Samarinda—Memasuki fase relaksasi pandemi Covid-19, atlet bola tangan bakal menjalani latihan bersama.

Hal itu dikatakan oleh Ketua Pengprov Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) Kaltim, Suryadi Gunawan. Ia menyebut, selama tiga bulan, atlet melakukan latihan di kediaman masing-masing.

“Karena saat ini sudah fase relaksasi, kami akan mencoba latihan seperti biasa,” ujarnya, Kamis(25/06/2020)

Suryadi menjelaskan, ada dua item yang akan diterapkan ketika latihan bersama. Yaitu latihan fisik dan melaksanakan tanding atau sparing.

Dirinya menambahkan, program latihan yang diberikan kepada atlet ini bertujuan sebagai evaluasi latihan selama Training Center (TC) Mandiri, dikarenakan kondisi atlet menurun selama berlatih di rumah.

Namun ia memastikan disaat latihan nanti, akan meningkatkan performa para atletnya.

“Kami akan tingkatkan saat latihan bersama,”imbuhnya.

Terkait keikutsertaan atlet dalam kejuaraan, Suryadi mengatakan pihaknya masih menunggu arahan dari KONI Provinsi Kaltim bagaimana aturan menggelar event.

“Paling tidak Juli itu kami sudah siapkan, kalau memang sudah ok, baru kami gelar baik senior maupun junior,” pungkasnya.

Samarinda–Berjalannya fase relaksasi tahap II di Kota Samarinda Kalimantan Timur, membuat hampir semua aktivitas sudah bisa kembali dengan normal.

Tak tertinggal juga dari dunia olahraga yakni Pencak Silat Kalimantan Timur (Kaltim), yang mana sudah melakukan latihan secara normal kembali untuk mempersiapkan diri di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua nantinya.

Salah satu pelatih atlet pencak silat Kaltim, Sopiyan menyebutkan pihaknya sudah melakukan latihan bersama, namun hanya atlet yang berasal dari Kota Tepian (Julukan Samarinda) saja yang menggelar latihan.

Latihannya pun dilakukan secara bersama-sama di Polder Air Hitam jalan AW Syachranie Kecamatan pada Jumat (19/6/2020) sore lalu.

“Yang latihan pada Jumat (19/6) dari Samarinda semua, karena Atlet PON Kaltim 90 persen berasal dari Samarinda. Sisanya Tenggarong tiga orang, itu yang seni, mereka belum gabung karena saya juga belum bolehkan,” ujarnya, Senin (22/6/2020).

Pada latihan tersebut juga terlihat agar tidak terkesan membosankan, sebelum memulai atau pun jeda latihan para atlet sendiri bermain olahraga yang lain di tempat latihan silat, seperti main volly.

“Agar atlet gak bosan, mereka melakukan main game, kek main volly, bisa main bola setiap hari Jumat. Inisiatif dari pelatih saja. Latihannya juga paling satu set, baru lanjut main lagi,” tuturnya.

Terakhir Sopiyan menyebutkan walau sudah melakukan latihan bersama. Namun tetap menjalankan protokol kesehatan yang ditentukan guna menjaga agar para atlet dalam keadaan sehat.

“Protokol kesehatan tetap dilakukan, kami di depan menyediakan tempat cuci tangan,”jelasnya.

Samarinda – Masih adanya sejumlah masyarakat yang membuang sampah di sungai khususnya sampah plastik tentu berdampak besar bagi sungai yang akan menjadi kotor dan mencemari daerah sekitarnya. Sampah plastik juga akan mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir.

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kaltim pun tak ingin tinggal diam. Aksi nyata dengan turun langsung ke lapangan menjadi pilihan utama yang dilakukan di area restorasi ekosistem, Sekolah Sungai Karang Mumus (Sesukamu) di Muang Ilir, Kelurahan Lempake, kecamatan Samarinda Utara, Samarinda.

Di tempat ini, puluhan pemuda dari berbagai organisasi serta komunitas kepemudaan bahu membahu dengan Dispora Kaltim melakukan penanamn pohon di sekitar bantaran sungai serta melakukan pembersihan sampah plastik yang banyak terdapat di aliran sungai tersebut.

Kadispora Kaltim, Muhammad Syirajudin mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk dari kepedulian pemuda terhadap lingkungan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Se Dunia 5 Juni serta Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Se Dunia yang jatuh setiap tanggal 17 Juni.

“Jadi kita berharap Pemuda Kaltim memahami pentingnya menjaga lingkungan, bagaimana dampaknya sampah plastik dan sampah lainnya terhadap aliran sungai yang menjadi sumber kehidupan sejumlah mahkluk hidup didalamnya dan manusia yang berada di sekitarnya. Beberapa waktu lalu mereka sudah terjun langsung membantu warga yang terdampak banjir kemudian melakukan bakti sosial pasca banjir, ini terus berkesinambungan, sehingga akan memperkaya pemahaman mereka atas bencana yang selama ini mereka turut merasakan,”ujar pria yang akrab disapa Iyat tersebut.

Lebih lanjut Iyat pun mengatakan Dispora akan terus merangkul Pemuda untuk terlibat dalam pembanggunan Kalimantan Timur dan mewujudkan visi Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi yakni Kaltim Berdaulat.

“Kita ketahui bersama bahwa misi pertama Gubernur yakni berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas, tentu kami akan bergerak dan merangkul Pemuda untuk mewujudkannya. Cranya, ya mereka harus dilibatkan secara aktif dan diajak terjun langsung dalam setiap program kegiatan pembangunan yang ada di Dispora Kaltim,”jelasnya.

Kepada para Pemuda yang terlibat, Iyat pun berharap agar semangat mereka tidak kendur untuk terus aktif mengikuti program demi program kegiatan. Dirinya memahami bahwa latar belakang mereka berbeda-beda namun demikian tentunya semangat mereka satu untuk turut serta membangun Kalimantan Timur dan Indonesia.

Sementara itu, Koordinator Gerakan Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus (GMSS SKM) Misman, yang mengelola SeSuKaMu menyampaikan GMSS SKM memulai upaya restorasi sungai dengan kekuatan sendiri, bersama masyarakat tanpa harus menunggu dukungan atau pendanaan dari pihak lainnya.

“Jadi kalau Samarinda banjir yang dipelototi hanya sungai, itu tunggu saja Samarinda tenggelam. Sungai itu punya ruang air yang terdiri dari bukit, lembah dan rawa. Ruang ini harus dijaga dan dirawat, tidak boleh rawa disudet atau diuruk, tenggelam Samarinda. Sehingga rawa harus tetap terjaga karena dia berfungsi menampung debit air yang ada,”katanya.

Dirinya menambahkan bahwa Sungai Karang Mumus (SKM) merupakan aset vital bagi Samarinda dimana SKM menjadi sumber air bersih bagi warga disekitarnya, di samping itu juga sebagai salah satu kekayaan alamiah Kota berjuluk Kota Tepian ini dengan keragaman flora, fauna dan biota air yang ada di dalamnya.

Selanjutnya peserta pun dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama melakukan penanaman pohon pohon di bantaran sungai yang telah ditetentukan, di tempat ini pohon-pohon yang ditanam adalah jenis yang dulu hidup di Daerah Aliran Sungai (DAS) atau disebut rivarian yang memiliki fungsi ekologis menahan tebing sungai serta terapan karbondioksida yang bagus diantaranya  Bungur, Bengalon, Singkuang, dan Rengas.

Kelompok kedua dengan dipimpin langsung Kadispora melakukan pungut sampah plastik yang banyak tersebar dan menyangkut di pinggir sungai tersebut.
“Ini kita lihat dan saksikan sendiri, banyak sekali sambah plastik yang ada, kita baru jalan sekitar seratusan meter sampah plastik yang kita kumpulkan sudah 3 karung, perlu tindakan nyata dari kita semua untuk tidak lagi membuang sampah ke sungai. Saya yakin itu semua bisa terwujud kalau semua bergerak berasma dan sama-sama bergerak,”pungkas Kadispora sambil mengangkat sendiri karung sampah plastik ke titik kumpul.

Diantara organisasi dan komunitas kepemudaan yang mengikuti kegiatan kaili ini adalah Teman Tuli Forum Pemuda Disabilitas Kreatif, Petani Milenial, Korps Alumni Kapal Pemuda Nusantara, Gekraf, Forum Pemuda Fardhu Kifayah, Forum Kewirausahaan Pemuda, Korps PMII Putri Kaltimra, Juru Bahasa Isyarat, Wimnus Kaltim dan Sahabat sehati. (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda – Forum Group Discussion dengan Tema “Peran Pemuda dalam Peduli Bencana” yang dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi zoom dikuti puluhan pemuda dari berbagai Organisasi Kepemudaan serta Dinas yang menangani Kepemudaan se Kaltim.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, Muhammad Syirajudin sekaligus memberi materi terkait kebijakan Pemprov Kaltim terhadap Organisasi Kepemudaan dan Penyandang Disabilitas.

Dirinya mengatakan bahwa sebagaimana misi pertama Gubernur yakni Berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, terutama Perempuan, Pemuda dan Penyandang Disabilitas, maka peran pemuda sangat penting dalam menjadi bagian dari pembangunan Kaltim yang berdaulat.

“Pemuda adalah bagian penting dalam menunjang tercapainya pembangunan Kaltim yang berdaulat, sehingga kegiatan ini kami harap menyatukan pandangan kita bersama dan bersinergi khususnya pemuda dalam aktif andil menanggulangi bencana di daerahnya,”jelasnya ketika membukan acara tersebut Senin (15/6/2020) di Ruang Rapat Ruhui Rahayu Kantor Dispora Kaltim.

Inti dari pelayanan pemuda adalah penyadaran, pemberdayaan dan pengambangan. Untuk penyadaran merupakan kegiatan yang diarahkan untuk memahami dan menyikapi perkembangan dan perubahan lingkungan seperti pendidikan agama dan akhlak mulia, pendidikan wawasan kebangsaan, serta penumbuhan kesadaran mengenai hak dan kewajiban dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Sementara untuk pemberdayaan pemuda ialah kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda yang dilakukan melalui peningkatan iman dan takwa, ilmu pengetahuan dan teknologi, penyelenggaraan pendidikan bela negara dan ketahanan nasional, peneguhan kemandirian ekonomi pemuda, peningkatan kualitas jasmani, seni, dan budaya pemuda, kemampuan hubungan internasional, kemampuan pengelolaan lembaga kepemudaan, dan penyelenggaraan penelitian dan pendampingan kegiatan kepemudaan.

Dan terakhir inti pelayanan pemuda adalah pengembangan pemuda yang terdiri dari pengembangan kepemimpinan, pengembangan kewirausahaan, dan pengembangan kepeloporan. Para pemuda lanjutnya penerus-penerus kami di masa mendatang, dimana mereka akan tampil sebagai pemimpin termasuk didalamnya kewirausahaan.

“Potensi Pemuda Kalimantan Timur lengkap, ada pemuda relawan, pemuda Fardhu Kifayah, Wirausaha Muda, bahkan pemuda disabilitas juga turut serta aktif dalam mengambil bagian pada pembanuna provinsi kita ini. Saya sebagai wakil Pemperintah mengapresiasi, dan akan terus mendampingi, menyemangati semangat juang, tentunya harus dinamis jangan sampai statis. Apa yang telah kalian lakukan menunjukkan Pemuda Kalimantan Timur itu hebat, dan Pemuda adalah Kunci sukses Indonesia di masa mendatang,”pungkasnya.

Dodi Farid Gunadi, Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai salah satu narasumber menyampaikan mengenai pencegahan dan kesiapsiagaan bencana.

Menurutnya prinsip dasar dalam hal pencegahan dan penanggulangan bencana adalah manajemen bencana yang baik, yakni kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan pada sebelum, saat dan setelah bencana.

Terkait bencana wabah viris corona yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia. Dirinya menjelaskan bahwa saat ini Indonesia khususnya tengah memasuki era “new normal” atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.

“AKB yang saat ini harus dilakukan seperti saat melakukan kegiatan ke Kantor atau ke tempat lainnya diantaranya membawa perlatan beribadah pribadi, cairan pembersh tangan, menggunakan masker, sarung tangan, membawa vitamin, serta menggunakan lengan panjang,”jelasnya.

Masih terkait hal tersebut, narasumber dari Korem 091 Aji Suryanatakusuma, Pasi Bakti TNI Sterrem, Mayor Arhanud Undang Sutisna, mengatakan bahwa tak hanya menghadapi AKB, Pemuda juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi “proxy war”.

“Apakah pemuda sudah melakukan transformasi ? dan siap menghadapi Indonesia Emas atau 100 tahun Indonesia Merdeka? jawabannya adalah tentu ada di tangan Pemuda  karena kalian adalah harapan dari generasi bangsa ke depan,”katanya.

Beberapa hal yang saat ini dapat menghancurkan generasi muda Indonesia diantaranya melalui berbagai budaya negatif, narkoba, judi dan seks bebas, kemudian investasi besar-besaran ke Indonesia, mengeksploitasi sumber daya alamnya dan menjadikan Indonesia sebagai pasar untuk menjual produk asing.

“Proxy war merupakan ancaman kedaulatan negara dengan cara baru. Perang ini berupa konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi langsung, alasannya untuk mengurangi konflik yang berisiko menghasilkan kehancuran fatal. Pemuda memiliki peran penting untuk dapat turut mengantsipasi sejak dini dan mencegah terjadinya hal tersebut dengan bijak dan bersatu,”tegasnya.

Narasumber terakhir Ketua Pemuda Relawan Indonesia, Mulyadi menyampaikan ada 3 (tiga) faktor utama dalam penanganan bencana, yang pertama adalah faktor kebijakan, kemudian faktor kedua penegakan hukum yang merupakan hal yang paling penting.

“Terkadang kebijakan sudah dikeluarkan namun karena tidak adanya penegakan hukum yang tegas, contohnya kebijakan pemerintah bahwa keharusan adanya drainase depan rumah namun masih banyak yang mengabaikan. Sehingga faktor penegakan hukum ini penting untuk susksesnya kebijakan yang dibuat,”ungkapnya.

Faktor terakhir yakni aksi kerelawanan yang juga perlu dilakukan adalah meskipun berbeda bendera namun untuk menyelesaikan bencana harus melebur menjadi satu sebagaimana yang telah dilakukan Dispora Kaltim beberapa tahun terakhir.

Kegiatan ini tak hanya FGD Virtual namun akan dilanjutkan juga dengan bakti sosial penanaman pohon yang akan dilaksanakan di sekolah sungai Kampung Muang Ilir Kota Samarinda selama dua hari kedepan dan diikuti Teman Tuli, FGD Pemuda Peduli bencana hadirkan penerjemah Bahasa Isyarat

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda – Kadispora Kaltim Ikuti Vidcon Sosialisai Permenpora RI mengenai Jafung Pelatih SAMARINDA- Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Syirajudin mengikuti Sosialisasi Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 secara virtual yang digelar oleh kementerian Pemuda dan Olahraga.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Chandra Bhakti, ketika membuka sosialisasi, Rabu (10/6/2020), menyampaikan Permenpora RI Nomor 1 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pelatih Olahraga dan Jabatan Fungsional Asisten Pelatih Olahraga melalui Penyesuaian atau Inpassing mengatakan bahwa salah satu program prioritas Kemenpora adalah dengan meningkatkan kemampuan sertifikasi pelatih didasari pada PermenpanRB Nomor 40 Tahun 2014 dan PermenpanRB Nomor 41 Tahun 2014.

“Saat ini para pelatih olahraga yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana olahraga hanya 21% padahal kebutuhan minimal yang kita perlukan adalah 30%, oleh karena itu dengan adanya Permenpora ini maka secara keseluruhan pelatih dan asisten pelatih akan dilihat secara keseluruhan latar belakang pendidikan, kemampuan sertifikasi maupun pengalamannya”ujar Chandra dalam rapat virtual yang diikuti Dispora dan Badan kepegawaian daerah se Indonesia tersebut.

Pria yang menjabat sebagai Staf Ahli menpora Bidang Kerjasama Kelembagaan Chandra Bhakti berharap semua stakeholder Kemenpora baik Dispora maupun Kemenpora dapat bersinergi dan melaksanakan amanah yang tertuang dalam peraturan itu dengan baik.

“Kedepan para pelatih olahraga menjadi tulang punggung dalam pembinaan para atlet, apa yang dilakukan saat ini memiliki nilai yang strategis dan sangat penting dalam memajukan olahraga secara keseluruhan maupun tujuan akhirnya peningkatan prestasi olahraga yang menjadi kebangsgaan bangsa dan negara”tambahnya.

Para pemateri dalam sosialisasi ini diantaranya Direktur Jabatan Aparatur Sipil negara, Aidu Tauhid, Ketua Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan (BSANK) Hari Amirullah Rachman yang juga merupaka salah satu tim penyusun Permenpora RI Nomor 1 tahun 2020, serta Asdep Standarisasi Jabatan dan Kompetensi SDM Aparatur, Arizal.

Pada sosialisasi ini, Kadispora didampingi Sekretaris Dispora, Aswanda, Kabid Olahraga Prestasi, Agustianur, Kabid Pembudayaan Olahraga, Sirajudin, serta Kasubbag Umum, Nurnuthfah Arief di ruang rapat Ruhui Rahayu Kantor Dispora Kaltim Kompleks Stadion Madya Sempaja jalan K.H. Wahid Hasyim Sempaja Samarinda. (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

 

Samarinda–Tren bersepeda kembali bermunculan. Mulai dari masyarakat, baik dari ekonomi kelas bawah hingga atas, banyak yang kembali bersepeda selama masa pandemi. Tujuannya selain untuk beraktivitas harian, makin bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berolahraga pada masa pandemi wabah virus corona (Covid-19).

Namun, saat bersepeda kita tetap perlu memperhatikan beberapa hal yang aman dilakukan.

Salah satu anggota Komunitas Sepeda Gunung Samarinda Noviandy

Salah satu anggota komunitas sepeda gunung di Samarinda Noviandy mengatakan, saat bersepeda harus memastikan bahwa kondisi tubuh dalam keadaan fit. Imbauan jaga jarak fisik juga harus tetap dipatuhi jika memang aktivitas bersepeda tersebut di lakukan secara beriringan.

“Sebaiknya bersepeda tidak beramai-ramai. Biasanya kami hanya lima orang saja, malah kadang hanya sendiri. tujuannya menghindari kerumunan saat istirahat,”ujar Noviandy usai bersepeda, Selasa(9/6/2020).

Bukan hanya itu, pesepeda juga diwajibkan selalu memakai masker, helm, sarung tangan, sepatu, kaos kaki, serta membawa hand sanitizer dan beberapa peralatan lainnya di mini bag.

Untuk rute yang di tempuh, dirinya menyarankan pilih yang bervariasi, misalnya gunung yang landai, tujuannya agar memacu skill dalam mengayuh dan mengendalikan sepeda guna meningkatkan imun terhadap penyakit. Namun, disesuaikan juga dengan kondisi fisik.

“Kalau sepedaan santai bisa 2-3 jam dengan rute ringan, misalnya jalan landai.
Sepedaan ini juga bisa menjadi alternatif bagi teman-teman yang bosan di rumah saja,”tuturnya.

Diakuinya di tengah masa penyebaran ini menjadi tantangan bagi mereka yang biasa melakukannya secara berkomunitas. Namun, upaya adaptif dapat dilakukan sehingga yang dilakukan oleh warga dapat tetap aman dan produktif.

“Untuk jaga imun tubuh harus melakukan aktivitas fisik dan olahraga, asalkan sesuai dengan protokol kesehatan Insya Allah aman,”pungkasnya.

 

 

SAMARINDA– Dalam rangka meningkatkan kemampuan fisik untuk mendukung kelancaran tugas pokok di satuan, Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN) melakukan Tes Kesegaran Jasmani (Garjas) Periodik I tahun 2020. Kegiatan ini dipusatkan di lapangan GOR Segiri Samarinda, Kamis (4/6/2020).

Kegiatan Tes Kesegaran Jasmani Periodik I Tahun 2020 ini diikuti oleh Pamen (Pewira Menengah) diantaranya para Dandim, Kasdim, Kabalak Aju dan Para Pasi serta para Perwira lainnya.

Dalam kesempatan ini, Kajasrem, Kapten Inf Mangiring Tua Sidabariba mengatakan kesegaran jasmani ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan kesehatan jasmani seorang prajurit secara berkala dan melihat serta mengecek kemampuan kesamaptaan prajurit.

Untuk diketahui kegiatan Samapta meliputi Kesegaran Jasmani A Lari 12 Menit dan Kesegaran B (Pull Up, Shits Up, Push Up dan Shuttle Run). Selain disiplin, jago tembak, jago perang dan jago bela diri, prajurit yang profesional juga harus ditopang dengan fisik yang prima. Fisik yang prima hanya bisa didapatkan dengan latihan. Untuk itulah kegiatan samapta harus rutin dilaksanakan.

Selain itu, Garjas periodik bertujuan untuk mendukung tugas pokok TNI AD dalam melaksanakan tugas prajurit sehari-hari dihadapkan dengan keadaan pandemi covid-19 saat ini. Pelaksanaan Garjas mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan seperti cek suhu tubuh, cek tensi tekanan darah, mengunakan masker dan pembatasan peserta dalam setiap gelombang agar tetap jaga jarak.

“Dalam pelaksanaan Garjas kali ini kita mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan untuk menghidari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan mengutamakan faktor keamanan,” ujarnya.

Penrem 091/ASN

SAMARINDA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Provinsi (POPPROV) XVI tahun 2020 yang seyogyanya akan digelar medio November 2020 resmi ditunda pelaksanaanya karena Pandemi Virus Corona (Covid 19). Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Berau, H. Amiruddin, dalam Rapat Dispora se Kaltim yang dilaksanakan dengan Video Conference Zoom, Senin (4/5/2020).

Rapat yang dipimpin langsung Kadispora Kaltim, H Muhammad Syirajudin tersebut diikuti seluruh kepala Dispora Kabupaten/Kota se Kaltim dan surat penundaan ke tahun 2021 akan segera disampaikan Bupati Berau kepada Gubernur Kaltim dalam waktu dekat.

“Surat penundaan rencananya akan ditandatangani Bapak Bupati, H Muharram, hari ini (Senin, red) setelah itu akan kami segera sampaikan kepada Gubernur dan Kadispora Kaltim untuk ditindaklanjuti. Penundaan ini sebagai bentuk kepedulian kita semua terhadap keselamatan Atlet, pelatih dan seluruh masyarakat pendukung kegiatan olahraga,”ujarnya.

 

Menanggapi hal tersebut Syirajudin, akan segera menyiapkan jawaban persetujuan penundaan pelaksanaan kepada Bupati Berau, selanjutnya menyiapkan surat kepada TAPD Provinsi Kaltim untuk dapat menganggarkan bantuan pelaksanaan POPPROV ke Tahun Anggaran 2021 melalui mekanisme Bantuan Keuangan.

“Sebagaimana disampaikan Kadispora Berau, Dispora Provinsi akan segera menindaklanjuti beberapa hal terkait penundaan ini, seperti surat jawaban Gubernur kepada Bupati Berau, Surat ke TAPD Kaltim, kemudian selanjutnya kami akan menyiapkan surat kepada Bupati/Walikota se-Kaltim untuk menganggarkan kembali dana keikutsertaan daerahnya dalam Popprov 2021,”ujarnya.

Pada Rapat ini juga disepakati untuk mengubah kembali nomenklatur POPPROV ke nama sebelumnya POPDA, hal ini agar tidak terjadi kesalahan tekhnis dalam proses penganggaran dikarenakan kemiripan nama dengan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov).

Disamping itu, dalam rapat ini juga diputuskan bahwa seleksi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di tingkat Provinsi tidak dilakukan dengan pengumpulan peserta, tapi dengan mekanisme daring (online).

“Dispora Kabupaten/Kota diminta mengirimkan video Baris berbaris dan postur tubuh ke DIspora Kaltim sebagaimana petunjuk tekhnis yang disampaikan untuk di nilai oleh Tim Seleksi Provinsi yang terdiri dari Korem 091/ Aji Surya Nata, Polresta Kota Samarinda, serta Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kaltim,”jelas Kadispora Kaltim.

Sementara untuk seleksi lainnya, seperti wawasan, pengetahuan umum, wawancara dan psikologi akan dilakukan secara daring pada tanggal 22 hingga 24 Juni 2020. Hal lain yang berbeda dalam pelaksanaan Paskibraka tahun ini adalah pelaksanaan diklat Paskib di Provinsi yang biasanya dilaksankan selama 25 hari dipersingkat waktunya hanya 20 hari.

Sebelum ditutup sejumlah kegiatan lain yang juga dibahas dalam rapat ini diantaranya pelatihan kewirausaan yang melibatkan peserta Kabupaten/Kota untuk magang ke Yogyakarta dan Jawa Timur, Program Pertukaran pemuda Antar Negara, Ship for South East Asian Japanese Youth Program (SSEAYP), dan Kapal Pemuda Nusantara, semua ditiadakan pelaksanaannya. Sementara kegiatan seperti Jambore Pemuda Daerah (JPD) menunggu kepastian dari kementerian pemuda dan Olahraga terkait pelaksanaan Jambore Pemuda Indonesia (JPI). (rdi)

 

Sumber : Dispora Kaltim

Samarinda—Dampak wabah Virus Corona atau Covid-19 yang semakin meluas di Indonesia, hampir membuat semua sektor ikut mengalami kerugian, salah satunya dunia olahraga Cabor Dayung Kalimantan Timur (Kaltim).

Hampir seluruh agenda kejuaraan tertunda, apalagi perhelatan pesta olahraga 4 empat) tahun sekali yakni Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua sudah semakin dekat.

Mengingat KONI Kaltim telah melakukan lockdown untuk semua kegiatan keolahragaan seperti latihan, turnamen, kejuaraan lain-lain dan menggantinya dengan latihan secara mandiri di rumah masing-masing.

Wakil Sekretaris Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi) Kaltim, Hendro Prawoto mengungkapkan selama Virus Corona mewabah, telah sepekan atlet dayung di Kaltim tidak melakukan latihan di air.

Namun latihan hanya dilakukan di darat, di ruangan tertutup dengan aturan kebersihan yang lebih diperketat, serta ketentuan menjaga jarak.

“Latihan tetap dilakukan, tapi latihan di air sudah tidak lagi kita lakukan, karena kalau latihan di air, otomatis jarak antara atlet sangat dekat, makanya sekarang kita latihan di darat saja,” ucapnya, Selasa (31/3).

Selama tidak berlatih menggunakan perahu di air, atlet dayung menggunakan ergometer yang fungsinya menyerupai gerakan mendayung.latihan tersebut dikombinasikan dengan latihan peningkatan fisik, serta beban dengan alat fitnes.

Dirinya menjelaskan, walaupun latihan bersama tetap dilaksanakan, namun pihaknya mengurangi hari latihan. Biasanya latihan dilakukan enam hari dalam sepekan, sekarang hanya tiga hari saja, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu.

“Dengan kondisi seperti ini kita tetap menggelar latihan, karena jika tidak latihan, kondisi fisik atlet bisa turun drastis,” jelasnya.

Diketahui, Cabor Dayung merupakan salah satu Cabor di Kaltim yang berhasil lolos ke PON 2020 Papua. Dan, saat ini seluruh atlet tetap melaksanakan latihan di tengah ancaman Virus Corona.

Total terdapat 22 Atlet Dayung yang lolos ke PON Papua, 11 diantaranya menggelar latihan bersama di Kutai Kartanegara, sedangkan atlet lainnya menggelar latihan di daerah asalnya masing-masing, diantaranya di Kutai Barat, Paser dan Kota Balikpapan.

Samarinda–Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX 2020 di Papua nampaknya akan menemui beberapa kendala.

Pasalnya sejak mewabahnya Virus Corona atau Covid-19  sejumlah daerah di Indonesia, berimbas terhadap persiapan atlet Kalimantan Timur (Kaltim) tak tertinggal untuk Cabang Olahraga (Cabor) Kriket.

Sejak Senin (23/3/2020) lalu seluruh Atlet Kriket Kaltim yang berlatih bersama di Samarinda diminta untuk berlatih di rumah atau istilah (Cricket From Home) dulu sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Sekretaris Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltim, Budhi Iriawan mengatakan langkah meniadakan latihan bersama untuk sementara waktu guna mencegah penyebaran Virus semakin meluas, mengingat Komplek Stadion Madya Sempaja tempat Atlet Kriket berlatih juga ditutup untuk seluruh aktivitas.

“Sebenarnya para Atlet sempat latihan saat Virus Corona sudah mewabah, tapi intensitasnya dikurangi. Karena Komplek Stadion Madya Sempaja ditutup, jadi kita putuskan Atlet latihan di rumah masing-masing dulu,” ujarnya, Kamis (26/3).

PCI pusat telah mengeluarkan imbauan Cricket From Home (CFH) untuk sementara waktu ini agar atlet menggelar latihan di rumah.

Karena wabah tersebut, rencana mengumpulkan seluruh Atlet di Samarinda juga gagal terlaksana. Padahal, sesuai rencana awal, atlet akan berkumpul di Samarinda pada 20 Maret 2020.

Bahkan, agenda try out yang rencanya dilaksanakan ke sejumlah daerah di dalam negeri dan luar negeri juga terancam batal.

“Terdapat 3 (tiga) Atlet asal Kota Balikpapan, 2 (dua) Atlet asal Nunukan, 1 (satu) Atlet asal Kabupaten Berau dan 8 (delapan) Atlet asal Kota Samarinda. Karena virus ini, kita minta untuk bertahan dulu di daerahnya masing-masing,” ucapnya sambil mengimbau.