SAMARINDA —- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang dilaksanakan di Indonesia kali ini terpantau tidak jauh berbeda dibandingkan Pilkada sebelumnya. Namun adanya penerapan protokol kesehatan yang wajib dilakukan baik oleh petugas maupun pemilih menjadi hal yang mutlak agar Pilkada 2020 dapat terlaksana sesuai dengan harapan.
“Saya baru pindah KTP dan belum masuk daftar pemilih sehingga datang ke TPS menjelang jam 12 siang lalu menandatangani 4 lembar isian khusus untuk pemilih dengan KTP di TPS setempat,”jelas Sri Wahyuni usai memberikan hak suaranya di TPS 009 Sempaja Barat dalam Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda 2020.
Dijelaskannya bahwa saat tiba di TPS langsung diukur suhu badan menggunakan thermogun oleh panitia dan diarahkan menuju meja pendaftaran. Kemudian, petugas dan pemilih mengenakan masker selama proses pencoblosan. Selesai memilih, tinta diteteskan oleh petugas yg mengenakan sarung tangan jadi sudah tidak dicelup kedalam wadah seperti pilkada sebelumnya.
“Siapapun yg terpilih mari sama-sama kita dukung dengan mewujudkan pilkada yang aman dan damai. Jika suasananya aman dan damai, yg mau berwisata dengan penerapan protokol kesehatan juga merasa aman dan nyaman,”tambah Sri Wahyuni ketika ditanya mengenai harapan Pilkada 2020 ini.
Tentunya menjadi harapan besar agar siapapun pekimpin yang terpilih dapat dengan sebaik-baik ya menjalankan amanah rakyat, menuntaskan penanganan Covid-19, dan memprioritaskan program-program recovery dalam pemulihan ekonomi di daerah. (DISKOMINFO/Lely)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!