Samarinda—Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Kalimantan Timur Yunus Nusi secara resmi membuka Kompetisi Liga 3 yang dihelat di Stadion Segiri, Minggu(8/9)pekan lalu.

Diketahui, Liga 3 tahun ini khususnya di wilayah Kalimantan Timur diikuti sebanyak 13 klub. Dari jumlah klub tersebut terbagi menjadi 2 grup, yakni grup A dan grup B.

Yunus mengungkapkan, klub-klub yang berpartisipasi akan bertanding selama satu bulan penuh dengan laga awal pembuka antara Persekutim Kutai Timur vs Harbi FC Samarinda yang berakhir dengan skor imbang 1-1.

“Alhamdulillah pertandingan pembukaan yang kita gelar hari ini menjadi pembuka laga Persekutim Kutai Timur vs Harbi FC Samarinda, berlangsung di Gor Segiri dan nantinya untuk selama 1 bulan kedepan laga selanjutnya akan berlangsung di Stadion Sempaja dan Stadion Palaran,” ujarnya.

Dirinya menuturkan, dengan turnamen ini pemain yang mengikuti liga 3 akan mendapatkan pengalaman yang bagus. Untuk pemenang juara 1 serta runner up akan menjadi Perwakilan Kaltim ke tingkat Nasional.

“Mudah-mudahan dengan Liga 3 ini anak-anak bisa berproses untuk mendapatkan pengalaman yang bagus,” terangnya.

Ia juga menambahkan, Liga 3 bukan ajang untuk seleksi Pra-Pon dikarenakan proses seleksi sudah selesai.

“Sekali lagi, ini bukan seleksi untuk Pra-PON karena seleksi tersebut telah selesai. Tetapi dari 35 pemain yang akan memperkuat tim Pra-PON Kaltim, masing-masing tersebar di 13 klub yang bermain dalam Liga 3,” tambahnya.

Yunus berharap dengan bergulirnya Liga 3 akan terus berjalan dengan sukses sampai akhir Liga berlangsung. Ia juga berpesan kepada pemain untuk selalu menjunjung tinggi nilai sportifitas.

“Menang atau kalah dalam pertandingan merupakan hal yang biasa, harus menjunjung tinggi sportifitas, fair play, dan jangan sampai hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Semoga terus berjalan dengan sukses sampai akhir Liga berlangsung,” pungkasnya.

Turut Hadir dalam turnamen tersebut Ketua Harian Koni Kaltim H.Rusdiansyah Aras dengan melakukan tendangan pertama secara simbolis didampingi Kadispora Kaltim Syirajuddin dan Exco Asprov PSSI Kaltim Tommy Hermanto.(Diskominfo/Rey).

SAMARINDA—-Gubernur Kaltim H. Isran Noor memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) tidak akan menghambat program penurunan emisi karbon di Kaltim.

“Justru sebaliknya konsep Pembangunan IKN di Kaltim menjadi contoh pembangunan berkelanjutan yang berwawasan hijau. Kalau di Kota ruang terbuka hijau itu 30 persen dari luasan sebuah Kota, maka nanti Kita balik. Bukan 30 persen tapi kalau bisa 70 persen karena konsepnya greencity atau forest city”, ungkap Gubernur Isran usai membuka acara Launching dan Talkshow proses Pre- Negosiasi ERPA FCPF-Carbon Fund di Kaltim, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (9/9)

Menurutnya, selama periode 2020 hingga 2024 Kalimantan Timur berpeluang mendapatkan insentif senilai 110 juta USD atau setara dengan pengurangan emisi 22 juta ton karbondioksida ekuivalen. Menurut Gubernur Kaltim Isran Noor angka tersebut tidak sulit diraih sebab Kaltim sendiri sudah sejak lama menerapkan konsep pembangunan hijau yang ramah lingkungan.

Ditegaskan Isran  pembangunan IKN nantinya dilaksanakan sesuai kaidah-kaidah lingkungan. Adapun kekhawatiran sejumlah pihak dampak kerusakan lingkungan ditimbulkan dapat menjadi modal pemerintah untuk membangun IKN berkonsep forest city.

Bukan saja di Indonesia Program pengurangan emisi karbon berbasis insentif seperti yang dilakukan di Kaltim adalah yang pertama kali di dunia. Pendekatan yurisdiksi menjadikan program FCPF Carbon Fund di Kaltim berbeda sebab di belahan Negara lain program ini hanya menyasar satu distrik atau lokasi berskala Kabupaten saja namun di Kaltim program penurunan emisi dilaksanakan bersamaan dan serentak di seluruh wilayah se Provinsi Kaltim. (diskominfo/ris)

Tenggarong—Prosesi ritual mendirikan ayu menjadi awal Pembukaan Festival Adat Erau 2019 yang berlangsung di Museum Mulawarman, Minggu (8/9).

Acara tersebut bertema Eroh Berpijak Awal, Kerabat Tirakat, Kampung Tirakat, Rakyat Tirakat, Berharkat Beberkat

Diketahui, Tiang Ayu merupakan tombak pusaka yang disematkan di sebuah kantung kain berwarna kuning. Tombak pusaka itu bernama sangkok piatu, tombak milik raja pertama Kutai, Aji Batara Agung Dewa Sakti. Setelah ritual tersebut acara dilanjutkan dengan upacara pembukaan dengan disuguhkan tarian senandung Melayu Kutai.

Dalam kesempatan itu Gubernur Kaltim H Isran Noor menyampaikan, penyelenggaraan Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara merupakan peristiwa sakral yang harus tetap dijaga untuk melestarikan adat istiadat dan budaya sekaligus menjadi momentum untuk menyukseskan tahun kunjungan wisata Kaltim tahun 2019.

“Erau Adat Kutai ini peristiwa sakral yang harus kita lestarikan. Bukan hanya itu, kegiatan ini sekaligus menjadi momentum untuk menyukseskan tahun kunjungan wisata Kaltim tahun 2019,” kata Isran.

Menurutnya, Kaltim sangat terbuka dengan kultur berbagai daerah di Nusantara, upaya dalam melestarikan dan mewariskan nilai-nilai adat budaya ini harus menjadi kewajiban bersama agar tetap dihargai bangsa sendiri maupun bangsa lain di dunia.

“Orang Kutai sejak dulu tidak pernah menolak kedatangan budaya dari seluruh nusantara. Semuanya diterima dengan lapang dada. Dan itu budaya Kutai. Oleh sebabnya, Kaltim khususnya Kutai Kartanegara menjadi penyumbang dan kontributor persatuan dan kesatuan bangsa,”Ucapnya.

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah saat di wawancarai oleh awak media usai acara pembukaan

Sementara itu saat ditemui usai acara, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mengatakan, kegiatan Adat Erau tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana erau selalu menjadi agenda rutin yang bersamaan dengan agenda tahunan Nasional Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu Tenggarong Internasioan Folk Arts Festival (TIFAF).

“Tahun ini, acara adat erau,  dilaksanakan sendiri oleh Yang Mulia Sultan beserta kerabat khusus adat eraunya. Dulunya kan jadi satu dengan kegiatan Pemkab Kukar yaitu hari ulang tahun Tenggarong atau TIFAF. Ini merupakan hasil musyawarah/rapat kami bersama Yang Mulia Sultan, dimana erau ini dilaksanakan sendiri. Nanti tanggal 21 September baru kita lanjutkan dengan TIFAF,” Ujar Edi

Dirinya berharap, budaya adat Kutai serta ajang internasional ini akan terus berkembang di tanah Kutai. Selain menjaga tradisi budaya khas kerajaan Kutai, juga dapat selalu memperkenalkan kepada dunia bahwa kerajaan Kutai juga kaya akan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan oleh turun temurun keluarga kesultanan Kutai.

Acara juga dirangkai dengan menyalakan 7 buah brong/obor yang dilakukan oleh pejabat daerah di Kaltim yakni Gubernur Kaltim H. Isran Noor, Bupati Kukar Edi Damansyah, Walikota Samarinda H. Syaharie Ja’ang, Wakil Walikota Samarinda H.M.Barkati, Bupati Kutim Ismunandar serta pejabat lainnya.

Dibuka Secara resmi oleh Sultan Ing Martadipura H. Adji Muhammad Arifin dengan di iringi dentuman keras yang berada di depan Museum Mulawarman Tenggarong sebagai tanda pembukaan Erau 2019.

Sebelumnya Pesta Adat Erau 2019 ini sebelumnya telah melakukan prosesi Beluluh oleh Sultan Ing Martadipura H. Adji Muhammad Arifin dan permaisuri, Rabu (4/9/2019) di Kedaton Kutai Kartanegara yang berlangsung dengan baik.

Untuk Replika Naga nantinya akan diturunkan ke sungai Mahakam yang dinamakan Belimbur pada acara puncak erau, Minggu (15/9/2019). Selanjutnya akan dilanjutkan oleh Pemkab Kukar dengan kegiatan Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (TIFAF) yang akan dimeriahkan oleh para peserta internasional dari beberapa negara baik Eropa maupun Asia juga wilayah bagian Timur Tengah. (Diskominfo/Rey)

 

 

SAMARINDA—Program penurunan emisi merupakan bagian upaya yang signifikan dari pemerintah Provinsi dan Nasional dalam mengurangi deforestasi dan degradasi hutan dan untuk memastikan langkah untuk pembangunan hijau kaltim dan Indonesia.

Menurut Gubernur Kaltim H. Isran Noor, menyebutkan  masyarakat Kaltim telah lama bertindak dalam menekan terjadinya penurunan  emisi dengan cara menjaga hutan-hutan Kaltim agar lestari. Meskipun Emission Reductions Payment Agreement (ERPA) belum ditandatangani, Kaltim sudah lebih dulu memprogramkan, terbukti  kaltim sudah melakukan penurunan emisi karbon.

Untuk itu, Kaltim siap mengimplementasikan Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-Carbon Fund) tahun 2020-2024. Hal ini selaras dengan visi Berani untuk Kalimantan Timur Berdaulat, khususnya dalam misi keempat yakni Berdaulat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam yang berkelanjutan. Penting menjadi catatan, bahwa setiap gerak pembangunan Kaltim harus tetap mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan hidup.

“Saya meminta agar daerah menjalankan program ini secara sungguh-sungguh, karena Kaltim ditunjuk sebagai percontohan awal pelaksanaan program ini dan juga melibatkan negara dalam kesepakatannya,” ucapnya pada Launching dan Talkshow proses Pre- Negosiasi ERPA FCPF-Carbon Fund di Kaltim, di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin (9/9)

Dengan Talkshow yang dilaksanakan hari ini Gubenur Isran berharap dapat digunakan sebaik-baiknya oleh para peneliti, masyarakat lokal dan pihak-pihak lainnya, sehingga nantinya hasil dari kegiatan ini bisa dimuat dalam kesepakatan.

Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK, Emma Rachmawaty bahwa dalam implementasi program penurunan emisi melalui mekanisme FCPF-Carbon Fund tahun 2020-2024 di Kaltim masih memerlukan dukungan kebijakan nasional. Tidak itu saja, upaya yang sudah dilakukan oleh Pemprov Kaltim untuk menginternalisasikan program penurunan emisi ke dalam RPJMD provinsi dan kabupaten merupakan keniscayaan. Keterlibatan  pihak swasta, masyarakat adat dan lokal, serta mitra pembangunan lainnya sangat diperlukan agar program ini berhasil.

Selain itu, Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK, Agus Justianto mengatakan memasuki tahap negosiasi ERPA FCPF-Carbon Fund ini, saya berharap dapat semakin memperkuat komitmen Kaltim dalam melaksanakan pembangunan rendah emisi. Walaupun proses pembangunan ibu kota negara Indonesia yang baru di Kaltim, namun upaya pembangunan rendah emisi akan tetap menjadi komitmen Pemprov Kaltim. (diskominfo/ris)

SAMARINDA—- Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Samarinda menggelar jalan sehat dalam rangka memperingati hari Radio ke 74 tahun. Minggu (8/9)

Kurang lebih 500 orang terpantau ikut meramaikan jalan santai dimaksud. Sejak pukul 06.00 pagi masyarakat sudah berkumpul untuk mengikuti kegiatan jalan sehat yang berlangsung santai dan penuh kekeluargaan ini.

Sebelum memulai kegiatan jalan sehat para peserta juga bersama-sama melakukan pemanasan dengan melakukan senam bersama.

Tepat pukul 07.00 pagi jalan sehat yang diikuti angkasawan angkasawati, pensiunan RRI serta masyarakat kota Samarinda dilepas oleh Kepala RRI Samarinda Khalidiraya. Para peserta jalan sehat bergerak dengan menggunakan rute dimulai dari Kantor RRI Samarinda, melewati Jl. Wahid Hasyim dan kembali menuju kantor RRI.

Dalam jalan sehat ini memperebutkan ratusan undian menarik, seperti sepeda gunung, kulkas, mesin cuci, kipas angin, kompor gas  dan ratusan undian menarik lainnya.

Disela-sela jalan sehat Khalidiraya mengatakan, Jalan sehat ini merupakan rangkaian kegiatan hari Bakti radio ke 74 tahun 2019 selain kegiatan olahraga juga menggelar bakti sosial dengan mengunjungi pensiunan pegawai yang sakit dan ke makam para pensiunan serta memberikan bantuan sembako kepada panti Asuhan yang ada di kota Samarinda.

“Memang setiap tahun kita adakan jalan sehat dan terbukti hari ini kita bagikan 500 kupon itupun masih kurang,” katanya

Khalidiraya mengatakn, untuk puncak peringatan Hari Radio ke-74 tahun 2019 akan dilaksanakn upacara bendera dihalaman kantor RRI dan Syukuran penyulutan obor di Studio Sikarut  pada tanggal 11 September 2019.

Sementara salah seorang peserta jalan sehat, Sumardi mengatakan walaupun sudah purna tugas di RRI, para pensiunan ikut dilibatkan dan diperhatikan. Tentunya dengan usia RRI yang genap ke 74 diharapkan bisa eksis ditengah maraknya perkembangan media massa di tanah air. (diskominfo/ris)

Balikpapan – Gubernur Isran menyebut banyak hal bermanfaat utamanya peningkatan kesejahteran dan harkat martabat rakyat seluruh provinsi yang bisa dibangun bersama. Isran Noor menyebut Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) punya peran besar dalam pengembangan manajemen pemerintahan dan visi misi bupati/walikota, serta gubernur se Indonesia.

“Masyarakat Kaltim selalu mendukung apapun keputusan APPSI. Termasuk siap mensukseskan Munas dengan menjadi tuan rumah baik Pra Munas APPSI ini,” ucap Isran saat memberikan sambutan selamat datang saat pembukaan Pra Munas APPSI VI 2019, di Ballroom Hotel Gran Senyiur Balikpapan, Rabu (28/8).

Melalui asosiasi ini ada hal yang belum termasuk dalam program pemerintah daerah yang secara bersama diperlukan diakomodir dan dibahas.

Meski begitu, dia memohon maaf jika masih banyak kekurangan menjadi tuan rumah Pra Munas APPSI. Dia berharap suksesnya Pra Munas menjadi tolok ukur kesuksesan pelaksanaan Munas APPSI November 2019 mendatang, di Jakarta.

Pada kesempatan ini gubernur juga mengungkapkan rasa kegembiraannya atas keputusan presiden RI Joko Widodo yang menetapkan Kaltim sebagai lokasi pemindahan ibu kota negara baru. Dia berharap realisasinya mendapat dukungan seluruh pengurus APPSI untuk kemajuan bersama.

Pembukaan Pra Munas APPSI dilakukan Ketua Umum APPSI Longki Djanggola, dengan dihadiri Dewan Pakar APPSI Ryaas Rasyid.

Tampak hadir Pengurus APPSI, Walikota Balikpapan, Rizal Efendi, Bupati Kukar, Edi Damansyah, Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud beserta istri, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekprov Kaltim, Moh Jauhar Efendi, Forkopimda Kaltim dan Balikpapan, serta Kepala OPD Kaltim.

Jakarta–Pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur resmi di umumkan oleh Presiden Joko Widodo pada senin (26 /8/ 2019) dalam konferensi pers  di istana kepresidenan Jakarta. Ada dua kabupaten ditetapkan menjadi wilayah ibukota  baru yaitu kab. Penajam Paser Utara dan kab. Kutai Kartanegara. Kembali mengingat sejarah, wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan sudah ada sejak  era presiden pertama Ir. Soekarno . 2019 ini baru direalisasikan oleh presiden indonesia  ke 7  untuk memindahkan ibu kota

Menurut Presiden, pemilihan lokasi di Kalimantan Timur itu didasari beberapa pertimbangan, yaitu: 1. Resiko bencana minimal (baik banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor; 2. Lokasi strategis (berada di tengah-tengah Indonesia), 3. Bedekatan dengan wilayah perkotaan  yang sudah berkembang (Balikpapan dan Samarinda). 4. Telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. 5. Sudah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180.000 hektar.

Biaya pembangunan ibu kota negara ini, menurut Presiden, total kebutuhannya mencapai Rp466 triliun. Nantinya, dari APBN akan menggunakan 19 %. Sementara sisanya akan diperoleh melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KBBU), dan investasi langsung swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Jakarta, lanjut Presiden, akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global.

“Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan urban regeneration yang dianggarkan sebesar Rp571 triliun tetap terus dijalankan, dan pembahasannya sudah pada level teknis dan siap dieksekusi,” sambung Presiden.

Presiden memahami jika pemindahan ibu kota negara ini memerlukan persetujuan DPR. Untuk itu, menurut Presiden, pagi tadi dirinya sudah berkirim surat kepada Ketua DPR dengan dilampiri hasil-hasil kajian mengenai ibu kota baru tersebut.

“Pemerintah telah melakukan kajian-kajian mendalam dan diintensifkan dalam 3 tahun terakhir ini. Hasil kajian, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Pasir Utara, dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Prov Kaltim, “Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah akan segera mempersiapkan rancangan undang-undang (RUU) untuk selanjutnya disampaikan kepada DPR,” ujar Presiden.

Saat mengumumkan lokasi pemindahan ibu kota negara ini Presiden didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mensesneg Pratikno, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri LHK Siti Nurbaya, Gubernur Kaltim Isran Noor, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

( diskominfo/bgs)

sumber : chanel youtube sekretariat presiden