SAMARINDA – Provinsi Kaltim memiliki obyek wisata begitu banyak. Mulai dari wisata budaya, wisata bahari, wisata danau, wisata arung jeram serta obyek wisata lainnya yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.
Namun permasalahannya, obyek wisata yang dimiliki belum dikelola secara profesional. Dan terkendala masalah infrastruktur menuju obyek wisata.
Hal tersebut dikatakan, Gubernur Kaltim, Isran Noor saat membuka Pelatihan Pramuwisata Madya dan Uji Sertifikasi Kompetensi digelar di Bougainville Room Hotel Grand Kartika Samarinda, Senin (21/9/2020).
“Persoalan infrastruktur secara bertahap akan kita benahi dan perbaiki, sehingga wisatawan domestik dan mancanegara tertarik datang meningkat setiap tahun,” kata Isran Noor
Isran menambahkan Kaltim tidak bisa terus menerus bergantung pada sumber daya alam yang ekstraktif. Tapi harus menstransformasi perekonomian, termasuk industri hilir.
Maka perlu dipersiapkan SDM andal agar tidak tertinggal jauh dalam pengembangan pariwisata. Dan salah satunya, pelatihan pramuwisata Madya dan Uji Sertifikasi Kompetensi.
“Guide memiliki peran sangat strategis dalam meningkatkan kunjungan wisata di daerah. Kita harus mempersiapkan tenaga terampil dalam pelayanan di sektor kepariwisataan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kaltim, Sri Wahyuni mengatakan pelatihan dan sertifikasi bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pariwisata dan guide, memberikan keterampilan tentang tehnik dasar guiding pada tingkat madya.
“Pelatihan ini mengembangkan SDM pariwisata dibidang kepramuwisataan melalui peningkatan kompetensi pramuwisata Kaltim,” ujar Sri Wahyuni.
Pelatihan diikuti 20 guide kabupaten/kota selama lima hari (21-26 September) kerjasama Dinas Pariwisata Kaltim dengan LSP Jana Dharma Indonesia Jogjakarta.
(Humasprov)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!