SAMARINDA— Temuan kasus positif Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur pada hari Senin 12 Oktober 2020 bertambah 66 kasus. Jumlah ini menurun signifikan dibandingkan hari-hari sebelumnya selama sepekan terakhir.

Dengan adanya kasus tersebut jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, akumulasi kasus positif menjadi 10.729 kasus.

Berdasarkan data harian Covid-19 kasus positif terdistribusi di Kabupaten Kutai Barat tujuh kasus, Kabupaten Kutai Timur 12 kasus, Kabupaten Paser sembilan kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara dua kasus, Kota Balikpapan 15 kasus, Kota Bontang 14 kasus dan Kota Samarinda tujuh kasus.

“Yang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium 399 kasus,”jelasnya dalam rilis tertulisnya.

Sedangkan kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 61 kasus yang tersebar di Kabupaten Kutai Timur 12 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara tujuh kasus, Kota Balikpapan 36 dan Kota  Bontang enam kasus. Sehingga total kasus sembuh sebanyak 7.624 kasus.

Kemudian kasus meninggal di Kaltim bertambah dua kasus meninggal dunia dari Kabupaten Kutai Barat satu kasus dan Kota Samarinda satu kasus, hingga kasus kini menjadi 417 kasus.

Untuk kasus suspek di Kaltim berjumlah 71.419 kasus, discarded 60.265 kasus, probable 26 kasus dan masih dirawat 2.688 kasus.

SAMARINDA— Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada Agustus 2020 sebanyak 90,68 ribu orang atau naik 15,55 persen dibanding Juli 2020.

“Peningkatan jumlah penumpang tersebut terjadi di Bandara Melalan  (Kabupaten Kutai Barat) 26,51 persen, SAMS Sepinggan (Kota Balikpapan) 21,00 persen, APT Pranoto (Kota Samarinda) 4,98 persen, dan Kalimarau ( Kabupaten Berau) 4,10 persen,”hal tersebut dilaporkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwithjahyono belum lama ini di Samarinda.

Sedangkan penurunan jumlah penumpang terjadi di Bandara Datah Dawai  (Kabupaten Mahakam Mahulu)  9,73 persen. Sementara di Bandara Badak Bontang  (Kota Bontang) jumlah penumpang masih menunjukkan angka nol karena tidak adanya penerbangan.

Kemudian, adapun jumlah penumpang domestik terbesar melalui SAMS Sepinggan (Kota Balikpapan),  yaitu mencapai 63,12 ribu orang atau 69,61 persen dari total penumpang domestik, diikuti APT Pranoto (Kota Samarinda) 19,58 ribu orang atau 21,59 persen.

Sementara itu, jumlah penumpang angkutan udara domestik Januari – Agustus 2020 sebanyak 903.55 ribu orang atau turun 51,07 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.846,56 ribu orang. Jumlah Penumpang terbesar tercatat di SAMS Sepinggan (Kota Balikpapan) mencapai 628,60 ribu orang atau 69,57 persen dari keseluruhan penumpang domestik, diikuti APT Pranoto ( Kota Samarinda) 195,37 ribu orang atau 21,62 persen.

Lanjutnya, jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri/internasional pada Agustus 2020 masih menunjukkan angka nol dari April 2020. Bandara yang melakukan penerbangan ke luar negeri/internasional di Provinsi Kalimantan Timur hanya bandara SAMS Sepinggan (Kota Balikpapan).

Selama Januari – Agustus 2020 jumlah penumpang angkutan udara ke luar Negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing mencapai 4,67 ribu orang atau turun 78,22 persen dibandingkan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian untuk angkutan laut dalam negeri pada Agustus 2020 tercatat 13,27 ribu orang atau turun 1,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di Pelabuhan Semayang (Kota Balikpapan) 15,00 persen dan Lhok Tuan  dan Tanjung Laut (Kota Bontang) 69,89 persen.

Jika dilihat selama Januari – Agustus 2020, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 108,05 ribu orang atau turun 62,38 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Penurunan jumlah penumpang terjadi diseluruh pelabuhan yang diamati yaitu pelabuhan Semayang 69,87 persen, Lhok Tuan dan Tanjung Laut 63,81 persen dan Samarinda 40,99 persen.

 

KUKAR – Seni dan kesabaran, menyulam bukanlah pekerjaan mudah, dibutuhkan proses yang harus dilewati demi mendapatkan sehelai kain yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai seni.

Tidak hanya dalam bentuk kain sulaman, tumpar juga banyak diaplikasikan ke berbagai jenis barang seperti tas, pakaian, sarung bantal, topi hingga ke hiasan dinding. Aneka ragam corak seperti flora dan fauna menambah cantik kain sulaman yang banyak memikat hati para wisatawan.

 

Tumpar sendiri dibuat dari rangkaian benang berwarna biasanya memiliki desain penuh warna yang memberikan kesan ceria dan optimis. Dengan proses awalnya adalah membuat pola lalu tusuk rantai kemudian tumpar atau bahasa Indonesia adalah menyulam. Selain media kain hasil alam ulap doyo juga bisa dijadikan media. Tumbuhan yang banyak berkembang di wilayah Kalimantan ini memang digunakan untuk bahan beberapa kerajinan.

Sabtu, 10 Oktober 2020, Dekranasda Kaltim berkesempatan mengunjungi galeri Pemayuq by Pokant Takaq di Kabupaten Kutai Kartanegara, tepatnya di Jalan Mangkuraja 6 RT. 22 Nomor 54.

Disini banyak hasil jemari Ibu Hamidah dan kawan-kawan. Mulai dari baju, tas, hiasan dinding, pernak – pernik dan yang sedang banyak digunakan setiap orang saat ini, Masker.

Sambutan hangat wanita paruh baya yang menunggu rombongan Dekranasda Kaltim di teras rumah bersama sang suami. “Silahkan masuk,” Ujar Hamidah, mempersilahkan kami untuk masuk kerumahnya, Sementara sang suami membantu mengarahkan parkir kendaraan. “Assalamualaikum,” Timpal Nurulita, Kepala Bidang Humas Dekranasda Kaltim.

“Ayo sini duduk,” Ajaknya. Kamipun masuk keruang tamu. Kaget ruang tamu Ibu Hamidah penuh dengan hasil karyanya.

Usai membuka perbincangan kami diajak menuju galeri, tepat disebelah ruang tamunya ukurannya sekitar lebar 4 meter, panjang 5 meter. Etalase almunium penuh dengan hasil jemarinya, warna – warni sepadan dengan rasa optimis Ibu Hamidah dan kawan-kawan untuk tetap bisa mengais rezeki ditengah pandemi.

“Masker Tumpar, yang lagi ramai dipesan saat ini,” Cetus Hamidah. Bagaimana tidak sekarang semua orang wajib mematuhi protokol kesehatan. Selain mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker dapat memutus mata rantai penularan covid-19.

Usai melihat karya seni, rombongan Dekranasda diajak menyebrang, tepat didepan rumah terdapat panggung besar, semua berbahan kayu, belum sempurna memang tampak beberapa pekerja sedang menyempurnakan bangunan khas warga dayak ini.

“Ini bangunan bantuan Bank Indonesia Perwakilan Kaltim,” Cetus Imam, suami dari Ibu Hamidah. Harapan besar bangunan ini dapat menjadi tempat untuk semua orang bisa belajar warisan kekayaan seni.

Ibu Hamidah beserta kawan-kawannya tampak serius menceritakan dan mempraktekan proses kerja Tumpar dari membuat pola, tusuk rantai hingga menyulam.

Sembari mempraktekan rombongan Dekranasda Kaltim juga tampak diberikan waktu untuk belajar.

Kata pepatah “Kesabaran tidak akan mengkhianati hasil” itu yang menjadi pondasi para seniman. Proses akan menjadikan hasil karya bernilai.