SAMARINDA— Mentaati Protokol Kesehatan menjadi kunci pengendalian penyebaran Covid-19. ketidak patuhan terhadap protokol kesehatan membuat kasus positif kembali naik.

Hari ini Rabu 25 November 2020, pasien terpapar Covid-19 kembali bertambah, dimana sehari sebelumnya mengalami penurunsn. Berdasarkan laporan tertulis yang disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan terjadi penambahan sebanyak 190 kasus positif.

Andi merincikan kasus baru tersebut berasal dari Kabupaten Berau empat kasus, Kabupaten Kutai Barat satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 47 kasus, Kabupaten Kutai Timur 41 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara dua kasus. Disusul Kota Balikpapan 23 kasus, Kota Bontang 14 kasus dan Kota Samarinda 58 kasus.

“Sedangkan dalam proses laboratorium berjumlah 881 kasus,”jelasnya.

Kemudian kasus sembuh bertambah 234 kasus tersebar di Kabupaten Berau 27 kasus, Kabupaten Kutai Barat lima kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara sembilan kasus, Kabupaten Kutai Timur 39 kasus, Kabupaten Paser 19 kasus. Kemudian, Kabupaten Penajam Paser Utara satu kasus, Kota Balikpapan 20 kasus, Kota Bontang 18 kasus dan Kota Samarinda 96 kasus.

Penambahan kasus sembuh membuat angka kesembuhan di Kaltim menjadi 86,3 dari terkonfirmasi.

Sementara kasus meninggal ada penambahan dua kasus, semua dari Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga total kasus meninggal yakni 569 kasus.

Kasus terkonfirmasi positif di Kaltim sekarang berjumlah 18.694 kasus, sembuh 16.139 kasus dan pasien dalam perawatan 1.986 kasus, ujar Andi dalam Laporan tertulis tersebut.

SAMARINDA–Angka kasus harian Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur hari ini Selasa 24 November 2020, sedikit mengalami penurunan dibandingkan kemaren.

Penambahan 90 kasus baru hari ini membuat angka pasien positif Covid-19 di Kaltim mencapai 18.504 kasus.

Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, Kabupaten/kota yang mengalami penambahan tertinggi yakni Kabupaten Kutai Kartanegara 35 kasus, Kota Balikpapan 22 kasus, Kota Samarinda 14 kasus. Disusul Kabupaten Kutai Timur Tujuh kasus, Kota Bontang enam kasus, Kabupaten Berau empat kasus dan Kabupaten Penajam Paser Utara dua kasus.

Sedangkan, kasus sembuh bertambah 132 kasus, dari Kabupaten Berau delapan kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 21 kasus, Kabupaten Kutai Timur 22 kasus, Kota Balikpapan 19 kasus, Kota Bontang 31 kasus dan Kota Samarinda 31 kasus.

Kemudian Kasus meninggal sebanyak lima kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Bontang masing-masing satu kasus dan sisanya tiga kasus berasal Kota Balikpapan.

Jadi, dari 18.504 kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim terdapat 15.905 kasus sembuh, 567 kasus meninggal, dirawat 2.032 kasus dan proses 1.242 kasus, terang Andi.

SAMARINDA— Kepala Dinas Kesehatan Prov Kaltim, Padilah mewakili  Gubernur Kaltim,  Isran Noor membuka Rapat Kordinasi Percepatan Penurunan Relavensi Stunting di Kalimantan Timur. Pelaksanaan tersebut secara  video conference  bersama Dijendral Bina Bangda Kemendagri . Bertempat di Kantor Gubernur Kaltim lantai 2 ruang tepian 2,  (23/11/2020).

Rakor digagas Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Kaltim. Dengan  mengangkat tema “Cegah Stunting, Kenali Penyebabnya Tetap Menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19” dilaksanakan secara luring dan daring.
Stunting pada anak mencerminkan kondisi gagal tumbuh pada anak Balita (Bawah Lima Tahun) sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk usianya.

Kekurangan gizi kronis yang terjadi pada bayi dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
Periode 1000 hari pertama kehidupan ini seyogyanya menjadi perhatian khusus karena akan menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) telah menegaskan upaya penurunan angka stunting di Indonesia harus mencapai target yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo yaitu berada di angka 14% pada tahun 2024 atau di bawah 680 ribu per tahun.

“Penurunan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui sinkronisasi program-program nasional, lokal, dan masyarakat di tingkat pusat maupun daerah.
Selain itu, kerjasama lintas sektor pun diperlukan, seperti di antaranya ketahanan pangan, pembangunan sanitasi dan air bersih, serta pembangunan desa yang harus bisa dioptimalkan sampai ke pemerintah daerah dalam rangka penanganan dan pencegahan stunting, “pesan Isran Noor yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan saat membuka Rakor Relavansi Stunting.

Kita mengetahui bahwa BKKBN akan menjadi lead dalam penanganan stunting dan sebagai integrator di ranah keluarga sesuai dengan arahan Presiden RI. Selain itu pelibatan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama juga diperlukan untuk mengedukasi masyarakat tentang penanganan stunting ini di wilayah sasaran.

Pencegahan stunting harus dilakukan dengan pendekatan multi sektor melalui sinkronisasi program baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal dengan melibatkan peran masyarakat.

Hal ini sejalan dengan program prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2020-2024, yaitu upaya penurunan prevalensi stunting masuk dalam major project Percepatan Penurunan Kematian pada Ibu yang merupakan salah satu upaya optimalisasi pembangunan manusia dan masyarakat melalui perbaikan gizi ibu dan anak.

Berbagai program pemerintah terkait Intervensi Spesifik (Bidang Kesehatan) dan Intervensi Sensitif (Non-Kesehatan) telah banyak dilakukan, namun belum signifikan menekan angka prevalensi stunting, yang dikarenakan belum adanya konvergensi program sasaran penerima manfaat yang fokus pada rumah tangga pada periode 1000 hari pertama kehidupan.

“Oleh karena itu saya berharap dengan adanya rakor ini, dapat menghasil langkah-langkah percepatan penurunan stunting di Kalimantan Timur akan lebih konkret dan bisa betul-betul memenuhi target,” harap Gubernur Kaltim dalam sambutan tersebut.

Rakor dimoderatori Sekretaris Dinas Kesehatan Kaltim, H Andi Muhammad Ishak dengan narasumber Dirjen Bina Bangda Kemendagri, Hari Nurcahya Murni diikuti Kepala Dinas Sosial, Agus Hari Kesuma, Karo Adbang Fadjar Djojoadikusomo, Plt Kepala Dinas Pangan TPH, Alimudin, Bappeda, Dinas PUPR, pengurus TP PKK serta jajaran OPD terkait di lingkup Pemprov Kaltim dan kabupaten/kota se Kaltim.

SAMARINDA—Menjaga kesehatan gigi dan mulut penting. Di tengah pandemi Covid-19, kekhawatiran mengunjungi dokter gigi tentu dirasakan masyarakat.

Dalam rangka peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2020 di tengah pandemi Unilever melalui brand Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Samarinda dan Program Studi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Mulawarman berkolaborasi dengan mengajak masyarakat menjadi #PahlawanSenyum melalui serangkaian kegiatan edukasi promotif dan preventif secara online.

Melalui BKGN 2020, Pepsodent menegaskan komitmennya dan mengajak masyarakat menjadi #PahlawanSenyum untuk #MerdekakanSenyum Indonesia

Layanan konsultasi online dengan dokter gigi juga dapat menjawab permasalahan akan akses konsultasi dokter gigi yang belum merata di Indonesia.

Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia, Nina Djustiana mengungkapkan para dokter gigi dan juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi bersiap untuk membuka kembali layanan seturut adaptasi protokol kesehatan. Meski demikian, Nina juga mengingatkan pentingnya selama pandemi ini para pasien tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Caranya dengan yang paling mudah adalah mengontrol asupan makanan dan minuman, yakni menjauhi produk makanan dan minuman yang berpotensi merusak gigi.

Kedua, masa pandemi yang lebih banyak di rumah saja janganlah membuat masyarakat semakin malas untuk gosok gigi secara teratur.

“Menyikat gigi harus tetap teratur, minimal pagi dan sore. Jangan terlalu banyak makan yang karbohidrat tinggi dan mengandung gula. Lalu, harus rajin berkunjung ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Konsultasi selama pandemi bisa manfaatkan teledentistry,” jelas Nina.

Dari data Profil Kesehatan Nasional 2019 menunjukkan bahwa secara nasional 38,8% Puskesmas masih belum memiliki dokter gigi sesuai syarat minimal dari pemerintah.

Diketahui konsultasi Online (teledentistry) dilakukan pada tanggal 23-25 November 2020 mulai jam 10.00 – 17.00 WITA melalui aplikasi chat Whatsapp dengan kontak 0878-8876-8880.

Pasien akan terhubung dengan dokter gigi staf FKG Unmul secara otomatis melalui Whatsapp untuk mengkonsultasikan berbagai masalah gigi dan mulut yang dialami.

Seluruh lapisan masyarakat dapat berpartisipasi dalam konsultasi online ini kapan pun dan dimana pun secara gratis.

SAMARINDA— Provinsi Kalimantan Timur melaporkan 2.150 kasus aktif positif Covid-19, kasus positif aktif naik setelah ada penambahan 138 kasus positif baru pada Minggu 22 November 2020.

Kasus positif aktif itu sendiri adalah angka kasus atau pasien positif Covid-19 yang berstatus perawatan baik isolasi Mandiri di rumah maupun di rumah sakit.

Tertinggi kasus aktif ada di Kota Samarinda 538 kasus, disusul Kabupaten Kutai Kartanegara 497 kasus, Kabupaten Kutai Timur 363 kasus, Kota Balikpapan 319 kasus, Kota Bontang 226 kasus, Kabupaten Paser 82 kasus, Kabupaten Berau 64 kasus, Kabupaten Kutai Barat 35 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara 26 kasus dan Mahakam Ulu 0 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak memaparkan 138 kasus baru. Kasus-kasus tersebut terdapat di Kabupaten Berau satu kasus, Kabupaten Kutai Timur 47 kasus, Kabupaten Pasar 16 kasus. Kemudian, Kota Balikpapan 15 kasus, Kota Bontang 14 kasus dan Kota Samarinda 45 kasus.

“Yang masih menunggu proses lab ada 491 kasus,” jelasnya dalam rilis hariannya secara tertulis.

Diterangkan Andi, ada dua kasus yang dinyatakan meninggal dunia yakni dari Kota Samarinda. Sehingga tingkat kematian akibat Covid -19 di Kaltim saat ini masih dikisaran 3,0 dari terkonfirmasi.

Lanjutnya, untuk kasus positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh ada penambahan 144 kasus terdistribusi di Kabupaten Berau satu kasus, Kabupaten Kutai Barat 12 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 65 kasus, Kabupaten Kutai Timur 26 kasus, Kabupaten Paser delapan kasus, Kota Balikpapan 20 kasus, Kota Bontang empat kasus dan Kota Samarinda 8 kasus.

Dengan demikian jumlah kasus positif di Kaltim berjumlah 18.282 kasus, sembuh 15.579 kasus dan meninggal 553 kasus.

SAMARINDA— Lonjakan kasus Positif Covid-19 terus bertambah, pada Sabtu 21 November 2020 dilaporkan ada 251 kasus baru.

Dalam laporan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak mengatakan total pasien terpapar Covid-19 di Kaltim, angkanya sudah mencapai 18.144 kasus.

251 kasus tersebut terdapat di sembilan Kabupaten dan Kota. Adapun sebarannya di Kabupaten Berau tujuh kasus, Kabupaten Kutai Barat 13 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 53 kasus, Kabupaten Kutai Timur 42 kasus, Kabupaten Paser 21 kasus. Disusul Kabupaten Penajam Paser Utara lima kasus, Kota Balikpapan 19 kasus, Kota Bontang 34 kasus dan kota Samarinda 62 kasus.

“Kasus yang masih dalam proses laboratorium ada 1.075 kasus,”ungkapnya.

Setelah kemaren tidak ada laporan tambahan kasus meninggal dunia, hari ini Andi memaparkan ada penambahan enam kasus. Yakni,  dari Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur masing-masing satu kasus dan sisanya empat kasus dari Kota Samarinda.

Kemudian kasus sembuh dari Covid-19 sebut Andi terdapat penambahan 186 kasus tersebar di Kabupaten Berau 11 kasus, Kabupaten Kutai Barat satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 51 kasus, Kabupaten Kutai Timur 40 kasus, Kabupaten Paser 13 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara tiga kasus, Kota Balikpapan 17 kasus, Kota Bontang tiga kasus dan Kota Samarinda 47 kasus.

Dari 18.144 kasus positif, terdapat 15.435 kasus sembuh, 551 kasus meninggal dan 2.158 kasus dalam perawatan.

SAMARINDA— Kasus sembuh kian mendominasi di Kaltim, tercatat angka sembuh sudah mencapai 15.249 kasus.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak pada rilis hariannya secara tertulis, Jum’at (20/11).

Terdapat penambahan 166 kasus sembuh baru dengan rincian Kabupaten Berau dua kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 25 kasus, Kabupaten Kutai Timur 70 kasus, Kabupaten Paser enam kasus, Kota Balikpapan 19 kasus, Kota Bontang 28 kasus dan Kota Samarinda 16 kasus.

Hingga kini, angka kesembuhan Kaltim mencapai 85,2 dari pasien terkonfirmasi positif.

Andi juga memaparkan ada penambahan 165 kasus positif , yang tersebar di Kabupaten Berau dua kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 65 kasus, Kabupaten Kutai Timur 44 kasus, Kabupaten Paser empat kasus, Kota Balikpapan 16 kasus dan Kota Samarinda 34 kasus.

Secara keseluruhan, angka kasus penyebaran Covid-19 di Kaltim meningkat menjadi 480,8 per 100.000 penduduk.

Sementara untuk kasus meninggal dunia tidak ada penambahan pada hari ini, totalnya tetap yakni 545 kasus.

Total kasus positif Kaltim sebanyak 17.893 kasus, pasien dirawat 2.099 kasus dan dalam proses 1.092 kasus, terang Andi.

SAMARINDA– Akumulasi kasus terkonfirmasi positif yang dinyatakan sembuh di Kaltim kini sudah mencapai 15.083 kasus.

Tambahan pasien yang dinyatakan sembuh menurut Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak tersebar di Kabupaten Kutai Kartanegara 61 kasus, Kabupaten Kutai Timur 83 kasus, Kabupaten Paser 11 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara dua kasus. Kemudian, Kota Balikpapan 18 kasus, Kota Bontang 12 kasus dan Kota Samarinda 52 kasus.

“Peningkatan ini turut membuat angka kesembuhan di Kaltim menjadi 85,1 dari terkonfirmasi,”sebutnya dalam rilisnya, Kamis (19/11)

Sedangkan untuk kasus terkonfirmasi positif dilaporkan bertambah 131 kasus yang ter tersebar di delapan kabupaten kota. Diantaranya, Kabupaten Berau enam kasus, Kabupaten Kutai Barat sartu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 21 kasus, Kabupaten Kutai Timur 56 kasus. Lanjut, Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara masing-masing dua kasus, Kota Bontang 14 kasus dan Kota Samarinda 29 kasus.

Sementara kasus kasus kematian hari ini di hari ini ada enam kasus dari Kabupaten Kutai Kartanegara satu kasus, Kabupaten Kutai Timur dua kasus dan Kota Samarinda tiga kasus. Sehingga total kasus meninggal di Kaltim berjumlah 545 kasus.

Hingga kini Andi menyebutkan terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim mencapai 17.728 kasus, dirawat ada 2.100 kasus dan yang masih menunggu hasil laboratorium 539 kasus.

SAMARINDA— Pada Selasa 17 November 2020 terjadi penambahan sebanyak 171 kasus pasien positif baru.

Hal tersebut diutarakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak dalam rilis hariannya secara tertulis.

Penambahan kasus terbanyak menurutnya dari  Kota Samarinda 69 kasus, disusul Kabupaten Kutai Timur 36 kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 22 kasus, Kota Bontang 20 kasus, Kota Balikpapan 14 kasus.

Dilanjut Kabupaten Paser lima kasus, Kabupaten Berau empat kasus dan Kabupaten Penajam Paser Utara satu kasus.

Hal ini membuat angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim menjadi 17.343 kasus, sedangkan yang menunggu hasil dari laboratorium ada 2.233 kasus.

Sementara itu, kasus sembuh setiap harinya bertambah tinggi, dimana tercatat 222 kasus terdistribusi di Kabupaten Berau tujuh kasus, Kabupaten Kutai Barat satu kasus, Kabupaten Kutai Kartanegara 56 kasus, Kabupaten Kutai Timur 68 kasus. Kemudian, Kabupaten Paser 11 kasus, Kabupaten Penajam Paser Utara empat, Kota Balikpapan 20 kasus, Kota Bontang 13 kasus serta Kota Samarinda 42 kasus.

Kemudian untuk kasus meninggal dunia di Kaltim tidak ada laporan dari Kabupaten/kota totalnya tetap 536 kasus, beber Andi.

Dengan begitu, dari 17.343 kasus positif di Kaltim, ada 14.729 kasus yang dinyatakan sembuh dan 2.078 kasus pasien yang masih dirawat baik isolasi mandiri maupun di Rumah Sakit, terang Andi.