SAMARINDA— Semakin meningkatnya kasus terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kaltim pada Minggu 13 September 2020 tercatat sebanyak 174 kasus positif, 143 kasus sembuh dan 4 kasus meninggal dunia.

“Kondisi ini cukup mengkhawatirkan bila masyarakat terus mengabaikan protokol kesehatan di sumua aktifitasnya. inilah yang mengakibatkan peningkatan penularan masih cukup tinggi di wilayah kita,” hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat video conference Perkembangan Covid-19 Kaltim, melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Minggu (13/9/2020)

Dari 174 positif rinci Andi, kasus terbanyak berasal dari Kota Balikpapan 79 kasus, disusul Kota Bontang 49 kasus, Kota Samarinda 36 kasus, Kabupaten Berau tujuh kasus, Kabupaten Paser dua kasus dan Kabupaten Kutai Timur satu kasus. Jumlah Positif di Kaltim saat ini 5.926 kasus..

Sementara itu, untuk penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak empat kasus berasal dari Kota Bontang dua kasus dan Kota Samarinda dua kasus, sehingga jumlahnya menjadi 240 kasus.

Andi juga menginformasikan penambahan kasus sembuh 143 kasus yang tersebar di Kabupaten Berau 21, Kabupaten Kutai Timur 14 kasus, Kabupaten Paser dua kasus, Kota Balikpapan 62 kasus dan Kota Bontang 44 kasus. Dengan begitu total sembuh kini 3.589 kasus, pasien dirawat 2.097 kasus dan proses 70 kasus.

Lanjutnya, bila ini tidak dilakukan upaya yang sungguh-sungguh oleh semua masyarakat maka penularan ini akan terus terjadi mengingat memang sifat karakteristik dari Covid-19 mempunyai tingkat penularan yang sangat tinggi.

Seperti yang diketahui masyarakat Indonesia adalah masyarakat sosial yang selalu berhubungan, berkomunikasi, berinteraksi sehingga akan sangat sulit untuk di dibatasi geraknya. Oleh karena itu kondisi inilah yang mengakibatkan semakin meningkatnya penularan.

“Yang bisa kita lakukan sekarang adalah bagaimana menjaga diri kita masing-masing supaya tidak tertular dengan maksimal menerapkan protokol kesehatan,”tegasnya.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *