SAMARINDA — Malam Grand Final Pemilihan Puteri Pariwisata dan Duta Wisata Provinsi Kalimantan Timur 2019 menjadi salah satu ajang bergengsi bagi generasi muda Kaltim untuk menunjukan kemampuan sebagai agen perubahan yang siap mempromosikan pariwisata daerah.

Pasalnya, seluruh perwakilan dari 10 Kabupaten/Kota akan mengirimkan putra dan putri terbaiknya untuk mengikuti ajang ini.

Sri Wahyuni sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim yang merupakan Ketua Panitia menyampaikan bahwa ajang pemilihan ini merupakan sarana pengembangan potensi bakat, kreatifitas, kecerdasan pada generasi muda untuk menjadi figure yang dapat berperan aktif dalam mempromosikan kekayaan seni budaya dan pariwisata.

“Pemilihan ini para finalis Puteri maupun Duta Wisata dapat memiliki disiplin, dedikasi dan tanggungjawab yang tinggi untuk membantu Pemerintah daerah dalam mengajak masyarakat menjaga budaya bersih, indah, tertib, bermoral, bermental baik serta diharapkan dapat mempromosikan objek-objek wisata yang ada di Kaltim,”jelas Sri, (2/11) bertempat di Ballroom Hotel Swissbell Samarinda.

Tentunya, selain memilih putra putri terbaik Kaltim yang akan membantu promosi pariwisata baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Nantinya, Puteri Pariwisata dan Duta Wisata terpilih akan dikirim ketingkat nasional sebagai wakil dari Kalimantan Timur.

Besar harapan melalui generasi muda Kaltim, pariwisata dapat menjdi sektor yang meningkatkan pendapatan ekonomi daerah dan menjadikan tingkat kunjungan wisatawan semakin bertambah setiap tahunnya. Sehingga, Kaltim dapat menjadi salah satu destinasi wisata pilihan di Indonesia. (DISKOMINFO/Lely)

SAMARINDA — Bimbingan Teknis Pemahaman Branding Wonderful Indonesia dan Konten Marketing XXIV menjadi salah satu agenda Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk terus mempromosikan pariwisata daerah.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur dalam sambutannya sebagai tuan rumah menjelaskan bahwa masyarakat harus memahami apa makna dari branding Wonderful Indonesia.

“Kegiatan ini hadir untuk mempersiapkan masyarakat Kalimantan Timur dalam menyambut pariwisata Ibu Kota Negara”,jelas Sri, (2/11) bertempat di Hotel Selyca Samarinda.

Dijelaskan bahwa bukan hal baru lagi ketika pariwisata kini menjadi sebuah kebutuhan primer masyarakat yang ingin rehat dari rasa penat selepas bekerja maupun masyarakat yang ingin rekreasi bersama keluarga dihari libur.

Sehingga, Kalimantan Timur harus bersiap untuk membangun sektor pariwisata. Pasalnya, perlu kerja keras dan kerjasama untuk melakukan branding agar memiliki karakter yang sesuai dengan pariwisata IKN. Salah satunya mengenai nilai- nilai IKN yang akan diangkat.

Harapannya dengan Bimtek ini, kerjasama antara Kementerian Pariwisata bersama dengan Pariwisata Kalimantan Timur dapat membangun sinergi dan pemahaman tidak hanya antar pemerintah pusat dan daerah melainkan kepada seluruh pendukung pembangunan pariwisata demi Kaltim yang Berdaulat.

Samarinda—Event kalender tahunan Festival Mahakam (Fesma) XIX resmi dibuka Tim Pelaksana Calendar of Event (CoE) Kemenpar Raseno Arya, di Amphiteater Tepian Mahakam, Jalan Gajah Mada Samarinda yang dipusatkan di Tepian Mahakam Samarinda, Jalan Gajah Mada sejak 1-3 November 2019.

Dalam kesempatan itu Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor yang diwakili Kadis Pariwisata Sri Wahyuni mengatakan, event tersebut merupakan salah satu calendar of event (CoE) pariwisata nasional dari Provinsi Kaltim untuk Indonesia.

“Event ini bukan hanya sebagai ruang aktulisasi seni budaya daerah, juga sebagai pintu masuk bagi pengunjung ke destinasi wisata lainnya.Kita harapkan event ini menjadi pintu gerbang bagi pengunjung untuk mengetahui destinasi wisata yang ada di Kota Tepian,”Ujar Sri Wahyuni, Jum’at (1/11)

Melalui event ini, bukan hanya Festival Mahakam yang dikunjungi para wisatawan, tetapi obyek-obyek wisata lainnya yang ada di Ibu Kota Provinsi Kaltim. Misal, makan malam di wisata kuliner nasi kuning Lambung Mangkurat.

Menurutnya nama besar Mahakam telah melekat dengan Samarinda, terlebih festival ini sudah terlaksana hingga 19 tahun. Selain itu, melalui event tersebut, diharapkan dapat dikembangkan potensi investasi pariwisata.

“Untuk itu, setelah memiliki Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA), Samarinda perlu membuat turunan dari Ripparda ini berupa rencana detail kawasan strategis yang memuat bisnis model bagi investasi pariwisata,”Ucapnya.

Dirinya berharap sebagai bagian dari kawasan Ibu Kota Negara (IKN) ada kajian yang mengulas tentang sejarah dan keagungan Sungai Mahakam bagi masyarakat Kaltim. Arti dan makna serta nama besar Sungai Mahakam ini patut diketahui sebagai aset alam di IKN Kaltim.

“Tahun depan Pemprov Kaltim secara khusus akan melaksanakan kegiatan promosi investasi pariwisata di Kaltim sebagai kawasan IKN baru,”tutupnya.(Diskominfo/Rey)




 

Samarinda-Kegiatan lomba karya tulis di ikuti puluhan siswa siswi SMA se-kaltim tentang sejarah kaltim yang diadakan oleh mahasiswa FKIP unmul jurusan sejarah .bertempat di aula serbaguna dinas pendidikan provinsi. (22/10)

Tujuan diadakannya lomba karya tulis ilmiah ini untuk mengenalkan para siswa siswi tentang sejarah yang ada dikaltim seperti Kars sangkulirang, dimana peninggalan situs sejarah kehidupan dimasa lampau sangkulirang yang mulai terlupakan oleh anak anak milenial.

Pengetahuan sejarah yang menjadi bahan karya tulis ilmiah oleh peserta lomba sebagai pengalaman untuk mereka dalam menghadapi IKN dan bekal di jenjang perkuliahan.

“Diharap kan dengan adanya lomba karya tulis ilmiah ini, situs budaya sejarah yang ada di kaltim menjadi terangkat, serta akan menjaga kelestarian situs sejarah kaltim”tegas M Fitra wahyudi selaku ketua panitia

Samarinda—Event tahunan berskala Nasional yakni Festival Mahakam XIX 2019 bakal kembali di helat. Guna membicarakan persiapan tersebut, Dinas Pariwisata Kota Samarinda, Dinas Komunikasi dan Informatika Samarinda beserta instansi terkait melakukan coffee morning dengan sejumlah wartawan media cetak dan online yang berlangsung di Yen’s Delight Cafee, jalan Juanda,Senin (21/10).

Dalam kesempatan itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan, guna menyukseskan event tersebut pihaknya membutuhkan dukungan media yang ada di Samarinda.

“Untuk menyukseskan Event Nasional tersebut mengajak rekan-rekan media untuk turut andil dalam mempromosikan pariwisata yang ada di Samarinda. Hal ini dilakukan, agar pariwisata di Samarinda mudah dikenal oleh masyarakat luar dan dalam negeri,”tuturnya.

I Gusti Ayu Sulistiani mengungkapkan, Pariwisata termasuk penyumbang devisa terbesar di Kaltim. Potensi besar di bidang pariwisata, karena disini punya banyak budaya dan banyak sekali alam yang harus di benahi menjadi tempat wisata

“Tinggal bagaimana membangun, membangkitkan dan mengembangkan pariwisata yang ada di Kota Samarinda.”ungkapnya.

Salah satu contoh pembahasan kali ini seperti Budaya di Desa Pampang yang akan dikembangkan dan bagaimana solusi agar Desa Pampang bisa sesuai dengan harapan masyarakat.

Selain itu potensi besar lainnya seperti wisata di Sungai Mahakam, yaitu Kapal Wisata Mahakam yang menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam kota maupun luar kota.

“Pengunjung Kapal Wisata Mahakam ini selalu meningkat setiap harinya, ini harus dikembangkan lagi.” tegasnya

Dirinya juga menambahkan, kedepan Dinas Pariwisata akan konsen untuk menyusun desain wisata yang bersifat Global, dengan harapan kunjungan wisatawan mancanegara akan semakin meningkat.

“Harapannya bukan hanya wisatawan lokal, namun wisatawan mancanegara bisa menjadi sasaran,” tutupnya.

Dalam Event Festival Mahakam yang akan dilaksanakan pada tanggal 1-3 November 2019 tersebut akan diadakan berbagai perlombaan antara lain, lomba ketinting, lomba menyeberang Sungai Mahakam dan lomba tambangan.

Untuk diketahui, lomba tambangan ini merupakan salah satu transportasi air di Samarinda yang hampir punah.

Dan untuk tahun ini juga ada tambahan yaitu Samarinda Tourism, Trip & Investment, Rembuk Pariwisata, Lomba fotografi, dan Jelajah Mahakam.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Walikota Samarinda M. Barkati, Kepala Satpol PP Kota Samarinda Muhammad Darham, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Ismansyah.(Diskominfo/Rey)

SAMARINDA — Rapat Koordinasi Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata II dilaksanakan bertemnpat di Hotel Senyiur Samarinda, (16/10) diyakini mampu menjadi menjadi event yang mencangkup Kabupaten/Kota terkhusus dalam memberikan cerminan sebagai Ibu Kota Negara.

Dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata maka pemerintah telah mencanangkan tiga program unggulan, yakni peningkatan promosi dan digitalisai, kemudahan konektivitas antar destinasi baik laut, udara dan darat serta pengembangan dan pengelolaan homestay. Ketersediaan informasi di destinasi wisata adalah suatu keniscayaan. Saran promosi pada hakekatnya adalah rumah informasi kepada wisatawan serta adanya interaksi promosi dengan wisatawan berkunjung ke destinasi tujuan.

“Provinsi Kalimantan Timur mempunyai potensi wisata yang cukup beragam diantaranya wisata alam, wisata bahari wisata budaya dll. Sebagai salah satyu daerah tujuan wisata di Indonesia, Kalimantan Timur setiap tahunnya kedatangan ribuan wisatawan mancanegara,”jelas Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata Irvan Rivai.

Ditambahkannya bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan dan membangun pariwisata. (DISKOMINFO/Lely)

Samarinda—Sebanyak 17 penghargaan dari 32 pengelola destinasi wisata di Kota Tepian diserahkan langsung oleh Walikota Samarinda H. Syaharie Ja’ang pada acara Malam Anugerah Destinasi Pariwisata yang berlangsung di Mahakam Lampion Garden, Rabu(9/10)

Pemberian penghargaan dalam agenda yang bertema “Si Juwita Maha Gita”

Acara tersebut merupakan acara puncak pariwisata bagi pengelola destinasi wisata Samarinda karena dinilai menjadi yang terbaik dengan jumlah kunjungan mencapai diatas 10 persen, dalam mendorong pertumbuhan bisnis pariwisata di Kota Samarinda.

Wali Kota Syaharie Ja’ang memberikan sambutan pada Malam Anugerah Destinasi Pariwisata Si Juwita Maha Gita

Pada kesempatan itu Wali Kota Syaharie Jaang mengatakan, sebagai salah satu strategi untuk mengembangkan destinasi wisata Samarinda maka acara ini menjadi ide yang brilian karena dapat memacu semangat setiap pengelola wisata.

Selain itu, sebagai upaya menunjang kegiatan awal ini, pemanfaatan Tourist Information Center di Jalan Bhayangkara, di Museum Samarinda yang saat ini belum dapat beroperasi untuk masyarakat umum, agar dapat cepat dilakukan tahap memasukan bahan informasi.

“Sebagai strategi pengembangan pariwisata Samarinda, acara penghargaan ini bagus, karena mempunyai semangat mengelola tempat wisata. Kalau wisata di Samarinda seluruhnya sudah mencapai jumlah kunjungan, dan menyerahkan laporan kunjungan tersebut, maka sebagai informasi wisata di Samarinda, kita bisa memanfaatkan tourist information center. Kita berupaya memaksimalkan yang kita punya,” ucap Jaang.

Ia menuturkan nantinya informasi yang ada di tourist information center, meliputi informasi destinasi wisata, hotel, restoran, transportasi, yang ada di seluruh kabupaten/kota di Kaltim guna mempermudah para wisatawan memperoleh informasi.

“Kita lengkapi fasilitasnya, untuk mudah diakses, kita sediakan keperluannya, seperti komputer, internet, dan wifi, jadi mau akses tentang wisata di Samarinda bisa dilakukan di situ, kan mempermudah penyebaran informasi,” ucapya

Terkait soal anggaran pengembangan destinasi pariwisata Samarinda, dirinya juga sudah menyiapkan anggaran yang cukup besar guna mengembangkan objek wisata. “Tahun depan target kita memperbaiki, membangun dan mengembangkan wisata Samarinda. Anggarannya sudah siap untuk itu, yang pasti cukup besar, dan mampu membiayai program pengembangan wisata,” sebutnya.

Sebagai kota industri dan jasa, pihaknya tidak akan mempermasalahkan wisatawan berkunjung ke daerah lainnya, namun Samarinda tetap menawarkan destinasi wisata yang beragam, dan ini telah dibuktikan dengan perolehan penghargaan pada acara tersebut.

“Jadi tidak apa apa kalau mau ke Museum Mulawarman di Tenggarong, tapi nanti kembalinya ke Samarinda, istirahat di sini, kita punya destinasi yang beragam,” pungkasnya.

Berikut nama-nama peraih 17 penghargaan dari 32 pengelola destinasi wisata di Kota Tepian. Budhis Center, Kapal Pesut Mahkota, Air Terjun Tanah Merah, Taman Borneo, Kapal Pesut Bentong, Rumah Ulin Arya, Desa Wisata Pampang, Pemancingan Jujur Etam, Taman Salma Sofa, Mahakam Lampion Garden, Puncak Samarinda, Citraland Water Park, Pemandian Serayu lestari, Bumi Sempaja Water Park, Kapal Pesut Etam, kelenteng Thien Le Khong dan Tjius palace.

Sementara untuk 5 The Best Destination Kategori The Most Tourists Visit Achievement diraih oleh Buddhist Center. Kategori The Best Innovative Facilities diraih Taman solfa. Kategori The Most Exo Environment Tourism Destation Rumah Ulin Arya. The Best Creative Event dan Attraction Mahakam Lampion Garden dan yang terakhir The Best Cultural Tourism Destation desa budaya Pampang.(Diskominfo/Rey)

Kaltim-Pada hari ini Kementerian Pariwisata membuka secara resmi pameran pariwisata Borneo Extravaganza 2019 yang berlangsung di Atrium Mal Bali Galeria Kuta, Bali, Sabtu(5/10).

Hadir dalam acara pembukaan pameran tersebut Pejabat kementerian Partiwisata, Para Bupati, Ketua Asita Bali, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi/Kab/Kota se-Kalimantan dan Biro Perjalanan wisata Bali dan Kalimantan. Kegiatan pameran pariwisata  Borneo Extrvaganza 2019 ini dinilai mampu menarik minat wisnus dan wisman untuk mengunjungi Kalimantan.

Kalimantan timur sebagai salah satu peserta event tersebut menampilkan Destinasi unggulannya serta adat budaya yang ada di kaltim, promosi tersebut sebagai daya tarik bagi wisatwan.

Sapto Haryono menjelaskan lebih lanjut, “Pariwisata Indonesia memiliki keunggulan dalam keragaman budaya (culture),  keindahan alam (nature) dan buatan (manmade). Produk wisata budaya merupakan produk utama yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara untuk berkunjung ke Indonesia. Potensi culture sebesar 65% dikembangkan dalam produk wisata;  heritage dan religi; wisata kuliner dan belanja; dan wisata kota dan desa, sedangkan potensi nature  sebesar 35% dikembangkan dalam produk; wisata bahari, wisataekologi, danwisatapetualangan. Potensi manmade sebesar 5% dikembangkan untuk wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) dan event, wisata olahraga, dan wisata kawasan terpadu (integreted resort). Rencananya Kemenpar juga akan mendorong untuk dibuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata di Kalimantan Timur, guna menjadikan destinasi wisata di Kalimantan Timur lebih kuat dan dikenal lagi oleh masyarakat luas”.

Kaltim: Tahun 2018 total kunjungan 7.542.294, yaitu 62.424 wismandan 7.479.870 wisnus. Prosentase capaian kunjungan Wisman tahun 2018 naik 7% daritahun 2017, begitu pula dengan wisnus naik 27% dari tahun 2017.

 

Kaltim- Kementerian Pariwisata menggelar Event pameran pariwisata Borneo Extravaganza 2019 yang berlangsung di Atrium Mal Bali Galeria Kuta, Bali, Sabtu(5/10).

Kegiatan tahunan yang diselenggarakan  Kementerian Pariwisatabekerjasama dengan 5 Pemerintah Provinsi se-Kalimantan adalah upaya mempromosikan potensi pariwisata Kalimantan dalam mendukung program Wonderful Indonesia untuk mencapaitarget 20 juta wisatawan di tahun 2019.

Kalimantan yang terkenal dengan wisata petualangan ekotourism diharapkan mampu menarik wisatawan mancanegara khususnya dari Eropa.

Bali merupakan destinasi yang sudah banyak wismannya, kita tidak perlu jauh-jauh promosi keluar negeri, cukup di Bali sudah mendapat pengunjung dari berbagai belahan dunia

Kegiatan Borneo Extravaganza diselenggarakan sejak tahun 2004,  yang bertujuan untuk mempererat tali persahabatan antar dinas pariwisata se Kalimantan yang mempunyai visi yang sama untuk mempromosikan dan memperkenalkan Borneo secara bersama di kancah nasional dan internasional.

Konsep Borneo Extravaganza adalah membawa keunikan Kalimantan ke pusat tempat yang dapat mendatangkan wisatawan ke Kalimantan.

Tahun ini merupakan kegiatan ke-10 Borneo Extravaganza 2019. Dalam catatan kepariwisataan Kalimantan,  Borneo Extravaganza telah berhasil, dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Kalimantan setiap tahun,  dan bertambahnya biro perjalanan wisata yang menawarkan Kalimantan sebagai destinasi, ujar Sri Wahyuni Kadis Pariwisata Prov.Kaltim

Sri Wahyuni menambahkan, format kegiatan Borneo Extravaganza 2019 adalah Pameran dan Festival Budaya Kalimantan, dengan pementasan di panggung untuk pagelaran dan budaya dan seni juga atraksi kesenian Kalimantan. Pameran dari masing-masing provinsi berupa cinderamata, kuliner, dan produk khasnya. Juga ada pameran dari Biro Travel Agency Kalimantan, tour operator dan lainnya yang memasarkan paket wisata Kalimantan khususnya Kalimantan Timur

Sapto Haryono, S.H selaku Kepala Bidang Pemasaran Area III Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II mengatakan, pertumbuhan pariwisata Indonesia meraih peringkat ke-9 tercepat di dunia, dengan pertumbuhan wisatawan mancanegara pada tahun 2014-2018 mencapai 67,6 persen.

“Maka dari itu bisa diproyeksikan kemungkinan pada 2019, target devisa mencapai 20 miliar dolar AS dapat tercapai. Dan akan bermunculan destinasi-destinasi baru di Pulau Kalimantan, yang bergerak ke pariwisata, bukan hanya fokus pada minyak dan batu bara” kata Sapto.

Penyelenggaran Borneo Extravaganzaberlangsung selama dua hari tanggal 5-6 Oktober 2019 Mall Galeria, Kuta Bali