KUTAI KARTANEGARA – Memperkenalkan kekayaan budaya khas kalimantan bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti yang dilakukan oleh Mery, salah satu pengrajin asal Tenggarong (Kutai Kartanegara) yang membuat masker kain dengan hiasan Sulam Tumpar.

Untuk membuat satu buah masker Sulam Tumpar, ada sejumlah rangkaian yang harus dilalui, mulai dari penyiapan bahan berupa kain, membuat pola, mengatur komposisi warna benang dan selanjutnya proses penyulaman dengan mengikuti pola yang sudah digambar diatas kain.

Sulam tumpar yang dikerjakan secara manual inilah menjadi ciri khas produk masker kain yang dibuat oleh Mery. Masker unik dan menarik ini cukup diminati, terbukti masker buatan Mery ini laku keras di pasaran.

“Penjualan tidak hanya di seputaran Tenggarong, tapi juga sampai ke Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Barat, hingga Surabaya, Sulawesi bahkan Jakarta,” jelas Mery.

Masker beraneka warna dan motif ini tidak terlalu mahal disbanding dengan hasil dan keindahan yang didapatkan. Dirinya menjual dengan harga Rp 50 ribu untuk 1 sisi sulaman dan Rp 80 ribu untuk dua sisi sulaman.

“Pemesan bebas memilih satu sisi atau dua sisi Sulam Tumpar pada masker kain,” tambahnya.

Selain produk masker kain dengan hiasan Sulam Tumpar, Mery juga sedang membuat masker dengan hiasan batuan manik, masker Tenun Badong Tencep dan berbagai kerajinan tas Sulam Tumpar khas Dayak Benuaq.

Untuk Informasi, Suku Dayak Benuaq merupakan Suku Dayak yang berasal dari Kabupaten Kutai Barat.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *