dalam rangka melakukan pencegahan penularan, maka tidak menutup kemungkinan kondisi semakin memburuk dan bisa saja masuk dalam kriteria wilayah yang punya resiko tinggi atau daerah merah.

Lanjutnya, hal ini harus diimbangi dengan bagaimana upaya dari masyarakat itu sendiri sebagai garda terdepan untuk semaksimal mungkin meningkatkan kepedulian paling tidak terhadap kesehatan pribadinya masing-masing supaya tidak tertular.

“Jangan merasa diri kita baik-baik saja maka protokol kesehatan seolah-olah tidak perlu, mohon sekali lagi masyarakat benar-benar memahami bahwa pentingnya justru pada saat kondisi kita sehat,”pintanya.

 

SAMARINDA. Peraturan Bupati (Perbup) Kukar 54/2020 sudah diteken. Terkait kepatuhan protokol kesehatan (Prokes) COVID-19. Harapannya seluruh pihak dapat mematuhi aturan tersebut. Untuk memastikan Perbup dijalankan dengan semestinya, TNI-Polri diharapkan turut andil dalam pendampingan penegakan Perbup tersebut.

Berbagai cara unik dilakukan Kodim 0906/Tenggarong Korem 091/ASN misalnya. Melakukan pendekatan dengan kearifan lokal dalam mensosialisasikan bahaya COVID-19. Dan bagaimana pencegahannya. Salah satu contoh, dengan menggunakan baju adat sambil menaiki kuda dan delman berkeliling di Tenggarong.

Sembari mengingatkan, Prajurit Kodim 0906/Tenggarong turut membagikan masker. Bagi masyarakat yang masih belum patuh dan sadar. Akan pentingnya penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah.

“Ini merupakan akselerasi Kodim untuk lebih dapat mendekatkan diri terhadap hati dan pikiran rakyat, agar pesan yang kita sampaikan diterima dengan baik,” ujar Dandim 0906/Tenggarong Letkol (Inf) Charles Alling, Selasa (2/9/2020).

Untuk memastikan imbauan sampai ke masyarakat. Kodim 0906/Tenggarong memilih menggandeng tokoh agama dan masyarakat. Tentunya ini dianggap langkah yang efektif. “Semoga semakin patuh masyarakat,” tutup Dandim.

Sumber Penrem 091/ASN

 

PENAJAM – Salah satu wujud perhatian pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terhadap ketahanan pangan (Hanpangan) di bidang pertanian di tunjukkan oleh Wakil Bupati Kabupaten PPU H. Hamdan P dengan mengunjungi kebun pekarangan milik anggota Koramil 0913-01/Penajam Kodim 0913/PPU Koptu Gampang Priyanto yang merupakan Alumi Altaduri yang terletak di RT 017 Desa Giri Purwa, Rabu (2/9/2020).

Dalam kesempatannya Wakil Bupati Kabupaten PPU mengutarakan ,”Saya sangat mengapresiasi apa yang telah di lakukan oleh Babinsa dengan tidak hanya memberi contoh kepada warga akan tetapi langsung terjun ke lapangan dan berhasil, ini sungguh sangat luar biasa”.

“Mudah-mudahan apa yang di lakukan oleh Pak Babinsa Koramil Penajam Kodim 0913/PPU ini bisa tertular kepada anggota Babinsa yang lainnya sehingga dapat di contoh terutama terhadap warganya,”tegasnya.

Lanjutnya ,”insyaalloh baik Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa akan memberikan Suport untuk membantu masyarakat binaan-binaan para Babinsa dan ke depan pemerintah berharap makin banyak kelompok-kelompok masyarakat yang memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan pekarangan yang produktif dan tentu akan sangat membantu ketahanan pangan baik untuk Kabupaten kita maupun Negara ,”pungkas Wakil Bupati .

Sementara itu Babinsa Koptu Gampang Prayitno sangat haru dan bangga dengan kedatangan Wakil Bupati Kab PPU ke lahan pekarangannya ,”Alhamdulillah kami sangat senang atas kunjungan bapak Wakil Bupati ke kebun pekarangan yang merupakan salah satu bagian dari Kelompok Tani Harapan Baru, dan ini merupakan wujud nyata bentuk perhatian pemerintah terhadap ketahanan pangan, apa lagi beliau akan membantu apa yang menjadi kesulitan masyarakat,”ucapnya kepada awak media.

“Sebetulnya kami hanya ingin memberi contoh terhadap warga dengan memanfaatkan lahan kosong untuk di jadikan lahan produktif sehingga akan sangat membantu perekonomian kita,”tutur Alumi Altaduri.

Sumber Penrem 091/ASN

Samarinda— Wakil Gubernur Kaltim, H.Hadi Mulyadi resmi membuka Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program Bangga Kencana Tahun 2020 melalui virtual menggunakan zoom meeting, Rabu (2/9/2020).

Dalam arahannya Hadi meminta jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prov. Kaltim maupun kabupaten/kota serta perangkat daerah terkait dapat menginventarisasi dan memberikan solusi terkait masalah-masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perceraian yang terjadi di Kaltim.

Hadi meyakini kedepan, tidak hanya capaian kuantitas, tetapi capaian secara kualitas dapat dipenuhi agar keluarga di Kaltim memiliki rencana hidup dan keluarga tertata rapi.

“Mudah-mudahan kerja keras dari BKKBN bisa menghasilkan keluarga indonesia yang berkualitas,”ujarnya.

Hadi juga memberikan apresiasi atas kerja keras BKKBN selama ini membangun dan membina keluarga berencana dan ini merupakan sebuah kerjaan yang tidak gampang karena harus berkerjasama dengan berbagai pihak untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia.

Disela acara dirinya menyampaikan kalimat penting kepada seluruh peserta, “Kalau membina keluarga dengan cinta dan doa maka persoalan-persoalan non teknis bisa kita selesaikan, karena hubungan cinta kepada anak dan istri menjadi sebuah kesempatan yang luar biasa dalam membangun keluarga bahagia”.

Tidak lupa diakhir sambutannya Hadi pun berpantun “Minum selasih diteluk maritim, minum kelapa dipulau bangka terimakasih kepada BKKBN Kaltim telah bekerja membina keluarga indonesia”.

Sementara itu, dalam laporannya H. Muhammad Edi Muin mengatakan dalam mengukur keberhasilan pelaksanaan program bangga kencana maka perlu dilakukan evaluasi dan telaah terhadap capian toleransi pelaksanaan program yang ada di Kabupaten/Kota.

Pada pelaksanaan program bangga rencana tahun 2020 sasaran kegiatan yang menjadi fokus perhatian dititik beratkan pada kualitas keluarga remaja sebagai kaum milenial yang sehat dan mandiri serta perang Kampung KB atau Kampung berkualitas diharapkan mampu menjadi miniatur pembangunan yang menggambarkan keterlibatan institusi secara terpadu.

Oleh karena itu, gambaran hasil tentang sejauh mana pelaksanaan program bangga kencana pada semester pertama akan dijadikan acuan strategis dalam menentukan strategi operasional pada semester kedua.

Penajam – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) tahun 2021 diprediksi turun sekitar Rp200 miliar, yakni dari Rp1,5 triliun pada 2020, diprediksi menjadi Rp1,3 triliun di tahun depan.

“Penurunan APBD yang sekitar Rp200 miliar ini akibat berkurangnya dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang menurun,” ujar Plt Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten PPU Yunita Liliyana Damayanti.

Ia mengatakan bahwa dana bagi hasil dari pemerintah pusat terjadi sebagai dampak wabah Coronavirus Disesase (Covid-19), mengingat pandemi menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi, bahkan ada beberapa sektor ekonomi yang terhenti.

“Target pendapatan pada APBD 2021 menyesuaikan dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang semakin menurun. Kami prediksi pada 2021 dana bagi hasil dari pemerintah pusat yang ditransfer ke Kabupaten PPU di bawah Rp1 triliun,” tutur Yunita.

Sedangkan untuk pendapatan dari pendapatan asli daerah (PAD) pada APBD 2021 hanya sekitar Rp90 sampai Rp100 miliar. Hal inilah yang kemudian menyebabkan APBD PPU di tahun depan mengalami penurunan.

Namun demikian, lanjut dia, nilai APBD 2021 yang sebesar Rp1,2 triliun tersebut belum termasuk bantuan keuangan (bankeu) dari Pemerintah Provinsi dan dana alokasi khusus (DAK).

“Kami berharap nilai APBD 2021 mendatang masih bisa bertambah karena yang sebesar Rp1,2 triliun itu masih berdasarkan prognosa atau perkiraan, jadi angkanya masih bisa berubah naik atau turun, tapi kami tetap berharap bisa naik,” tuturnya.

Ia juga mengatakan bahwa penyusunan APBD tahun 2021 mendatang, berdasarkan dari hasil proyeksi Peraturan Menteri Keuangan menyangkut dana bagi hasil untuk daerah.

Menurutnya, keuangan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sampai saat ini masih sangat bergantung pada pendapatan dari dana transfer pemerintah pusat, sehingga pihaknya ke depan akan mencari peluang untuk memperoleh penambahan PAD.

Samarinda —-Pada Agustus 2020, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Timur Agustus 2020 sebesar 110,31 atau naik 1,90 persen dibanding NTP pada bulan Juli 2020.

Peningkatan NTP disebabkan oleh meningkatnya Indeks Harga yang Diterima Petani dan turunya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), hal tersebut disampaikan Kepala BPS Kaltim, Anggoro Dwithjahyono, saat rilis bulanan secara virtual melalui Youtube, Senin (1/9/2020).

Anggoro menyampaikan NTP pada Agustus 2020 meningkat 1,90 persen terhadap bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) dan turunnya Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib). It naik 1,55 persen sedangkan Ib turun 0,35 persen terhadap bulan sebelumnya.

Peningkatan NTP terjadi pada tiga subsektor, yaitu subsektor tanaman pangan (0,36 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (4,60 persen) dan subsektor perikanan (0,78 persen).

Sementara itu, dua subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor hortikultura (-1,53 persen) dan subsektor peternakan (-0,57 persen), bebernya.

Kemudian, lanjutnya Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Timur Agustus 2020 sebesar 111,14 atau naik 1,60 persen dibanding NTUP pada bulan Juli 2020 yang tercatat sebesar 109,39. Terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor tanaman pangan, subsector tanaman perkebunan rakyat dan subsektor perikanan.

Dari lima provinsi di pulau Kalimantan, semuanya mengalami peningkatan NTP. Peningkatan tertinggi terjadi di Provinsi Kalimantan Barat sedangkan peningkatan terendah terjadi di Provinsi Kalimantan Utara. Sementara itu, NTP mengalami peningkatan 0,56 persen di tingkat nasional.

Tambahnya, dari 34 provinsi yang dihitung NTPnya, terdapat 25 provinsi yang mengalami peningkatan NTP dan sisanya mengalami penurunan. Peningkatan NTP paling tinggi terjadi di Provinsi Bangka Belitung dengan persentase peningkatan sebesar 3,64 persen.
Sedangkan penurunan paling tinggi terjadi di Provinsi Maluku dengan persentase penurunan sebesar 1,21 persen.