SAMARINDA—– Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) bekerjasama dengan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menggelar Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) dalam Perlindungan Anak Penyandang Disabilitas Pada Masa Pandemi Covid-19, berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Kamis (5/11/2020).

Kepala Bidang PPPA, Noer Adenany mengatakan, kagiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Aktivis PATBM dalam melakukan perlindungan dan pemenuhan hak anak penyandang disabilitas terutama di masa pandemi Covid-19 khususnya di provinsi Kaltim.

Anak penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19 mereka sangat tergantung terhadap orang tua maupun pendampingnya untuk membantu memenuhi kebutuhan khususnya, termasuk mendukung mobilitas, gerak atau komunikasi.

“Mengingat ragamnya disabilitas dan karakter berbeda yang melekat memerlukan cara penanganan dan pencegahan yang berbeda pula,” ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Dany, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia saat ini berdampak sangat luas baik secara sosial, ekonomi dan hak asasi manusia terutama bagi kelompok rentan. Salah satu kelompok rentan yang termasuk dalam anak yang memerlukan perlindungan khusus.
PATBM adalah sebuah gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.

“PATBM merupakan inisiatif masyarakat sebagai ujung tombak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dengan membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan pemahaman sikap dan perilaku yang memberikan perlindungan kepada anak,” imbuhnya.

Kegiatan ini diikuti 50 peserta. Hadir memberikan arahan secara virtual Deputi Perlindungan Anak Kemen PPPA, Nahar. Selain itu narasumber pada kegiatan ini yaitu perwakilan Perhimpunan Fisioterapi Anak Indonesia Kaltim, Risky Excavani Amalia, Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPID) Kaltim, Ani Juwariyah, Kasi Perlindungan Perempuan DKP3A Kaltim, Fachmi Rozano.

SAMARINDA–Penambahan Kasus baru pasien terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur melambung tinggi, Kamis 5 November 2020.

Pada Kamis 5 November 2020 berdasarkan rilis harian Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, kasus positif Kaltim bertambah 307 kasus.

Adanya penambahan kasus baru ungkap Andi terbanyak dari Kabupaten Kutai Kartanegara 127 kasus disusul Kota Samarinda 69 kasus, Kabupaten Kutai Timur 67 kasus, Kota Balikpapan 19 kasus.

Berikutnya ada Kabupaten Paser 11 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara lima kasus, Kota Bontang empat kasus, Kabupaten Berau tiga kasus dan Kabupaten Kutai Barat dua kasus.

Tidak hanya penambahan kasus positif, Andi juga melaporkan penambahan 238 kasus sembuh dengan rincian Kabupaten Kutai Kartanegara 122 kasus, Kabupaten Kutai Timir 12 kasus, Kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Penajan Paser Utara masing-masing satu kasus, Kabupaten Paser 13 kasus, Kota Balikpapan 31 kasus, Kota Bontang 18 kasus dan Kota Samarinda 40 kasus.

Untuk pasien meninggal dunia hari ini pun bertambah satu kasus dari  Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga total pasien meninggal di Kaltim 495 kasus.

Denga begitu kasus positif Kaltim berjumlah 14.950 kasus, sembuh 12.138 kasus, pasien yang masih dirawat baik isolasi mandiri maupun dirawat dirumah sakit sebanyak 2.317 kasus dan yang masih dalam proses laboratorium 877 kasus, beber Andi.

KUTAI BARAT—Tepat pada hari ini pada 5 November 2020, Kabupaten Kutai barat menginjak usia yang ke-21. Pemerintah Kutai Barat menjadikan hari jadi ini sebagai momentum untuk bersatu.

Momen ini juga dikaitkan dengan semangat melawan pandemi Covid-19 serta spirit menjaga kerukunan jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan diselenggarakan pada 9 Desember 2020 mendatang.

Meski digelar secara sederhana seperti tradisi pemotongan nasi tumpeng mengingat masih dalam Pandemi Covid-19 namun tidak menghilangkan nilai esensi dari perayaan itu sendiri.

Perayaan berlangsung di Balai Agung Aji Tulur Jejangkat dengan mengangkat tema “Dengan Semangat HUT Kubar ke-21 Tahun, Kita Wujudkan Pilkada Aman, Kubar Sehat, Berbudaya dan Maju Menuju Hari Esok yang Lebih Baik Daripada Hari Ini” dilakukan secara virtual serta mengikuti protokol kesehatan.

Dalam kesempatan itu, Pjs. Bupati Kutai Barat H.M Sirajuddin mengajak seluruh pihak baik yang hadir di ruang Rapat maupun menyaksikan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting untuk kembali berada pada semangat persatuan, kepedulian dan berbagi pada sesama tanpa membeda-bedakan asal usul suku, agama, ataupun golongan.

“Saya yakin dengan semangat persatuan, peduli dan berbagi, ditambah dengan kerja keras, kerja ikhlas, kerja cerdas dan kerja sama maka kita akan mampu menghadapi seluruh tantangan masa depan, mencapai prestasi Kutai Barat yang lebih gemilang,”ujar Sirajuddin.

Selain itu, dirinya menyampaikan dengan diraihnya opini wajar tanpa pengecualian (WTP) selama lima tahun berturut-turut menjadi komitmen Pemkab Kubar untuk diprioritaskan bersamaan dengan program pembangunan lainnya yang berdasarkan pada apa yang menjadi kebutuhan dan bukan kepentingan semata.

Selain capain prestasi pembangunan, ia juga memaparkan target program pembangunan jangka panjang untuk menyejahterakan masyarakat Kutai Barat, jelas Sirajuddin.

“Mengentaskan angka kemiskinan, kemandirian hingga peningkatan kualitas SDM juga tak luput dari target pemerintah di masa yang akan datang,”ungkapnya.

Beberapa waktu lalu juga, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemberdayaan dan Kampung telah melakukan monitoring dan peresmian terhadap pembangunan yang menggunakan APBN melalui Dana Desa (DD) dan APBD melalui Alokasi Dana Kampung (ADK).

“Besar harapan saya OPD, camat, petinggi, pihak swasta dan masyarakat dapat bersinergi dengan baik, bukan hanya untuk peningkatan pembangunan fisik melainkan juga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusianya,”harapnya.

Dia juga menegaskan pemerintah daerah selalu mengupayakan berbagai kebijakan-kebijakan yang berfokus pada suksesnya pembangunan di Kutai Barat mulai dari peningkatan SDM melalui penyediaan pelayanan kesehatan serta Pendidikan selain itu juga peningkatan infrastruktur dasar publik seperti media jalan.

“Ketersediaan kelistrikan di tiap daerah tentu juga menjadi salah satu fokus pembangunan Pemerintah Daerah yang saat ini juga masih menjadi PR untuk terus dituntaskan dan pengembangan sektor pariwisata yang jika dikelola dengan baik bisa menjadi salah satu sumber PAD nantinya,” jelas Sirajuddin.

Selain itu juga, pemerintah terus melakukan berbagai kebijakan dan upaya untuk dapat mengentaskan kemiskinan masyarakat di Kutai Barat yang di mana hal ini merupakan tugas jangka panjang Pemerintah Daerah untuk dilakukan.

“Tak hanya saat ini, tetapi ke depannya hingga masyarakat Kutai Barat secara keseluruhan dapat dikatakan pada taraf sejahtera,”tambahnya.

Diakhir sambutan dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat agar sama-sama menjaga kondusivitas wilayah Kutai Barat yang sebentar lagi akan melaksanakan pesta demokrasi pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati.

“Terlebih kita akan menghadapi Pilkada Desember mendatang, saya pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung jalannya persiapan Pilkada yang aman, damai, tertib dan tentram. Mari gunakan hak pilih dan jangan golput. Sebab dukungan suara sangat penting dan berarti sekali dalam mendukung sukses penyelenggaraan pemerintahan,” pungkasnya.

Balikpapan – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Kalimantan Timur mengadakan Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) melalui perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Hotel Golden Tulip Balikpapan, Kamis (5/11/2020).

25 pengerajin di Kota Balikpapan mengikuti kegiatan ini, ada beberapa produk yang di pamerakan pada kesempatan ini, antara lain Batik, Tas, Jamu, Souvenir dan Makanan.

“Ada dua isu yang berkembang saat ini, pertama Covid 19 sampai kapan, yang kedua kita tidak boleh diam dengan adanya Covid, ialah roda perekonomian harus terus berputar,” Ujar Kadis Perindagkop dan UKM Kaltim Yadi Robyan Noor.

Pemprov Kaltim sangat peduli untuk menanggulangi Covid – 19, Dekranasda Kaltim memiliki target pembagian 350 ribu masker tapi melebihi hingga 500 ribu masker.

Disperindagkop dan UKM Kaltim sangat peduli terkait Protokol Kesehatan, disetiap kegiatan Disperidagkop dan UKM kami terus mengkapanyekan 3M.

Total IKM di Kaltim 13.921, Sementara Kota Balikpapan 1411, “Menurut data anak muda atau milenial banyak mengembangkan IKM, terutama perempuan,” Ungkap Yadi.

Pemprov Kaltim harus siap mengembangkan IKM di Kaltim, Karena perputaran perekonomian berada di IKM, Tambahnya.

Acara ini juga dihadiri Ketua Dekranasda Kaltim Hj. Norbaiti Isran Noor yang juga menjadi nara sumber, Ketua Dekranasda Kota Balikpapan Arita Rizal Effendi, Plt Kadis Perindagkop Kota Balikpapan Yusuf.

SAMARINDA—-Laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan III-2020 terhadap Triwulan III-2019 turun sebesar 4,61 persen
(y-on-y).

“Secara year on year (y-on-y) turunnya pertumbuhan Triwulan III-2020 terjadi akibat pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan kinerja ekonomi di sepuluh lapangan usaha, “kata
Kepala BPS Kaltim, Anggoro Dwithjahyono saat rilis Pertumbuhan Ekonomi triwulan 111 tahun 2020 secara virtual melalui Youtube, Kamis (5/11/2020)

Anggoro mengatakan, lapangan usaha dengan dampak penurunan terbesar yaitu Lapangan Usaha Penyedia Akomodasi dan Makan Minum dengan penurunan sebesar 7,48 persen; Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian dengan penurunan sebesar 6,69 persen; dan Lapangan Usaha Industri Pengolahan dengan penurunan sebesar 5,35 persen.

Meskipun demikian, masih ada beberapa lapangan usaha yang tumbuh positif, dimana tiga terbesar diantaranya yaitu Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh sebesar 16,02 persen; Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas tumbuh sebesar 14,84 persen; dan Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi tumbuh sebesar 6,99 persen.

Dirinya menjelaskan, Ekonomi Kalimantan Timur Triwulan III-2020 dibanding Triwulan II-2020 tumbuh sebesar 2,39 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi secara q-to-q pada Triwulan III-2020 dicapai oleh Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan yang tumbuh sebesar 13,75 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 21,84 persen.

Ekonomi Kalimantan Timur secara kumulatif Triwulan I-2020 s.d Triwulan III-2020 terhadap Triwulan I-2019 s.d Triwulan III-2019 turun sebesar minus 2,94 persen (c-to-)

Sementara Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur Triwulan III-2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 144,24 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 116,98 triliun, jelasnya.

Dilihat kinerja ekonomi di Pulau Kalimantan, secara umum pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2020 mengalami penurunan sebesar 4,23 persen dibandingkan Triwulan III-2019 (y-on-y). Akan tetapi, jika dibandingkan dengan kondisi triwulan sebelumnya (q-to-q), kinerja ekonomi Pulau Kalimantan pada Triwulan III-2020 mengalami peningkatan sebesar 2,85 persen.

Dilihat secara kumulatif (c-to-c), pertumbuhan ekonomi Pulau Kalimantan Triwulan I-2020 hingga TriwuIan III-2020 mengalami penurunan sebesar 2,12 persen.

Jika diamati secara spasial, pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2020 secara y-on-y menempatkan Kalimantan Utara dengan kontraksi pertumbuhan terendah dibanding wilayah lainnya di Pulau Kalimantan yaitu sebesar 1,46 persen, lalu diikuti Kalimantan Tengah sebesar 3,12 persen, Kalimantan Barat sebesar 4,46 persen, Kalimantan Timur sebesar 4,61 persen, dan Kalimantan Selatan sebesar 4,68 persen, terangnya.

Sedangkan, jika dilihat struktur perekonomian Pulau Kalimantan pada Triwulan III-2020, kontribusi daerah masih didominasi oleh Kalimantan Timur dengan nilai sebesar 46,97 persen, diikuti Kalimantan Barat sebesar 17,42 persen, Kalimantan Selatan sebesar 14,96 persen, Kalimantan Tengah sebesar 12,38 persen, dan Kalimantan Utara sebesar 8,27 persen, beber Anggoro.

SAMARINDA – Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor meminta pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkup Pemprov Kaltim termasuk Bupati/Walikota segera menindaklanjuti dan menyelesaikan semua kegiatan yang telah diprogramkan.

“Sekarang ini sudah November, mungkin ini rapat terakhir. Jadi kegiatan program OPD belum selesai. Kiranya bisa secepatnya diselesaikan,” tegas Isran Noor saat Rapat Pimpinan (Rapim) Tim Evaluasi Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) Kaltim tahun 2020 di Ruang Heart of Borneo (HOB) Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (5/11/2020).

Isran Noor mengatakan berdasarkan evaluasi TEPRA Kaltim masih ada OPD yang baru siap-siap tender atau lelang. Mengingat waktunya sudah tidak memungkinkan, maka lelang atau tender yang sifatnya fisik, tidak usah dilanjutkan.

“Kita bersyukur dan berbahagia sampai saat ini capaian penyerapan anggaran diatas rata-rata nasional. Selian, permasalahan internal maupun eksternal, juga refocusing anggaran sebab pandemi Covid-19. Diperlukan langkah-langkah percepatan realisasi serapan anggaran,” paparnya.

Sebelumnya,Kepala Bappeda Kaltim, HM Aswin sebagai Ketua TEPRA Kaltim menyampaikan realisasi di seluruh OPD di lingkup Pemprov Kaltim. Juga kondisi penyerapan anggaran Kaltim per 31 Oktober 2020.

“Tingkat penyerapan anggaran OPD per 31 Oktober untuk 61,01 persen sampai 100 persen sudah dilaksanakan 14 OPD. Kemudian 56,10 persen sampai 61 persen ada 13 OPD. Sedangkan 51,01 persen sampai 61 persen ada 8 OPD. Dan 0-51 persen ada 11 OPD,” sebut Aswin.

Tampak hadir Sekdprov Kaltim, HM Sa’bani, Asisten Administarsi Umum, H Fathul Halim, Kepala BPKAD, M Sa’duddin, Karo Adbang, Fadjar Djojoadikusumo, Plt Inspektorat Wilayah, Muhammad Kurniawan, serta seluruh OPD dilingkup Kaltim secara virtual.

(Humasprovkaltim)

SAMARINDA—-Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, HM Sa’bani membuka Rapat Koordinasi Bantuan Hukum (Bankum) dan Pelaporan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur Tahun 2020, Kamis (5/11/2020).

Rakor digagas Biro Hukum Setdaprov Kaltim digelar di Ballroom Mahakam 2 Hotel Haris Samarinda. Diikuti 50 peserta dari bagian/bidang yang menangani Bankum dan RANHAM provinsi, kabupaten dan kota se Kaltim.

Kegiatan satu hari ini dihadiri Kepala Biro Hukum Setdaprov Kaltim, Rozani Erawadi dan para narasumber Direktur Kerjasama HAM Kemenkum HAM RI, Bambang Iriana Djajaatmadja dan Kasubdit Kerjasama Dalam Negeri dan RANHAM Wilayah II Direktorat Jenderal HAM RI, Sofia Alatas dan Hakim PTUN Samarinda Ayi Solehudin.

Menurut Sa’bani, pelaksanaan kebijakan pemerintah di daerah tidak menutup kemungkinan timbulnya gugatan perkara hukum yang ditujukan kepada kepala daerah, satuan kerja perangkat daerah dan lembaga pemerintah di bawahnya dari pihak swasta, masyarakat maupun perorangan.

Sa’bani mengaku bangga masyarakat sudah mengerti dan memahami hukum sehingga setiap permasalahan diselesaikan melalui jalur hukum.

“Menyikapi perubahan ini, tentunya aparatur Pemerintah harus menyiapkan diri agar setiap permasalahan hukum mampu diselesaikan dengan baik dan mencerminkan rasa keadilan,” katanya.

Sa’bani mengungkapkan penyelesaian sengketa dapat ditempuh berbagai cara, baik melalui pengadilan atau di luar pengadilan, ujarnya.

Namun, lanjutnya, jika menempuh proses hukum (pengadilan) banyak hal perlu dipertimbangkan, terutama bagi masyarakat. Sedangkan menempuh diluar pengadilan, bisa diupayakan bersifat win win solution dan fleksibel.

“Upayakan penyelesaian sengketa pemerintah dan masyarakat menjunjung tinggi rasa keadilan,” pesannya.

(yans/sdn/humasprovkaltim)

SAMARINDA — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggelar Sosialisasi Bagi Lembaga Layanan Dalam Upaya Pencegahan dan Penanganan Anak Berperilaku Sosial Menyimpang, berlangsung di Hotel Mercure Samarinda, Rabu (4/11/2020).

Kabid PPPA Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Noer Adenany dalam sambutannya mengatakan, perlindungan anak bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan juga diskriminasi.

Secara nasional arah kebijakan pembangunan Perlindungan Anak terus bergerak dengan target yang akan dicapai pada periode tahun 2015-2019 adalah meningkatkan akses semua anak terhadap pelayanan yang berkualitas, dalam rangka mendukung tumbuh kembang dan kelangsungan hidup.

“Selanjutnya meningkatkan perlindungan anak dari tindak kekerasan eksploitasi, penelantaran dan perlakuan salah lainnya dan meningkatkan efektifitas kelembagaan Perlindungan Anak. Salah satunya melalui penguatan partisipasi anak muda untuk ikut menentukan arah dan kualitas pembangunan,” ujarnya.

Dany sapaan akrabnya menambahkan, mengingat pentingnya perlindungan anak dalam semua situasi kehidupan anak. Diharapkan mampu mengurangi tingkat kerentanan terjebaknya anak dalam situasi perilaku sosial menyimpang.

Selain itu, perlu adanya peningkatan kapasitas bagi pihak-pihak seperti guru atau tenaga kependidikan lainnya orang tua, pendamping, lembaga layanan, lembaga perlindungan anak, lembaga Kesejahteraan Sosial, organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendidikan.

“Agar pihak tersebut bisa memahami dan diterapkan dalam langkah-langkah pencegahan dan penanganan anak berperilaku sosial menyimpang,” terang Dany.

Kegiatan ini diikuti 50 peserta terdiri dari OPD dan lembaga layanan terkait. Hadir menjadi narasumber Deputi Perlindungan Anak Nahar, Psikolog Puspaga Kaltim Ruhui Rahayu, Wahyu Nhira Utami dan Psikolog Puspaga Kota Samarinda, Cinta Syejati Ayunda Ramadhani.