Samarinda – Forum Group Discussion dengan Tema “Peran Pemuda dalam Peduli Bencana” yang dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi zoom dikuti puluhan pemuda dari berbagai Organisasi Kepemudaan serta Dinas yang menangani Kepemudaan se Kaltim.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, Muhammad Syirajudin sekaligus memberi materi terkait kebijakan Pemprov Kaltim terhadap Organisasi Kepemudaan dan Penyandang Disabilitas.
Dirinya mengatakan bahwa sebagaimana misi pertama Gubernur yakni Berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas, maka peran pemuda sangat penting dalam menjadi bagian dari pembangunan Kaltim yang berdaulat.
“Pemuda adalah bagian penting dalam menunjang tercapainya pembangunan Kaltim yang berdaulat, sehingga kegiatan ini kami harap menyatukan pandangan kita bersama dan bersinergi khususnya pemuda dalam aktif andil menanggulangi bencana di daerahnya,”jelasnya ketika membukan acara tersebut Senin (15/6/2020) di Ruang Rapat Ruhui Rahayu Kantor Dispora Kaltim.

Inti dari pelayanan pemuda adalah penyadaran, pemberdayaan dan pengambangan. Untuk penyadaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memahami dan menyikapi perkembangan dan perubahan lingkungan seperti pendidikan agama dan akhlak mulia, pendidikan wawasan kebangsaan, serta penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sementara untuk pemberdayaan pemuda ialah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda yang dilakukan melalui peningkatan iman dan takwa, ilmu pengetahuan dan teknologi, penyelenggaraan pendidikan bela negara dan ketahanan nasional, peneguhan kemandirian ekonomi pemuda, peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya pemuda, kemampuan hubungan internasional, kemampuan pengelolaan lembaga kepemudaan, dan penyelenggaraan penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan.
Dan terakhir inti pelayanan pemuda adalah pengembangan pemuda yang terdiri dari pengembangan kepemimpinan, pengembangan kewirausahaan, dan pengembangan kepeloporan. Para pemuda lanjutnya penerus-penerus kami di masa mendatang, dimana mereka akan tampil sebagai pemimpin termasuk didalamnya kewirausahaan.
“Potensi Pemuda Kalimantan Timur lengkap, ada pemuda relawan, pemuda Fardhu Kifayah, Wirausaha Muda, bahkan pemuda disabilitas juga turut serta aktif dalam mengambil bagian pada pembanuna provinsi kita ini. Saya sebagai wakil Pemperintah mengapresiasi, dan akan terus mendampingi, menyemangati semangat juang, tentunya harus dinamis jangan sampai statis. Apa yang telah kalian lakukan menunjukkan Pemuda Kalimantan Timur itu hebat, dan Pemuda adalah Kunci sukses Indonesia di masa mendatang,”pungkasnya.
Dodi Farid Gunadi, Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai salah satu narasumber menyampaikan mengenai pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.
Menurutnya prinsip dasar dalam hal pencegahan dan penanggulangan bencana adalah manajemen bencana yang baik, yakni kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, saat dan setelah bencana.
Terkait bencana wabah viris corona yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa saat ini Indonesia khususnya tengah memasuki era “new normal” atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.

“AKB yang saat ini harus dilakukan seperti saat melakukan kegiatan ke Kantor atau ke tempat lainnya diantaranya membawa perlatan beribadah pribadi, cairan pembersh tangan, menggunakan masker, sarung tangan, membawa vitamin, serta menggunakan lengan panjang,”jelasnya.
Masih terkait hal tersebut, narasumber dari Korem 091 Aji Suryanatakusuma, Pasi Bakti TNI Sterrem, Mayor Arhanud Undang Sutisna, mengatakan bahwa tak hanya menghadapi AKB, Pemuda juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi “proxy war”.
“Apakah pemuda sudah melakukan transformasi ? dan siap menghadapi Indonesia Emas atau 100 tahun Indonesia Merdeka? jawabannya adalah tentu ada di tangan Pemuda karena kalian adalah harapan dari generasi bangsa ke depan,”katanya.
Beberapa hal yang saat ini dapat menghancurkan generasi muda Indonesia diantaranya melalui berbagai budaya negatif, narkoba, judi dan seks bebas, kemudian investasi besar-besaran ke Indonesia, mengeksploitasi sumber daya alamnya dan menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk menjual produk asing.
“Proxy war merupakan ancaman kedaulatan negara dengan cara baru. Perang ini berupa konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi langsung, alasannya untuk mengurangi konflik yang berisiko menghasilkan kehancuran fatal. Pemuda memiliki peran penting untuk dapat turut mengantsipasi sejak dini dan mencegah terjadinya hal tersebut dengan bijak dan bersatu,”tegasnya.
Narasumber terakhir Ketua Pemuda Relawan Indonesia, Mulyadi menyampaikan ada 3 (tiga) faktor utama dalam penanganan bencana, yang pertama adalah faktor kebijakan, kemudian faktor kedua penegakan hukum yang merupakan hal yang paling penting.
“Terkadang kebijakan sudah dikeluarkan namun karena tidak adanya penegakan hukum yang tegas, contohnya kebijakan pemerintah bahwa keharusan adanya drainase depan rumah namun masih banyak yang mengabaikan. Sehingga faktor penegakan hukum ini penting untuk susksesnya kebijakan yang dibuat,”ungkapnya.
Faktor terakhir yakni aksi kerelawanan yang juga perlu dilakukan adalah meskipun berbeda bendera namun untuk menyelesaikan bencana harus melebur menjadi satu sebagaimana yang telah dilakukan Dispora Kaltim beberapa tahun terakhir.
Kegiatan ini tak hanya FGD Virtual namun akan dilanjutkan juga dengan bakti sosial penanaman pohon yang akan dilaksanakan di sekolah sungai Kampung Muang Ilir Kota Samarinda selama dua hari kedepan dan diikuti Teman Tuli, FGD Pemuda Peduli bencana hadirkan penerjemah Bahasa Isyarat
Sumber : Dispora Kaltim