Kalimantan Timur tawarkan empat (4) proyek yang bersifat ready-to-offer dalam webinar Road to Indonesia Investment Day 2020 ke-9 tanggal 6 Oktober 2020 yang dilaksanakan KBRI Singapura dan didukung oleh Perwakilan Bank Indonesia dan Perwakilan Badan Koordinasi Penanaman
Modal di Singapura (IIPC).

Kegiatan yang dilakukan secara daring ini dihadiri oleh kurang lebih 104 peserta terdaftar yang membahas proyek investasi di Kalimantan Timur (Kaltim).

Dalam sambutannya, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Singapura, Didik Eko Pujianto
menyampaikan bahwa Kaltim merupakan Provinsi dengan sumber daya alam yang sangat melimpah. Selain kaya akan sumber daya alam minyak, batu bara dan gas, Kaltim juga dikenal dengan potensi sumber daya alam kelapa sawit, kayu, karet serta perikanan.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kaltim memiliki potensi investasi yang sangat besar. Beberapa proyek investasi yang saat ini sedang berjalan merupakan proyek-proyek investasi prioritas pemerintah Indonesia.

Di samping itu, dengan adanya wacana pemindahan ibu kota baru Indonesia, Kaltim tentu saja akan menjadi provinsi yang sangat menarik bagi para investor mancanegara.

Dalam acara webinar ini, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo juga menyampaikan
sambutannya. Dalam sambutan tersebut, Gubernur BI menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas makro dan keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkesinambungan.

Turut memberikan sambutan dalam webinar ini, Kepala BKPM, Bapak Bahlil Lahadalia yang menyatakan bahwa BKPM senantiasa siap memfasilitasi para investor yang akan melakukan investasi di Indonesia, mulai dari perizinan, pemberian insentif dan jaminan kemudahan investasi.

Empat (4) proyek yang ditawarkan oleh Kaltim turut dipresentasikan dalam webinar, yaitu proyek Special Economic Zone Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kariangau Industrial Park, Balikpapan City Waste Management Project (PPP Scheme), dan Balikpapan – Penajam Paser Utara Toll Bridge Project. Sesi Webinar ini kemudian dilanjutkan dengan sesi one-on-one meeting yang bertujuan agar para investor yang memiliki minat terhadap proyek-proyek yang telah dikurasi mendapatkan informasi secara lebih mendetail melalui diskusi dengan para pemilik proyek.

Diharapkan sesi one-on-one meeting ini dapat semakin meningkatkan minat para investor
Singapura yang akan berinvestasi di Kalimantan Timur.

SAMARINDA— Pemerintah Provinsi memperbaharui informasi terkait perkembangan kasus Covid-19 pada Rabu 7 Oktober 2020.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Satuan Tugas Penangan Covid-19 Kaltim dilaporkan ada 202 kasus baru. Pasien baru terkonfirmasi positif Covid-19 tersebar di Tujuh Kabupaten/Kota.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak kasus-kasus tersebut diantaranya berasal dari Kabupaten Berau satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 56 kasus, Kabupaten Kutai Timur 33 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara empat, Kota Balikpapan 24 kasus, Kota Bontang empat kasus dan Kota Samarinda 80 kasus.

Sedangkan, untuk penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia bertambah empat kasus. Kasus terdistribusi di Kabupaten Kutai Kartanegara satu kasus, Kabupaten Paser satu kasus dan Kota Samarinda dua kasus.

Pada hari ini juga dilaporkan kasus sembuh dari Covid-19 sebanyak 110 kasus tersebar di Kabupaten Berau 10 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 49 kasus, Kabupaten Paser dua kasus, Kota Balikpapan 33 kasus dan Kota Bontang 16 kasus.

Sementara kasus suspek di Kaltim hingga kini berjumlah 65.792 kasus, discarded 53.335 kasus, probable 26 kasus dan menunggu hasil laboratorium 2.466 kasus.

Hingga kini, jumlah kasus positif di Kaltim 9.965 kasus, sembuh 6.800 kasus, meninggal 383 kasus dan pasien dirawat 2.782 kasus.

 

 

Samarinda – Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kaltim menggelar Karya Kreatif Indonesia 2020 di Ballroom Hotel Haris Samarinda, Rabu (7/10/2020).

Kepala perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono bersama Ketua Dekranasda Kaltim Norbaiti Isran Noor tampak antusias, Sejak pertama datang Norbaiti langsung melihat beberapan Both yang memamerkan kerajinan khas Kalimantan Timur.

Dalam sambutannya Norbaiti menjelaskan “Kualitas dan daya saing bisa ditingkatkan melalui program kerja dan kreatif dan inovatif, khususnya dalam pengembangan potensi lokal, Potensi kearifan lokal masing-masing daerah harus terus digali dan dilestarikan, karena seni kerajinan sebagai khazanah kekayaan negeri dan dan daerah harus terus berkembang secara dinamis melalui pemanfaatan bahan baku didaerah yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku,” Ujarnya.

Industri kerajinan harus terus menjungjung kreativitas dan inovasi agar mampu bersaing pada pasar domestik dan global, serta bermanfaat dalam mempertahankan jati diri daerah.

“Kalimantan Timur memiliki potensi industri kerajinan yang dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi. Potensi industri kerajinan yang beragam jenis dan corak dari masing-masing kota dan kabupaten di Kaltim harus terus dikembangkan juga harus bersinergi dengan seluruh instansi maupun pemangku kepentingan di daerah,” Pungkas Ketua Dekranasda Kaltim.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kaltim Made Yoga Sudharma, Ketua Dekranasda Kota Samarinda Puji Setyowati, Pimpinan Perbankan di Samarinda dan UMKM Kaltim.

Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur Bekerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kaltim menggelar Karya Kreatif Indonesia 2020 di Ballroom Hotel Haris Samarinda, Rabu (7/10/2020). Kepala perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Timur Tutuk SH Cahyono bersama Ketua Dekranasda Kaltim Norbaiti Isran Noor tampak antusias, Sejak pertama datang Norbaiti langsung melihat beberapan Both yang memamerkan kerajinan khas Kalimantan Timur.

 

 

 

SAMARINDA — Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi mengambil langkah tegas dalam pencegahan penyebaran COVID-19. Dia menginstruksikan agar 10 kabupaten/kota harus ada mobil PCR untuk mempercepat pencegahan dan penanganan COVID-19 di Kaltim.

“Sudah diinstruksikan agar semua ada mobil PCR. Sebab kalau cepat terdeteksi dapat memutus menyebaran dan mempercepat penanganannya,” ujar Wagub Hadi saat memimpin Rakor Penanganan COVID-19 Kaltim bersama jajaran Pemprov Kaltim dan unsur Forkopimda Kaltim, di Ruang Tepian I Kantor Gubernur, Selasa (6/10/2020).

Hal tersebut juga sesuai permintaan Pemerintah Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Barat, Kabupateb Berau dan Kabupaten Mahakam Ulu yang meminta bantuan mobil PCR agar cepat mendeteksi masyarakat yang terpapar COVID-19.

Dia menilai jika prosesnya lambat memungkinkan penularan antar orang yang terpapar namun belum diketahui hasilnya. “Misalkan satu orang hasilnya baru keluar 15 hari kedepan. Dan selama itu dia jalan kesana kemari, tentu bisa menularkan orang lain. Berbeda jika hasilnya cepat diketahui, sehingga bisa cepat diambil tindakan,”sebutnya.

Bila memungkinkan dia akan meminta Tim Anggaran Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran dari refocusing anggaran penanganan COVID-19 Kaltim untuk pembelian mobil PCR bagi 10 kabupaten/kota. Sebab peruntukannya sama-sama untuk penanganan COVID-19 di Kaltim.

“Prinsip 3 T yakni Tracking, Testing dan Treatment. Penanganan COVID-19 perlu data cepat agar penanganannya juga cepat,”timpalnya.

Sebagai penunjang, wagub juga meminta perusahaan yang beroperasi di Kaltim pro aktif mengeluarkan dana besar untuk karyawannya agar dilakukan tes PCR. Bila perlu perusahan yang berskala besar usahanya bisa mengadakan mobil PCR sendiri dimanfaatkan untuk tes karyawannya dan CSR untuk tes bagi masyarakat sekitar.

Maksudnya tidak lain untuk membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19 di wilayah kerjanya. Terlebih kasus penyebaran COVID-19 terbilang mengkhawatirkan. Menempati peringkat kedelapan se Indonesia.

“Pencegahan penyebaran penularan COVID-19 bukan hanya tanggungjawab pemerintah dan instansi tertentu tetapi semua pihak dan secara bersama,”tegasnya.

Sementara Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Cahyo Suryo Putro, mengatakan rakor merupakan tindaklanjut arahan Gubernur Kaltim selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kaltim. Bertujuan untuk mengefektifkan langkah nyata yang terkoordinir dalam penanganan COVID-19 di Kaltim, terangnya.

SAMARINDA— Menurut BPS, tahun 2020 – 2035 diperkirakan Indonesia akan menikmati Bonus Demografi. Dimana Jumlah Penduduk Usia Produktif (Rentang umur 15-64 tahun) lebih besar daripada usia non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas). Kondisi ini sangat langka dan peluang Bonus Demografi hanya sekali terjadi dalam satu generasi oleh sebab itu pemerintah harus dapat memanfaatkan kesempatan Bonus ini dengan baik.

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda Arsyad mengatakan dari Piramida Struktur Penduduk Provinsi Kalimantan Timur, usia produktif telah mencapai 69,8% dari jumlah penduduk maka dapat disimpulkan Kaltim telah memasuki Bonus Demografi.

“Bonus Demografi juga merupakan suatu Fenomena dimana struktur penduduk sangat menguntungkan dari sisi Pembangunan (Demografi Deviden) karena Jumlah penduduk usia produktif lebih besar,” ujarnya dalam kegiatan Pemanfaatan Bonus Demografi dalam Menunjang Pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2020, berlangsung secara virtual, Selasa (6/10/2020).

Di satu sisi, bonus demografi bisa memberikan peluang berkah jika berhasil mengambil manfaatnya. Disisi lain adalah bencana, apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik. Oleh sebab itu, agar masyarakat menyiapkan diri mulai dari keluarga sendiri, karena keluarga yang berkualitas merupakan tempat pertama dan utama untuk mencetak manuasia yang berkualitas. Sehingga akhirnya mampu mencetak generasi yang berkualitas.

Halda melanjutkan, berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kaltim berada pada urutan ketiga se Indonesia berturut-turut sejak tahun 2017 – 2019 setelah DKI dan Yogyakarta. IPM ini dibentuk oleh tiga dimensi yaitu pendidikan, kesehatan dan pendapatan.
Sementara menurut BPS jumlah Indeks Kebahagiaan Indonesia 2017, Kaltim berada pada urutan keempat setelah Maluku Utara, Maluku, Sulawasi utara, disusul Kalimantan Utara.

Melihat kondisi Bonus Demografi tersebut, lanjut Halda, bila SDM yang ada mulai saat ini tidak disiapkan dengan baik maka Bonus Demografi tidak bernilai apa-apa. Maka proporsi penduduk usia produktif yang sedemikian besar pada saat itu hanya akan menciptakan dampak buruk pada pembangunan dan menjadi beban bagi pemerintah.

Untuk memanfaatkannya, perlu didukung semua pihak untuk melakukan koordinasi dan sinergi dalam menyikapi Bonus Demografi yang saat ini dihadapi, guna memanfaatkan peluang yang ada untuk pembangunan.