BALIKPAPAN – Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H Isran Noor menghadiri pelantikan kepengurusan Media Online Indonesia (MOI) DPW Kaltim masa bhakti 2020-2023. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Grand Senyiur Balikpapan, Rabu (23/9/2020).

Pelantikan tersebut mengangkat tema “Dengan Profesional, Kritis, Konstruktif, Sinergi membangun Kaltim”. Dalam kepengurusan ini terpilih Jerison Togelang sebagai Ketua MOI Kaltim.

Dalam sambutannya, Isran sangat menghormati dan menghargai atas terbentuknya kepengurusan MOI di Kaltim. Dikatakannya, Nilai-nilai moral positif yang memang harus diinformasikan kepada seluruh masyarakat.

“Apalagi kondisi saat ini di Indonesia termasuk di Kaltim mengalami hal yang sama ditimpa musibah Covid-19,”ungkapnya.

Isran berharap mudah-mudahan dapat melaksanakan tugas-tugas yang bermoral dan nilai spirit kebersamaan.

Proses pelantikan hanya dihadiri pengurus inti dan beberapa tamu undangan. Peserta lainnya mengikuti secara daring melalui aplikasi online.

Sumber : Humas Pemprov Kaltim

Tana Paser – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Paser akan mengevaluasi program wawasan kebangsaan untuk menguatkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Paser M Tauhid mengatakan evaluasi tersebut merupakan tindak lanjut dari operasi yustisi yang mendapati sejumlah pemuda tidak menghafal Pancasila.

“Kemungkinan mereka gugup karena saat operasi yustisi, tapi kalo memang seperti itu dilapangan ini jadi evaluasi bagi kami kedepan,” Kata M Tauhid Saat dihubungi di Tana Paser Rabu (23/9/2020).

Sebelumnya kata Tauhid Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Paser menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sanksi yang diberikan kepada warga yang melanggar lanjut dia, diantaranya menghafal Pancasila, membersihkan lingkungan dan push up di tempat.

“Operasi yustisi untuk menegakkan Peraturan Bupati (Perbub) 78 Tahun 2020 di Kabupaten Paser,” ujar Tauhid.

Tauhid mengemukakan sejauh ini Kesbangpol Paser telah melaksanakan program penguatan wawasan kebangsaan di tingkat SD hingga SLTA.

“Sebelumnya kami datang ke sekolah sekolah untuk tingkatkan wawasan kebangsaan mulai dari menyanyikan lagu kebangsaan termasuk menghafal Pancasila ” ujar Tauhid.

Sementara itu Kabag Ops Polres Paser Kompol Sarman mengatakan hampir 30 persen pemuda yang terjaring selama operasi yustisi tidak mampu menghafal Pancasila.

“Jadi saat operasi yustisi ada didapati pemuda tidak pakai masker kemudian kami suruh sebutkan pancasila tapi ngk halap Kira-kira 30 persen anak-muda tidak hafal,” ujarnya.

Tana Paser – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Paser akan mengevaluasi program wawasan kebangsaan untuk menguatkan rasa nasionalisme di kalangan masyarakat.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kesbangpol Paser M Tauhid mengatakan evaluasi tersebut merupakan tindak lanjut dari operasi yustisi yang mendapati sejumlah pemuda tidak menghafal Pancasila.

“Kemungkinan mereka gugup karena saat operasi yustisi, tapi kalo memang seperti itu dilapangan ini jadi evaluasi bagi kami kedepan,” Kata M Tauhid Saat dihubungi di Tana Paser Rabu (23/9/2020).

Sebelumnya kata Tauhid Satgas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kabupaten Paser menggelar operasi yustisi penegakan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sanksi yang diberikan kepada warga yang melanggar lanjut dia, diantaranya menghafal Pancasila, membersihkan lingkungan dan push up di tempat.

“Operasi yustisi untuk menegakkan Peraturan Bupati (Perbub) 78 Tahun 2020 di Kabupaten Paser,” ujar Tauhid.

Tauhid mengemukakan sejauh ini Kesbangpol Paser telah melaksanakan program penguatan wawasan kebangsaan di tingkat SD hingga SLTA.

“Sebelumnya kami datang ke sekolah sekolah untuk tingkatkan wawasan kebangsaan mulai dari menyanyikan lagu kebangsaan termasuk menghafal Pancasila ” ujar Tauhid.

Sementara itu Kabag Ops Polres Paser Kompol Sarman mengatakan hampir 30 persen pemuda yang terjaring selama operasi yustisi tidak mampu menghafal Pancasila.

“Jadi saat operasi yustisi ada didapati pemuda tidak pakai masker kemudian kami suruh sebutkan pancasila tapi ngk halap Kira-kira 30 persen anak-muda tidak hafal,” ujarnya.

Tana Paser – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser melakukan pendampingan terhadap 17 anak yang terlibat kasus kekerasan seksual periode Januari hingga Agustus 2020.

“Ada 17 anak dibawah umur yang menjadi korban kami berikan pendampingan,” kata Kepala DP2KBP3A Paser Hadijah, Selasa (22/09/2020).

Hadijah mengatatakan selama kurun waktu Januari hingga Agustus 2020 DP2KBP3A Paser mendampingi total 9 kasus kekerasan seksual melibatkan anak.

“’Dari awal tahun hingga bulan Agustus terdapat 9 Kasus yang menimpa anak dibawah umur di Kabupaten Paser,” ujar Hadijah.

Ia menambahkan dari 17 anak korban kekerasan itu, 13 diantaranya korban kekerasan seksual lawan jenis dan 4 diantaranya kekerasan sesama jenis.

“Empat orang anak korban pelecehan sesama jenis dan 13 orang pelecehan seksual korbannya semua anak- anak,” tuturnya.

Hadijah berharap tidak ada lagi kasus serupa sehingga anak-anak di Paser dapat hidup layaknya anak-anak lain

“Saya harap Kedepan kasus kasus serupa tidak terjadi lagi pada anak di Kabupaten Paser ” tutup Hadijjah.

SAMARINDA–Ditengah pandemi yang melanda, semua masyarakat Kaltim diajak untuk selalu disiplin membetengi diri dari Covid-19.

Ajakan tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat rilis harian melalui aplikasi zoom cloud video meeting, Rabu (23/9/2020).

Andi membeberkan penularan saat ini begitu tinggi dan masif di masyarakat karena sudah semakin luasnya penularan secara lokal. Penularan ini terjadi karena masih belum patuhnya masyarakat secara maksimum dengan protokol kesehatan dimanapun berada.

“Kondisi pandemi di Kaltim sudah semakin mengkhawatirkan, penularan semakin banyak dan kondisi saat ini tidak normal atau keadaan bencana non alam,”terangnya

Kondisi ini menurutnya harus dipahami masyarakat untuk berfikir dan berusaha keluar dari kebiasaan untuk memastikan diri agar tidak menambah kasus baru yaitu senantiasa menjaga jarak dengan orang lain, menggunakan masker dengan benar, rutin cuci tangan dengan sabun menggunakan air menggalir atau menggunakan hand Sanitizer.

Selain itu Andi juga menyampaikan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim sebanyak 196 kasus yakni dari Kabupaten Kutai Barat empat kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 30 kasus, Kabupaten Kutai Timur 28 kasus, Kabupaten Mahakam Ulu satu kasus, Kabupaten Paser tujuh kasus, Kota Balikpapan 83 kasus, Kota Bontang enam kasus dan Kota Samarinda 37 kasus.

Sementara untuk pasien sembuh dari Covid-19 ada penambahan 222 kasus dari Kabupaten Kutai Barat delapan kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 90 kasus, Kabupaten Kutai Timur satu kasus, Kota Balikpapan 37 kasus, Kota Bontang lima kasus dan Kota Samarinda 81 kasus.

Untuk kasus kematian akibat Covid-19 juga bertambah Empat kasus dari Kabupaten Berau satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara satu kasus, Kota Balikpapan satu kasus dan Kota Samarinda satu kasus.

Dengan begitu total kasus positif di Kaltim menjadi 7.264 kasus, sembuh 4.902 kasus, meninggal 281 kasus, pasien yang dirawat 2.081 kasus dan dalam proses laboratorium 1.654 kasus.

SAMARINDA – Perkembangan penyebaran virus corona atau covid-19 di Kaltim, khususnya Samarinda terus mengalami peningkatan tiap harinya.

Oleh itu, dalam kesempatan silahturahmi antara Korem 091/ASN dengan Pemkot Samarinda Rabu (23/2020) pagi, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Cahyo Putro Suryo memastikan jika jajaran Korem 091/ASN ingin bersinergitas dengan jajaran Pemkot Samarinda dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Terlebih kata Danrem disituasi menjelang pesta demokrasi yang sudah didepan mata. Dimana semua aparat yang terlibat tidak boleh memandang sebelah mata.

“Kami berharap Samarinda tetap kondusif. Karena Samarinda termasuk yang dipantau di nasional. Kemudian meminta pada Pemkot untuk memberikan gambaran perkembangan dan menekan laju penyebaran covid-19,” terangnya dalam sambutan.

Sementara itu, Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang membeberkan perkembangan Covid-19 di Samarinda. Dimana untuk pasien yang sembuh mencapai 1.631, sedangkan 83 kasus yang meninggal dunia serta 31 kasus Probable dan tranmisi lokal sebanyak 409 kasus.

Menurut Walikota dua periode ini,  Covid-19 sampai kini belum ada vaksinnya. Dan semua orang bisa terpapar tidak pandang bulu.

Maka dari itu, sambung ia melalui Tim Gugus Tugas Penanganan Pencegahan Covid-19 Samarinda, Pemkot melibatkan jajaran TNI dan kepolisian.

“Kami mengupayakan untuk selalu membuat kota samarinda kondusif,”  ucap Jaang.

Bahkan, disampaikan untuk memutus penyebaran corona. Per hari ini (23/9) Pemkot menutup sementara kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam.

“Kami berupaya menegakan Perwali Nomor 43 Tahun 2020. Guna memutus rantai penyebaran covid-19,” tutup Jaang.

Sumber Penrem 091/ASN

Samarinda – Sebanyak 30 tenaga keolahragaan dari 18 cabang olahraga prestasi workshop pelatihan dan penerapan iptek olahraga di Aula Kantor Dispora Kaltim dari tanggal 22 hingga 24 September 2020.

Kegiatan yang dinisiasi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meningkatan Sumber Daya Manusia khususnya pada pelatih olahraga cabor prestasi yang berbasis Iptek olahraga pada sport science agar prestasi bisa terukur dan direncanakan dengan baik.

Plt Kadispora Kaltim, H Muhammad Syirajudin dalam sambutannya ketika membuka acara tersebut mengatakan pentingnya sport science untuk mengembangkan prestasi olahraga.

“Hal spesifik yang menjadi dasar pemikiran Sport Science adalah kebutuhan atlet secara individual seperti mengetahui kekuatan dan kelemahan atlet itu sendiri, kemudian mengukur keefektifan program latihan, menyediakan sasaran jangka pendek, serta mengevaluasi status kesehatan atlet,”ujar pria yang akrab disapa Iyad ini, dihadapan tamu undangan dan peserta, Selasa (22/09/2020).

Di samping itu sport science juga dapat mengevaluasi mental skill atlet, mengidentifikasi kesiapan atlet baik dalam latihan maupun dalam pertandingan, bahkan juga dapat dilihat seorang calon atlet bagus untuk cabang olahraga mana.

“Artinya calon atlet, tidak memilih cabang olahraga tapi dipilihkan setelah dilihat dari berbagai hal dari kacamata sport science,”ujarnya.

Dijelaskan Iyad, olahraga selayaknya mendapatkan pendekatan teknologi dengan baik demi prestasi Indonesia pada masa depan, dimana selama 20 tahun belakangan ini, keilmuan sport science berkembang dengan sangat pesat dan menghasilkan pemahaman yang sangat komprehensif bagi atlet dalam menampilkan performa terbaiknya.

 

“Pengetahuan para atlet tentang kesehatan, nutrisi dan gizi yang dibutuhkan dalam menjaga high performance mereka, kita dapat melihat Tiongkok, yang telah memanfaatkan sport science secara maksimal. Hasilnya mereka pernah menjadi juara umum dalam olimpiade Beijing tahun 2008 lalu dan selalu masuk dalam 2 besar olimpiade,”tutupnya.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur, H Zuhdi Yahya, menyambut baik terlaksananya kegiatan ini sebagai bukti sinergitas program peningkatan prestasi olahraga di Kaltim berjalan dengan baik.

“KONI Kaltim tentu sangat berterimakasih atas terlaksananya kegiatan yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM Pelatih Olahraga Prestasi. Tentu harapan kita akan bersampak pada meningkatnya prestasi Benua Etam yang kita cintai bersama ini,”harapnya.

Dilaporkan Ketua Panitia Pelaksana, Agus Tianur yang juga Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, 18 cabor yang mengikuti adalah yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) atau Pekan Olahraga Pelajar Wilayah (Popwil).

18 cabor tersebut yakni Taekwondo, Pencak Silat, Panahan, Karate, Atletik, Bola Voli Indoor, Bola Voli Pasir, Tarung Derajat, Angkat Besi/Angkat Berat, Renang, Gulat, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Yudo, Sepak Takraw, Tenis Lapangan, Squash dan Anggar.

“Untuk pemateri pada pelatihan ini adalah Bung Herwin dan Bung Imam Hariadi dari Lembaga Pendidikan Pelatih Olahraga (LP2O) LANKOR dengan metode pendekatan kurikulum pola segmental dan melibatkan peserta secara langsung dalam proses pembelajaran,”pungkasnya.

Tampak hadir pada acara pembukaan diantaranya Ketua Koni Kota Samarinda, Aspian Noor, Pejabat Administrasi dan Pengawas lingkup Dispora Kaltim, serta sejumlah Kepala Dinas yang menagani keolahragaan di Kabupaten dan Kota se Kaltim(rdi)

Summber : Dispora Kaltim

SAMARINDA – Kogasgabpad (Komando Tugas Gabungan Terpadu) melaksanakan Operasi Pendisiplinan Protokol Kesehatan di wilayah Korem 091/ASN yang melibatkan anggota Makorem 091/ASN dan Denpom VI/1 Samarinda. Selasa malam (22/09/2020).

Kegiatan tersebut bertujuan mengawasi dan Edukasi Protokol Kesehatan kepada masyarakat agar benar-benar mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan untuk mengantisipasi dan menghindari Penularan Covid-19 di wilayah Kota Samarinda. Tidak hanya melaksanakan imbauan kepada masyarakat namun apabila ada masyarakat yang tidak memakai masker maka akan diberi masker secara gratis.

Dikatakan oleh Komandan Korem 091/ASN, Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro didampingi oleh Kapenrem Kapten Arh Azrul Azis menuturkan, Adanya Patroli Gabungan ini tidak hanya sebagai imbauan kepada masyarakat namun masyarakat untuk selalu melaksanakan dan mematuhi anjuran pemerintah, dengan mematuhi aturan pelaksanaan protokol kesehatan secara serius dan benar untuk mencegah dan mengantisipasi penularan Covid-19.

“Wajib memakai masker bila keluar rumah atau melaksanakan aktifitas diluar rumah menjadi suatu keharusan dan penekanan bagi seluruh masyarakat,” imbuhnya.

Terutama kegiatan dimalam hari, apabila memang tidak ada kegiatan yang penting diwajibkan agar didalam rumah, karena adanya berkeruman dan tidak menjaga jarak maka penularan virus covid-19 akan mudah tertular, imbaunya.

Sasaran kegiatan ini adalah kawasan Citra Niaga, Mall SCP Jln. P. Irian, sepanjang jalan Pelabuhan, sepanjang Jalan Gunung Merbabu dan sepanjang jalan Awanglong.

Sebagai langkah antisipasi dalam rangka menangkal masuknya wabah virus corona ataupun covid-19 di wilayah Kota Samarinda, maka kedepan akan dilaksanakan Sweeping pemakaian masker oleh Personel Korem 091/ASN yang tergabung dalam gugus tugas Kogasgabpad Operasi Pendisiplinan Protokol Kesehatan di wilayah Korem 091/ASN.

Pelaksanaan kegiatan himbauan ini harus dilaksanakan setiap hari dengan harapan untuk menyadarkan masyarakat Kota Samarinda yang belum melaksanakan Protokol kesehatan di tengah wabah pandemi Covid 19. Dengan diadakan Patroli ini diharapkan kesadaran masyarakat Kota Samarinda akan pelaksanaan protokol kesehatan meninggkat sehingga kota Samarinda bisa menekan laju penyebaran Covid 19 di Kota Samarinda.

Penrem 091/ASN

SAMARINDA — Setiap kejadian bencana, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban dan paling menderita dibandingkan orang dewasa. Anak belum bisa menyelamatkan diri sendiri, sehingga peluang anak untuk menjadi korban lebih besar.

Anak korban bencana dapat mengalami trauma fisik, psikis akibat kehilangan keluarga maupun situasi yang mengerikan. Selain itu, beresiko tidak terpenuhi hak-haknya seperti pelayanan kesehatan, makanan yang bergizi, air bersih, sekolah dan sebagainya, serta beresiko mengalami tindak kekerasaan dan perdagangan manusia.

“Resiko terhadap anak yang sangat besar tersebut ditambah pula dengan sifat bencana yang datang kapan saja,” ujar Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad, pada FGD Perlindungan Anak Dalam Penanggulangan (Situasi) Bencana, di Ruang Rapat Katini DKP3A Kaltim, Selasa (22/9/2020).

Berdasarkan kondisi itulah, maka banyak sekali pemangku kepentingan baik dari unsur pemerintah dan non pemerintah seperti lembaga swadaya masyarakat baik lokal maupun internasional, perusahaan, organisasi massa dan masyarakat selalu mengambil bagian dalam upaya penanggulangan bencana khususnya untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yang menjadi koban bencana.

Halda menambahkan, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejak 2015 ada 331 kejadian bencana di Kalimantan Timur. bencana tersebut meliputi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 152 kejadian, gelombang pasang/abrasi sebanyak tiga kejadian, banjir sebanyak 93 kejadian, tanah longsor sebanyak 59 kejadian dan puting beliung sebanyak 24 kejadian.

Adapun Bencana di Kaltim paling banyak terjadi pada 2016, yaitu sebanyak 189 bencana terjadi dengan kebakaran hutan dan lahan mendominasi sebanyak 129 kejadian.

“Sementara itu, sepanjang 2019 telah terjadi 11 kejadian bencana yang terdiri atas sembilan kebakaran hutan dan lahan, satu kejadian gelombang pasang/abrasi dan satu kejadian banjir.

Berdasarkan wilayahnya, di Kabupaten Paser tercatat dua kejadian bencana, Kabupaten Kutai Barat satu kejadian, Kabupaten Penajam Paser Utara dua kejadian dan Kota Bontang sebanyak enam kejadian,” terang Halda.

BNPB sendiri mencatat terdapat beberapa daerah yang memiliki potensi bencana alam di Kaltim. Namun Kaltim masih dalam kategori sedang ataupun rendah, jelasnya lagi.

FGD ini menghasilkan enam kesepakatan, yaitu perlu dibuat kurikulum terkait penanggulangan bencana untuk anak-anak. Perlu disiapkan protap maupun SOP penanganan pada saat terjadinya bencana maupun pasca bencana (siapa yang berhak menangani). Perlu adanya pemetaan daerah rawan bencana beserta data jumlah anak di daerah bencana tersebut.

Sebaiknya untuk daerah rawan bencana rancangan atau pemilihan mebel di sekolah berdasarkan ketahanan bukan hanya keindahan (peralatan sekolah menggunakan standar keamanan). Peningkatan efektifitas penanggulangan bencana, pihak BPBD dan DKP3A Kaltim melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan pihak-pihak tertentu. Melakukan langkah-langkah preventif agar meminimalisir anak sebagai korban bencana. Perlu disusun Juknis tentang penanganan anak dalam situasi bencana untuk mengatur siapa dan berbuat apa.

Kegiatan ini diikuti OPD terkait, Forkomda Kaltim dan Forum Anal Kaltim. Hadir pula menjadi narasumber Kepala BPDB Kaltim Yudha Pranoto.